Articles, Self Motivation

Hidup Itu Misteri? No!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hidup Itu Misteri? No!

Good people pass away;
the godly often die before their time.
But no one seems to care or wonder why.
No one seems to understand
that God is protecting them from the evil to come.
For those who follow godly paths
will rest in peace when they die.

Orang baik meninggal;
orang saleh sering kali meninggal sebelum waktunya.
Tapi sepertinya tidak ada yang peduli atau bertanya-tanya mengapa?
Sepertinya tidak ada yang mengerti
bahwa Tuhan sedang melindungi mereka dari kejahatan yang akan datang.
Bagi mereka yang mengikuti jalan yang saleh
akan beristirahat dengan tenang ketika mereka meninggal.

******
Dulu saya suka mengutip, bahwa hidup itu misteri. Hidup terasa begitu mengerikan, bisa sewaktu-waktu terjadi hal buruk, dan kita tak berdaya! Oh…
Tuhan berdaulat… tergantung mood Tuhan, sedang baik atau buruk?

Benarkah?
Setelah sekolah, paham, ternyata tidak demikian. Tuhan senantiasa berbicara, melindungi anak-anak-Nya…
Tetapi setiap manusia punya kehendak bebas, – Free Will & Free Choice -, memilih taat or tidak.

*****
Karena Adam memilih memberontak terhadap Allah di Taman Eden, sehingga kuasa atas dunia yang diberikan Allah kepada Adam, sekarang diserahkan Adam kepada si iblis. Dunia jatuh dalam dosa, dibawah kuasa jahat si iblis. Malapetaka dan berbagai kejadian buruk adalah strategi iblis untuk mencuri, membunuh dan membinasakan manusia.

Tujuan Tuhan jelas, memberi kita hidup, hidup yang berkelimpahan!
Mati itu Tidak Hidup. Berarti dari iblis.
Sesederhana itu!

Greg Mohr, guru saya, menegaskan bahwa Allah senantiasa berbicara dan membimbing kita. Allah berusaha mengarahkan, melindungi dan menjagai kita.
Permasalahannya, apakah kita mau mendengarkan Dia?
Ketika kita tidak pernah atau jarang bergaul dengan seseorang, maka kita tidak mengenali suara-Nya. Terdengar asing di telinga.
Inilah permasalahan utama, mengapa manusia tidak tanggap terhadap ‘alarm bahaya’ dari Tuhan.

“Jika hewan saja dapat mengikuti insting mereka dan bergerak ke tempat yang lebih tinggi sebelum terjadinya tsunami, tidakkah lebih lagi orang-orang yang dipenuhi Roh Tuhan memperoleh perlindungan dari tsunami keuangan, kesehatan, hubungan dan tsunami-tsunami lain dalam hidup mereka?” cuplikan pelajaran Greg Mohr,
“Banyak orang yang bekerja di Menara Kembar tidak berada di tempat pada tanggal 11 September sebab ada “sesuatu” mencegah mereka menjalankan jadwal normal mereka.”

Fakta yang mengejutkan, ketika terjadi peristiwa 9/11 di WTC, hanya 1/3 orang yang hadir di tempat kerjanya.
2/3 sisanya, dengan berbagai alasan tidak hadir.
Ada yang mobilnya bermasalah, merasa tidak enak badan dan banyak yang bersaksi seolah-olah ada dorongan untuk tidak berangkat ke tempat kerja.

Sedangkan salah satu pesawat yang diterbangkan untuk menabrak menara WTC, hanya terisi 13 orang. Seberapa sering sebuah pesawat diterbangkan hanya sesedikit itu penumpangnya?

Kebetulan?
Sesungguhnya tidak. Itu dorongan Tuhan yang mengingatkan, agar para penumpang dan para korban yang selamat, terhindar dari masalah.
Tergantung kita: peka atau tidak? taat atau tidak?

******

Suatu pagi Greg merasa hatinya berbeban berat. Maka dia memberitahu anak-anaknya, tidak berangkat ke sekolah. Lalu Greg dan Janice, istrinya, berdoa dalam roh sekitar 45 menit – 1 jam. Hingga hatinya merasa lega.
Segera Greg memanggil anak-anaknya untuk berangkat ke sekolah.
Anak-anak pun protes, mengira bisa membolos sekolah hari itu.

Dalam perjalanan ke sekolah, mereka melalui toll dan ternyata ada kecelakaan beruntun 20 mobil berderet di sana.
Seandainya pagi tadi Greg mengabaikan peringatan Tuhan, maka mobilnya akan berada di antara mobil-mobil yang kecelakaan. Karena jam kejadiannya, bertepatan dengan jam biasanya Greg mengantarkan anak-anak ke sekolah.

Greg Mohr mengajarkan, jangan mengabaikan tanda-tanda yang diberikan Tuhan.

Kepekaan kita terhadap suara Tuhan, ditentukan oleh seberapa intim hubungan kita dengan Allah?
Apakah kita fokus kepada berita-berita dunia, atau pada kebenaran Firman Tuhan?
Hati kita sensitif terhadap siapa? Tuhan or dunia?
Apa yang kita tanam di dalam hati: benih firman Allah or benih dunia?

Jawaban-jawaban atas pertanyaan ini, menentukan ending kita di mana?
Pilihan ada di tangan Anda!

“I don’t know what the future may hold, but I know Who holds the future.” – Ralph Abernathy

“Saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, tapi saya tahu Siapa yang memegang masa depan saya.” -Ralph Abernathy

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

 

 

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Staying In Tune With God.
Sudahkah Kasih Allah Kita Aplikasikan?
“Injil Klise # 3 Tuhan mengizinkan kejahatan.”