Author Archives: Yenny Indra

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Articles

Bermasalah? Cari Tuhan, BUKAN Manusia!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Bermasalah? Cari Tuhan, BUKAN Manusia!

“Bu, bagaimana saya ini, sedang mengalami lelah “rohani”……,” ujar Bu Hetty Rasong,
“Bu Yenny, ingatkah? Waktu saya terlilit hutang Kartu Kredit 2 tahun lalu, awal saya join BBL. Tuhan sudah membebaskan saya berkat doa-doa di BBL (doa pagi Berdoa Berbahasa Lidah).

Lalu Tuhan memberikan pekerjaan menjadi pembantu. Ternyata profesi pembantu tidak “seseram” yang saya pikirkan. Hanya menemami seorang akong yang masih mandiri. Membacakan Alkitab, dan menjelaskan seperti “khotbah” kecil. Selama 6 bln saya menemai Akong, hingga Akong meninggal.

Tidak punya pekerjaan lagi, tetapi lumayanlah tidak punya hutang.

Tidak punya tempat tinggal (nebeng – nebeng di rumah jemaat gereja yang sudah spt anak saya sendiri), hingga suatu hari kehilangan motor. Pinjam motor dan motornya hilang dicuri. Selesai masalah motor.

Lalu adik saya (laki2), panggil saya untuk membantu jualan nasi goreng di rumahnya, di Bekasi. Daripada gak punya tempat tinggal, ya lumayanlah ikut adik.
Rumahnya kecil, sulit untuk ikut BBL.
Warung nasi goreng juga sepi.

Inilah Bu Yeny yang membuat sy lelah rohani.
Mau berdoa ; gak tahu mau ngomong apalagi ke Tuhan. Mau merenungkan Firman meditasi juga hampa……Apa yg mesti saya sepakati dg Tuhan….
1. Usia sdh 56 th
2. Tdk punya pekerjaan/ penghasilan.
3. Tidak punya tempat tinggal.
4. Ikut adik, tambah melas
5. Mau pelayanan / ke gereja dekat rumah gak berani Bu, karena gak punya uang utk kolekte.
(Di gereja kami, TLW, tidak ada kantong kolekte yang diedarkan. Disediakan amplop dan nomor rekening bagi yang ingin memberi persembahan).
6.Sebenarnya yg masih semangat adalah memberitakan Injil kpd orang2 yang belum kenal Yesus. Inipun perlu uang untuk jalan”

Wow….

Secara umum pikiran kita pasti, ah… Bu Hetty butuh uang. Bisa saja kirim sedikit uang, tetapi tidak.

“Bu, minggu kita ketemu ya… biar dibikinkan flyer untuk mencari pekerjaan … bisa jadi perawat orang tua. Sudah dapat tempat tinggal, makan dan biasa wifi juga,” demikian saya berpesan pada Bu Hetty.

Koq ga kasi transport ke gereja?
Iman tanpa perbuatan itu sia-sia, klo Bu Hetty memang beriman, dia akan berusaha dengan segala cara agar bisa ke gereja.

******
Ternyata Bu Hetty chat bro Denny.
Bu Hetty mengeluh,
“Hidupku sangat mengerikan saat ini. Tidak bisa deklarasi Firman Tuhan, tidak bisa merenungkan firman-Nya…. pokoknya mau mengingat Tuhan saja …. rasanya seperti “menakutkan” …..
Sungguh mengerikan hidup saya satu bulan terakhir ini. Selama menjadi orang percaya, belum pernah hati saya sedingin ini.”

Sejak B. Hetty di rumah adiknya, karena rumah kecil, dia tidak ingin mengganggu keluarga ini. Bu Hetty tidak berdoa BBL lagi… menjauh dari komunitas yang sungguh-sungguh mengejar Tuhan. Itulah sebabnya hatinya dingin.

“B. Hetty kesayangan Tuhan… abaikan pikiran yang mengintimidasi, Mat 6: 33.” bro Denny menasehati.

Di gereja, Bu Hetty didoakan bro Denny dan 3 orang kawannya. Mereka bergandengan tangan.
Doanya tentu bukan doa yang meminta-minta, tetapi doa yang penuh kuasa dan otoritas, yang memerintahkan hal-hal yang tidak diinginkan menyingkir, sebaliknya hal-hal yang diinginkan, diperintahkan untuk datang.

Yang tak terduga….beberapa hari berlalu…

“Papa Pavo (bro Denny, maksudnya), saya mendapat pekerjaan. Kuasa doa sepakat kita kemarin.”

Dan tidak tanggung-tanggung, jawaban doanya demikian dahsyat.
“Kerjanya di Sulawesi Selatan , Kab Luwuk Timur. Ada teman yang dapat tender dari Pak Prabowo, makan siang gratis. 1 Kec. 3000 kotak per hari. Saya mengawasi beberapa titik di sana. Masih bisa ikut BBL Bu. Dan akan cari murid di sana.”, demikian Bu Hetty melapor ke saya,
“Masih diizinkan pula untuk ikut Misi ke Badui dan India Utara di bln Feb 2025”

Wow….. jawaban Tuhan sungguh melampaui akal pikiran kita.
Pikiran saya mencarikan B. Hetty pekerjaan merawat orang-orang tua, tetapi Tuhan memberikan pekerjaan yang jauh lebih baik plus tetap bisa menjalankan visi ke India.

Saya belajar dari pengalaman ini, sesungguhnya setelah kita lahir baru, hubungan kita dengan Tuhan, dipulihkan seperti hubungan Adam dengan Tuhan di Taman Eden.
Apa pun kebutuhan kita, Tuhan yang mencukupinya.
Bagian kita hanyalah, Percaya Saja – Only Believe.

Tuhan sudah berkata, Serahkan segala kekuatiranmu kepada Tuhan, karena Ia yang memelihara kamu.

Klo kita kuatir, Andrew Wommack bilang, kita sombong karena tidak percaya, Tuhan mampu membereskannya.

Nach yang banyak terjadi, ketika ada kebutuhan, langsung pikirannya, siapa yang bisa dimintai pertolongan, bantuan, sumbangan, proposal dll?

Itu artinya Mengandalkan Pikiran dan Kekuatannya sendiri.
Meski pun berdoa, tapi harapannya kepada manusia dan BUKAN kepada Tuhan.

Jika Bu Hetty berharap kepada manusia, endingnya paling jadi perawat manula dan pekerjaan-pekerjaan yang umum terpikirkan oleh kita. Tentunya gak bisa cuti pelayanan ke India utara dsb.

Tetapi ketika berharap kepada Tuhan, bisa nyambung ke Proyek Presiden, Misi ke Badui dan India Utara.

Saya pun belajar….
Kepada siapa kita berharap?

God is able to do far more than we ask or imagine, according to His power at work within us.” – Ephesians 3:20

“Allah mampu melakukan jauh lebih banyak dari yang kita minta atau pikirkan, sesuai dengan kuasa-Nya yang bekerja dalam kita.” – Efesus 3:20

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Attitude is Everything.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Attitude is Everything.

Tidak ada yang bisa menghentikan seseorang dengan sikap mental yang tepat untuk mencapai tujuannya bahkan jika dia menemukan dirinya di padang gurun, dia bisa mengubahnya menjadi surga;

Sebaliknya, tidak ada di bumi yang dapat membantu seseorang dengan sikap mental yang salah, bahkan jika kita memberinya seluruh dunia, dia akan tetap kehilangannya!

Buktinya?
Tuhan menjanjikan Tanah Perjanjian, tanah yang berlimpah susu dan madunya. Bahkan sedemikian suburnya, konon hingga setandan anggur harus dipikul oleh dua orang.
Wow….

Musa mengirimkan 12 pengintai untuk melihat apa yang tersedia di Tanah Perjanjian yang dijanjikan Tuhan.

Apa yang terjadi?
10 pengintai mengakui tanah itu luar biasa baiknya.
Tetapi mereka mengeluh,
menceritakan kepadanya: “Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.

Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.

Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan.”

Mereka tahu betul, tanah ini sudah dijanjikan Tuhan akan diberikan kepada mereka. Jika saja mereka merenungkan, Tuhan itu tidak pernah gagal. Jika Dia berjanji, pasti sanggup menepati.
Tetapi mereka MEMILIH Tidak Sepakat dengan Tuhan!

Sebaliknya, Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!”

Hanya Yosua dan Kaleb yang MEMILIH Sepakat dengan Tuhan dan Mengandalkan-Nya!

Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: “Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita.”
Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: “Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.”

Bahkan 10 pengintai itu MEMILIH melihat diri mereka seperti belalang.
Ini pilihan mereka sendiri. Sikap mental mereka.
Tidak heran, akhirnya mereka semua, para angkatan tua, semua mati di padang gurun kecuali Yosua dan Kaleb.

Sesungguhnya, mereka sendiri yang menentukan nasib dan masa depan mereka sendiri.

Sangat berbeda dengan Kaleb,
dia mengingatkan Yosua di Gilgal tentang janji Tuhan kepada Musa. Saat berusia 40 tahun, ia diutus mengintai Kanaan dan tetap setia kepada Tuhan meskipun yang lain membuat Israel tawar hati. Musa berjanji tanah yang diinjak Kaleb akan menjadi miliknya karena ketaatannya.

“Jadi sekarang, aku telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini;
pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk.”

Wow….

Kini, pada usia 85, Kaleb tetap sekuat dahulu, saat berusia 40 tahun…. siap merebut tanah pegunungan yang dijanjikan Tuhan meskipun dihuni orang Enak dengan kota berkubu. Ia yakin Tuhan menyertainya untuk menghalau mereka sesuai firman-Nya.* Iman, kesetiaan, dan keberanian Kaleb tak tergoyahkan dalam janji Tuhan.

Dan Kaleb mendapatkan warisannya dengan berperang mengalahkan penduduk Hebron. Warisan harus didapat dengan usaha.

Mental dan sikap yang menentukan posisi kita.
Tuhan sudah berjanji,
“Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu.”

Seberapa tinggi kita naik, seberapa besar tanggung jawab yang hendak kita kelola, tergantung kesepakatan kita dengan Tuhan dan seberapa baik kita mampu mengelolanya.

Agar menjadi sukses, kita harus berani menerima tantangan yang datang menyertainya, dengan cara kita.
Saat dalam perjalanan mengalahkan tantangan itulah, kita mengalami Tuhan, belajar mengandalkan-Nya, berdoa, mendapatkan pewahyuan-pewahyuan melalui firman yang kita renungkan. Mengalahkan kecemasan dan membuktikan, ternyata Tuhan sedemikan dekatnya dengan kita. Di sanalah kualitas hubungan kita dengan Tuhan makin dalam, mengenal Tuhan dengan lebih baik dan makin menjadi serupa dengan-Nya.

Menarik bukan?

“God created you with a great purpose, but only you can choose whether to walk in His will or not.” – DL Moody.

“Tuhan menciptakan Anda dengan tujuan besar, tetapi hanya Anda yang bisa memilih untuk berjalan dalam kehendak-Nya atau tidak.” – DL Moody.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Kesembuhan, Medis & Tuhan. Inilah Rahasia Kesembuhan!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kesembuhan, Medis & Tuhan. Inilah Rahasia Kesembuhan!

Setiap kali ke dokter, sesungguhnya dokter mencoba menganalisa apa penyakit kita, berdasarkan info symptoms yang kita berikan. Lalu dokter berusaha mengobatinya dengan memberikan obat yang diperkirakan cocok.

Sesungguhnya, obat hanya mengendalikan gejalanya. Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan kita. Obat dapat membantu tubuh dan menahan rasa sakit sehingga tubuh dapat lebih mudah menyembuhkan dirinya sendiri dan menjauhkan dari infeksi..
Saat panas, dokter memberi obat penurun panas.
Ketika mual-mual, diberi obat anti muntah. Dst. Dst.

Pengobatan modern makin canggih. Konon penyakit sirosis, lever mengeras yang dulu mematikan, sekarang bisa disembuhkan. Demikian pula penyakit berat lainnya.

Namun jika tubuh tidak berespon dengan baik, secanggih apa pun pengobatannya, semahal apa pun obatnya, tidak akan menyembuhkan.

Saat ada bagian tubuh yang rusak, membutuhkan operasi dan perbaikan, dokter bertindak menolong. Kepandaian dokter berasal dari Tuhan. Dan tindakan dokter pun berasal dari hikmat Tuhan.
Sepintar apa pun dokternya, secanggih apa pun alatnya, jika tubuh tidak bisa recovery bekas sayatan atau operasi, ya gak bisa sembuh juga. Obat dan peralatan yang bagus, dokter yang ahli, menolong sekali dan memperbesar kemungkinan untuk sembuh. Tetapi pada akhirnya, tergantung kondisi tubuh pasien yang paling menentukan kesembuhannya.

Siapa yang menciptakan tubuh kita? Tuhan.
Dokter dan medis bisa membantu memperbaiki, tetapi tidak bisa menciptakannya.

Secara rohani kita tahu, kesembuhan sudah kita terima, bersama dengan keselamatan yang kita terima, saat kita lahir baru. Kesembuhan, kesehatan, kemakmuran, kelimpahan, sukacita, hikmat, kekuatan dll sudah tersedia di dalam roh kita.

Kita ini orang sehat yang sedang menolak penyakit. BUKAN orang sakit yang berusaha sembuh. Jadi kesembuhan dan kesehatan memang hak orang yang sudah lahir baru.

Ketika gejalanya kambuh, lebih mudah untuk percaya bahwa kita telah sembuh ketika kita tidak merasa sakit.
Itulah sebabnya, obat pun membantu membangun iman kita serta mengokohkan kita berdiri di atas pengakuan iman kita, bahwa kita sudah sembuh!
Dan terjadilah menurut imanmu!

Tindakan kita yang sesuai adalah mengucapkan terima kasih kepada Tuhan dan memuji Tuhan untuk itu serta mendeklarasikan firman iman itu.

Jika kita benar-benar memiliki iman sebagai benih, maka kita akan berkata-kata sesuai yang kita imani.

Kunci yang ampuh untuk hidup sehat dan berkelimpahan adalah mengisi hidup dengan hal-hal yang menginspirasi kita.

Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.

Sering kali hati kita terbebani dengan hal-hal duniawi yang dapat diubah, jika kita dapat terinspirasi.
Kebenaran ini akan bekerja pada ketiga tingkat kehidupan, roh, jiwa, dan tubuh.
Apa yang akan membuat hati kita dipenuhi dengan sukacita? Sukacita Tuhan adalah kekuatanku.

Apakah kita merasa nyaman dengan pakaian yang kita kenakan?
Hhmmm….Mungkin kita membutuhkan pakaian baru yang dapat menginspirasi kita.
Apakah dekorasi rumah kita menyenangkan?
Apakah itu menginspirasi dan membuat kita bersemangat? Mungkin sudah waktunya untuk berubah.
Apakah hiburan yang kita pilih menginspirasi? Ketika mematikan TV, apakah kita merasa terinspirasi atau justru tertekan?

Apakah teman-teman serta komunitas kita menginspirasi dan membuat kita bergairah menjalani kehidupan?
Apakah mereka membawa sukacita dalam kehidupan kita, atau apakah mereka justru terus-menerus menguras energi kita dan membuat burn-out? Apakah tempat di mana kita beribadah menginspirasi kita, percaya kesembuhan Ilahi dan mendorong kita menggenapi rancangan terbaik Tuhan bagi kehidupan kita?
Itu tujuan Tuhan menciptakan kita di dunia ini.
Seharusnya, di sanalah tempat iman dan visi yang terus meningkat dan berbuah dalam kehidupan kita.

Kunci penting untuk hidup:

Akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

Jangan hanya merenungkannya, tetapi berpakaianlah seperti ini, berhiaslah seperti ini, dan buatlah pilihan kita seperti ini. Semakin kita mengelilingi diri kita dengan hal-hal yang menginspirasi dan memberikan sukacita, semakin kita akan memiliki kekuatan-Nya untuk menghadapi tantangan hidup.
Dan yakin betul,
The Best Is Yet To Come – Yang Terbaik Masih Ada Di Depan Sana….Raihlah!

Tidak semua kesembuhan itu instan.

Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan.

Yakinlah selalu, kesembuhan, terobosan ekonomi, solusi selalu ada.
Semua jawaban kehidupan sudah disediakan & didepositkan Tuhan di dalam roh orang yang sudah lahir baru.
Masalahnya: ada hal-hal yang kita tidak tahu alias kurang pengetahuan.

Solusinya?
Datang kepada Tuhan, Sang Pencipta, minta bimbingan di mana kita meluputkan / miss, dan perbaiki.
Bangun hubungan pribadi yang konsisten dengan-Nya, di sanalah jawaban tersedia.

“Setiap tumbuhan yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di surga akan dicabut sampai ke akar-akarnya.”

Penyakit, kemiskinan, perpecahan, kecanduan, kebodohan dll TIDAK ditanam oleh Bapa kita di surga, akan dicabut sampai ke akar-akarnys jika kita bersedia bekerja sama.

Apa bagian yang harus kita lakukan?
“Only Believe” – Percaya saja. Beriman.

Iman timbul karena pendengaran, pendengaran oleh firman Allah.

*Rohlah yang memberi hidup. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.*

Tetapi Iman dilepaskan melalui perkataan yang dikeluarkan dari mulut kita.

Bartimeus, jelaslah dia seorang pengemis buta yang sedang berdiri di tepi jalan.
Berseru kepada Tuhan,
“Anak Daud, kasihanilah aku!”
Lalu Tuhan berhenti dan berkata: “Panggillah dia!” Mereka memanggil orang buta itu dan berkata kepadanya: “Kuatkan hatimu, berdirilah, Ia memanggil engkau.”
Lalu ia menanggalkan jubahnya, ia segera berdiri dan pergi mendapatkan-Nya.
“Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?”
Jawab orang buta itu: “Rabuni, supaya aku dapat melihat!”
“Pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau!”
Pada saat itu juga melihatlah ia.

Mengapa Bartimeus perlu ditanya, bukankah terlihat kasat mata dia buta, tentunya dia ingin bisa melihat.
Ini prinsipnya:
Bartimeus Perlu Mengatakan Keinginannya agar Imannya bisa Dilepaskan.

Perhatikan, sebelum menghadap, Bartimeus menanggalkan jubah pengemisnya, tanda dia siap memasuki era baru: sebagai orang yang bisa melihat, tidak buta lagi.

Kesuksesan & Jawaban doa terjadi, saat persiapan bertemu dengan kesempatan.

Pertanyaannya:
Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk menerima jawaban doa, kesembuhan, terobosan ekonomi, naik level, dipakai Tuhan dengan lebih dahsyat, menjadi terang & garam dunia?

Mungkin jawaban doa tinggal satu langkah lagi, menanti kesiapan kita.

Mari kita mempersiapkan diri!

GOD’S WORD are not just information. They are POWER and ENABLEMENT – Keith Moore.

FIRMAN TUHAN bukan hanya sekadar informasi. Firman itu KEKUATAN dan MEMBERDAYAKAN – Keith Moore.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mau Biskuit Hangat Yang Lezat? Ini Rahasianya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mau Biskuit Hangat Yang Lezat? Ini Rahasianya!

Seorang Hamba Tuhan meminta seorang petani tua yang mengenakan pakaian kerja untuk memimpin doa sebelum sarapan pagi.

“Ya Tuhan, aku tidak suka buttermilk,” petani itu memulai. Hamba Tuhan itu membuka satu matanya, penasaran ke mana arah doa ini.

Petani itu dengan lantang melanjutkan, “Tuhan, aku juga tidak suka lemak binatang.” Kini Hamba Tuhan itu mulai khawatir.

Tanpa berhenti, petani itu berkata lagi, “Dan Tuhan, Engkau tahu aku juga tidak terlalu suka tepung putih mentah.” Hamba Tuhan itu kembali melirik ke sekeliling ruangan dan melihat banyak orang lain yang juga tampak tidak nyaman.

Lalu petani itu menambahkan, “Tetapi Tuhan, saat semua bahan itu dicampur dan dipanggang bersama, aku sangat menyukai biskuit hangat yang segar. Jadi Tuhan, ketika ada hal-hal dalam hidup ini yang tidak kami sukai, ketika hidup terasa sulit, dan ketika kami tidak mengerti apa yang sedang Engkau katakan, tolong ajari kami untuk tenang dan menunggu sampai Engkau selesai mencampur semuanya. Mungkin hasilnya akan jauh lebih baik daripada biskuit. Amin.”

Wow….. sungguh menarik!

Bukankah kita kerap terburu-buru komplain, ketika ada hal-hal yang ‘tidak nyaman’ terjadi…. ingin segera bereaksi.
Menumpahkan kemarahan atau ketersinggungan. Atau justru komplain, sebelum kita benar-benar memahami apa yang sebenarnya terjadi.

Saya belajar, menunda respon- menunggu hati tenang sebelum memutuskan apa yang hendak kita perbuat, sungguh menghindarkan kita dari ribuan pertempuran yang tidak perlu.

Belajar Menunggu dengan penuh pengharapan.
Bersabar dan tidak tergesa-gesa mengambil keputusan berdasarkan emosi atau ketidakpastian. Tuhan bekerja dengan waktu-Nya, dan waktu-Nya selalu.

Saat kita menunggu Tuhan menyelesaikan “adonan” kehidupan kita, hasil akhirnya jauh lebih baik daripada yang bisa kita bayangkan.

Kerendahan hati adalah percaya kepada Tuhan dan bukan pada diri kita sendiri. Percayakan diri kepada Tuhan, semua promosi, keadilan datang daripada-Nya.
Tuhan tahu apa yang terjadi lebih baik daripada kita.
Kita hanya bisa memandang sejauh mata memandang, tetapi Tuhan melihat dari perspektif yang jauh lebih luas.
Apa yang tampaknya merupakan malapetaka bagi kita saat ini, mungkin dibaliknya justru tersembunyi berkat dan mujijat yang besar, jika kita bersedia mengambil respon yang benar sesuai firman-Nya.

Malapetaka justru menjadi pijakan untuk naik ke tempat yang lebih tinggi, yang tidak dapat dicapai tanpa adanya batu pijakan itu… karena
berjalan dalam iman yang tidak tergoyahkan, mempercayai rencana Tuhan meskipun terlihat sulit atau tidak masuk akal, dan hidup dengan perspektif surga.
Hhmm …. keren bukan?

Percaya pada Rencana Tuhan yang Sempurna.
Tuhan tidak pernah membuat kesalahan. Apa pun yang kita alami, meskipun tampaknya sulit atau tidak menyenangkan, iblis berusaha menjegal kita, tetapi Tuhan mengubahnya menjadi bagian dari rencana-Nya yang baik untuk hidup kita.

“Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanmu.”

Saat menanti, kita berfokus pada endingnya: masa depan yang penuh damai sejahtera, sesuai janji-Nya.
Orang percaya harus hidup berdasarkan visi ilahi, melihat melampaui proses menuju hasil akhir yang dijanjikan Tuhan. Tuhan tidak hanya memulai sesuatu, tetapi Dia juga setia menyelesaikannya.

Sang petani tidak terganggu oleh “bahan mentah” kehidupan yang tidak enak, tetapi menantikan hasil akhir yang baik dari Tuhan, dengan mengimajinasikan ‘biskuit hangat yang lezat.’…

Iman bertumbuh ketika kita terus-menerus berpegang pada Firman Tuhan, terutama saat menghadapi kesulitan. Iman timbul karena pendengaran, pendengaran akan Firman Tuhan.
Dan iman dilepaskan dengan memperkatakan kesepakatan kita akan janji-janji-Nya.

Semakin konsisten kita melakukannya, semakin besar iman kita dan membuat kita teguh berdiri di atas janji firman-Nya. Dan terjadilah menurut imanmu.

Siap menang dan menikmati biskuit hangat yang lezat?
Yuk praktik….

Hardships often prepare ordinary people for an extraordinary destiny.”- C.S. Lewis.

“Kesulitan sering kali mempersiapkan orang biasa untuk mencapai takdir yang luar biasa.” – C.S. Lewis.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Benarkah Tuhan Memanggil Seseorang Untuk Meninggalkan Dunia?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Benarkah Tuhan Memanggil Seseorang Untuk Meninggalkan Dunia?

“Tuhan memanggil P. Amin pulang subuh pagi ini..”
Yang dimaksud adalah P. Amin sudah meninggal dunia pagi ini.

Istilah Tuhan yang memanggil, Tuhan lebih sayang jadi segera dipanggil pulang ke surga, menjadi kalimat yang kerap digunakan dalam masyarakat.

Benarkah itu Tuhan yang memanggil? Ini jawabannya.

Tuhan tidak pernah berjanji bahwa kita tidak akan mati. Bahkan, Dia berjanji persis sebaliknya – semua orang mati. Pertama kita mati, dan setelah itu kita hidup selamanya.

Ibrani 9:27 (TB) Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi.

Tetapi idealnya, kematian seorang percaya haruslah “kematian dalam kemuliaan,” di mana kita telah menyelesaikan panggilan hidup kita terlebih dahulu.
Tuhan adalah sumber kehidupan, bukan kematian.

*Kematian bukanlah kehendak Tuhan, melainkan akibat dosa yang masuk ke dunia.*

*Roma 6:23 (TB) Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.*

Yesus telah menebus manusia dari dosa dan kematian, sehingga setiap orang percaya memiliki hak untuk hidup dalam kemenangan.

Sangat penting bagi kita untuk memahami kehendak Tuhan yang baik, berkenan, dan sempurna, yaitu kehidupan yang berkelimpahan (Yohanes 10:10).*

Ketika tidak memahami kehendak Tuhan, banyak orang mati bukan disebabkan panggilan Tuhan, melainkan karena serangan iblis, tertipu oleh tipu daya ‘si ular tua’ atau berbagai keputusan yang salah, karena kurangnya pengenalan akan kebenaran firman-Nya (Hosea 4:6).

Itulah sebabnya penting bagi kita untuk “Menepati garis iman” dan terus membangun persekutuan pribadi dengan-Nya.

Apa arti “Menepati garis iman”?
Sikap hati yang teguh untuk percaya pada Tuhan tanpa kompromi, menjaga pikiran, perkataan, dan tindakan kita, sesuai dengan firman-Nya.
Ini panggilan untuk berjalan dengan keberanian dan ketekunan, karena janji Tuhan pasti digenapi bagi mereka yang tidak menyerah.

*Galatia 6:9 AMPC.*
*Janganlah kita menjadi lemah semangat, lelah, atau putus asa dalam melakukan hal-hal yang baik dan benar. Sebab pada waktunya, yaitu di musim yang telah ditetapkan, kita akan menuai hasilnya, jika kita tidak menyerah atau kehilangan keberanian.*

Bagaimana cara mencegah Kematian Dini?
Seseorang yang percaya pada kesembuhan ilahi harus tetap menepati garis iman dengan mengakui, “Oleh bilur-bilur Yesus, saya telah disembuhkan” (Yesaya 53:5), meskipun gejala sakit masih ada.
Menepati garis iman berarti tidak terpengaruh oleh keadaan atau laporan dokter, tetapi terus percaya pada janji Tuhan sampai kesembuhan itu terwujud sepenuhnya.

1.Tetap Berpegang pada Firman Tuhan
Tidak menyerah pada janji firman Tuhan, bahkan ketika situasi tampak sulit.
Iman bukan hanya percaya di awal, tetapi juga bertahan hingga akhir.
Kita harus terus mengakui kebenaran firman Tuhan, seperti yang tertulis di
2 Korintus 5:7, “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.”

2. Mengendalikan Pikiran dan Perkataan
Menjaga pikiran dan perkataan kita tetap selaras dengan firman Tuhan.
Jangan mengijinkan keraguan, ketakutan, atau perkataan negatif keluar dari mulut kita.

Perkataan iman memiliki kuasa kreatif, sehingga kita harus berbicara seperti apa yang kita imani, bukan seperti apa yang kita lihat.

3. Berdiri Teguh di Tengah Ujian

Salah satu tantangan terbesar dalam “menepati garis iman”, yaitu menghadapi ujian dan serangan.
Siapa yang mencobai dan menguji?
Si iblis, ular tua.

Iblis akan mencoba menggoyahkan iman kita, tetapi Tuhan telah memberikan kuasa kepada kita untuk menang. Menepati garis iman, tentang menolak menyerah, tetap fokus pada janji Tuhan, dan melawan tipu muslihat musuh. Efesus 6:16 (TB)

4. Melibatkan Roh Kudus mentaati-Nya.
Menjalani hidup bersama Roh Kudus akan membantu kita menepati garis iman.
Roh Kudus yang memberikan hikmat, kekuatan, dan penghiburan untuk tetap teguh dalam perjalanan iman, terutama ketika menghadapi situasi yang kelihatannya mustahil.

Banyak orang kehilangan hasil dari iman mereka karena menyerah di tengah jalan. Tuhan selalu setia pada firman-Nya, tetapi sering kali manusia gagal untuk tetap setia dalam percaya.
Ketika kita melepaskan garis iman, kita membiarkan musuh mencuri apa yang seharusnya menjadi milik kita.

Kesimpulannya, Tuhan TIDAK PERNAH memanggil seseorang meninggal dunia.

Otoritas dan pilihannya ada di tangan kita.
Apakah kita terampil menggunakan otoritas dan perlengkapan senjata Allah yang sudah dikaruniakan-Nya sesuai dengan pengetahuan firman-Nya?
Jika YA, tentunya kita akan hidup berkemenangan dan mampu menyelesaikan tugas kita di dunia ini dengan sangat baik.
Dan kita akan pulang dengan bangga karena Mission Completed – Misi Telah Selesai, kita ingin segera pulang bertemu dengan Bapa terkasih untuk menerima hadiah kita. Ini yang paling ideal.

Ada juga orang-orang yang masih ingin hidup di dunia ini, tetapi tubuhnya sudah terlalu rapuh, mungkin karena sakit penyakit atau akibat banyaknya obat-obatan yang dikonsumsi.
Ketika rohnya melihat ‘baju (tubuh)’ nya sudah terlalu rusak, tidak layak huni, maka roh memilih kembali kepada Bapa.
Kan rumahnya memang bukan di dunia ini, tetapi di kekekalan.

Ada pula orang-orang yang di depan keluarga seolah masih ingin hidup, tetapi dalam hatinya sudah bosan dan ingin pulang ke surga… jadilah dia secara pribadi minta pulang.

Apa pun penyebabnya, kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan.

Jatidiri kita yang sesungguhnya adalah manusia roh. Kehidupan di dunia ini hanyalah sementara – ‘mampir ngombe’ – berhenti sejenak untuk minum, kata Orang Jawa. Jadi, memang rumah kita yang sesungguhnya ada di kekekalan.

We are confident, yes, well pleased rather to be absent from the body and to be present with the Lord. – Kita yakin, ya, kita terlebih suka absen dari tubuh ini dan hadir bersama Tuhan. II Corinthians 5:8 NKJV

Ketika kita meninggalkan tubuh yang fana ini, dalam sepersekian detik kita sudah berada di surga.
Kematian hanyalah sekedar berpindah tempat dari dunia kepada kekekalan, di mana Yesus menjemput kita, membawa ke tempat yang terbaik bersama-Nya.
Menakjubkan bukan?

“Someday you will read in the papers that D.L. Moody is dead. Don’t you believe a word of it! At that moment I shall be more alive than I am now. I will have gone up higher, that is all.” – D.L. Moody

“Suatu hari Anda akan membaca di koran bahwa D.L. Moody telah meninggal. Jangan percaya sepatah kata pun! Pada saat itu saya akan lebih hidup daripada sekarang. Saya hanya naik ke tempat yang lebih tinggi – D.L. Moody

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 353