Articles, Travelling

Kutub Utara, King Crab Safari & Snow Hotel

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kutub Utara, King Crab Safari & Snow Hotel

Dari kakslauttanen, Finlandia dengan bus menuju Kirkenes, Norwegia. Perjalanan sekitar 4.5 jam termasuk toilet stop. Jalanan tidak terlalu besar dengan pemandangan pepohonan yang diselimuti es. Danau-danau yang sudah membeku menjadi lapangan es yang luas. Di tempat tertentu dilubangi & beberapa orang sedang memancing di es.

Tiba di Kirkenes, kami mengunjungi Snow Hotel. Apa itu?
Hotel yang terbuat dari es. Dari dinding, bar hingga tempat tidurnya terbuat dari es.
Ada kasur/matras diletakkan di atas tempat tidur es, lengkap dengan bantal dan hiasan bulu binatang di tasnya. Penutup kamar hanya dari gordyn. Dindingnya diberi hiasan ukiran cantik dari es.

Bagi yang suka dengan buku atau film The Legend of the Condor Heroes, ingat Yoko dan Bibi Lie yang suka tidur di balok es. Mungkin seperti ini…. 🙂

Puas mengambil gambar dari Snow Hotel, kami mengikuti King Crab Safari. Dengan mengendarai kereta kayu yang rodanya dari pisau es, lalu ditarik oleh snow mobile, kami menuju tempat penangkaran King Crab, kepiting laut.
Pada musim panas, tempat itu laut , sekarang membeku dan keras.

Kami mengendarai 2 kereta yang berjalan beriringan. Cuaca sungguh amat sangat dingin. Apalagi saat itu hari sudah mulai gelap, sekitar pukul 14.30. Makin ke utara, terang makin pendek. Bahkan ada tempat di paling utara, pada bulan tertentu, terang hanya selama 3 menit lalu selebihnnya gelap gulita. Sebaliknya, pada musim panas matahari hari bersinar sepanjang hari. Tidak ada gelap sama sekali.

Angin bertiup meski tidak terlalu kencang, namun terasa menusuk, hingga ujung jari kaki dan tangan serasa membeku.
Di tengah jalan, kereta ke dua terperosok pada permukaan es yang agak lunak.
Perlu didongkrak dan seluruh penumpang harus turun sementara…
Bbbrrrrrrr….. Dingin sekali rasanya, meski kami sudah mengenakan kostum khusus. Selama 3 hari di kutub, tempat ini yang paling dingin.

Tiba di tempat yang dituju, sudah ada tanda di mana kepiting itu berada. Meski sudah dipersiapkan, namun tempatnya sudah tertutup es kembali. Perlu dipotong dan dipukul-pukul dengan pisau es yang panjang.
Dan wow…. Akhirnya kepiting-kepiting yang besar dikeluarkan.
Hanya kaki-kakinya yang dimakan. Guide memperagakan cara membunuh dan memotong kepiting. Lengkap dengan berbagai kisah dan penjelasannya.
Tidak lupa semua peserta foto dengan kepiting raksasa.

Kembali lagi kami menaiki kereta menuju rumah makan. Butuh waktu sekitar 20 menit, tapi rasanya lamaaa sekali… karena dinginnya.

Kepiting di steam supaya rasanya tetap manis dan tidak ada yang terbuang. Akhirnya, saat yang dinantikan tiba. Tumpukan tinggi kaki-kaki King Crab disajikan. Kulitnya tidak keras seperti kepiting Indonesia. Cara membukanya dengan menggunting sisi kiri dan kanan kaki kepitingnya. Dagingnya padat, manis dan segar.
Setiap orang makan sampai kenyang.
Pengalaman yang menyenangkan.

Ciptaan Tuhan sungguh luar biasa. Di berbagai belahan dunia, kepiting pun beraneka macam jenisnya. Dan semua ini menunjukkan betapa kreatif dan dahsyatnya Tuhan Sang Pencipta. Sungguh bersyukur karena diberi-Nya kesempatan untuk menikmati alam ciptaan-Nya.

God saw everything which he had made and it was very good.

Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. 

 

YennyIndra

TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
YANG PEDULI KESEHATAN
www.mpoin.com

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Internet & Delegasi Indonesia
Makna Tersirat Saat Travelling (Oleh-Oleh dari Spain, Morocco & Portugal)
Hohenschwangau Castle, Istana Masa Kecil King Ludwig II.