Monthly Archives: Nov 2024

Articles

Kesembuhan, Medis & Tuhan. Inilah Rahasia Kesembuhan!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kesembuhan, Medis & Tuhan. Inilah Rahasia Kesembuhan!

Setiap kali ke dokter, sesungguhnya dokter mencoba menganalisa apa penyakit kita, berdasarkan info symptoms yang kita berikan. Lalu dokter berusaha mengobatinya dengan memberikan obat yang diperkirakan cocok.

Sesungguhnya, obat hanya mengendalikan gejalanya. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kita. Obat dapat membantu tubuh dan menahan rasa sakit sehingga tubuh dapat lebih mudah menyembuhkan dirinya sendiri dan menjauhkan dari infeksi..
Saat panas, dokter memberi obat penurun panas.
Ketika mual-mual, diberi obat anti muntah. Dst. Dst.

Pengobatan modern makin canggih. Konon penyakit sirosis, lever mengeras yang dulu mematikan, sekarang bisa disembuhkan. Demikian pula penyakit berat lainnya.

Namun jika tubuh tidak berespon dengan baik, secanggih apa pun pengobatannya, semahal apa pun obatnya, tidak akan menyembuhkan.

Saat ada bagian tubuh yang rusak, membutuhkan operasi dan perbaikan, dokter bertindak menolong. Kepandaian dokter berasal dari Tuhan. Dan tindakan dokter pun berasal dari hikmat Tuhan.
Sepintar apa pun dokternya, secanggih apa pun alatnya, jika tubuh tidak bisa recovery bekas sayatan atau operasi, ya gak bisa sembuh juga. Obat dan peralatan yang bagus, dokter yang ahli, menolong sekali dan memperbesar kemungkinan untuk sembuh. Tetapi pada akhirnya, tergantung kondisi tubuh pasien yang paling menentukan kesembuhannya.

Siapa yang menciptakan tubuh kita? Tuhan.
Dokter dan medis bisa membantu memperbaiki, tetapi tidak bisa menciptakannya.

Secara rohani kita tahu, kesembuhan sudah kita terima, bersama dengan keselamatan yang kita terima, saat kita lahir baru. Kesembuhan, kesehatan, kemakmuran, kelimpahan, sukacita, hikmat, kekuatan dll sudah tersedia di dalam roh kita.

Kita ini orang sehat yang sedang menolak penyakit. BUKAN orang sakit yang berusaha sembuh. Jadi kesembuhan dan kesehatan memang hak orang yang sudah lahir baru.

Ketika gejalanya kambuh, lebih mudah untuk percaya bahwa kita telah sembuh ketika kita tidak merasa sakit.
Itulah sebabnya, obat pun membantu membangun iman kita serta mengokohkan kita berdiri di atas pengakuan iman kita, bahwa kita sudah sembuh!
Dan terjadilah menurut imanmu!

Tindakan kita yang sesuai adalah mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan memuji Tuhan untuk itu serta mendeklarasikan firman iman itu.

Jika kita benar-benar memiliki iman sebagai benih, maka kita akan berkata-kata sesuai yang kita imani.

Kunci yang ampuh untuk hidup sehat dan berkelimpahan adalah mengisi hidup dengan hal-hal yang menginspirasi kita.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Sering kali hati kita terbebani dengan hal-hal duniawi yang dapat diubah, jika kita dapat terinspirasi.
Kebenaran ini akan bekerja pada ketiga tingkat kehidupan, roh, jiwa, dan tubuh.
Apa yang akan membuat hati kita dipenuhi dengan sukacita? Sukacita Tuhan adalah kekuatanku.

Apakah kita merasa nyaman dengan pakaian yang kita kenakan?
Hhmmm….Mungkin kita membutuhkan pakaian baru yang dapat menginspirasi kita.
Apakah dekorasi rumah kita menyenangkan?
Apakah itu menginspirasi dan membuat kita bersemangat? Mungkin sudah waktunya untuk berubah.
Apakah hiburan yang kita pilih menginspirasi? Ketika mematikan TV, apakah kita merasa terinspirasi atau justru tertekan?

Apakah teman-teman serta komunitas kita menginspirasi dan membuat kita bergairah menjalani kehidupan?
Apakah mereka membawa sukacita dalam kehidupan kita, atau apakah mereka justru terus-menerus menguras energi kita dan membuat burn-out? Apakah tempat di mana kita beribadah menginspirasi kita, percaya kesembuhan Ilahi dan mendorong kita menggenapi rancangan terbaik Tuhan bagi kehidupan kita?
Itu tujuan Tuhan menciptakan kita di dunia ini.
Seharusnya, di sanalah tempat iman dan visi yang terus meningkat dan berbuah dalam kehidupan kita.

Kunci penting untuk hidup:

Akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Jangan hanya merenungkannya, tetapi berpakaianlah seperti ini, berhiaslah seperti ini, dan buatlah pilihan kita seperti ini. Semakin kita mengelilingi diri kita dengan hal-hal yang menginspirasi dan memberikan sukacita, semakin kita akan memiliki kekuatan-Nya untuk menghadapi tantangan hidup.
Dan yakin betul,
The Best Is Yet To Come – Yang Terbaik Masih Ada Di Depan Sana….Raihlah!

Tidak semua kesembuhan itu instan.

Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan.

Yakinlah selalu, kesembuhan, terobosan ekonomi, solusi selalu ada.
Semua jawaban kehidupan sudah disediakan & didepositkan Tuhan di dalam roh orang yang sudah lahir baru.
Masalahnya: ada hal-hal yang kita tidak tahu alias kurang pengetahuan.

Solusinya?
Datang kepada Tuhan, Sang Pencipta, minta bimbingan di mana kita meluputkan / miss, dan perbaiki.
Bangun hubungan pribadi yang konsisten dengan-Nya, di sanalah jawaban tersedia.

“Setiap tumbuhan yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut sampai ke akar-akarnya.”

Penyakit, kemiskinan, perpecahan, kecanduan, kebodohan dll TIDAK ditanam oleh Bapa kita di surga, akan dicabut sampai ke akar-akarnys jika kita bersedia bekerja sama.

Apa bagian yang harus kita lakukan?
“Only Believe” – Percaya saja. Beriman.

Iman timbul karena pendengaran, pendengaran oleh firman Allah.

*Rohlah yang memberi hidup. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.*

Tetapi Iman dilepaskan melalui perkataan yang dikeluarkan dari mulut kita.

Bartimeus, jelaslah dia seorang pengemis buta yang sedang berdiri di tepi jalan.
Berseru kepada Tuhan,
“Anak Daud, kasihanilah aku!”
Lalu Tuhan berhenti dan berkata: “Panggillah dia!” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.”
Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan-Nya.
“Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!”
“Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!”
Pada saat itu juga melihatlah ia.

Mengapa Bartimeus perlu ditanya, bukankah terlihat kasat mata dia buta, tentunya dia ingin bisa melihat.
Ini prinsipnya:
Bartimeus Perlu Mengatakan Keinginannya agar Imannya bisa Dilepaskan.

Perhatikan, sebelum menghadap, Bartimeus menanggalkan jubah pengemisnya, tanda dia siap memasuki era baru: sebagai orang yang bisa melihat, tidak buta lagi.

Kesuksesan & Jawaban doa terjadi, saat persiapan bertemu dengan kesempatan.

Pertanyaannya:
Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menerima jawaban doa, kesembuhan, terobosan ekonomi, naik level, dipakai Tuhan dengan lebih dahsyat, menjadi terang & garam dunia?

Mungkin jawaban doa tinggal satu langkah lagi, menanti kesiapan kita.

Mari kita mempersiapkan diri!

GOD’S WORD are not just information. They are POWER and ENABLEMENT – Keith Moore.

FIRMAN TUHAN bukan hanya sekadar informasi. Firman itu KEKUATAN dan MEMBERDAYAKAN – Keith Moore.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mau Biskuit Hangat Yang Lezat? Ini Rahasianya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mau Biskuit Hangat Yang Lezat? Ini Rahasianya!

Seorang Hamba Tuhan meminta seorang petani tua yang mengenakan pakaian kerja untuk memimpin doa sebelum sarapan pagi.

“Ya Tuhan, aku tidak suka buttermilk,” petani itu memulai. Hamba Tuhan itu membuka satu matanya, penasaran ke mana arah doa ini.

Petani itu dengan lantang melanjutkan, “Tuhan, aku juga tidak suka lemak binatang.” Kini Hamba Tuhan itu mulai khawatir.

Tanpa berhenti, petani itu berkata lagi, “Dan Tuhan, Engkau tahu aku juga tidak terlalu suka tepung putih mentah.” Hamba Tuhan itu kembali melirik ke sekeliling ruangan dan melihat banyak orang lain yang juga tampak tidak nyaman.

Lalu petani itu menambahkan, “Tetapi Tuhan, saat semua bahan itu dicampur dan dipanggang bersama, aku sangat menyukai biskuit hangat yang segar. Jadi Tuhan, ketika ada hal-hal dalam hidup ini yang tidak kami sukai, ketika hidup terasa sulit, dan ketika kami tidak mengerti apa yang sedang Engkau katakan, tolong ajari kami untuk tenang dan menunggu sampai Engkau selesai mencampur semuanya. Mungkin hasilnya akan jauh lebih baik daripada biskuit. Amin.”

Wow….. sungguh menarik!

Bukankah kita kerap terburu-buru komplain, ketika ada hal-hal yang ‘tidak nyaman’ terjadi…. ingin segera bereaksi.
Menumpahkan kemarahan atau ketersinggungan. Atau justru komplain, sebelum kita benar-benar memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Saya belajar, menunda respon- menunggu hati tenang sebelum memutuskan apa yang hendak kita perbuat, sungguh menghindarkan kita dari ribuan pertempuran yang tidak perlu.

Belajar Menunggu dengan penuh pengharapan.
Bersabar dan tidak tergesa-gesa mengambil keputusan berdasarkan emosi atau ketidakpastian. Tuhan bekerja dengan waktu-Nya, dan waktu-Nya selalu.

Saat kita menunggu Tuhan menyelesaikan “adonan” kehidupan kita, hasil akhirnya jauh lebih baik daripada yang bisa kita bayangkan.

Kerendahan hati adalah percaya kepada Tuhan dan bukan pada diri kita sendiri. Percayakan diri kepada Tuhan, semua promosi, keadilan datang daripada-Nya.
Tuhan tahu apa yang terjadi lebih baik daripada kita.
Kita hanya bisa memandang sejauh mata memandang, tetapi Tuhan melihat dari perspektif yang jauh lebih luas.
Apa yang tampaknya merupakan malapetaka bagi kita saat ini, mungkin dibaliknya justru tersembunyi berkat dan mujijat yang besar, jika kita bersedia mengambil respon yang benar sesuai firman-Nya.

Malapetaka justru menjadi pijakan untuk naik ke tempat yang lebih tinggi, yang tidak dapat dicapai tanpa adanya batu pijakan itu… karena
berjalan dalam iman yang tidak tergoyahkan, mempercayai rencana Tuhan meskipun terlihat sulit atau tidak masuk akal, dan hidup dengan perspektif surga.
Hhmm …. keren bukan?

Percaya pada Rencana Tuhan yang Sempurna.
Tuhan tidak pernah membuat kesalahan. Apa pun yang kita alami, meskipun tampaknya sulit atau tidak menyenangkan, iblis berusaha menjegal kita, tetapi Tuhan mengubahnya menjadi bagian dari rencana-Nya yang baik untuk hidup kita.

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanmu.”

Saat menanti, kita berfokus pada endingnya: masa depan yang penuh damai sejahtera, sesuai janji-Nya.
Orang percaya harus hidup berdasarkan visi ilahi, melihat melampaui proses menuju hasil akhir yang dijanjikan Tuhan. Tuhan tidak hanya memulai sesuatu, tetapi Dia juga setia menyelesaikannya.

Sang petani tidak terganggu oleh “bahan mentah” kehidupan yang tidak enak, tetapi menantikan hasil akhir yang baik dari Tuhan, dengan mengimajinasikan ‘biskuit hangat yang lezat.’…

Iman bertumbuh ketika kita terus-menerus berpegang pada Firman Tuhan, terutama saat menghadapi kesulitan. Iman timbul karena pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan.
Dan iman dilepaskan dengan memperkatakan kesepakatan kita akan janji-janji-Nya.

Semakin konsisten kita melakukannya, semakin besar iman kita dan membuat kita teguh berdiri di atas janji firman-Nya. Dan terjadilah menurut imanmu.

Siap menang dan menikmati biskuit hangat yang lezat?
Yuk praktik….

Hardships often prepare ordinary people for an extraordinary destiny.”- C.S. Lewis.

“Kesulitan sering kali mempersiapkan orang biasa untuk mencapai takdir yang luar biasa.” – C.S. Lewis.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Benarkah Tuhan Memanggil Seseorang Untuk Meninggalkan Dunia?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Benarkah Tuhan Memanggil Seseorang Untuk Meninggalkan Dunia?

“Tuhan memanggil P. Amin pulang subuh pagi ini..”
Yang dimaksud adalah P. Amin sudah meninggal dunia pagi ini.

Istilah Tuhan yang memanggil, Tuhan lebih sayang jadi segera dipanggil pulang ke surga, menjadi kalimat yang kerap digunakan dalam masyarakat.

Benarkah itu Tuhan yang memanggil? Ini jawabannya.

Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kita tidak akan mati. Bahkan, Dia berjanji persis sebaliknya – semua orang mati. Pertama kita mati, dan setelah itu kita hidup selamanya.

Ibrani 9:27 (TB) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.

Tetapi idealnya, kematian seorang percaya haruslah “kematian dalam kemuliaan,” di mana kita telah menyelesaikan panggilan hidup kita terlebih dahulu.
Tuhan adalah sumber kehidupan, bukan kematian.

*Kematian bukanlah kehendak Tuhan, melainkan akibat dosa yang masuk ke dunia.*

*Roma 6:23 (TB) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.*

Yesus telah menebus manusia dari dosa dan kematian, sehingga setiap orang percaya memiliki hak untuk hidup dalam kemenangan.

Sangat penting bagi kita untuk memahami kehendak Tuhan yang baik, berkenan, dan sempurna, yaitu kehidupan yang berkelimpahan (Yohanes 10:10).*

Ketika tidak memahami kehendak Tuhan, banyak orang mati bukan disebabkan panggilan Tuhan, melainkan karena serangan iblis, tertipu oleh tipu daya ‘si ular tua’ atau berbagai keputusan yang salah, karena kurangnya pengenalan akan kebenaran firman-Nya (Hosea 4:6).

Itulah sebabnya penting bagi kita untuk “Menepati garis iman” dan terus membangun persekutuan pribadi dengan-Nya.

Apa arti “Menepati garis iman”?
Sikap hati yang teguh untuk percaya pada Tuhan tanpa kompromi, menjaga pikiran, perkataan, dan tindakan kita, sesuai dengan firman-Nya.
Ini panggilan untuk berjalan dengan keberanian dan ketekunan, karena janji Tuhan pasti digenapi bagi mereka yang tidak menyerah.

*Galatia 6:9 AMPC.*
*Janganlah kita menjadi lemah semangat, lelah, atau putus asa dalam melakukan hal-hal yang baik dan benar. Sebab pada waktunya, yaitu di musim yang telah ditetapkan, kita akan menuai hasilnya, jika kita tidak menyerah atau kehilangan keberanian.*

Bagaimana cara mencegah Kematian Dini?
Seseorang yang percaya pada kesembuhan ilahi harus tetap menepati garis iman dengan mengakui, “Oleh bilur-bilur Yesus, saya telah disembuhkan” (Yesaya 53:5), meskipun gejala sakit masih ada.
Menepati garis iman berarti tidak terpengaruh oleh keadaan atau laporan dokter, tetapi terus percaya pada janji Tuhan sampai kesembuhan itu terwujud sepenuhnya.

1.Tetap Berpegang pada Firman Tuhan
Tidak menyerah pada janji firman Tuhan, bahkan ketika situasi tampak sulit.
Iman bukan hanya percaya di awal, tetapi juga bertahan hingga akhir.
Kita harus terus mengakui kebenaran firman Tuhan, seperti yang tertulis di
2 Korintus 5:7, “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.”

2. Mengendalikan Pikiran dan Perkataan
Menjaga pikiran dan perkataan kita tetap selaras dengan firman Tuhan.
Jangan mengijinkan keraguan, ketakutan, atau perkataan negatif keluar dari mulut kita.

Perkataan iman memiliki kuasa kreatif, sehingga kita harus berbicara seperti apa yang kita imani, bukan seperti apa yang kita lihat.

3. Berdiri Teguh di Tengah Ujian

Salah satu tantangan terbesar dalam “menepati garis iman”, yaitu menghadapi ujian dan serangan.
Siapa yang mencobai dan menguji?
Si iblis, ular tua.

Iblis akan mencoba menggoyahkan iman kita, tetapi Tuhan telah memberikan kuasa kepada kita untuk menang. Menepati garis iman, tentang menolak menyerah, tetap fokus pada janji Tuhan, dan melawan tipu muslihat musuh. Efesus 6:16 (TB)

4. Melibatkan Roh Kudus mentaati-Nya.
Menjalani hidup bersama Roh Kudus akan membantu kita menepati garis iman.
Roh Kudus yang memberikan hikmat, kekuatan, dan penghiburan untuk tetap teguh dalam perjalanan iman, terutama ketika menghadapi situasi yang kelihatannya mustahil.

Banyak orang kehilangan hasil dari iman mereka karena menyerah di tengah jalan. Tuhan selalu setia pada firman-Nya, tetapi sering kali manusia gagal untuk tetap setia dalam percaya.
Ketika kita melepaskan garis iman, kita membiarkan musuh mencuri apa yang seharusnya menjadi milik kita.

Kesimpulannya, Tuhan TIDAK PERNAH memanggil seseorang meninggal dunia.

Otoritas dan pilihannya ada di tangan kita.
Apakah kita terampil menggunakan otoritas dan perlengkapan senjata Allah yang sudah dikaruniakan-Nya sesuai dengan pengetahuan firman-Nya?
Jika YA, tentunya kita akan hidup berkemenangan dan mampu menyelesaikan tugas kita di dunia ini dengan sangat baik.
Dan kita akan pulang dengan bangga karena Mission Completed – Misi Telah Selesai, kita ingin segera pulang bertemu dengan Bapa terkasih untuk menerima hadiah kita. Ini yang paling ideal.

Ada juga orang-orang yang masih ingin hidup di dunia ini, tetapi tubuhnya sudah terlalu rapuh, mungkin karena sakit penyakit atau akibat banyaknya obat-obatan yang dikonsumsi.
Ketika rohnya melihat ‘baju (tubuh)’ nya sudah terlalu rusak, tidak layak huni, maka roh memilih kembali kepada Bapa.
Kan rumahnya memang bukan di dunia ini, tetapi di kekekalan.

Ada pula orang-orang yang di depan keluarga seolah masih ingin hidup, tetapi dalam hatinya sudah bosan dan ingin pulang ke surga… jadilah dia secara pribadi minta pulang.

Apa pun penyebabnya, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan.

Jatidiri kita yang sesungguhnya adalah manusia roh. Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara – ‘mampir ngombe’ – berhenti sejenak untuk minum, kata Orang Jawa. Jadi, memang rumah kita yang sesungguhnya ada di kekekalan.

We are confident, yes, well pleased rather to be absent from the body and to be present with the Lord. – Kita yakin, ya, kita terlebih suka absen dari tubuh ini dan hadir bersama Tuhan. II Corinthians 5:8 NKJV

Ketika kita meninggalkan tubuh yang fana ini, dalam sepersekian detik kita sudah berada di surga.
Kematian hanyalah sekedar berpindah tempat dari dunia kepada kekekalan, di mana Yesus menjemput kita, membawa ke tempat yang terbaik bersama-Nya.
Menakjubkan bukan?

“Someday you will read in the papers that D.L. Moody is dead. Don’t you believe a word of it! At that moment I shall be more alive than I am now. I will have gone up higher, that is all.” – D.L. Moody

“Suatu hari Anda akan membaca di koran bahwa D.L. Moody telah meninggal. Jangan percaya sepatah kata pun! Pada saat itu saya akan lebih hidup daripada sekarang. Saya hanya naik ke tempat yang lebih tinggi – D.L. Moody

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Travelling

Kisah Burung-Burung Camar di Selat Ariake…. Romantisnya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kisah Burung-Burung Camar di Selat Ariake…. Romantisnya!

Saat ferry yang kami kendarai mulai meninggalkan pelabuhan Shimabara menuju Kumamoto, angin laut yang sejuk berembus lembut di wajah. Air laut di Selat Ariake berkilauan diterpa sinar matahari pagi, menciptakan pemandangan yang menenangkan hati. Namun, ada hal lain yang membuat perjalanan ini begitu istimewa—sekelompok burung camar yang tak pernah gagal mencuri perhatian para penumpang.

Burung-burung camar ini seperti memiliki kebiasaan unik yang hanya mereka lakukan di rute ferry ini. Begitu kapal bergerak, mereka mulai datang, mengepakkan sayap di udara, terbang rendah, lalu meluncur mendekati ferry.

P. Herry, tour guide kami, yang adik kandung P. Susanto, teman Kosayu 76, menikah dengan orang Jepang dan lama tinggal di Jepang. Hafal dengan seluk beluk Jepang.
Beliau sudah berpesan agar membawa roti. Sejak breakfast dari hotel kami sudah bersiap membawa roti tawar.
Demikian pula, para penumpang yang sudah sering menumpang ferry ini tampak siap dengan kantong berisi remah roti atau camilan lain.
Kami merasa tak sabar untuk mencoba pengalaman ini.

Burung-burung itu begitu lincah dan penuh percaya diri. Saat tangan-tangan terulur mrnawarkan sepotong roti, seekor camar terbang mendekat, membidik dengan tepat, lalu mengambil makanannya dari tanganku.
Yeaaayyyy….. senangnya…. 🙂
Bangga abis bak menang lotere… hahaha….

Rasanya seperti sentuhan cepat dari keajaiban kecil. Setiap kali ada penumpang yang memberi makan, burung-burung itu bersorak dalam irama sayap mereka, menciptakan harmoni yang serasi dengan suara gelombang laut.

Namun, yang paling mengesankan bukan hanya keberanian mereka untuk mendekat, melainkan seolah-olah mereka tahu bahwa ini adalah momen spesial bagi kita, para manusia. Burung-burung camar ini seperti jembatan antara alam dan hati manusia. Di tengah perjalanan yang sederhana, mereka mengingatkan kita untuk menikmati momen-momen kecil dan berbagi kebaikan, bahkan hanya dalam bentuk remah roti.

Ketika ferry mulai mendekati pelabuhan Kumamoto, burung-burung camar perlahan menjauh. Namun, mereka meninggalkan kesan mendalam di hati setiap penumpang. Di tengah keseharian, ada keindahan yang tak terduga. Dan bagi mereka yang naik ferry ini, burung-burung camar adalah pengingat bahwa di setiap perjalanan, selalu ada hal kecil yang membawa kebahagiaan jika kita bersedia melihatnya.

Di laut luas yang tak bertepi, burung-burung camar ini membawa pesan sederhana: hidup adalah tentang berbagi, menikmati momen, dan menemukan keajaiban di tempat yang mungkin tak kita duga.
Tuhan itu baik…. mengingatkan hidup itu indah saat kita senantiasa menjalani bersama-Nya.

******
Aso Kusasenri, tempat yang kami kunjungi selanjutnya. Hamparan padang rumput luas yang terletak di kaki Gunung Aso, Prefektur Kumamoto. Lanskapnya yang hijau subur, dikelilingi oleh pemandangan gunung berapi, menjadikannya salah satu tempat paling memukau di kawasan Aso.

Bukit hijau dengan rumput yang dipangkas begitu rapi, sementara di tepiannya, dikelilingi tanaman bonsai yang dibentuk sedemikian apik. Mengelilingi danau, taman dan bukit…
Wuih…. cantik nian….
Jeprat… jepret… dengan aneka gaya….

Kusasenri menciptakan suasana tenang khas pedesaan Jepang. Pengunjung dapat menjelajahi padang rumput ini dengan berjalan kaki atau menunggang kuda, menikmati udara segar dan pemandangan indah. Di musim tertentu, kabut lembut sering melingkupi area ini, menambah kesan magis.

******
Mount Aso dan Mount Aso Farmhouse

Mount Aso, gunung berapi aktif terbesar di Jepang, menawarkan panorama menakjubkan dengan kawah yang masih mengeluarkan uap. Terletak di Prefektur Kumamoto, gunung ini memiliki dataran vulkanik luas. Pemandangannya mirip sabana… bukit dengan hamparan berwarna coklat…
Hhmm….. memukau!
Ini menjadikannya destinasi favorit para pencinta alam.

Tak jauh dari sana, Mount Aso Farmhouse menawarkan pengalaman pedesaan Jepang yang autentik. Tempat ini adalah surga kuliner dan agrikultur, di mana pengunjung bisa menikmati hidangan lokal segar, mencoba memerah susu sapi, atau memetik sayuran sendiri. Dengan latar belakang pegunungan Aso yang megah, farmhouse ini memberikan ketenangan sekaligus keindahan khas Jepang.

Kami menginap dalam igloo-igloo bulat ala Jepang yang kompak, lengkap dan memberikan sensasi yang berbeda.
Saat ke Finlandia, kami menginap di Kakslauttanen Arctic Resort East Village dengan Igloo kaca yang bulat pula sambil menikmati aurora.
Serupa tapi tak sama… sesuatu yang unik senantiasa menarik.

********
Gletsyer Beppu terkenal dengan julukan “The Most Geothermal City In The World”, dikunjungi di hari terakhir dalam perjalanan ke Fukuoka sebelum kembali ke Indonesia, keesokan harinya.
Hari terakhir benar-benar shopping time…

Gabungan pesona alam, budaya dan kebersamaan di sini menciptakan pengalaman yang tak terlupakan.

“When we gather with old friends, we feel God’s love in the memories and happiness we share.”

Saat berkumpul dengan teman-teman lama, kita merasakan cinta Tuhan dalam kenangan dan kebahagiaan yang kita bagikan.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Travelling

Bom Nagasaki, Jejak Romantis Glover Hill Hingga Onsen Di Gunung Shimabara, Kyushu Island.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Bom Nagasaki, Jejak Romantis Glover Hill Hingga Onsen Di Gunung Shimabara, Kyushu Island.

Bom Nagasaki: Tragedi yang Mengubah Dunia

Pada 9 Agustus 1945, dunia menyaksikan salah satu tragedi terbesar dalam sejarah manusia. Kota Nagasaki, Jepang, menjadi target bom atom kedua yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat selama Perang Dunia II, hanya tiga hari setelah Hiroshima.

Bom, yang diberi nama “Fat Man,” dijatuhkan dari pesawat pengebom B-29 bernama Bockscar. Awalnya, target utamanya adalah kota Kokura. Namun, karena awan tebal menghalangi pandangan, misi dialihkan ke Nagasaki.

Ledakan tersebut setara dengan kekuatan 21 kiloton TNT, menghancurkan sebagian besar kota dan menewaskan lebih dari 70.000 orang. Sebagian besar korban adalah warga sipil. Efek radiasi menyebabkan penderitaan berkepanjangan bagi banyak yang selamat.

Ironisnya, Nagasaki bukanlah target utama dalam perang ini. Kota tersebut dikenal sebagai pusat komunitas Kristen di Jepang, yang menjadi saksi iman yang tangguh meskipun menghadapi kehancuran. Salah satu gereja terbesar, Katedral Urakami, hancur dalam sekejap mata.

Namun, tragedi ini membawa pesan mendalam. Bom Nagasaki menjadi momen refleksi bagi dunia, menunjukkan betapa dahsyatnya akibat perang. Beberapa hari kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat, mengakhiri Perang Dunia II.

Hari ini, Nagasaki berdiri sebagai simbol perdamaian dan pengingat akan bahaya senjata nuklir. Kota ini terus menginspirasi dunia untuk menghargai hidup dan mencari solusi damai dalam menghadapi konflik. Kisah Nagasaki mengingatkan kita akan pentingnya belajar dari sejarah demi masa depan yang lebih baik.

Hati trenyuh melihat korban-korban rakyat sipil yang berjatuhan, dengan benda-benda pribadi: kalung, rosario dan berbagai benda pribadi lain yang dipajang di sana.

********
Selanjutnya, kami menuju Glover Hill: Jejak Romantis dan Kemajuan di Nagasaki.
Terletak di bukit yang sejuk dengan pelabuhan di bawahnya. Jalan menanjak … ah… cukup melelahkan. Tepat dibawah Mansion Glover Hill ada gereja kecil yang manis.

Glover Hill di Nagasaki adalah bukti sejarah luar biasa yang memadukan budaya Barat dan Jepang. Di sini berdiri Glover Mansion, rumah megah yang dibangun pada 1863 oleh Thomas Blake Glover, pedagang Skotlandia yang berperan penting dalam modernisasi Jepang.

Tiba di Jepang setelah pelabuhan Nagasaki dibuka, Glover memulai usahanya dengan berdagang teh hijau. Namun, ia segera menjadi pelopor perubahan besar, membawa lokomotif uap pertama ke Jepang, mengembangkan tambang batu bara, pembuatan kapal, dan mendirikan Kirin Brewery Company.

Namun, cerita Glover Hill tidak hanya tentang kemajuan teknologi. Menurut legenda, Glover menikah dengan seorang wanita Jepang bernama Tsuru, melawan tabu pada masa itu. Kisah cinta mereka dipercaya menginspirasi opera Madama Butterfly karya Giacomo Puccini, yang menggambarkan pahit manis cinta lintas budaya.

Glover Mansion memadukan arsitektur Barat dengan sentuhan Jepang, lengkap dengan taman yang menawarkan pemandangan spektakuler Teluk Nagasaki. Bersama dengan rumah-rumah tokoh penting lain seperti Frederick Ringer dan William Alt, tempat ini kini menjadi bagian dari Glover Garden, tujuan wisata yang membawa pengunjung ke masa lalu yang penuh romansa dan inovasi.

Hari ini, Glover Hill bukan sekadar situs sejarah atau sekedar sebuah taman. Ia adalah simbol perpaduan budaya dan semangat kemajuan yang tak lekang oleh waktu, sekaligus tempat terbaik di Nagasaki untuk menikmati matahari terbenam yang memukau.
Menariknya, sebagian sudah dilengkapi dengan escalator, memudahkan pengunjung menikmati keindahan perpaduan antara taman yang cantik, pelabuhan yang megah dan antiknya villa bangsawan yang terawat apik.

Seperti di desa-desa lainnya, toko kue dan souvenir berderet menggoda para turis mencicipi aneka penganan tradisional, berbelanja di tengah semilirnya angin sepoi-sepoi dan tebaran bunga-bunga indah di berbagai sudut desa…

Kami pun menuju Kyushu Island dan menginap Shimabara Seaside Hotel, di tepi pantai Shimabara lengkap dengan Onsennya.

Wisata bukan sekedar berfoto ria, tetapi menikmati kuliner setempat. Selama berhari-hari kami menikmati berbagai makanan khas yang disajikan buffet dan malam ini fine dinning ala Jepang… cantik, enak dan beraneka ragam.
Dan tidak lupa foto seragam dengan Yukata… bukti sedang di Jepang… hahahaha….

5 Tahun lalu Kosayu 76 ke Hokaido berseragam Yukata, demikian juga kali ini di Kyushu.

“When the power of love overcomes the love of power, the world will know peace,” – Jimmy Hendrix.

“Ketika kekuatan cinta mengatasi cinta akan kekuasaan, dunia akan mengalami kedamaian,” – Jimmy Hendrix.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3