Benarkah Tuhan Memanggil Seseorang Untuk Meninggalkan Dunia?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Benarkah Tuhan Memanggil Seseorang Untuk Meninggalkan Dunia?
“Tuhan memanggil P. Amin pulang subuh pagi ini..”
Yang dimaksud adalah P. Amin sudah meninggal dunia pagi ini.
Istilah Tuhan yang memanggil, Tuhan lebih sayang jadi segera dipanggil pulang ke surga, menjadi kalimat yang kerap digunakan dalam masyarakat.
Benarkah itu Tuhan yang memanggil? Ini jawabannya.
Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kita tidak akan mati. Bahkan, Dia berjanji persis sebaliknya – semua orang mati. Pertama kita mati, dan setelah itu kita hidup selamanya.
Ibrani 9:27 (TB) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.
Tetapi idealnya, kematian seorang percaya haruslah “kematian dalam kemuliaan,” di mana kita telah menyelesaikan panggilan hidup kita terlebih dahulu.
Tuhan adalah sumber kehidupan, bukan kematian.
*Kematian bukanlah kehendak Tuhan, melainkan akibat dosa yang masuk ke dunia.*
*Roma 6:23 (TB) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.*
Yesus telah menebus manusia dari dosa dan kematian, sehingga setiap orang percaya memiliki hak untuk hidup dalam kemenangan.
Sangat penting bagi kita untuk memahami kehendak Tuhan yang baik, berkenan, dan sempurna, yaitu kehidupan yang berkelimpahan (Yohanes 10:10).*
Ketika tidak memahami kehendak Tuhan, banyak orang mati bukan disebabkan panggilan Tuhan, melainkan karena serangan iblis, tertipu oleh tipu daya ‘si ular tua’ atau berbagai keputusan yang salah, karena kurangnya pengenalan akan kebenaran firman-Nya (Hosea 4:6).
Itulah sebabnya penting bagi kita untuk “Menepati garis iman” dan terus membangun persekutuan pribadi dengan-Nya.
Apa arti “Menepati garis iman”?
Sikap hati yang teguh untuk percaya pada Tuhan tanpa kompromi, menjaga pikiran, perkataan, dan tindakan kita, sesuai dengan firman-Nya.
Ini panggilan untuk berjalan dengan keberanian dan ketekunan, karena janji Tuhan pasti digenapi bagi mereka yang tidak menyerah.
*Galatia 6:9 AMPC.*
*Janganlah kita menjadi lemah semangat, lelah, atau putus asa dalam melakukan hal-hal yang baik dan benar. Sebab pada waktunya, yaitu di musim yang telah ditetapkan, kita akan menuai hasilnya, jika kita tidak menyerah atau kehilangan keberanian.*
Bagaimana cara mencegah Kematian Dini?
Seseorang yang percaya pada kesembuhan ilahi harus tetap menepati garis iman dengan mengakui, “Oleh bilur-bilur Yesus, saya telah disembuhkan” (Yesaya 53:5), meskipun gejala sakit masih ada.
Menepati garis iman berarti tidak terpengaruh oleh keadaan atau laporan dokter, tetapi terus percaya pada janji Tuhan sampai kesembuhan itu terwujud sepenuhnya.
1.Tetap Berpegang pada Firman Tuhan
Tidak menyerah pada janji firman Tuhan, bahkan ketika situasi tampak sulit.
Iman bukan hanya percaya di awal, tetapi juga bertahan hingga akhir.
Kita harus terus mengakui kebenaran firman Tuhan, seperti yang tertulis di
2 Korintus 5:7, “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.”
2. Mengendalikan Pikiran dan Perkataan
Menjaga pikiran dan perkataan kita tetap selaras dengan firman Tuhan.
Jangan mengijinkan keraguan, ketakutan, atau perkataan negatif keluar dari mulut kita.
Perkataan iman memiliki kuasa kreatif, sehingga kita harus berbicara seperti apa yang kita imani, bukan seperti apa yang kita lihat.
3. Berdiri Teguh di Tengah Ujian
Salah satu tantangan terbesar dalam “menepati garis iman”, yaitu menghadapi ujian dan serangan.
Siapa yang mencobai dan menguji?
Si iblis, ular tua.
Iblis akan mencoba menggoyahkan iman kita, tetapi Tuhan telah memberikan kuasa kepada kita untuk menang. Menepati garis iman, tentang menolak menyerah, tetap fokus pada janji Tuhan, dan melawan tipu muslihat musuh. Efesus 6:16 (TB)
4. Melibatkan Roh Kudus mentaati-Nya.
Menjalani hidup bersama Roh Kudus akan membantu kita menepati garis iman.
Roh Kudus yang memberikan hikmat, kekuatan, dan penghiburan untuk tetap teguh dalam perjalanan iman, terutama ketika menghadapi situasi yang kelihatannya mustahil.
Banyak orang kehilangan hasil dari iman mereka karena menyerah di tengah jalan. Tuhan selalu setia pada firman-Nya, tetapi sering kali manusia gagal untuk tetap setia dalam percaya.
Ketika kita melepaskan garis iman, kita membiarkan musuh mencuri apa yang seharusnya menjadi milik kita.
Kesimpulannya, Tuhan TIDAK PERNAH memanggil seseorang meninggal dunia.
Otoritas dan pilihannya ada di tangan kita.
Apakah kita terampil menggunakan otoritas dan perlengkapan senjata Allah yang sudah dikaruniakan-Nya sesuai dengan pengetahuan firman-Nya?
Jika YA, tentunya kita akan hidup berkemenangan dan mampu menyelesaikan tugas kita di dunia ini dengan sangat baik.
Dan kita akan pulang dengan bangga karena Mission Completed – Misi Telah Selesai, kita ingin segera pulang bertemu dengan Bapa terkasih untuk menerima hadiah kita. Ini yang paling ideal.
Ada juga orang-orang yang masih ingin hidup di dunia ini, tetapi tubuhnya sudah terlalu rapuh, mungkin karena sakit penyakit atau akibat banyaknya obat-obatan yang dikonsumsi.
Ketika rohnya melihat ‘baju (tubuh)’ nya sudah terlalu rusak, tidak layak huni, maka roh memilih kembali kepada Bapa.
Kan rumahnya memang bukan di dunia ini, tetapi di kekekalan.
Ada pula orang-orang yang di depan keluarga seolah masih ingin hidup, tetapi dalam hatinya sudah bosan dan ingin pulang ke surga… jadilah dia secara pribadi minta pulang.
Apa pun penyebabnya, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan.
Jatidiri kita yang sesungguhnya adalah manusia roh. Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara – ‘mampir ngombe’ – berhenti sejenak untuk minum, kata Orang Jawa. Jadi, memang rumah kita yang sesungguhnya ada di kekekalan.
We are confident, yes, well pleased rather to be absent from the body and to be present with the Lord. – Kita yakin, ya, kita terlebih suka absen dari tubuh ini dan hadir bersama Tuhan. II Corinthians 5:8 NKJV
Ketika kita meninggalkan tubuh yang fana ini, dalam sepersekian detik kita sudah berada di surga.
Kematian hanyalah sekedar berpindah tempat dari dunia kepada kekekalan, di mana Yesus menjemput kita, membawa ke tempat yang terbaik bersama-Nya.
Menakjubkan bukan?
“Someday you will read in the papers that D.L. Moody is dead. Don’t you believe a word of it! At that moment I shall be more alive than I am now. I will have gone up higher, that is all.” – D.L. Moody
“Suatu hari Anda akan membaca di koran bahwa D.L. Moody telah meninggal. Jangan percaya sepatah kata pun! Pada saat itu saya akan lebih hidup daripada sekarang. Saya hanya naik ke tempat yang lebih tinggi – D.L. Moody
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan