Author Archives: Yenny Indra

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Articles

Menemukan TUHAN Di Negara Komunis & Atheis.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Menemukan TUHAN Di Negara Komunis & Atheis.

“Bu Yenny ya? Ingat saya gak bu?”, sapa seorang pemuda sepulang P. Indra dan saya dari Taiwan, ketika menuju West Lobby terminal 3 Jakarta.

“Ya… familiar sich wajahmu, tapi saya lupa.”

“Kita sama-sama ke Zhangjiajie bu… Dulu Bu Yenny menulis pengalaman kita di sana.”

“Oh … saya ingat. Kamu yang membawa traktat ya? Siapa namamu?”

“Michael, Bu…. Michael Dave. Dulu saya masih di Malang.”

Ternyata Michael kuliah Theologia dan sedang magang setahun di Jakarta. Kami pun saling bertukar cerita.
Wuiiih…. senangnya.

Pagi-pagi segera saya mencoba mencari artikel yang pernah ditulis tapi nihil.
Di blog ga ada. Browsing d internet tidak ketemu juga.
Di mana ya?

“Michael, masih ada ga artikel yang dulu? Saya cari-cari gak ketemu…”

Chat masuk. Ternyata saya post di Facebook dan Michael masih menyimpannya.

Wow…. Inilah kisahnya.
Tuhan ada di setiap musim kehidupan kita….
I love You, Lord!

******

Dalam perjalanan dari Zhangjiajie ke Changsa cukup panjang. Sekitar 5 jam. Kami sudah berlibur menikmati keindahan Jembatan Kaca tertinggi dan terpanjang di dunia di Zhangjiajie, jembatan kaca yang mengelilingi Tianmenshan dan lift terbuka yang tertinggi di dunia di Bailong yang ada di gunung Avatar, dan tidak ketinggalan pula keindahan kota tua Fenghuang, selama seminggu. Di tengah perjalanan, iseng saja saya tunjukkan foto saat kami sekeluarga ke gereja yang dipenuhi hiasan dari tengkorak dan tulang manusia di Kutnahora, Prague, pada Jacky, local guide kami selama tour ke China. Rupanya ini memancing Jacky untuk memceritakan pengalamannya.

Suatu saat, secara tidak sengaja Jacky mendengar sebuah lagu yang dikumandangkannya untuk saya tanpa syair, di sebuah gereja kecil. Ternyata lagu Amazing Grace karya John Newton. Jacky merasa hatinya damai mendengar lagu itu. Dia sangat menyukainya.

Setahun yang lalu, istrinya hendak melahirkan dan harus menghadapi operasi caesar. Jacky galau sekali.

“Saya percaya Tuhan itu ada, meski saya tidak tahu Tuhan itu seperti apa dan bagaimana saya harus berdoa”, ujar Jacky,” Dalam keadaan yang takut, cemas dan galau, saya hanya berkata: Tuhan tolong selamatkan istri dan anak saya. Setelah itu saya bersenandung lirih nada lagu yang pernah saya dengar di gereja dulu (lagu Amazing Grace, maksudnya). Sungguh aneh, hati saya merasa tenang dan damai. Operasi lancar dan anak saya lahir sehat.”

Jacky bercerita, betapa sulitnya dia mencari informasi tentang Tuhan. Dia mencoba mencari di internet tetapi tidak ada. Semua di blok oleh pemerintah China. Satu hal yang Jacky tahu, bahwa doa itu membawa perubahan.

Pada kesempatan lain, dia bercerita, membawa grup tur orang-orang tua. Mereka akan menonton pertunjukkan outdoor “Tianmen Fox Fairy Show”. Sedangkan ramalan cuaca mengatakan hari itu akan hujan. Hampir selalu ramalan cuaca itu selalu tepat. Jacky memutuskan untuk berdoa. Pertunjukkan berlangsung dan langit cerah, tepat saat para tamunya selesai menonton, barulah turun hujan lebat. Beberapa pengalaman Jacky lainnya, mengalami berbagai mujijat sehingga teman-temannya keheranan dan berkomentar “you are so lucky”. Jacky menyarankan mereka untuk berdoa, namun mereka tidak percaya.

Tidak lama kemudian, bus yang kami tumpangi berhenti. Saat makan siang tiba. Ketika sedang mencari tempat duduk, Michael mendekati saya dan memberikan selembar kertas kecil warna warni berbahasa mandarin ke tangan saya. Saya tidak paham bahasa Mandarin dan tidak mengerti maksudnya. Ternyata kertas di tangan saya adalah sebuah traktat yang dibawa Michael dari Indonesia. Segera saya berikan pada Jacky dan dia bersorak gembira,
”Oh amazing… kita baru saja memperbincangkan keinginan memperoleh informasi tentang Tuhan dan ternyata secara tiba-tiba apa yang diinginkan muncul”.

Traktat ini buatan Hong Kong, dibawa oleh Michael dari Indonesia, karena Tuhan tahu, ada pribadi yang rindu mengenal-Nya di China. Luar biasa bukan?

Sepanjang perjalanan menuju airport Changsa suasana berubah. Michael, Jacky, saya dan teman-teman grup kami terpukau menyadari bahwa bahkan dalam liburan ini, semua telah diatur Tuhan sedemikian detilnya…. Bukan suatu kebetulan. Bukan sekedar liburan biasa. Tuhan hadir!

Menoleh ke belakang, saya salut dengan pemuda ini. Bayangkan liburan tetapi siap sedia dengan traktatnya. Mengantisipasi dan mendoakan, agar perjalanannya tidak sekedar liburan biasa. Uniknya, baru pada hari terakhir menemukan, kepada siapa Tuhan ingin memberikan traktat ini melalui Michael.
Dan Michael sabaaarr…
So sweet….

Tuhan sedang memakai setiap anak-anak-Nya untuk melaksanakan rencana-Nya yang agung: memenangkan jiwa-jiwa bagi kemuliaan-Nya.
Amanat Agung-Nya!

Pertanyaannya:
Bersediakah kita dipakai-Nya?

Foto dari kiri ke kanan: Jacky, YennyIndra, Michael dan Hendry, tour leader TX travel dari Indonesia. (Kenangan 4 September 2016)

“Always, everywhere God is present, and always He seeks to discover Himself to each one.” – AW Tozer.

“Selalu, di mana-mana Tuhan hadir, dan Dia senantiasa berusaha agar siapa pun bisa menemukan diri-Nya.” – AW Tozer.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Read More
Articles

Rhema Part 6 – Semua Penyakit Sembuh. Rahasianya?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 6 – Semua Penyakit Sembuh. Rahasianya?

Suatu ketika Norvel Hayes sedang mengajar tentang iman, lalu seorang wanita protes, dia dan suaminya sudah mempraktikkannya tetapi suaminya tetap meninggal di usia 41 tahun.

“Engkau menuduh Firman Tuhan tidak bekerja? Karena yang saya ajarkan adalah Firman Tuhan,” sanggah Norvel Hayes. Saat itu Roh Kudus memberitahu penyebabnya.

“Pernahkah kamu mendengar suamimu berkomunikasi *Memerintahkan kanker itu pergi*?

“Tidak.”

“Itulah sebabnya suamimu meninggal. Tuhan sudah berfirman agar memerintahkan penyakit itu pergi, jika dia tidak melakukannya, berarti dia tidak menaati Tuhan.”

DIEENK…. betapa mudahnya manusia menyalahkan Tuhan.

Kembali kepada kisah P. Ashang, beliau itu orang percaya baru, yang jatuh cinta pada firman. Apa yang firman katakan, dia taat begitu saja.

“Saya tidak tahu tentang pakai iman.
Saya hanya tahu iman diaktifkan oleh suara. Kata-kata adalah kekuatan, maka saya perintahkan terus menerus, tapi terbukti penyakit pada hilang semua”, ujar P. Ashang dengan polosnya,
“Dulu aku belum bisa bahasa roh dan belum ngerti deklarasi firman. Tahunya hanya penyakit tercampak kedalam laut. ( sesuai Mark 11:23).”

Markus 11:23 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.

Suatu ketika P. Ashang menghampiri saya dan bercerita, “Bu, penyakit Nokturia saya sudah sembuh.”

“Apa itu Nokturia?”

“Kebiasaan buang air kecil yang terjadi selama tidur malam hari. Mengganggu sekali, bisa 4-5 kali sepanjang malam. Sekarang saya bisa tidur nyenyak.”

Pada saat lainnya, P. Ashang bercerita sudah sembuh dari sakit maag akut yang sudah puluhan tahun…
Wow…. tidak hanya stroke yang sembuh, tetapi penyakit lain yang menahun pun sembuh.
Terbukti kesembuhan Tuhan itu sempurna dan menyeluruh.
Bahkan bisnis jam tangannya juga jalan kembali.

Yang menarik bagi saya kalimat P. Ashang “*Saya tidak tahu tentang pakai iman. Saya hanya tahu iman diaktifkan oleh suara*. Kata-kata adalah kekuatan, maka saya perintahkan terus menerus, tapi terbukti penyakit pada hilang semua…”

Kerap saat memperkatakan ada keraguan apakah iman kita cukup atau tidak.
Nach P. Ashang ga terbeban oleh iman, pokoknya perkatakan saja dan terbukti semua penyakit hilang.
Yess…. Yess…. Yess… keren ini!
Saya suka bukti, bukan janji.

Tahukah kita saat awal memperkatakannya, mungkin kita tidak sungguh-sungguh beriman, tetapi semakin diulang-ulang, telinga mendengar maka iman pun timbul. Bukankah iman timbul dari pendengaran? Pendengaran oleh Firman Kristus.

Saat menulis artikel ini, tengah malam saya terbangun dan bersin-bersin tidak henti-hentinya.
Segera saya belajar mempraktikkannya, “Pilek, bersin aku perintahkan stop dan tercampak ke dalam laut, SEKARANG juga dalam Nama Yesus, oleh bilur-bilur Yesus, saya sudah sembuh!”

Saya bisa tidur nyenyak, pilek berhenti. Pagi bangun pilek benar-benar sudah stop.

Yeaaaayyyyy……

Matius 16:19 (TB) Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Otoritas dan kuasa SUDAH diberikan Tuhan kepada kita, saat lahir baru, kesembuhan, kekauaan, lelimpahan, kesehatan dan apa pun yang kita butuhkan, sudah tersedia di dalam roh kita. Roh Allah denhan segala kekayaannya berdiam di dalam roh kita. Kita tidak mencari jawaban di luar, melainkan tinggal menarik keluar apa yang sudah tersimpan di dalam roh kita.

Jadi kita tidak lagi berdoa minta Tuhan yang menyembuhkan, melainkan kita menggunakan otoritas & kuasa memerintahkan penyakit itu pergi. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.

Jika kita enggan menaati Tuhan untuk berkata-kata melepaskan iman kita, jangan salahkan Tuhan jika kita tidak memperoleh apa yang Tuhan janjikan.
Itu terjadi karena kita tidak melakukan bagian kita.

Kesuksesan dan jawaban doa itu, ada bagian yang harus kita lalukan dan ada bagian yang Tuhan lakukan.

Siap praktik? Yuk…. kalahkan musuh dengan ketaatan kita.

With God as your Source: you see the invisible: you hear the inaudible: you know the unknowable, because you are sons and daughters of the Most High God – Ps. John Hagee.

Dengan Allah sebagai Sumber Anda: Anda melihat yang tak terlihat: Anda mendengar yang tak terdengar: Anda tahu yang tidak dapat diketahui, karena Anda adalah putra dan putri dari Allah Yang Mahatinggi – Ps. John Hagee.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Rhema Part 5 – Solusi Bagi Semua Masalah


Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 5 – Solusi Bagi Semua Masalah

Faith comes by hearing NOT by heard, hearing by the word of God.
Iman datang dengan –mendengarnya sekarang bukan dengan mendengar pada masa lampau-, mendengarkan Firman Tuhan.

Artinya Rhema – suara Tuhan yang spesial untuk kita- haruslah Fresh, segar.
Itulah sebabnya hubungan dengan Tuhan pun harus senantiasa Fresh, baru setiap hari. Kita perlu arahan-Nya yang baru setiap hari.
Arahan kemarin, sudah basi untuk hari ini.

Nach kita bisa berguru belajar Firman, sekolah, bergaul dengan orang-orang yang mengenal Tuhan lebih baik daripada kita, tetapi kita tetap tidak bisa menerima rhema dari mereka. Orang-orang hebat ini membantu bahkan memberikan peta jalan bagaimana membangun hubungan yang intim dengan Tuhan. Tetapi kita sendiri yang harus mengambil waktu teduh, membangun hubungan pribadi dengan-Nya, melalui doa, menggali firman serta berdoa berbahasa lidah.
Itu tidak bisa diwakilkan.

Saat kita ‘mengejar’ Tuhan sungguh-sungguh, fokus kepadanya, kita akan menerima Rhema, yang menjadi solusi, jawaban spesifik bagi setiap permasalahan yang kita hadapi.

Setelah merenungkan pelajaran-pelajaran ini, sesungguhnya apa pun permasalahan yang kita hadapi, kunci sukses solusinya adalah mengejar Rhema.

Banyak diantara kita, saat menghadapi masalah berat, mencari pendeta atau pemimpin kita, minta didoakan.
Itu baik, tetapi tidak cukup stop sampai disitu.
Di doa pagi Berdoa Berbahasa Lidah (BBL), kami berdoa sepakat. Jawaban doa banyak sekali diterima …
Tetapi tetap ada yang belum menerima jawaban doa, nach kejar Rhema dari Tuhan.

Illustrasinya begini. Seorang teman bercerita tentang nikmatnya steak di resto tertentu.

“Dagingnya juicy banget…. hhmmm seolah meleleh di mulut. Belum lagi mashed potatonya, creamy…. enaaaakkk pokoknya.”

Kita hanya bisa membayangkan betapa enaknya steak yang diceritakan, sesuai deskripsi yang diceritakan teman tadi.
Sampai kita makan sendiri, menikmati steak enak tersebut, barulah kita merasakan kenikmatannya.

Demikian juga dengan Rhema, saat kita hanya sekedar belajar, mendengar bahkan mengajarkannya, sesungguhnya kita belum merasakannya. Kita tetap memperoleh manfaatnya, namun terbatas.

Tetapi ketika ayat tertentu itu menjadi Rhema, itu menjadi hidup dan bisa menjawab permasalahan kita dengan tepat.
Kita mengenal Tuhan secara pribadi.

Saat kita menerima Rhema, ada lonjakan iman yang luar biasa. Percaya & yakin, meski seluruh dunia meragukannya…. Dari lubuk hati yang terdalam, kita tahu… tahu… dan tahu… doa sudah terjawab, meski secara kasat mata keadaan masih tetap sama. Jawaban doa sedang on the way, dalam perjalanan.

Misalnya, sedang dalam pergumulan tentang properti. Di Alkitab ga ada ayat tentang properti tetapi ketika menerima Rhema, Roh Kudus bisa membuat kita mengerti saat membaca ayat yang menjadi Rhema tadi, keputusan apa yang harus diambil sesuai kehendak-Nya.
Kita Tahu, Tahu dan Tahu…
Kelihatannya natural tetapi Supernatural. Bisa Tuhan mengarahkan melalui keadaan, atau tuntunan & pengertian supernatural.

Seorang hamba Tuhan bercerita, beliau dalam keadaan berbeban berat. Lalu Roh Kudus mengarahkan dia untuk ikut ibadah tertentu.
Pendeta yang berkotbah membawakan kotbah yang sama sekali tidak berhubungan dengan masalah yang dihadapinya. Hamba Tuhan ini tetap mendengarkan dengan penuh ekspektasi.
Di akhir kotbahnya, tiba-tiba sang pendeta mengucapkan beberapa kalimat yang sama sekali tidak nyambung dan tidak ada hubungan dengan kotbahnya, meluncur begitu saja. Dan kalimat-kalimat yang tidak nyambung itulah jawaban yang dibutuhkan oleh si hamba Tuhan tersebut.
Wow….. cara Tuhan itu tak terduga.

Masih ingat peristiwa di loteng Yerusalem di hari Pentakosta?

Kisah Para Rasul 2:6-10 (TB) Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma.

Ketika Rasul-rasul dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, mereka berdoa dalam roh, mereka berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti Partia, Media, Elam, Roma dsb. Sehingga orang-orang keheranan. Padahal mereka orang Galilea.

Dengan cara yang sama ketika kita mendapat Rhema, dengan pertolongan Roh Kudus, akan diterjemahkan untuk menjawab kebutuhan kita secara spesifik.

Bagaimana penerapan praktisnya?
Lakukan apa yang kita tahu langkah demi langkah dalam tuntunan Roh Kudus. Dia akan membuat kita mengerti, apa langkah selanjutnya yang harus kita ambil.
Roh Kudus akan memperlengkapi kita dengan hal-hal yang tidak kita mengerti.
Artinya, hubungan yang intim dengan-Nya tidak tergantikan.

Apa pun permasalahan yang kita hadapi, baik ekonomi, kesehatan, rumah tangga, anak, hikmat, dll akan teratasi jika kita mendapatkan Rhema dari Tuhan dan mengerjakan bagian kita dengan tuntunan Roh Kudus.
Tidak ada yang mustahil bersama Tuhan, bahkan akan mendapatkan hal-hal yang supernatural.

Yuk praktik….

“Prayer is an open door which none can shut. Devils may surround you on all sides, but the way upward is always open”. – Charles Spurgeon.*

“Doa adalah pintu terbuka yang tidak bisa ditutup oleh siapa pun. Iblis mungkin mengelilingi Anda di semua sisi, tetapi jalan ke atas selalu terbuka. “- Charles Spurgeon

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Rhema Part 4 -Prophesy He Will Do It Again.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 4 -Prophesy He Will Do It Again.

Alkitab adalah kisah-kisah perjumpaan Tuhan dengan manusia dan perjumpaan manusia dengan Tuhan.
Demikian juga, dengan kesaksian, perjumpaan Ilahi Tuhan dengan manusia.
Itulah sebabnya kita bisa menemukan jawaban Tuhan di sana.

Saat mendengar kesaksian jangan hanya terpukau dengan wow-nya tetapi cari prinsip yang belum kita kerjakan. Itulah penyebab kita belum mendapatkan jawaban doa.

If God has done it before, it is a prophesy for us, that He will do it again.

Jika Tuhan telah melakukan hal itu sebelumnya, itu merupakan nubuat bagi kita, bahwa Dia akan melakukannya lagi.

Selama ini saya belajar, jika berdoa, jangan diulang-ulang. Ibarat main game, belum sampai finish alias termanifestasi, jika diulang, seperti mulai dari awal lagi. Gak sampai-sampai jadinya. Bahkan saya pernah menulisnya dalam Seruput Kopi Cantik.

Saat belajar dari Norvel Hayes, beliau juga terus menerus mendoakannya hingga termanifestasi.
Oh…..

Nach saat berbincang-bincang dengan P. Ashang, beliau juga terus menerus mengulang doanya: memerintahkan kesembuhan terjadi.

P. Ashang itu stroke selama 5 tahun, ke toiletpun mesti dibantu dengan kursi roda.
Tetapi beliau pribadi yang cinta Tuhan dan cinta firman.
Sekarang sembuh total 99%, tinggal sedikit jari-jari tangan kanan yang belum sempurna.

“P. Ashang klo saya belajar, teorinya doa itu gak boleh diulang-ulang, berarti mulai dari nol lagi….”, ujar saya.

“Tapi saya kan tidak tahu doa mana, perintah mana yang sampai ke sasaran. Jadi saya terus memerintahkan stroke pergi dan kesembuhan terjadi.”, jawab P. Ashang.

P. Ashang betul-betul sembuh dari stroke, bahkan setiap pulang gereja, sengaja berjalan kaki bersama keluarga untuk melatih kakinya. Rumahnya berjarak beberapa kilometer dari gereja. Berjalan normal tanpa bantuan tongkat atau apa pun, bahkan sudah bisa bekerja memperbaiki jam. Itu pekerjaan detil yang membutuhkan ketrampilan tangan. Bukti nyata kesembuhannya.

Hibungan dengan Tuhan itu bukan formula. Jika P. Ashang berhasil, meski berbeda dari yang dipelajari secara teori, itu patut diterima dan dipelajari.

Setelah berdiskusi dan merenungkannya, kesimpulannya begini:
– Rahasianya bukan tentang doa diulang-ulang atau tidak.
Tetapi sikap hati saat memperkatakannya.

– Banyak orang mengulang-ulang doa dan perintah, dengan harapan bisa beriman. Berusaha Percaya. Sesungguhnya belum betul-betul percaya.

– Kasus P. Ashang berbeda. Dia memperkatakan dan memerintahkan penyakit pergi dengan penuh iman.

Darimana saya tahu?
Setiap hari, jam 3 subuh, P. Ashang itu bangun mempelajari firman. Setelah itu rutin ikut doa pagi Berdoa Berbahasa Lidah. Beliau itu full firman.

Tidak hanya itu, saat di gereja ada pendeta tamu, bule pula, betbondong-bondong semua daftar minta didoakan, termasik P. Ashang.
Rupanya giliran P. Ashang didoakan bersamaan dengan kelas Dicipleship Evangelism (DE). P. Ashang memilih ikut DE dan batal didoakan. Ini bukti nyata sikap hati P. Ashang yang memprioritaskan firman. Tidak heran saat beliau berkata-kata memerintahkan stroke pergi dalam Nama Yesus, stroke pun tunduk. Meski kesembuhan P. Ashang juga melalui proses, tidak instan. Tetapi makin hari makin sempurna.

Nach saat P. Ashang mengulang-ulang perintahnya, ibarat dia memberondong musuh dengan tembakan. Gak perlu tahu tembakan yang mana yang mengenai sasaran, toh pelurunya banyak.

Pertanyaan berikutnya, apa yang harus dilakukan jika belum sungguh-sungguh beriman?

Markus 11:22-24 (TB) Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Jika belum beriman, artinya kita harus kembali kepada ayat 22:
“Percayalah kepada Allah!”

Dalam versi Basic English:
“Mark 11:22 (BBE) And Jesus, answering, said to them, HAVE GOD’S FAITH. – Dan Yesus, menjawab, berkata kepada mereka, MILIKILAH IMAN TUHAN.”

Caranya?
Dengarkan/ Membaca firman Tuhan.
*Roma 10:17 (TB) Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.*

Dan renungkan “Galatians 2:20 KJV
I am crucified with Christ: nevertheless I live; yet not I, but Christ liveth in me: and the life which I now live in the flesh I live by the faith of the Son of God, who loved me, and gave himself for me”, ujar P. Dolfi,
“Galatia 2:20 KJV

Aku telah disalibkan bersama Kristus; namun aku hidup; tetapi bukan lagi aku yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan kehidupan yang kuhidupi sekarang di dalam daging, aku hidup oleh IMAN ANAK ALLAH, yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”.

Perhatikan, I live by the faith of the Son of God, saya hidup oleh iman anak Allah.
Bukan sekedar iman manusia, yang bergantung pada pancaindra, melainkan kita hidup dengan imannya Yesus.
Sesuai dengan Markus 11:22.

Sekarang kita Pede bukan, apa yang kita katakan sama bobotnya dengan perkataan Yesus sendiri?
Jika syarat dalam ayat 22 sudah terpenuhi, dengan sendirinya saat kita memerintahkan ayat 23, pasti berhasil karena kita memerintahkan dengan otoritas dan kuasa.

Setuju? Yuk….praktik.

If we’re gonna stand,
We stand as giants. If we’re gonna walk, we walk as lions. Everywhere we go, the battle has been won.

Jika kita berdiri,
Kita berdiri sebagai raksasa. Jika kita berjalan, kita berjalan seperti singa. Ke mana pun kita pergi, pertempuran telah dimenangkan.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Rhema Part 3 – TERUS MEMPERKATAKAN

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 3 – TERUS MEMPERKATAKAN

Ketika hati kita berkobar-kobar – Thrilled- baik saat membaca firman atau mendengarkan pelajaran firman Tuhan, jangan biarkan lewat begitu saja.

Catat, selidiki dan dengarkan berulangkali. Konon minimal dengarkan dengan penuh perhatian 6 kali.
Ini cara menangkap pewahyuan orang lain, lalu direnungkan, diselidiki, agar kita bisa menangkapnya menjadi pewahyuan pribadi kita.

Itulah Rhema, suara Tuhan yang secara spesifik untuk kita, sehingga bisa mengarahkan langkah-langkah apa yang harus diambil.
God’s Way… jalan kebenaran Tuhan yang akan memerdekakan kita!

Hanya kebenaran Firman Tuhan yang kita Mengerti, yang dapat memerdekakan kita!

Saya sudah mendengarkan kesaksian Norvel Hayes tentang kesembuhan putrinya sekian tahun lalu, tetapi saat itu saya hanya sebatas mengaguminya.
Kali ini, dalam keadaan butuh, saya mendengarkannya, hati ini berkobar-kobar, seolah hidup dan saya TAHU, TAHU dan TAHU…. ini RHEMA TUHAN.

Dengan cermat, saya mendengarkannya berulang-ulang, menggali dan mempraktikkannya.
Roh Kudus mendorong untuk membaca dan menerjemahkan artikel yang saya post beberapa hari lalu: “NOW Healed! Sembuh SEKARANG JUGA!”

Kolose 1:12-14 berbunyi, “Mengucap syukur kepada Bapa yang telah mempertemukan kita untuk mendapat bagian dalam warisan orang-orang kudus dalam terang: yang telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan yang memasukkan kita ke dalam kerajaan Putra-Nya yang terkasih: Di dalam Dialah KITA MENDAPATKAN PENEBUSAN melalui darah-Nya, yaitu pengampunan dosa.”

Karena Yesus telah membeli penebusan kita, segala sesuatu menjadi milik kita sekarang. Kita tidak berusaha untuk membuat Tuhan memberikan kepada kita apa yang telah Dia jadikan milik kita. Kita hanya harus menyadari bahwa itu adalah milik kita sekarang dan MENERIMA dengan iman apa yang telah Dia jadikan milik kita.

Kita mengambil tempat kita di dalam Kristus dan berkata, “Sembuh SEKARANG Juga!”

Pemikiran Perjanjian Baru juga mengatakan, “SEKARANG sejahtera, SEKARANG berkecukupan, SEKARANG berkemenangan, SEKARANG hikmat, SEKARANG damai, SEKARANG sukacita, SEKARANG utuh!”

Kata NOW – SEKARANG, itu begitu hidup dan ditekankan olrh Roh Kudus dan menyadarkan bahwa saat kita MEMERINTAHKAN, benda-benda mau pun tubuh kita itu TUNDUK dalam Nama Yesus.
Hasilnya nyata dan kasat mata.

Persis seperti kisah Markus 11: 12 -14, Yesus mengutuk pohon ara karena tidak berbuah. Markus 11:14 (TB) Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorang pun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nya pun mendengarnya.

Keesokan harinya, murid-murid terpukau melihat pohon ara itu kering sampai ke akar-akarnya, Markus 11:22-24 (TB)
Yesus menjawab mereka: “Percayalah kepada Allah!
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.
Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Saat Yesus mengutuk pohon ara, seketika itu juga pohon itu kering sampai ke akar-akarnya, meski kelihatannya masih tetap segar. Manifestasinya kasat mata keesokan harinya.

Apakah dulu saya memerintahkan penyakit pergi?
Yess! Tapi stop dan tidak konsisten hingga menifestasi kasat mata.

Yang saya pelajari dari Norvel Hayes, beliau TERUS MEMPERKATAKAN hingga Manifestasi Sempurna.

Iman itu sesuatu yang Aktif,
Let go & Let God – berserah kepada Tuhan pun sesuatu yang Aktif, bukan duduk manis & relaks.

Iman timbul karena pendengaran, pendengaran oleh firman Kristus. Tetapi iman dilepaskan melalui perkataan.

Mendengarkan Firman Tuhan & Memperkatakan Firman itu bagian kita yang tidak bisa diwakilkan. Itu cara membangun iman dan melepaskan kuasa Tuhan.

Jawaban doa senantiasa melibatkan Tuhan dan kita. Ada bagian Tuhan dan ada bagian yang harus kita kerjakan.
Anugerah sudah diberikan Tuhan, gratis ditawarkan bagi setiap manusia, namun untuk memperoleh keselamatan, diperlukan respon iman dari pihak kita. Grace & Faith.

Setuju?
Mari kita praktikkan.

Faith is believing something BEFORE it makes sense AFTER it does.

Iman adalah percaya sesuatu, SEBELUM sesuatu terjadi, dan itu baru menjadi masuk akal SETELAH semuanya terjadi.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 5 6 7 8 9 352