Category : Relationship

Articles, Relationship, Self Motivation

Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 1

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 1

Layar yang memonitor detak jantung Brant, menunjukkan garis lurus….
Secara medis, Brant sudah meninggal dunia.
Rupanya Brant mengalami beberapa mini-stroke, akibat angkat beban dengan posisi squat, yang mencederai 2 arteri di lehernya. Meski dokter sudah berusaha melakukan yang terbaik…

Billy Epperhart, ayah Brant, guru kami di Charis, merasakan perasaan campur-baur. Dalam keadaan yang sedemikian emosional, Andrew Wommack menelpon,
“Hei Billy, saya menelpon untuk mengatakan Allah ada di pihak Anda. Saya menelpon untuk memberitahu Brant akan baik-baik saja..”

Billy sangat emosional. Tetapi Andrew tidak meresponinya. Andrew TIDAK berkata,
“Saya dan Jamie berdoa untuk Anda, ketahuilah kami mengasihi Anda.”

Itu kata-kata penghiburan bagus & umum, tetapi Andrew tidak melakukannya.
Apa yang dikatakannya?
“Saya dan Anda adalah beberapa dari sedikit orang langka di dunia ini, yang anaknya dibangkitkan dari kematian. Mari kita sepakat memperkatakan bahwa Brant akan Hidup dan Tidak Mati.”
Mereka sepakat dan itu yang terjadi.

Andrew memberi MAKNA BARU bagi apa yang terjadi pada Brant: ‘dia tidak mati tetapi hidup.’
Mematahkan pendapat umum, jika layar monitor jantung itu lurus, artinya meninggal dunia.

Perkataan Andrew menyentak hati Billy Epperhart dan imannya segera bangkit dan membumbung tinggi….
Betul-betul terbukti.
Mungkin hanya Allah atau kombinasi antara Allah dan dokter…entah apa yang terjadi, secara ajaib Brant hidup kembali dan baik-baik saja hingga kini.
Wow…..

What happen to you, is never as important as what happen in you.

Apa yang terjadi _Kepada_ Anda, tidak pernah sepenting apa yang terjadi _Di Dalam_ Anda.

Ketika kita menyadari betapa dahsyatnya Allah yang tinggal di dalam roh kita dan bagi Allah tidak ada yang mustahil, maka terbukti hal-hal yang melampaui logika umum pun tercipta, seperti judul buku Andrew Wommack: Don’t Limit God – Jangan Batasi Allah.

Pastikan kita memilih MAKNA yang Tepat dengan bersepakat dengan Tuhan & Firman-Nya, maka keputusan kita akan menentukan ending kisahnya!

****
Teringat prinsip dasar kehidupan ini, bahwa Tuhan memanggil kita BUKAN supaya kita Mengerti. Tetapi kita dipanggil menjadi Orang Percaya – Believer.

“What believer do – apa yang dilakukan orang percaya?”

“Believe – Percaya…”

Ketika kita Percaya – Belive maka Pengertian – Understanding, akan mengikutinya. Tetap Percaya Firman Tuhan, terlepas apa pun situasi yang dihadapi, terlepas apa saja yang kita dengar, tetap PERCAYA FIRMAN TUHAN DI ATAS SEGALANYA & FIRMAN JAWABAN PERMASALAHAN KITA.

******
Saat Ps. John Donnelly dari Scotland ke Jakarta, beliau bertanya kepada salah seorang murid,
“Berapa banyak orang mati yang pernah kamu bangkitkan?”

“Tidak pernah”

“Karena kamu tidak pernah mendoakan orang mati agar bangkit, maka kamu tidak pernah membangkitkan orang mati.”

Berbeda dengan Ps. John. Saat di Phonm Penh, Kamboja, dalam sebuah acara, tiba-tiba Worship Leader yang memimpin pujian 30 menit yang lalu, meninggal dunia mendadak. Dokter yang ada di tempat itu, mengesahkan gadis itu sudah meninggal.

Ps. John & B. Susan, istrinya berusaha menyeruak di kerumunan, meminta ijin untuk mendoakannya. Tetapi sang dokter meyakinkan, “Sudah terlambat, gadis itu sudah meninggal, tidak ada denyut nadi lagi, sekitar 5 menit yang lalu.”

“Tidak pernah ada kata terlambat, apakah kami diijinkan untuk mendoakannya?” ujar Ps John maka dia & Susan menumpangkan tangan atas WL yang berusia 21 tahun, berbicara dengan suara pelan, menggunakan Otoritas Tuhan yang diberikan kepada setiap orang yang sudah lahir baru.

Secara instan, dalam sekejap, gadis itu membuka matanya dan dalam waktu 2 menit bangkit berdiri.

Sepuluh tahun kemudian, Ps. John & Susan kembali berjumpa dengan gadis itu, dia sudah memiliki 2 anak dan seorang suami yang tampan serta masih memimpin pujian & penyembahan.

Tidak ada kata terlambat, IT’S NOT OVER UNTIL GOD SAYS IT’S OVER.

*****
Pertanyaan bagi kita:
Beranikah kita meneladani para guru kehidupan ini, menjadi sedikit orang langka di dunia ini?

You cannot always control your problems, but you can always control HOW your problems affect you – Billy Epperhart.

Anda tidak selalu bisa mengendalikan masalah Anda, tapi Anda selalu bisa mengendalikan BAGAIMANA masalah Anda memengaruhi Anda – Billy Epperhart.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU

THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Berani Terima Koreksi?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berani Terima Koreksi?

Masih banyak teman-teman yang salah paham dengan Tuhan, bahwa penyakit, tragedi, malapetaka, kegagalan adalah cobaan dari Tuhan untuk mengoreksi mereka.

Tuhan TIDAK PERNAH MERANCANGKAN HAL BURUK bagi kita semua.
Prinsipnya jelas. Yang Baik dari Tuhan & yang Jahat dari si Musuh (Iblis).

Pencuri (musuh, iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku (Tuhan) datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
As simple as that.

Lalu bagaimana cara Tuhan mengoreksi kita?
Melalui Firman-Nya!
Itu SATU-SATUNYA cara Tuhan.

That’s Why kita diberi Firman, agar kita paham jalan mana yang harus kita tempuh supaya tidak celaka.
Ibarat, dalam Firman-Nya Tuhan sudah memberitahu bahwa kompor itu panas. Jangan pegang kompor yang panas, nanti tanganmu akan melepuh. Sakit itu, apalagi jika perawatannya gak bagus, bisa infeksi.

Orang yang bijaksana akan belajar dari Firman Tuhan agar mendapatkan Hikmat, Wisdom untuk menjalani hidup ini dengan berhasil melalui jalan yang mudah dan aman.

Tetapi ada orang-orang yang enggan belajar Firman dan tidak mau mendengar nasehat. Percaya kepada kepandaiannya serta bergantung pada nalarnya sendiri.
Orang ini dengan gagah perkasa meletakkan tangannya pada kompor yang panas. Akibatnya, tangannya melepuh kesakitan.
Familiar dengan kisah ini?

Tentu sesudah tangannya sakit, orang ini belajar juga dari pengalaman ini, agar ke depan jangan pegang kompor panas. Tetapi ini BUKAN God’s Way tetapi Hard Way.
Sesungguhnya tergantung pilihan kita sendiri, mau belajar dengan cara yang mudah atau melalui cara yang sulit?

Anehnya, tidak sedikit orang yang tangannya melepuh, lalu menuduh bahwa ini cobaan dari Tuhan, agar dia lebih menaati Tuhan. Dan menganggap tangannya melepuh itu karena kehendak Tuhan.

Lhah sudah diperingatkan melalui Firman-Nya, jangan pegang kompor panas. Lha koq nekad….. trus yang disalahkan Tuhan pula!
Gubraaaakkkk…..
Itulah manusia yang ga mau bertanggung jawab, justru cari kambing hitam, menyalahkan Tuhan…. seolah-olah dia menjadi ‘korban’, biar dikasihani orang. Padahal itu kesalahan dan keputusannya sendiri.

Dan orang yang tidak berani bertanggungjawab, tidak mau mengakui kesalahannya dan tidak mau berbalik, dia tidak akan ke mana-mana.
That’s why banyak orang yang mandeg, bertanya-tanya mengapa orang lain menerima terobosan, diberkati, naik level, sementara dia diam di tempat?
Coba check & re-check mungkin ini penyebabnya!

Ed Dufresne pernah berkata, “Dari pengalamanku melayani banyak orang di berbagai belahan dunia selama 50 tahun, ada orang-orang yang tidak mau mendengar koreksi, tetapi menunggu hingga jatuh ke dasar jurang, barulah mau berubah….

DIENK…….

LHAH… Jangan sampai seperti itu, batin saya mengingatkan diri sendiri.
Saya memilih, ketika salah yo wes minta maaf, akui , berbalik dan move on…
Gak gengsi? Kan Bu Yenny lebih tua usianya?
“Gengsi sekarang diobral seribu 3 biji”, demikian komentar sobat saya. Hahaha…
Jauh lebih penting membereskan hubungan dengan Tuhan, dengan beres terhadap sesama, supaya berkat baik yang jasmani dan rohani, tidak terhalang.
Kadang justru hal-hal sepele yang membuat berkat besar dan spektakuler gak tercipta.
Hayoo pilih mana?

Ada masalah yang memang ga bisa dibereskan, ya sudah tunggu waktu dan signal Tuhan.
Seperti dalam kisah anak bungsu yang hilang, saat sang anak nekad pergi menghamburkan warisannya, sang ayah diam. Menanti hingga sang anak sadar dan kembali.
Ada situasi tertentu yang mengharuskan kita menunggu, ya taati Tuhan.

******

“Hai anakku, janganlah meremehkan didikan TUHAN, jangan pula jemu terhadap didikan-Nya; karena siapa yang dikasihi TUHAN, Ia mengoreksi; bahkan seperti seorang ayah, memperlakukan anak yang disayangi-Nya,” ujar Raja Sulaiman alias Raja Salomo yang terkenal sebagai manusia paling bijak dan paling kaya di muka bumi.

Beliau menulis Kitab Amsal yang terkenal, tujuannya agar kita mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan serta kejujuran. Untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda —
Hai anakku, janganlah meremehkan atau menghindar dari didikan Tuhan [koreksi-Nya dengan hukuman atau dengan tunduk pada penderitaan atau pencobaan]; jangan pula merasa lelah atau tidak sabar terhadap teguran-Nya, atau muak serta bosan terhadap teguran-Nya.

Ternyata teguran/koreksi adalah tanda cintanya Tuhan.
Kadang Tuhan mengoreksi kita melalui mulut orang lain, melalui buku atau koreksi dari berbagai sarana lainnya.
Bersegeralah taat, karena ketidaktaatan itu ada konsekuensinya.

Yang mengagetkan, kadang-kadang usia seseorang ‘diperpendek secara tidak sengaja’, karena enggan mendengar koreksi.
Lho koq bisa?
Tuhan sudah mengingatkan agar kita mengubah pola hidup, pola makan atau saran lainnya, jika kita ngotot tidak mau berubah, tentu ada konsekuensi yang mengikutinya. Mungkin tubuhnya rusak, organ-organ tubuhnya tidak sehat dsb.

Meski pun seseorang ingin berumur panjang, tetapi karena tubuhnya rusak, tubuh itu sudah tidak mampu dipergunakan lebih lama lagi. Semua ini terjadi akibat kelalaian manusia itu sendiri.
Itu BUKAN karena Tuhan Memanggil orang itu pulang ke surga…..

Hhhm… karena itu saya kerap berpesan pada teman-teman dekat, kasi tau saya jika ada hal-hal salah yang saya lakukan, terutama yang tidak saya sadari.

Bukan hal benar yang kita lakukan, yang membuat kita jatuh terpuruk, namun hal-hal yang salah.

Better terima koreksi dan berbalik, maka kita terhindar dari ribuan pertempuran dan malapetaka yang tidak perlu.

Dengarkanlah didikan dan jadilah bijak, dan jangan menolak atau mengabaikannya, pesan Raja Salomo.

Dengan cara yang sama, jika mengetahui ada hal-hal yang salah dan teman-teman baik tidak menyadarinya, saya memberanikan diri memberitahu mereka. Coz I love them.

Sempat kuatir pada awalnya, karena teman yang dipuji-puji penuh ‘kasih’, biasanya yang super sabar dan apa saja disetujui.

Belajar prinsip ini, membuat saya lebih berani jujur karena saya tidak ingin teman baik mengalami malapetaka.

Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.

Makes sense? Yuk taati…..

Hear counsel, receive instruction, and accept correction, that you may be wise in the time to come.

Dengarkanlah nasihat, terimalah didikan, dan terimalah koreksi, agar engkau menjadi bijaksana pada masa yang akan datang.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

8

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship

Tips Praktis Mengatasi Konflik.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Tips Praktis Mengatasi Konflik.

Pertemanan itu ibarat uang. Lebih mudah dicari daripada dipertahankan _ Anonim.

Kami sedang belajar “Membangun Hubungan Yang Sehat” dari Greg Mohr, guru kami tercinta.

“Kalo dengar tentang Greg Mohr, rasanya seperti papanya Yenny…”, komentar Bu Sylviati setelah membaca artikel saya…
Wkwkwk….

Greg mengajarkan detil-detil bagaimana cara mengatasi ketersinggungan, penolakan, level pertemanan, cara bijak bagaimana membangun hubungan dengan orang lain. Sungguh luar biasa, lengkap dengan contoh-contoh kisah nyata baik yang Greg alami, mau pun orang lain.
Ini benar-benar sekolah yang tidak hanya mengajarkan teori saja, apalagi tentang Tuhan, bukan sekedar mengerti perkataan Tuhan melalui firman-Nya tetapi sekaligus menuntun, bagaimana cara menghidupinya di dunia yang nyata termasuk penerapan dalam bisnis. Menjadi pelaku firman!

Saat tidak diundang, teman lupa dengan janji temu dsb jangan sakit hati. Banyak orang yang tidak sengaja melakukannya.
Sertakan pengampunan dan belas kasihan.
Esensi dari pertemanan adalah mengetahui apa yang harus diabaikan.
Ada hal-hal tertentu yang bahkan tidak perlu diampuni, hanya perlu diabaikan dan dilupakan saja.
Mintalah Allah memberi kita anugerah-Nya agar dapat melihat orang lain, terutama teman-teman kita, melalui mata-Nya.

Jujurlah dan jadilah apa adanya. Jika seseorang tidak dapat menerima kita apa adanya, termasuk masa lalu kita, maka dia tidak memenuhi syarat menjadi teman covenant: ikatan- janji.
Pertemanan ikatan-janji- Covenant, mensyaratkan keterbukaan, kejujuran, transparansi dan akuntabilitas.

*******
Karakter setiap orang berbeda dan level rohani masing-masing orang, tidaklah sama.
Sesuaikan apa yang paling pas untuk situasi kita. Jangan meniru orang lain.

Ada teman yang memang betul-betul sabar. Saat kakinya terinjak – berarti gak sengaja dong … – teman ini diam saja, dengan sabar menanti hingga orang yang menginjaknya sadar. Tetap manis dan sabar. Tanpa kepahitan. Legawa.
Wow…. salut!

Namun ada beberapa teman lain yang mengalami hal serupa, diam tetapi menyimpan kemarahan, akhirnya berujung menjadi kepahitan.
Dona bercerita pada Greg, dalam hal pengampunan dia memiliki double standard. Di sisi yang satu sudah mengampuni, tetapi di sisi lain dia menyimpan kepahitan yang berujung pada kanker.

Greg mengajar agar kita membereskannya dengan menceritakan apa yang membuat hati kita terganggu, TANPA menghakimi dan menyalahkan.

Jika Anda tidak dapat melupakannya, datangi orang yang menyakiti Anda,” ujar Greg Mohr.

Greg wanti-wanti, jangan ceritakan tentang pelanggaran yang membuat kita tersinggung kepada orang lain, sebelum kita membicarakan empat mata dengan orang yang menyakiti kita.
Jangan biarkan emosi dan keterpusatan pada diri sendiri menguasai kita, tetapi lihat permasalahan dengan cara pandang Allah dan selesaikan sesuai firman-Nya.
Hubungan yang berhasil dan sehat karena menjadikan firman Allah sebagai aturan dan panduan kita, alih-alih perasaan.

Jangan mengatakan, “Jika saya telah melakukan kesalahan, saya minta maaf”, ini sikap yang tidak bertanggung jawab, demikian Greg menegaskan. Kalimat ini sama dengan berkata, kamu yang salah tetapi aku tidak.
Ini bukan pertobatan tetapi sikap egois, kedagingan. Tidak tulus.

Dalam setiap konflik, besar atau kecil, kedua belah pihak itu punya andil salah.
Katakan, “Dengar perspektif saya bla..bla…bla…, saya tahu ada tembok di antara kita, dan saya yakin saya punya andil di dalamnya. Aku yakin ada sesuatu yang aku katakan atau lakukan, aku sudah mencoba mencari tahu. Tolong bantu saya, agar dapat memperbaiki situasi ini.”

Ini pertanda kita punya niat ingin mengadakan rekonsiliasi hubungan.
Pertama-tama justru sampaikan kegagalan kita, meskipun itu dilakukan karena kita kurang pengertian, atau tidak sengaja. Tetapi kita peduli dengan hubungan ini dan ingin memperbaikinya.

Komunikasikan kepada orang itu, nilai yang kita tempatkan atas hubungan kita dengannya – itulah alasan kita mendatanginya.
Hadapi kenyataan, -Face The Problem-, beritahu kepadanya dampak dari apa yang dilakukannya atau justru yang tidak dilakukannya kepada kita dan bagaimana akibatnya bagi perasaan kita.
Akui perspektif kita yang terbatas, tanyakan apa yang diketahui orang itu dan perspektifnya. Lalu dengarkan dengan hati terbuka, penuh kerendahan hati serta dengan sikap hati yang mau diajar.
Kita tidak dapat memaksakan rekonsiliasi, hanya bisa menawarkannya.
Sekalipun akhirnya tidak terjadi rekonsiliasi, kita sudah melakukan yang benar di hadapan Allah.

Dengan keterbukaan, kerap kita bisa mengerti tujuan sesungguhnya orang itu, bahkan mungkin kita bisa memahami mengapa dia bersikap seperti itu. Setiap orang punya latar belakang dan masa lalu, yang mendasari seseorang bertindak demikian.
Kadang mereka melakukannya tanpa sengaja, atau karena tidak berpikir dulu, lalu menyesal setelah melakukannya.
Tentang pengkhianatan menilap uang teman dalam jumlah besar, kita bahas di artikel lainnya. Ini beda kasus.
Greg mengungkapkan, setelah memahaminya, kerap justru timbul belas kasihan di hatinya.

Asalkan kita tidak menyalahkan, menghakimi orang itu, tetapi menceritakan perasaan dan perspektif kita terhadap peristiwa itu, umumnya pihak lawan bisa menerimanya. Tidak jarang mereka pun menyadari kesalahannya dan meminta maaf. Secara umum, manusia itu baik, punya hati nurani, punya tata-krama dan rasa sungkan. Jarang sekali orang yang tetap bersiteguh merasa dirinya yang paling benar.
90% terjadi saling pengertian yang lebih baik lagi.

******
Saya belum sampai pada level yang bisa tetap tersenyum saat terinjak.
Ketika terinjak dan orang itu tidak sadar, saya prefer memberitahunya. Beda karakter hahaha….
“Hei… kamu menginjak kakiku lho. Sakit…”, supaya segera membetulkan posisi kakinya.
Why?
Saya penyuka quotes. Sejak puluhan tahun lalu saya belajar:

You teach people how to treat you by what you allow, what you stop, and what you reinforce. – Tony Gaskins.

Kita mengajari orang bagaimana memperlakukan kita, dengan apa yang kita izinkan, apa yang kita hentikan, dan apa yang kita perkuat. – Tony Gaskins.

Nach, karena terinjak itu menyakitkan, saya beritahu teman itu. Dengan cara demikian, saya mengajari dia, apa yang bisa saya toleransi dan mana yang tidak.
Dengan keterbukaan seperti ini, teman itu mengenal saya lebih dalam lagi.
Nach tergantung ke dua belah pihak… apakah setelah saling memahami lebih baik lagi, hendak membina persahabatan ke level yang lebih akrab lagi, atau justru memilih stop di level ini saja….
Ada orang-orang yang memang terlalu berbeda, masuk ke level yang lebih dekat, gesekannya terlalu banyak. Better di level tertentu saja… sama-sama happy.

Pertemanan yang tulus tidak dapat eksis, jika salah satu pihak tidak bersedia mendengarkan kebenaran dan pihak yang lain segan mengatakannya – Greg mengutip quotes Cicero

Greg Mohr mengajarkan, pada kenyataannya kita tidak memiliki banyak teman sejati. Biasanya hanya 2-3 orang yang benar-benar bisa menjadi teman sejati.
Tidak semua orang bisa menerima dan handle, kekurangan kita, lalu benar-benar berkomitmen untuk setia. Menjadi teman dalam suka dan duka.

Menempatkan orang-orang yang tepat di posisi yang tepat, itu perlu hikmat Tuhan. Perlu wisdom. Itulah kunci sukses kehidupan.
Senada dengan prinsip Jim Collins dalam buku “Good to Great”, untuk meningkat dari perusahaan yang good ke great, perlu menempatkan orang-orang yang tepat ke posisi yang tepat.

“Even if you cannot change all the people around you, you can change the people you choose to be around. Life is too short to waste your time on people who don’t respect, appreciate, and value you. Spend your life with people who make you smile, laugh, and feel loved,” ujar Roy T. Bennett.

“Mungkin saja kita tidak dapat mengubah orang-orang yang berada di sekitar kita, namun kita dapat mengubah orang-orang yang kita pilih agar berada di sekeliling kita. Hidup ini terlalu singkat, dengan menghabiskan waktu berada diantara orang-orang yang tidak menghormati, tidak menghargai, dan tidak menyukai kita. Habiskan dan nikmati waktu dengan orang-orang yang membuat tersenyum, tertawa, dan merasa dicintai. – Roy T. Bennett.

Bijak sekali bukan?
Saya memilih berada di dekat orang-orang yang menghargai, menyenangkan dan membawa saya naik menjadi pribadi yang terbaik yang Tuhan rancangkan.
Bagaimana dengan Anda?

Keep people in your life that truly LOVE you, MOTIVATE you, ENCOURAGE you, INSPIRE you, ENHANCE you & make you HAPPY.
If you have people who do NONE of the above, Let them GO

Pertahankan orang-orang dalam hidup ini yang benar-benar MENGASIHI, MOTIVASI, MENDORONG, MENGINSPIRASI, MENINGKATKAN kita & membuat kita BAHAGIA.*
*Jika ada orang-orang yang TIDAK melakukan hal di atas, Biarkan mereka PERGI.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Quotes, Relationship

Quote: Solusi

Seruput Kopi Cantik YennyIndra:

Siapakah orang yang paling tepat,

Untuk kita ajak membicarakan masalah kita?

Tentu saja dengan orang yang dengannya kita sedang bermasalah!

Dia yang tahu persis masalahnya,

Dan hanya dia yang perlu kita pengaruhi cara pandangnya,

Agar masalah yang kita hadapi bisa diselesaikan.

Sederhana,

Jelas,

Tetapi kita sering tidak melakukannya.

Lebih mudah mengeluh atau bergosip di belakang.

Akibatnya masalah tidak selesai justru bertambah rumit.

Bawa dalam doa,

Nantikan saat yang tepat,

 lalu bicarakan.

Jikalau TUHAN berkenan kepada jalan seseorang,

maka musuh orang itupun didamaikan-Nya dengan dia.

Selamat mencoba!

Read More

Rasa percaya diri bukanlah

Mengharapkan orang lain menyukai kita,

Melainkan tetap merasa oke,

Jika orang lain tidak setuju dengan kita,

menghargai pendapat mereka,

Namun tetap memilih kebenaran sesuai keyakinan kita. sendiri

Menjalin relasi dengan baik,

Dengan didasari kasih, hormat dan pemahaman,

Meski tidak sepakat.

 

Pertanyaannya:

Mampukah kita?

YennyIndra
1 2 3 4