Category : Articles

Articles

Rahasia Kelimpahan Tercipta… Mau?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Rahasia Kelimpahan Tercipta… Mau?

Pagi ini kami doa pagi bersama. Rutin senin sd jumat.
Nach saat P. Dolfi yang memimpin berbicara, terdengar suaranya timbul tenggelam alias putus-putus.
Sesungguhnya signal internetnya ada, dan terus menerus memancar, tetapi hp P. Dolfi kurang bisa menerimanya dengan maksimal. Akibatnya, suaranya terdengar terus-putus-putus diterima oleh peserta lainnya.

Dengan cara serupa, demikan pula yang terjadi dengan doa kita.
Saat lahir baru, menerima Allah sebagai Tuhan dan Juruselamat kita secara pribadi, Roh Allah berdiam di dalam roh kita dengan segala kekayaannya.
Kemakmuran dan kekayaan ada di sana.
Kesehatan Ilahi dan kesembuhan ada di sana.
Hikmat, yang menuntun kita memilih dan mengambil keputusan yang benar, ada di sana.
Kepandaian, kecerdasan untuk mencari solusi bagi permasalahan yang kita hadapi, ada juga di sana.
Pokoknya, apa pun yang kita butuhkan dalam kehidupan ini sudah tersedia lengkap, tersimpan di dalam roh kita dan sudah menjadi milik kita.

“Mengapa saya belum juga sembuh dan kaya, B. Yenny?”, tanya seorang teman.

Karena salurannya mampet!
Biar gak mampet, selaraskan pikiran kita dengan firman-Nya!
Allah SUDAH memberikannya lengkap. Gak usah minta-minta lagi. Yang penting, bagaimana caranya salurannya lancar, bersih sehingga semua yang kita butuhkan, yang sudah tersimpan di dalam roh kita, bisa mengalir lancar termanifestasi ke alam natural.

Sama seperti signal internet P. Dolfi. Selalu ON dan menyala. Tetapi seberapa bagus suaranya tergantung, seberapa baik HP P. Dolfi bisa menerimanya dan P. Dolfi wajib berada di tempat yang tepat, di mana lokasinya memang bagus untuk menerima signal internet.


Tahukah kita, bahwa logam lebih baik untuk menyalurkan aliran listrik daripada kayu?
Itulah sebabnya kabel listrik menggunakan serat logam.
Aliran listrik yang sama, saat dialirkan melalui logam, maka listrik mengalir dengan kuatnya.
Tetapi saat dialirkan melalui kayu, gak bisa mengalir…
Padahal sumber listriknya sama.

Demikian juga dalam berhubungan dengan Tuhan, kalau jawaban doa tidak kita terima, kesalahan bukan di pihak. Tuhan ( sumber listrik) tetapi ditentukan oleh kita ini logam atau kayu? kayu penghambat aliran listrik.

Bagaimana caranya agar kita menjadi logam?

  1. Muliakan Tuhan.

Ketika kita memuliakan Tuhan, meninggikan Dia, menghargai Dia, menghormati Dia dan mengagumi Allah maka hati kita penuh semangat, gairah dan menyadari betapa Allah jauh lebih besar daripada permasalahan kita.
Namun yang terpenting sebagai fondasinya, adalah keputusan kita untuk menjadikan Allah yang terpenting dalam hidup kita.
Hargai dan beri nilai tertinggi segala yang Allah kerjakan dalam hidup kita.

  1. Bersyukur.

Tahukah kita bahwa tidak bersyukur alias mengeluh itu dosa?
Banyak orang yang menjadikan keluhan, omelan, perasaan tidak puas menjadi ‘default’ hidupnya. Pokoknya otomatis saja, kalimat negatif senantiasa meluncur dari mulutnya. Dan itu diperhitungkan Allah sebagai dosa!

Jaman ini banyak orang yang jago menuntut, hanya memikirkan haknya tetapi lupa kewajibannya.

Ketika melatih diri senantiasa bersyukur, kita memandang dunia ini dengan cara berbeda. Sadar betapa banyaknya privilege yang kita terima.
Dari oksigen gratis, sehat, bisa makan dengan enak tidak peduli apa lauknya, tidur nyenyak… Semua itu anugerah.

Apalagi jika kita menoleh ke belakang, betapa banyaknya pertolongan Tuhan di masa lalu.
Inventarisasi dan hitung baik-baik… Betapa berlimpah!
Jadikan setiap pertolongan Tuhan menjadi ‘batu’ untuk membangun menara peringatan.
Sesering mungkin kita kunjungi. Inilah cara sederhana melawan lupa!

Apakah saya masih memiliki masalah?
Tentu saja. Hanya orang mati yang tidak punya masalah.
Tetapi saya belajar untuk melihatnya dengan kacamata Allah.

Ada masalah yang sama sekali tidak elok, dan saya masih menantikan solusinya. Saya tidak tau cara bijak untuk menyelesaikannya. Saya tidak sepandai itu.
Tetapi saya punya Allah yang Mahabesar, Mahakreatif… Dia tau solusinya.

Perintah Tuhan:
Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Andreas Hartanto, sahabat saya mengingatkan, tidak hanya menyerahkan kekuatiran saya kepada Allah, jangan lupa syaratnya: rendahkan diri di bawah tangan Tuhan yang kuat..
Artinya, nurut, tunduk, taat… Biarkan Tuhan yang membereskan, saya gak usah sok tau, sok pintar dll.

Ijinkan Allah benar-benar menjadi Allah kita.

Iblis itu berjalan berkeliling, berusaha mencari orang yang buka celah agar dapat diporakporandakan hidupnya.
Nach lho…
Makanya, saya pilih nurut Tuhan saja.

Andrew Wommack berkata, kalau kita stres, galau… Itu artinya kita sombong!
Lho…. Koq bisa?
Wong Tuhan sudah bilang supaya kita menyerahkan segala kekuatiranmu kepada-Nya koq masih dipikiri, dibikin stres berarti kita menganggap Allah gak mampu, sampai kita yang bantuin mikirin….

Gubraaaaaakkkkkk……

Kalau kita beneran percaya dan beriman, sesudah diserahkan, cukup percaya, bersyukur, memuliakan serta meninggikan Dia.

“Tuhan, aku beneran gak bisa mikir bagaimana cara Tuhan akan menolong saya, otak saya yang sebesar kacang gak ‘ngeh’, gak paham tapi Engkau Allahku yang Mahadahsyat, tiada yang mustahil bagi-Mu. Terimakasih Tuhan…
Yeaaayyyy aku bangga punya Allah yang selalu bisa diandalkan. Saya tahu jawaban doa on the way…. Pokoknya aku sabar Tuhan menanti waktu-Mu yang sempurna.”
Hati pun berbunga-bunga penuh sukacita…

  1. Imajinasi.

Banyak orang yang berpikir bahwa peperangan rohani ada di luar sana. Padahal Peperangan Rohani itu ada Di Kepala kita, diantara dua telinga.

Dibutuhkan usaha untuk melihat dengan cara pandang Allah dan bisa berjalan dalam kemenangan.
Yang rohani terjadi dulu, baru tercipta secara jasmani.

Nach banyak orang yang berdoa minta kelimpahan, tetapi melihat dirinya tetap miskin. Berdoa minta kesembuhan, tetapi melihat dirinya tetap duduk di kursi roda.

Bukannya menyangkali fakta, tetapi kita sepakat dengan perkataan Tuhan bahwa kita SUDAH sembuh.
Meski fakta masih pusing, kaki masih lemas namun saat kita sepakat dengan Tuhan dan terus mengakui firman-Nya bahwa kita TELAH sembuh maka kesembuhan pun tercipta. Tidak semua kesembuhan itu instan, kadang ada yang perlu proses.

Kita Menghargai Firman di Atas Situasi yang dialami.

Fokuskan pikiran kepada Allah dan firman-Nya. Pilihlah teman-teman yang mendukung agar iman kita kuat.
Ingat ga wejangan Raja Daud agar kita sukses dan berkemenangan?

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik (orang yang tidak mentaati Tuhan),
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa,
dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
tetapi yang kesukaannya ialah Firman Tuhan,
dan yang merenungkan Firman itu siang dan malam.
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air,
yang menghasilkan buahnya pada musimnya,
dan yang tidak layu daunnya;
Apa saja yang diperbuatnya berhasil.

Mau berhasil? Praktik yuk….

God is looking for believers who will BELIEVE!

Tuhan sedang mencari orang-orang percaya yang benar-benar PERCAYA!

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Kekuatan Pengaruh Sebuah Keraguan

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Kekuatan Pengaruh Sebuah Keraguan

Mungkin halangan terbesar untuk menerima semua yang Tuhan sediakan bagi kita adalah keraguan. Jika kita memahami sumber keraguannya, akan jauh lebih mudah untuk menjaga hati Anda tetap beriman.

Keraguan bukanlah hal yang rohani, itu bersifat duniawi. Keraguan berhubungan erat dengan panca indra, logika alamiah, dan ingatan pada pengalaman masa lalu.

Iman kepada Tuhan itu, bersifat rohani. Melampaui emosi dan perasaan kita. Ketika kita bergumul dengan iman, sebenarnya kita sedang bergumul dengan apa yang ditangkap oleh panca indra serta perasaan kita. Iman bukanlah dari level jiwa. Iman dengan cepat menjadi padam, ketika indera kita yang berkuasa.

Ketika Yesus memanggil Petrus berjalan di atas air, di tengah badai pula, pada awalnya Petrus beriman pada perkataan Yesus. Seandainya dia tetap fokus pada perkataan itu, tidak akan ada masalah. Tetapi kemudian, Petrus menjadi sangat sadar pada keadaan disekelilingnya. Dia menjadi fokus pada air, tiupan angin yang menderu dsb. Akibatnya, kemampuan rohaninya menghilang, ketika fokusnya pada perkataan Yesus menghilang. Panca Indranya memperoleh kuasa maka iman pun menghilang.

Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: ”Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”
Matius 14:31 TB

Kita telah dipanggil supaya hidup di dalam Roh, dan di dalam Roh segala sesuatu menjadi mungkin bagi mereka yang percaya.
Namun, sebagian besar orang tidak hidup dalam Roh. Sebagian besar hidupnya justru sangat sadar pada keadaan di sekitarnya, dikuasai oleh perasaan, dan logika mereka. Banyak diantara mereka yang mengira, bahwa mereka mempercayai Tuhan padahal kenyataannya mereka hanya sekedar “berharap”, agar hal-hal yang berhubungan dengan iman ini bisa bekerja dan berhasil. Sebagian besar mereka, hatinya dipenuhi dengan keraguan.

Apa solusinya? Apa masalah sebenarnya?

“…. sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Yakobus 4:8 TB

Selama kita hidup dengan pancaindra/jiwa kita, terus memberi makan perasaan kita, merenungkan hal-hal alamiah, dan membiarkan logika kita menafsirkan Firman Tuhan, maka hati kita akan tetap dipenuhi oleh keraguan. Berkat Tuhan akan terhalang.

Di dalam Hati terletak sumber iman atau keraguan. Hati yang memilih, percaya kepada Tuhan atau percaya kepada keadaan, dibumbui dengan kemungkinan-kemungkinan buruknya.

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. Amsal 4:23 TB

Putuskan untuk “memberi makan” roh kita setiap hari dan membiarkan perasaan serta pancaindra menjadi kelaparan terhadap hal-hal negatif serta ketidakpercayaan yang marak di mana-mana. Sepatah kata dari Tuhan sudah cukup untuk memindahkan ‘gunung’ masalah kita tetapi saat fokus pada keadaan sekitar, bisa berakibat fatal, membatalkannya.

Hidup adalah keputusan!
Tuhan sudah menunjukkan berkat dan kutuk di hadapan kita.
Selamat memilih!

“Today I have given you the choice between life and death, between blessings and curses. Now I call on heaven and earth to witness the choice you make. Oh, that you would choose life, so that you and your descendants might live!
Deuteronomy 30:19

Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu,
Ulangan 30:19 TB

Sumber: Barry Bennett

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Karena Ditulis, Maka Diingat…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Karena Ditulis, Maka Diingat…

Selain post artikel baru Seruput Kopi Cantik di Whatsapp grup, FB & IG saya setiap hari post artikel di status WA. Kadang yang saya post artikel-artikel lama. Untuk reminder saya sendiri.
Yang menulis saja sudah lupa setelah bertahun-tahun, apalagi pembaca. Demikian pikir saya.

Nach beberapa minggu lalu, saya post artikel tentang P. Agus yang saya tulis pada bulan Agustus 2019.
Saya pun japri beliau.
“P. Agus, status WA saya hari ini tentang P. Agus lho…”

Dan balasannya sungguh tidak terduga.
Saya terpukau…

“Pernah awal ibu nulis ini, saya share ke bos saya…
Suatu ketika saya diundang bos saat buka cabang baru. Di akhir acara, saya diajak naik ke lt 1…
Kaget dan sangat terharu sekali Bu…
Bos saya cetak tulisan ibu, dipasang di tembok lumayan besar…Puji Tuhan bisa menjadi berkat buat orang yang membacanya.
Walaupun saat itu saya sudah tidak bekerja lagi”


Ingin tahu isi artikelnya? Ini dia…

Kejujuran & Tahu Terima Kasih, Masih Adakah Saat Ini?

P. Agus, demikian saya menyapanya. Liauw Agus Herman, nama lengkapnya.
Dia bekerja di agent property yang berkantor di apartemen, dimana saya punya satu unit, di daerah Kemayoran, Jakarta.
Berulang kali P. Agus yang mencarikan penyewa.

Suatu ketika P. Agus memberi kabar, dia berhenti dari kantor property karena membantu istrinya jual siomay, Siska Kitchen namanya, di daerah Taman Sari Jakarta.

Ketika penyewa unit apartemen saya tidak memperpanjang sewanya, kosonglah apartemen itu. Tidak mudah cari penyewa saat ini. Kami berniat menjualnya.
Apalagi apartemen ini dibangun di atas tanah HPL yang sedang ramai diributkan.

Pada suatu hari P. Agus menelpon, apartemennya masih ada tidak?
P. Agus berhasil mempertemukan kami dengan pembeli yang cocok. Deal.

Pagi ini kami ke salah satu bank untuk transaksi jual beli. Pembeli menggunakan fasilitas KPR.
Saat saya bertanya pada P. Agus, nomor rekening untuk transfer komisi, dia memberikan nomor rekening bosnya yang lama.

“Bukannya P. Agus sudah resign?”

“Iya Bu… Freelance saja. Sebetulnya bisa sich komisi saya makan sendiri tetapi saya berprinsip harus ingat jasa orang lain. Kalau bukan karena kerja di bos saya, kan saya ga kenal ibu. Saya tetap bagi komisinya dengan bos. Lebih baik jaga hubungan. Uang bisa dicari, hubungan baik tidak ternilai harganya.”*

“Wow… Salut pak. Jarang lho orang seperti P. Agus di jaman ini. Jujur, tahu terima kasih dan tahu balas budi pula.”

“Iya Bu .. makanya saya bisa bersaksi dan mengajar anak-anak muda di gereja. Saya harus jadi teladan.”

Hari ini saya menemukan teladan dan guru sejati yang mengajarkan kejujuran, balas Budi dan selalu ingat jasa orang lain.
Saya mengingatkan diri sendiri, ingat jasa orang-orang yang mendukung di sepanjang jalan hingga saya bisa tiba di tempat ini.

Dan P. Agus bercerita, siomaynya laris manis.
“Saya suka belajar memasak berbagai makanan, tetapi siomay justru tidak pernah belajar secara khusus. Tapi kalau Tuhan sudah arahkan, biar pun hanya tanya sana sini, hasil siomaynya enak. Laris pula. Padahal hanya dari mulut ke mulut saja. Sampai ada order dari Bandung, tapi saya belum bisa melayani. Harus beli freezer yang lebih besar.”

Gusti Allah mboten sare (Tuhan tidak tidur), kata pepatah Jawa.
Tuhan melimpahkan berkat-Nya bagi anak-Nya yang jujur dan setia.
Terima kasih P. Agus untuk pelajarannya!


Dua tahun telah berlalu, usaha P. Agus dan istri makin laris sekarang. Dan sungguh terharu, saat melihat betapa P. Agus begitu dihargai, karena apa yang dilakukannya, ditulis.
Coba kalau gak ditulis… Siapa yang tahu?
Hanya bos yang ingat sesaat, setelah itu akan dilupakan.
Ketika ditulis, menjadi peringatan, pembelajaran serta teladan bagi puluhan ribu pembaca dari sosial media.

Setiap kali menyadari betapa Tuhan memakai hal-hal yang nampak kecil dan sederhana yang saya tulis di Seruput Kopi Cantik, saya menyadari, betapa baiknya Tuhan itu.
Seruput Kopi Cantik mempertemukan teman-teman bermasalah dengan orang yang bisa memberikan solusi; memperkenalkan produk milik teman, memberikan contoh karakter yang pantas diteladani dan banyak lagi.

“Saya bangga dan salut, P. Agus. Senang bisa bekerja sama dengan bapak,” ujar saya

Mari kita teladani karakter P. Agus yang jujur dan tahu terima kasih.
Siap?

What a teacher is, is more important than what he teaches – Karl Menninger

Siapa guru itu (keteladanan dan karakternya), lebih penting daripada apa yang diajarkannya – Karl Menninger

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Rahasia Doa Paulus & Kelimpahan Dalam Setiap Aspek Hidup Kita!

Gospel Truth’s Cakes* ?
? Yenny Indra ?

Rahasia Doa Paulus & Kelimpahan Dalam Setiap Aspek Hidup Kita!

Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.
Efesus 1:17 TB

Doa Paulus di Efesus pasal 1, merupakan salah satu doa yang penuh kuasa, yang bisa ditemukan di dalam Alkitab. Kita dapat belajar banyak dari doa ini dan menerapkannya di dalam roh serta hati kita, agar inti doa ini dapat tertanam dalam kehidupan kita.

Paulus berdoa agar orang-orang percaya di Efesus memiliki roh hikmat dan wahyu. Hikmat dan pewahyuan merupakan hal-hal rohani. Paulus tidak berbicara tentang hikmat dunia dan logika manusia. Dia berdoa karena roh hikmat dan pewahyuan dari Tuhan, tidak secara otomatis dilepaskan kepada setiap orang. Banyak orang-orang Kristen yang meski sudah lama, namun memiliki sangat sedikit hikmat dan pewahyuan rohani. Mereka tampaknya tidak bertumbuh dan seringkali tidak peduli.

Paulus berdoa agar….
Mata hatimu terang (ayat 18)

Sekali lagi, Paulus tidak akan berdoa agar pemahaman kita dicerahkan, jika memang pemahaman kita segera dicerahkan ketika kita lahir baru.
Apakah kita juga dicerahkan di alam rohani?

Paulus berdoa….
agar kamu tahu apa harapan dari panggilan-Nya, (ay. 18)

Apa panggilan-Nya dalam kehidupan kita? Apa tujuan-Nya bagi kita? Apakah kita memiliki hasrat untuk mengetahuinya? Paulus berdoa agar orang percaya tahu. Allah menjawab doa yang dipenuhi iman.

Paulus berdoa agar kita dapat mengetahui….
betapa kayanya kemuliaan warisan-Nya yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.. (ayat 18)

Sudahkah kita mempertimbangkan penebusan dari sudut pandang Tuhan? Ciptaannya terhilang karena dosa dan kegelapan, tetapi sekarang melalui salib Kristus telah ditebus. Kemuliaan-Nya diperkaya melalui panen putra dan putri (kita semua) yang dimungkinkan oleh karena penebusan oleh darah Yesus.

Paulus berdoa agar kita dapat mengetahui….
Betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,
Efesus 1:19 TB

Dibutuhkan pewahyuan yang lahir dari doa yang penuh iman, untuk memahami betapa besarnya kuasa-Nya bagi kita (perkenannya bagi kita). Janji-janji “hidup yang berkelimpahan”, “kelimpahan yang melampaui segala akal”, “ Janji-janji-Nya ya ??dan amin”, “ Tuhan memberi kita segala sesuatu dengan cuma-cuma” dan “setiap pemberian yang baik dan sempurna dari Tuhan”, semua janji itu membutuhkan pewahyuan, pengetahuan serta pemahaman rohani.

Jadikan doa Paulus menjadi doa kita pribadi. Percayalah kepada Tuhan agar dapat menerima pewahyuan akan hikmat-Nya, pemahaman rohani, dan kuasa-Nya dalam kehidupan kita. Memiliki Hidup yang dipenuhi kemenangan sejati dimulai dari sini.


Berjalan bersama Tuhan dimulai dengan kedamaian. Damai dengan Tuhan, damai dengan diri sendiri, dan damai di tengah tantangan dunia.

Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.
Mazmur 37:11 TB

Buah dari kehidupan yang berkelimpahan, tidak akan pernah tumbuh di tanah hati yang dipenuhi stres, perselisihan, pelanggaran, keraguan, atau pun ketakutan.

Jika tengah berurusan dengan sakit-penyakit, renungkan dan nyatakan hal berikut.
Yesus sudah menanggung penyakitku dan memikul rasa sakitku. Oleh karena itu saya tidak memberikan tempat bagi penyakit atau rasa sakit di tubuh saya.

Tuhan menyampaikan Firman-Nya dan disembuhkan-Nya saya. (Mzm. 107:20.)
Bapa, aku memperhatikan Firman-Mu. Aku mencondongkan telingaku pada perkataan-Mu. Aku tidak akan membiarkan perkataan-Mu berlalu dari mataku. Aku menyimpannya di dalam hatiku, karena itulah kehidupan bagiku dan penyembuhan bagi seluruh tubuhku. (Ams. 4:20-22.)

Mari kita bangun fondasi kekristenan kita dengan doa Paulus yang penuh kuasa dan raih kelimpahan-Nya sebagai buahnya.

Don’t judge God’s Word by your circumstances.

Jangan menilai Firman Tuhan berdasarkan keadaan sekeliling kita.

  • Barry Bennett –

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mengikis Kekurangan Sendiri, Beranikah?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Mengikis Kekurangan Sendiri, Beranikah?

“Ini hanyalah sebuah patung tetapi menjadi inspirasi yang sangat-sangat berharga. Hidupmu adalah hasil dari jumlah pilihanmu sendiri….”, demikan tulisan Prof. Ir. Edy Djuwito.

Wow…
Gambar patung yang tengah menghilangkan bagian-bagian yang tidak berguna di tubuhnya.
Saya merenung.

Cocok sekali dengan apa yang saya pelajari di Sekolah Charis.
Ini bukan kebetulan. Tuhan tengah meneguhkan perintahnya bagi saya dan mungkin kita semua, Ayooo perbaiki diri. Hidup hanya sekali, jadikan hidup yang berarti.


Saat olah raga jalan pagi, B. Henny kerap mengingatkan,
“Ini saatnya kita belajar menerapkan prinsip-prinsip yang sudah kita pelajari di sekolah…”

Dalam hidup, tidak sedikit masalah yang mampir tanpa diundang, mewarnai kehidupan kita. Dan inilah kesempatan untuk belajar mengendalikan diri.
Tersinggung, terluka, diperlakukan tidak adil dsb.

Saya amati, ketika saya belum lulus dalam sebuah situasi, maka situasi yang serupa terus menerus muncul. Beda orang, beda kasus, tetapi serupa.
Sampai saya lulus, barulah ganti soal ujiannya…

Teringat juga bagaimana P. Irwan bercerita, jangan asal bantu orang kasi-kasi uang. Ada murid yang sedang kesulitan keuangan dan konseling pada beliau, setelah diberi pengertian lalu mereka sepakat berdoa. Beberapa minggu kemudian dengan penuh sukacita, murid tersebut bersaksi dia mendapat terobosan yang tidak terduga.
Prinsip-prinsip yang dipelajari di sekolah dipraktikkan dan terbukti hasilnya.

Belajar apa pun itu tidak bisa hanya belajar teori. Ibarat belajar berenang, meski jagoan teorinya tetapi tanpa pernah masuk ke air, gak akan bisa berenang…

Sejujurnya kerapkali saya juga gak ingin mengalami berbagai hal yang kurang menyenangkan, yang membentuk karakter saya…. Tapi apa daya, klo sudah terlanjur, yach mau ga mau mesti praktek prinsip-prinsip firman Tuhan yang dipelajari di sekolah.

Tapi koq ya pas sekali… Pas belajar A, kami mengalami masalah yang butuh untuk menerapkan teori A.
Sampai saat presentasi, diundi… Masing-masing murid dapat topik sesuai bidang kekuatan masing-masing…
Kami sampai terpukau….
Tuhan sungguh dahsyat dan sangat personal. Memahami kebutuhan masing-masing pribadi.


Andrew Wommack mengatakan seharusnya kita sudah mati bagi diri kita sendiri…. The end of yourself.
Nach seharusnya kalau orang sudah mati, ya gak tersinggungan lagi. Klo masih tersinggung, berarti belum mati dong…

Jauh lebih gampang teori, daripada menjalaninya. Butuh kerendahan hati, sepakat dengan Tuhan, tidak membiarkan ego kita berkuasa.
Awalnya, saya berpikir, saya mau menjaga hati saya murni, karena orang yang suci hatinya, akan melihat Allah.
Ketika ada hal-hal yang mengganggu, segera dibereskan. Pokoknya dari pihak saya, ga ada ganjalan…
Ternyata tidak semua orang dapat menerima kejujuran dan keterbukaan.
Orang lebih suka diperlakukan penuh basa basi dan diberi pujian palsu.

Meski Dr. Dean Radtke menyarankan, bersikap jujur, jangan menyindir, sampaikan apa adanya berdua. Dengan demikian kita bisa mendorongnya untuk memperbaiki diri dan maju.
Demikian juga dengan kita, beranikah kita menerima kritik, koreksi atau apa pun namanya, agar kita menjadi pribadi yang lebih baik?

Seperti lukisan patung yang tengah mengikis bagian-bagian buruk yang menyelimuti tubuhnya….
Lihatlah… Dari awalnya tubuhnya gendut, sekarang dibentuk menjadi tubuh yang langsing dan atletis.

Mari kita sama-sama menjawabnya sendiri… Karena seberapa tinggi kita bisa naik, tergantung seberapa jauh kita bersedia dibentuk. Dan Tuhan memberi kita free will alias kehendak bebas untuk memilihnya.

Selamat memilih!

We repeat what we don’t REPAIR – Christine Langley Obaugh

Kita senantiasa mengulangi apa yang tidak kita PERBAIKI – Christine Langley Obaugh

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK-
PEDULI KESEHATAN

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 76 77 78 79 80 242