Category : Quotes

Articles, Relationship, Self Motivation

Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 1

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 1

Layar yang memonitor detak jantung Brant, menunjukkan garis lurus….
Secara medis, Brant sudah meninggal dunia.
Rupanya Brant mengalami beberapa mini-stroke, akibat angkat beban dengan posisi squat, yang mencederai 2 arteri di lehernya. Meski dokter sudah berusaha melakukan yang terbaik…

Billy Epperhart, ayah Brant, guru kami di Charis, merasakan perasaan campur-baur. Dalam keadaan yang sedemikian emosional, Andrew Wommack menelpon,
“Hei Billy, saya menelpon untuk mengatakan Allah ada di pihak Anda. Saya menelpon untuk memberitahu Brant akan baik-baik saja..”

Billy sangat emosional. Tetapi Andrew tidak meresponinya. Andrew TIDAK berkata,
“Saya dan Jamie berdoa untuk Anda, ketahuilah kami mengasihi Anda.”

Itu kata-kata penghiburan bagus & umum, tetapi Andrew tidak melakukannya.
Apa yang dikatakannya?
“Saya dan Anda adalah beberapa dari sedikit orang langka di dunia ini, yang anaknya dibangkitkan dari kematian. Mari kita sepakat memperkatakan bahwa Brant akan Hidup dan Tidak Mati.”
Mereka sepakat dan itu yang terjadi.

Andrew memberi MAKNA BARU bagi apa yang terjadi pada Brant: ‘dia tidak mati tetapi hidup.’
Mematahkan pendapat umum, jika layar monitor jantung itu lurus, artinya meninggal dunia.

Perkataan Andrew menyentak hati Billy Epperhart dan imannya segera bangkit dan membumbung tinggi….
Betul-betul terbukti.
Mungkin hanya Allah atau kombinasi antara Allah dan dokter…entah apa yang terjadi, secara ajaib Brant hidup kembali dan baik-baik saja hingga kini.
Wow…..

What happen to you, is never as important as what happen in you.

Apa yang terjadi _Kepada_ Anda, tidak pernah sepenting apa yang terjadi _Di Dalam_ Anda.

Ketika kita menyadari betapa dahsyatnya Allah yang tinggal di dalam roh kita dan bagi Allah tidak ada yang mustahil, maka terbukti hal-hal yang melampaui logika umum pun tercipta, seperti judul buku Andrew Wommack: Don’t Limit God – Jangan Batasi Allah.

Pastikan kita memilih MAKNA yang Tepat dengan bersepakat dengan Tuhan & Firman-Nya, maka keputusan kita akan menentukan ending kisahnya!

****
Teringat prinsip dasar kehidupan ini, bahwa Tuhan memanggil kita BUKAN supaya kita Mengerti. Tetapi kita dipanggil menjadi Orang Percaya – Believer.

“What believer do – apa yang dilakukan orang percaya?”

“Believe – Percaya…”

Ketika kita Percaya – Belive maka Pengertian – Understanding, akan mengikutinya. Tetap Percaya Firman Tuhan, terlepas apa pun situasi yang dihadapi, terlepas apa saja yang kita dengar, tetap PERCAYA FIRMAN TUHAN DI ATAS SEGALANYA & FIRMAN JAWABAN PERMASALAHAN KITA.

******
Saat Ps. John Donnelly dari Scotland ke Jakarta, beliau bertanya kepada salah seorang murid,
“Berapa banyak orang mati yang pernah kamu bangkitkan?”

“Tidak pernah”

“Karena kamu tidak pernah mendoakan orang mati agar bangkit, maka kamu tidak pernah membangkitkan orang mati.”

Berbeda dengan Ps. John. Saat di Phonm Penh, Kamboja, dalam sebuah acara, tiba-tiba Worship Leader yang memimpin pujian 30 menit yang lalu, meninggal dunia mendadak. Dokter yang ada di tempat itu, mengesahkan gadis itu sudah meninggal.

Ps. John & B. Susan, istrinya berusaha menyeruak di kerumunan, meminta ijin untuk mendoakannya. Tetapi sang dokter meyakinkan, “Sudah terlambat, gadis itu sudah meninggal, tidak ada denyut nadi lagi, sekitar 5 menit yang lalu.”

“Tidak pernah ada kata terlambat, apakah kami diijinkan untuk mendoakannya?” ujar Ps John maka dia & Susan menumpangkan tangan atas WL yang berusia 21 tahun, berbicara dengan suara pelan, menggunakan Otoritas Tuhan yang diberikan kepada setiap orang yang sudah lahir baru.

Secara instan, dalam sekejap, gadis itu membuka matanya dan dalam waktu 2 menit bangkit berdiri.

Sepuluh tahun kemudian, Ps. John & Susan kembali berjumpa dengan gadis itu, dia sudah memiliki 2 anak dan seorang suami yang tampan serta masih memimpin pujian & penyembahan.

Tidak ada kata terlambat, IT’S NOT OVER UNTIL GOD SAYS IT’S OVER.

*****
Pertanyaan bagi kita:
Beranikah kita meneladani para guru kehidupan ini, menjadi sedikit orang langka di dunia ini?

You cannot always control your problems, but you can always control HOW your problems affect you – Billy Epperhart.

Anda tidak selalu bisa mengendalikan masalah Anda, tapi Anda selalu bisa mengendalikan BAGAIMANA masalah Anda memengaruhi Anda – Billy Epperhart.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU

THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Berani Terima Koreksi?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Berani Terima Koreksi?

Masih banyak teman-teman yang salah paham dengan Tuhan, bahwa penyakit, tragedi, malapetaka, kegagalan adalah cobaan dari Tuhan untuk mengoreksi mereka.

Tuhan TIDAK PERNAH MERANCANGKAN HAL BURUK bagi kita semua.
Prinsipnya jelas. Yang Baik dari Tuhan & yang Jahat dari si Musuh (Iblis).

Pencuri (musuh, iblis) datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku (Tuhan) datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
As simple as that.

Lalu bagaimana cara Tuhan mengoreksi kita?
Melalui Firman-Nya!
Itu SATU-SATUNYA cara Tuhan.

That’s Why kita diberi Firman, agar kita paham jalan mana yang harus kita tempuh supaya tidak celaka.
Ibarat, dalam Firman-Nya Tuhan sudah memberitahu bahwa kompor itu panas. Jangan pegang kompor yang panas, nanti tanganmu akan melepuh. Sakit itu, apalagi jika perawatannya gak bagus, bisa infeksi.

Orang yang bijaksana akan belajar dari Firman Tuhan agar mendapatkan Hikmat, Wisdom untuk menjalani hidup ini dengan berhasil melalui jalan yang mudah dan aman.

Tetapi ada orang-orang yang enggan belajar Firman dan tidak mau mendengar nasehat. Percaya kepada kepandaiannya serta bergantung pada nalarnya sendiri.
Orang ini dengan gagah perkasa meletakkan tangannya pada kompor yang panas. Akibatnya, tangannya melepuh kesakitan.
Familiar dengan kisah ini?

Tentu sesudah tangannya sakit, orang ini belajar juga dari pengalaman ini, agar ke depan jangan pegang kompor panas. Tetapi ini BUKAN God’s Way tetapi Hard Way.
Sesungguhnya tergantung pilihan kita sendiri, mau belajar dengan cara yang mudah atau melalui cara yang sulit?

Anehnya, tidak sedikit orang yang tangannya melepuh, lalu menuduh bahwa ini cobaan dari Tuhan, agar dia lebih menaati Tuhan. Dan menganggap tangannya melepuh itu karena kehendak Tuhan.

Lhah sudah diperingatkan melalui Firman-Nya, jangan pegang kompor panas. Lha koq nekad….. trus yang disalahkan Tuhan pula!
Gubraaaakkkk…..
Itulah manusia yang ga mau bertanggung jawab, justru cari kambing hitam, menyalahkan Tuhan…. seolah-olah dia menjadi ‘korban’, biar dikasihani orang. Padahal itu kesalahan dan keputusannya sendiri.

Dan orang yang tidak berani bertanggungjawab, tidak mau mengakui kesalahannya dan tidak mau berbalik, dia tidak akan ke mana-mana.
That’s why banyak orang yang mandeg, bertanya-tanya mengapa orang lain menerima terobosan, diberkati, naik level, sementara dia diam di tempat?
Coba check & re-check mungkin ini penyebabnya!

Ed Dufresne pernah berkata, “Dari pengalamanku melayani banyak orang di berbagai belahan dunia selama 50 tahun, ada orang-orang yang tidak mau mendengar koreksi, tetapi menunggu hingga jatuh ke dasar jurang, barulah mau berubah….

DIENK…….

LHAH… Jangan sampai seperti itu, batin saya mengingatkan diri sendiri.
Saya memilih, ketika salah yo wes minta maaf, akui , berbalik dan move on…
Gak gengsi? Kan Bu Yenny lebih tua usianya?
“Gengsi sekarang diobral seribu 3 biji”, demikian komentar sobat saya. Hahaha…
Jauh lebih penting membereskan hubungan dengan Tuhan, dengan beres terhadap sesama, supaya berkat baik yang jasmani dan rohani, tidak terhalang.
Kadang justru hal-hal sepele yang membuat berkat besar dan spektakuler gak tercipta.
Hayoo pilih mana?

Ada masalah yang memang ga bisa dibereskan, ya sudah tunggu waktu dan signal Tuhan.
Seperti dalam kisah anak bungsu yang hilang, saat sang anak nekad pergi menghamburkan warisannya, sang ayah diam. Menanti hingga sang anak sadar dan kembali.
Ada situasi tertentu yang mengharuskan kita menunggu, ya taati Tuhan.

******

“Hai anakku, janganlah meremehkan didikan TUHAN, jangan pula jemu terhadap didikan-Nya; karena siapa yang dikasihi TUHAN, Ia mengoreksi; bahkan seperti seorang ayah, memperlakukan anak yang disayangi-Nya,” ujar Raja Sulaiman alias Raja Salomo yang terkenal sebagai manusia paling bijak dan paling kaya di muka bumi.

Beliau menulis Kitab Amsal yang terkenal, tujuannya agar kita mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan serta kejujuran. Untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda —
Hai anakku, janganlah meremehkan atau menghindar dari didikan Tuhan [koreksi-Nya dengan hukuman atau dengan tunduk pada penderitaan atau pencobaan]; jangan pula merasa lelah atau tidak sabar terhadap teguran-Nya, atau muak serta bosan terhadap teguran-Nya.

Ternyata teguran/koreksi adalah tanda cintanya Tuhan.
Kadang Tuhan mengoreksi kita melalui mulut orang lain, melalui buku atau koreksi dari berbagai sarana lainnya.
Bersegeralah taat, karena ketidaktaatan itu ada konsekuensinya.

Yang mengagetkan, kadang-kadang usia seseorang ‘diperpendek secara tidak sengaja’, karena enggan mendengar koreksi.
Lho koq bisa?
Tuhan sudah mengingatkan agar kita mengubah pola hidup, pola makan atau saran lainnya, jika kita ngotot tidak mau berubah, tentu ada konsekuensi yang mengikutinya. Mungkin tubuhnya rusak, organ-organ tubuhnya tidak sehat dsb.

Meski pun seseorang ingin berumur panjang, tetapi karena tubuhnya rusak, tubuh itu sudah tidak mampu dipergunakan lebih lama lagi. Semua ini terjadi akibat kelalaian manusia itu sendiri.
Itu BUKAN karena Tuhan Memanggil orang itu pulang ke surga…..

Hhhm… karena itu saya kerap berpesan pada teman-teman dekat, kasi tau saya jika ada hal-hal salah yang saya lakukan, terutama yang tidak saya sadari.

Bukan hal benar yang kita lakukan, yang membuat kita jatuh terpuruk, namun hal-hal yang salah.

Better terima koreksi dan berbalik, maka kita terhindar dari ribuan pertempuran dan malapetaka yang tidak perlu.

Dengarkanlah didikan dan jadilah bijak, dan jangan menolak atau mengabaikannya, pesan Raja Salomo.

Dengan cara yang sama, jika mengetahui ada hal-hal yang salah dan teman-teman baik tidak menyadarinya, saya memberanikan diri memberitahu mereka. Coz I love them.

Sempat kuatir pada awalnya, karena teman yang dipuji-puji penuh ‘kasih’, biasanya yang super sabar dan apa saja disetujui.

Belajar prinsip ini, membuat saya lebih berani jujur karena saya tidak ingin teman baik mengalami malapetaka.

Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.

Makes sense? Yuk taati…..

Hear counsel, receive instruction, and accept correction, that you may be wise in the time to come.

Dengarkanlah nasihat, terimalah didikan, dan terimalah koreksi, agar engkau menjadi bijaksana pada masa yang akan datang.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

8

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Kesaksian Mana Yang Akan Anda Sepakati?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Kesaksian Mana Yang Akan Anda Sepakati?

Dalam setiap tantangan hidup kita harus memilih “kebenaran” yang akan kita yakini.
Adam dan Hawa memilih untuk setuju & sepakat dengan ular.
Ketika berhadapan dengan iblis yang sama di padang gurun, Yesus MEMILIH untuk MENYELARASKAN DIRI dengan Firman Tuhan.

“Ada tertulis, ‘Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.'” (Mat. 4:4)

Ketika berhadapan dengan gejala fisik, symptom, kita dapat memilih setuju dengan apa yang dirasakan oleh tubuh kita, dengan vonis dokter, atau sepakat dengan Firman.
Ada tertulis, ‘Oleh bilur-bilur-Nya aku telah sembuh.’
“Disampaikan Firman-Nya dan disembuhkannya mereka.”

Dalam menghadapi orang sulit yang menyebalkan, kita bisa setuju dengan apa yang dirasakan oleh perasaan kita atau pada apa kata Firman.
Ada tertulis, saya akan memaafkan dan berdoa bagi mereka yang memanfaatkan saya dengan dengki.”

Saat berhadapan dengan tantangan keuangan, kita bisa setuju dengan kesaksian tagihan dan rekening bank, atau kita bisa memilih setuju dengan Firman.
Karena saya telah memberi dengan sukacita, Tuhan melimpahkan segala kasih karunia kepada saya sehingga saya berkecukupan dalam segala hal, bahkan berkelimpahan untuk setiap pekerjaan baik.”

Saat berhadapan dengan rasa takut, kita bisa sepakat dengan kesaksian emosi kita, atau kita dapat tegas berkata, *”Ada tertulis, Tuhan tidak memberi saya roh ketakutan tetapi kekuatan, kasih dan pikiran yang sehat.”*

*Hanya ketika kita MEMUTUSKAN, APA YANG TERTULIS DALAM FIRMANNYA MEMILIKI LEBIH BANYAK KUASA DAN OTORITAS DALAM KEHIDUPAN KITA, maka kita MULAI MELIHAT PERUBAHAN NYATA DAN KESEMBUHAN TERJADI dalam kehidupan kita.*

Saat tantangan keadaan muncul, hal pertama apakah yang muncul dari dalam diri kita?

Yang dominan: Apa yang kita rasakan, atau firman-Nya?
*Nyatakan apa yang tertulis – Firman Tuhan – atas hidup dan keadaan kita, bukan fokus pada yang kita rasakan atau lihat.*

Kita sudah diberikan otoritas dan kuasa oleh Tuhan untuk mengalahkan musuh.
Tuhan Yesus SUDAH mengalahkan iblis 2000 tahun yang lalu.
? Yesus telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka. Kolose 2:15 TB

? Yesus telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; Kolose 1:13 TB

? Yang bisa dilakukan iblis hanyalah MENIPU orang percaya!

? Sebab itu kita harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kita dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. Kolose 1:23 TB

Hhhm…. Jangan biarkan iblis menipu kita dengan ketakutan. Saat takut, iblis punya pijakan masuk ke dalam kehidupan kita.
Mari gunakan otoritas kita memerintahkan ketakutan pergi dan berdiri teguh di atas janji-janji firman-Nya, serta meninggikannya.
Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu.
Siap praktik? Yuk…

You were designed by God to reign in life.

Anda dirancang oleh Tuhan untuk memerintah & berkuasa dalam hidup.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity

Duri Dalam Daging Paulus, Yang Banyak Disalahpahami.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Duri Dalam Daging Paulus, Yang Banyak Disalahpahami.

2 Korintus 12:7-10 (TB) Dan supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa itu, maka aku diberi suatu duri di dalam dagingku, yaitu seorang utusan Iblis untuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
Tentang hal itu aku sudah tiga kali berseru kepada Tuhan, supaya utusan Iblis itu mundur dari padaku.
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela berada dalam kelemahan, siksaan, kesukaran, PENGANIAYAAN dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.

Duri dalam daging yang disebutkan Paulus ini telah disalahpahami dan digunakan oleh orang-orang Kristen, untuk membenarkan diri dan menyerah, nyaris pada semua masalah yang dihadapinya. Setan telah MEMUTARBALIKKAN arti ayat ini untuk MENIPU banyak orang agar percaya bahwa Tuhan saja tidak menyembuhkan Paulus, jadi bagaimana mereka dapat berharap untuk disembuhkan?*

Marilah kita memeriksa dan menyelidiki dengan seksama, apa sebenarnya yang dimaksud dengan duri dalam daging.

Pertama-tama, “duri” ini datang karena banyaknya pewahyuan yang diterima Paulus.
Sampai seseorang memiliki pewahyuan yang berkelimpahan, mirip dengan apa yang Paulus alami, maka dia tidak akan memiliki “duri”.
Itu sudah mendiskualifikasi semua yang menggunakan pasal ini sebagai alasan mengapa mereka menyerah saat menghadapi masalah.

Kemudian, di ayat 7 dikatakan, jangan sampai Paulus meninggikan diri. Secara tradisional, duri telah ditafsirkan sebagai sarana untuk membuat Paulus tetap rendah hati. Oleh sebab itu, Tuhanlah yang dianggap merekayasa, karena Tuhan menghendaki agar Paulus tetap rendah hati.

Ada pun cara rohani agar seseorang ditinggikan. terdapat pada
1 Petrus 5:6 (TB) Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya.
Mereka yang menundukkan diri (rendah hati) di hadapan Allah, akan ditinggikan oleh Allah pada waktunya.

Paulus TIDAK berbicara tentang meninggikan diri supaya tidak sombong, tetapi, duri datang dari Setan untuk menghindarkan Paulus, agar tidak ditinggikan oleh Allah di mata banyak orang. Mereka akan menerima apa yang diberitakan Paulus jika hal itu menjanjikan “harapan baik” untuknya. Tetapi ada utusan Setan ini merugikan Paulus terus menerus, dengan cara menakut-nakuti orang-orang yang tidak berani untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Yesus, sesuai dengan apa yang Paulus khotbahkan.

Allah meninggikan, atau mengagungkan Yosua di hadapan umat-Nya (Yos. 3: 7). Dia terus melakukan hal itu pada orang-orang yang dipakai-Nya dalam perjanjian baru (Kisah Para Rasul 5:13). Jadi, kita melihat bahwa ditinggikan bukanlah sesuatu yang negatif tetapi justru sesuatu yang baik secara rohani. Ini semakin memperkuat fakta bahwa duri itu bukanlah perbuatan Tuhan.

Dalam ayat 7, tepat setelah kata duri dalam daging disebutkan, ada ungkapan yang diakhiri koma yang mengatakan, “Utusan Setan untuk menggangguku.” Inilah penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan duri. Itu bukan benda melainkan utusan setan. Kata yang digunakan sebagai “utusan” di sini selalu diterjemahkan sebagai malaikat atau utusan, mengacu pada makhluk yang diciptakan.

Jadi, duri Paulus secara harfiah adalah iblis yang dikirim Setan untuk mengganggunya. Kata “menggocoh” artinya, memukul berulang kali bagaikan ombak yang terus menerus menerpa pantai.

Bagaimana caranya sehingga kekuatan iblis ini bisa terus menerus menyerang Paulus?
Secara tradisional telah diajarkan bahwa duri adalah penyakit, dan yang membuat banyak orang menerimanya karena penggunaan kata-kata “kelemahan”, yang dianggap sebagai “kelemahan fisik atau mental” dalam ayat 9 dan 10. Kata kelemahan memang berarti penyakit, seperti yang digunakan dalam 1 Timotius 5:23, tetapi bukan itu satu-satunya makna kata tersebut. Definisi nomor dua adalah kekurangan atau tidak cukup. Misalnya, Roma 8:26 mengatakan, “Roh juga menolong dalam kelemahan kita.”

Konteks Kelemahan diperjelas bahwa itu bukan berbicara tentang kelemahan dalam arti penyakit melainkan kelemahan karena tidak tahu apa yang harus didoakan. Pikiran kita yang terbatas adalah kelemahan, atau ketidakmampuan.

Jika melihat konteks yang dimaksud Paulus tentang duri dalam daging, kita menemukan bahwa kelemahan tidak berarti penyakit seperti dalam 2 Korintus 12: 9 dan 10. Dalam 2 Korintus 11:30, Paulus menggunakan terminologi yang tepat dari “kemuliaan dalam kelemahan” yaitu digunakan hanya beberapa ayat kemudian dalam berbicara tentang duri ini. Dalam bab ke sebelas, barulah dia memberikan daftar tentang apa arti kelemahan itu. Dalam ayat 23-29, ia mendaftar hal-hal seperti hukuman penjara, garis-garis, bangkai kapal, dan pelemparan batu; tidak ada yang berbicara tentang penyakit. Ayat 27 menyebutkan kelemahan dan kesakitan, yang dilakukan oleh beberapa orang untuk menyakitinya dengan kejam. Mungkin dia lelah dan menderita kesakitan akibat hal-hal seperti dilempari batu dan dibiarkan hampir mati (Kisah Para Rasul 14:19). Semua hal ini tercantum dalam 2 Korintus 11 merujuk pada penganiayaan, disebut sebagai kelemahan.

JADI DALAM KONTEKSNYA, DURI PAULUS ADALAH ROH ATAU UTUSAN IBLIS yang dikirim setan, yang terus menerus MEMBANGKITKAN PENGANIAYAAN TERHADAP PAULUS.

Jadi, dalam konteksnya, duri Paulus adalah roh atau utusan iblis yang dikirim oleh Setan, yang terus menerus membangkitkan penganiayaan terhadap dirinya. Ini merupakan keberagaman dari tiga referensi Perjanjian Lama (Bil. 33:55 – selumbar di matamu; Yos. 23:13 – perangkap dan jerat bagimu dan Hak. 2: 3 – menjadi jerat), di mana dikatakan orang sebagai “duri bagimu” dan “duri di matamu.”

Paulus meminta Tuhan MENGHAPUS PENGANIAYAAN *BUKAN* penyakit, tetapi Tuhan memberi tahu dia bahwa kasih karunia-Nya sudah cukup.

Kita orang Kristen TIDAK DITEBUS DARI PENGANIAYAAN*

Paulus kemudian menyatakan, ketika dia berkata dalam 2 Timotius 3:12 (TB)
“Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.”

Karena itu, dengan senang hati, ia memuliakan penganiayaan, celaan, kebutuhan, dan kesusahan bahwa kuasa Kristus menjadi sempurna (2 Kor. 12: 9 TB). Kata “kemuliaan” adalah kata bahasa Inggris kuno yang berarti berkuasa atau memerintah. Ini digunakan dalam Keluaran 8: 9 di mana Musa mengatakan kepada Firaun untuk memuliakannya, atau memerintahkannya, kapan harus menghancurkan katak. Jadi ketika Paulus berbicara tentang kemuliaan dalam kelemahan atau penganiayaan ini, ia berbicara tentang kemenangan, bahkan di tengah pelecehan yang terus menerus.

Dalam Kisah Para Rasul 14:19, Paulus dilempari batu dan dibiarkan mati, tetapi Allah membangkitkannya, dan hari berikutnya ia berjalan setidaknya dua puluh mil ke kota berikutnya dan mulai berkhotbah lagi. Tuhan tidak menghentikan penganiayaan, tetapi kekuatan Allah tentu saja menjadi sempurna dalam kelemahan Paulus (ayat 9). Dapatkah Anda bayangkan apa yang dipikirkan oleh orang-orang yang merajam dia? Mereka bisa melihat kemanusiaan Paulus dalam luka dan memar, tetapi mereka juga bisa melihat kekuatan supernatural Allah yang mengalir melalui dirinya. “Sebab jika aku lemah, maka aku kuat” (ayat 10 TB).

Ada dua bagian lain dari Kitab Suci yang menyatakan, mereka percaya bahwa duri dalam daging Paulus adalah penyakit yang telah mereka coba gunakan untuk membuktikannya. Salah satunya adalah Galatia 4: 13-15 BIMK.

Di sini Paulus mengatakan bahwa ia memberitakan Injil kepada orang-orang Galatia ini karena dia sedang jatuh sakit, dan dalam ayat 15, ia membuat rujukan kepada orang-orang ini yang mau mencungkil mata mereka sendiri dan memberikannya kepadanya. Dari sini, saya telah mendengar para pendeta berkhotbah bahwa duri Paulus adalah penyakit langka yang ditandai dengan mata berair dan bengkak. Tetapi mari kita lihat kepada siapa Paulus berbicara ketika dia mengatakan ini. Dia menulis kepada orang-orang yang tinggal di wilayah yang dikenal sebagai Galatia, yang memiliki kota-kota besar, seperti Derbe, Listra, dan Ikonium. Contoh yang kami sebutkan sebelumnya, di mana Paulus dirajam dan dibiarkan mati, terjadi di Listra, sebuah kota Galatia. Keesokan harinya Paulus berjalan ke Derbe, kota lain di Galatia, dan mulai berkotbah kepada mereka. Saya yakin dengan keadaan mata berair, bengkak, bersama dengan beberapa luka dan memar, tetapi itu BUKAN hasil dari beberapa penyakit. Melainkan akibat baru saja dilempari batu. Dia juga mengatakan dalam ayat 13 (BIMK), bahwa kelemahannya adalah “pada mulanya,” yang memberi kesan itu hanya hal sementara setelah itu dia sembuh.

Ayat berikutnya yang digunakan untuk mengatakan duri Paulus adalah mata yang buruk, di Galatia, pasal 6, ayat 11 TB. Ia mengatakan, “Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan tanganku sendiri.”
Orang-orang mengatakan mata Paulus begitu buruknya, sehingga dia harus menulis dalam huruf besar, dan ayat inilah yang menjadi rujukan. Anggapan ini tidak terlalu bagus. Adalah jauh lebih bisa dipercaya, ini merujuk pada surat panjang yang ditulisnya hanya kepada orang-orang Galatia.

Alasan mengapa sangat penting untuk menyadari bahwa duri dalam daging bukanlah sesuatu yang telah ditebus oleh kematian Yesus, seperti halnya penyakit, tujuannya agar kita tidak menundukkan diri pada hal-hal ini dan tertipu oleh iblis.

Yakobus 4: 7 (TB) mengatakan, “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”
”Kita harus melawan, atau secara aktif memerangi iblis dan hal-hal yang dibawanya, agar mereka lari.

Setan telah menggunakan ajaran tradisional tentang duri dalam daging Paulus agar dapat menipu, membawa orang-orang Kristen tunduk kepadanya.
Tetapi, Puji Tuhan, kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.

Kesimpulan:
– Duri dalam daging = Penganiayaan BUKAN penyakit.
– Orang Kristen ditebus dari sakit penyakit. Sudah dibayar lunas oleh Yesus di Kayu Salib. Oleh bilur-bilur Yesus kita sudah disembuhkan.
– Orang Kristen tidak ditebus dari penganiayaan.

Jangan mau ditipu iblis! Yuk…

My people are destroyed for lack of knowledge. Hosea 4:6

Umatku binasa karena kurang pengetahuan. Hosea 4:6

Sumber: Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

 

Read More
Articles, Self Motivation

Kunci Doa Yang Mendapat Jawaban.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kunci Doa Yang Mendapat Jawaban.

Beberapa teman ikut doa pagi dan datang beribadah. Dari luar kelihatannya sama, tetapi hasilnya ternyata berbeda.
Ada beberapa yang langsung menemukan solusi permasalahannya dan disembuhkan dari berbagai penyakitnya, tetapi ada yang tidak.

Di mana letak kesalahannya?
Saya selalu ingin jawaban praktis.
Dan Tuhan adalah Allah yang senantiasa menjawab doa.
“Mintalah, maka kamu akan menerima.”

Pelajaran tentang benih, prinsip dasar kehidupan
Benih itu adalah Firman Tuhan. Sementara tanahnya adalah hati kita.
Agar kita bisa panen buahnya, mendapatkan hasil, wajib menabur benih.
Benih itu wajib dirawat, dipupuk, disiangi, dipelihara agar tumbuh subur.
Gandum, contohnya. Jika sekedar disebar benihnya, bisa-bisa ilalang yang tumbuh di dekatnya lebih subur, hingga menghimpit tanaman gandumnya. Bisa gandum tidak subur atau justru mati.

Selalu ada jeda waktu, antara benih disebar hingga tiba waktu untuk panen.
Tidak ada yang instan.
Familiar sekali bukan? Sangat mudah dimengerti, itulah sebabnya Tuhan mengajar kita melalui hal yang sangat sederhana.

*****
Beberapa teman yang mendapatkan solusi dan terobosan bagi permasalahannya, datang doa pagi dan beribadah mencari Tuhan dan kebenaran Firman-Nya.
Firman adalah Allah sendiri.
Di dalam Firman Tuhan tersimpan segala hikmat, kekayaan dan berkat yang dibutuhkan oleh manusia.

Ketika mereka benar-benar mencari Tuhan dan kebenarannya, tanpa diduga dipertemukan dengan orang-orang yang tidak terpikirkan.
Jalan keluar yang tidak terselami pun bermunculan dan solusi mau pun terobosan pun terjadi.
Kesembuhan dari berbagai penyakit pun termanifestasi.

Sebaliknya, teman yang belum memperoleh solusi, ternyata kebanyakan fokus pada masalahnya. Beribadah dan berdoa sich tetapi tidak fokus pada cari Tuhan dan firman-Nya. Bahkan ada yang suka berdoa, tetapi gak suka baca firman. Ya gak bisa. Solusi itu justru ada di dalam firman-Nya. Tidak menanam benih, tidak mungkin panen bukan?

Ada seorang teman, sebut saja Ani, namanya, yang awalnya terus menerus mengeluh, sudah didoakan tetapi tak kunjung sembuh. Berkurang sakitnya tetapi tidak tuntas.
Speechless!
Kami juga gak tau mengapa demikian? Ada yang segera tuntas dan yang tidak.

Waktu pun berlalu.
Ani rutin ikut doa dan join pelajaran-pelajaran yang diberikan.
Lamaaa…. baru sadar, koq Ani sekarang gak mengeluh lagi ya?
Ternyata semakin Ani memahami kebenaran Firman-Nya, semakin dia dimerdekakan. Satu demi satu masalah ekonominya mendapatkan terobosan demi terobosan. Demikian juga dengan sakitnya. Lama kelamaan sembuh.

Rupanya iman timbul karena pendengaran, pendengaran akan firman Tuhan. Ketika yang didengarnya kebenaran firman Tuhan, secara bertahap Ani makin berpikir benar – right thinking.
Ketika pikirannya benar, fokusnya benar, – kepada Tuhan, maka kebenaran itulah yang pada akhirnya membebaskan Ani…

Yeaaayyyy….. saya paham sekarang prosesnya.

Ketika saya sharing prinsip ini pada teman yang belum mendapat jawaban doa, ada yang paham lalu praktik dan dia pun dibebaskan.
Tetapi ada juga yang protes, tidak sabar menunggu prosesnya.
“Ga ada waktu, Bu Yenny, ini urgent!”

Apa boleh buat, proses itu sesuatu yang harus dilewati…
Teman yang menolak proses, lari ke sana ke sini, berusaha cari orang hebat yang bisa memberi solusi instan.
Akhirnya, justru teman yang setia, mau cari Tuhan sungguh-sungguh, sudah beres permasalahannya, tinggal dia yang masih sibuk dengan masalah yang sama, karakter yang sama, cara approach yang sama…. bisa diduga… bak lagu lama yang terus menerus diputar.

Sahabat saya, Andreas Hartanto berujar,
“ibaratnya beli peralatan yang canggih dan powerfull, tetapi tidak mau membaca “user guide” atau manual book nya, sehingga barang hebat dan mahal tadi jadi seperti hiasan belaka.
Tuhan ingin kita belajar tentang FirmanNya, sebab dari sini kita bukan saja mengerti Firman Tuhan, tetapi juga semakin mengenal pribadiNya. Semakin dalam kita mengenal pribadi Tuhan, maka semakin dalam juga kita mengerti tentang iman Allah yang sudah ada dalam hidup kita.
Tidak ada iman dalam hidup ini tanpa ada Firman Tuhan yang mendasarinya.”

Akibatnya, mengoperasikan semaunya sendiri, menurut pengertiannya sendiri. Gak heran hasilnya gak oke…kacau.
Guuubbbrrraaaakk….

Correction is God’s Way of love – LILIAN B YEOMAN.
Koreksi adalah Jalan Kasih Allah – LILIAN B YEOMAN

Apa yang menyebabkan orang baik mengalami hal-hal buruk?
Wrong Thinking, Salah Berpikir. Itulah sebabnya harus terjadi Perubahan Pola Pikir. Dari berpikir salah menjadi berpikir benar sesuai firman-Nya. Perubahan Pola Pikir belum terjadi betul-betul, hingga kita bertindak menghidupinya!

Koreksi adalah Jalan Kasih Allah agar membawa kita kepada kemakmuran, kesehatan dan hidup yang penuh damai sejahtera. Semua itu dicapai ketika kita menghidupi Kebenaran Allah yang hakiki di dalam firman-Nya.
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah (kurang pengetahuan).

Nach pilih mana?
Tuhan sudah menunjukkan jalan-Nya.

Wrong thinking opens the door to the devil and closes it to God. But right thinking opens the door to God and closes it to the devil. What is right thinking? God’s thoughts – thinking in line with the Word of God – Nancy Dufresne.

Pemikiran yang salah membuka pintu bagi iblis dan menutupnya bagi Tuhan. Tetapi pemikiran yang benar membuka pintu kepada Tuhan dan menutupnya dari iblis. Apa arti berpikir benar? Pikiran Tuhan – berpikir sejalan dengan Firman Tuhan – Nancy Dufresne.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
1 2 3 18