Articles, Travelling

Internet & Delegasi Indonesia

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

 

“Hah… Ga ada internet? Serem…”, Ujar seorang teman tau saya ke Korut ga ada internet. Bagi banyak orang, rupanya ga ada internet seolah terputus dengan dunia.

Begitu bertemu dengan local guide kami, Ms. Kim ada informasi gembira. Ada internet di Korut.
Harganya?
Bisa bayar dengan Euro 200, setara Rp. 3.400.000 atau bayar dengan RMB 1.400 setara dengan Rp 3.080.000.
Yang mengagetkan hanya dapat kartu plus internet 50MB …. Oh…
Kapasitas segitu di Indo bisa habis dalam sehari tuh.
Tapi bisa untuk whatsapp, google dll. Berbeda dengan China di mana whatsapp, google, youtube di blocked.

Dengan berat hati, ada 5 orang yang bersedia beli. Daripada ga bisa kerja. Terpaksa… Apa boleh buat !?!?
Ternyata stok kartu di airport hanya 3 biji. P.Indra beruntung mendapatkannya.

Dalam sehari 50 Mb sudah hampir habis. Ach ternyata WA masuk juga mengurangi kapasitas, segera P. Indra left dari grup yang sangat aktif.

Ternyata sudah lewat 50Mb koq tetap jalan? Bahkan sudah lewat 100mb. Lalu di check di Data Usage tertulis data yang sudah terpakai, dan di bawahnya ada tulisan 0- 2 Gb.
Apakah kapasitasnya 2Gb? Kalau 2Gb, seminggu juga ga habis.

Sambil breakfast P. Indra menyalakan mobile hotspot, berbaik hati memberi saya dan beberapa teman ijin untuk pakai internetnya.
Apa yang terjadi?
Dalam sekejap sudah lewat 121mb dan STOP… Oh internet langsung mati!

Terpaksa deh top up data lagi. RMB 500 setara Rp 1.100.000 untuk sekitar 500 mb.
Data ini cukup hingga kami pulang.
Total habis 4 juta lebih u internet

P. Anton bertemu dengan siapa pun dari manager hotel, manager restaurant hingga pejabat di tempat yang dikunjungi mengusulkan agar turis bisa beli internet seharga 20 Euro gapapa, asalkan dapat 2Gb atau unlimited.

Yang heboh, ketika kami mengunjungi museum cendera mata di Gunung Myonghyang, P. Anton Thedy dipersilakan untuk membuka pintu utama dengan ukiran mewah seberat 4 ton. Bak pejabat yang memimpin delegasi Indonesia datang ke Korut.

Rupanya rombongan kami adalah rombongan terbesar yang pernah datang ke Korut, sebanyak 28 orang. Sebelumnya hanya 2-4 orang, semua di bawah 10 orang. Segera dengan penuh semangat P. Anton Thedy menjanjikan mulai bulan Maret tahun depan, TX Travel akan mengirimkan puluhan grup ke Korut. Wow…

Berulang kali P. Anton menjanjikan hal yang sama di berbagai tempat, TX Travel akan kirim minimal 3 grup perminggu ke Korut.

“Apa bisa? Bukankah Indonesia negara miskin?”, tanya manager hotel di Pyongyang.

Rupanya dalam pandangan mereka, Indonesia itu negara miskin, bahkan lebih miskin dari Vietnam.
Ketika P. Anton menjelaskan tentang Indonesia, sang manajer bertanya lagi,
“Mengapa orang-orang Indonesia kalau memang kaya, semua ke Kasino tetapi tidak ada seorang pun yang main judi?”

Hahaha…Tentu saja! Karena di Kasino ada Wifi gratis, jadi semua orang betah di sana main WA.
Orang Indonesia koq dilawan…. wkwkwk..

Most of the mistakes in thinking are inadequacies of perception rather than mistakes of logic.-Edward de Bono

Sebagian besar kesalahan dalam berpikir adalah kesalahan pada persepsi daripada kesalahan logika.-Edward de Bono

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK PEDULI
KESEHATAN TERBAIK
www.mpoin.com

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Linderhof Palace, Istana Favorit Raja Ludwig II.
Bisakah Mengunjungi Danau Kelimutu Sore Hari?
Kota Kotor Yang Bersih Di Montenegro.