What If….
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
What If….
Semakin lama sekolah, semakin banyak belajar, semakin saya sadar, betapa banyaknya yang saya gak tahu.
Tidak hanya sekedar belajar teori, tetapi belajar bagaimana para guru menghidupi firman Tuhan dan meneladaninya.
Selama ini saya selalu terpesona dengan Andrew Wommack, yang membangun sekolah Charis di Collorado dengan biaya 32 juta US dollar atau setara 450 milliar tanpa hutang bank. Full dari sumbangan para partner di seluruh dunia.
Wow….
Mikirnya saja susah… Jutaan orang support dan tidak pernah terlambat. Mereka diberkati dengan pengajaran Andrew melalui TV, radio dan berbagai sarana lainnya.
Koq bisa ya?
Hanya Tuhan yang bisa melakukannya.
Apa rahasianya?
Dalam pelajaran kali ini Andrew menyingkapkan rahasia yang selama ini tidak saya ketahui:
Andrew tidak punya rencana cadangan. Dia memilih full percaya kepada Tuhan.
“Kalau itu rencana saya, maka saya yang harus memberi “makan’. Tetapi kalau itu rencana Tuhan, maka Tuhan yang memberi ‘makan’, ” ujar Andrew.
Beranikah saya?
Sejak kecil saya diajar, sebagai orang yang cerdik, setiap merencanakan untuk mencapai suatu tujuan, jangan lupa bikin rencana cadangan.
Plan A gak berhasil, segera pindah ke plan B atau plan C.
Ini cara cerdas ala dunia!
Sebaliknya Andrew tidak begitu.
Sehingga dia terbiasa kalau Tuhan memerintahkannya melakukan sesuatu, dia Tidak Pernah berpikir: kalau gagal bagaimana?
Jadi satu-satunya jalan ya mempercayai Tuhan 100%.
Dengan cara yang sama, mengapa kita sulit beriman?
Karena kita selalu berpikir, kalau tidak terjadi bagaimana?
Apa rencana cadangannya?
Akibatnya kita justru fokus memikirkan dan merenungkan rencana cadangannya, dan tidak fokus pada apa yang Tuhan perintahkan.
Gubbbrrraaaakkk….
Saya sungguh tertampar menyadarinya.
Ini kesalahan saya selama ini.
Selalu berpikir: What If….
Pantas tidak bisa fokus!
Tentu saja tidak bisa beriman sungguh-sungguh.
“Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya”
Saya ingin seperti Andrew Wommack , tapi pertanyaannya:
Mampukah saya percaya kepada Tuhan sepenuh hati, tanpa cadangan, seperti Andrew?
Kembali kuncinya ada pada PIKIRAN.
Karena kita memikirkannya, sehingga akhirnya kita melakukannya.
Tidak ada dosa atau sesuatu yang kita lakukan secara tiba-tiba. Semua karena
kita pernah memikirkannya. Memikirkan plan B, C dst.
Ada penelitian yang meneliti ratusan pernikahan yang awet hingga 40 tahun ke atas, mengapa bisa bertahan?
Jawabannya simple:
*Karena kata CERAI tidak ada dalam kamus mereka. No Exit Door, istilahnya.*
Abraham diminta Tuhan mengorbankan anak tunggal yangnyang dijanjikan- Nya. Mengapa dia mau?
Karena Abraham yakin Tuhan mampu menghidupkan orang mati. Dan Abraham percaya Tuhan sudah berjanji, Dia akan memberinya keturunannya sebanyak bintang di langit dan pasir di laut.
Dan saat itu Abraham belum mempunyai cucu, jadi tidak mungkin anaknya mati.
Abraham tidak pernah memikirkan, bagaimana seandainya anaknya benar-benar mati?
Dia tidak memikirkan What If….
Kemungkinan anaknya mati, tidak ada dalam kamusnya.
Saya pun belajar…
Untuk tidak berpikir What If tetapi
memilih fokus pada apa pun yang Tuhan janjikan. Sepenuh hati. Utuh, tidak terbagi.
Saya pun merenung.
Kesembuhan adalah kehendak Tuhan. Ketika saya fokus memutuskan mengejar kesembuhan dari Tuhan, -menolak operasi-, tetapi fokus pada janji-Nya…
Terbukti saya sembuh total.
Betul juga ya…
Dengan cara yang sama, janji- janji Tuhan yang lain pun demikian.
Bagaimana pendapat Anda?
God kept all his good promises. He did not forget one of his promises.
Tuhan menepati semua janji baik-Nya. Dia tidak melupakan salah satu janji-Nya.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan
