Author Archives: Yenny Indra

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Articles, Christianity

Rhema Part 10 – Mengalami Tuhan….*l


Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 10 – Mengalami Tuhan….*l

Saya suka liburan jalan sendiri. Persiapannya tentu jauh lebih rumit. Menentukan tempat-tempat yang ingin dikunjungi, hotel, mempersiapkan transportasi dsb.

Selain membaca website resmi tentang tempat wisata atau hotel tertentu, membaca reviews orang-orang yang pernah ke sana itu penting. Ini lebih jujur dan bisa mendapatkan gambaran lebih lengkap. Tripadvisor reviews, salah satunya.
Misal, hotel ini hanya 50 m dari MRT station.

Jika ada teman yang sudah pernah ke sana, saya senang mendengarkan saran dan pengalamannya. Itu memberikan peta jalan, dan menghindarkan saya dari berbagai kesalahan yang tidak perlu. Supaya tidak buang waktu dan bisa lebih efisien.

Kadang ada lokasi wisata yang kelihatan oke tapi ternyata gak sebagus iklannya. Atau saat berkunjung bisa digabung dengan beberapa lokasi lain yang cantik karena searah. Ada tempat cantik yang hanya dikenal orang-orang lokal, bukan turis. Nach saya kerap dapat info dari teman indo yang sudah pindah ke negara itu.

Dalam membangun hubungan dengan Tuhan juga demikian. Belajar sendiri menggali Alkitab, tentu itu tidak tergantikan. Fondasi utamanya.
Puluhan tahun saya setiap tahun lunas baca Alkitab tahunan. Tapi kejar tayang, merasa bersalah klo belum baca. Akhirnya, hanya mendapat sedikit manfaat.

Namun saat Sekolah Charis, saya mendapatkan pengalaman baru bagaimana cara membaca, menyelidiki dan menikmati Firman Tuhan dengan cara yang baru.
Ternyata pengenalan saya terhadap Tuhan dan firman-Nya menjadi berbeda. Menarik, hidup dan membuat hati berkobar-kobar. Thrilled. Tanda perjumpaan dengan-Nya.

Andrew Wommack mengatakan, kita bisa belajar dari pengalamannya selama 70 tahun menggali firman dan mengalami Tuhan, yang sudah dikompres menjadi pelajaran yang cukup dipelajari selama 3 tahun.
Tidak hanya belajar dari Andrew tetapi puluhan guru-guru lainnya.

Nach ketika sekolah, kita menemukan pula komunitas yang sama, teman-teman yang haus & lapar akan Tuhan. Karena kami bersama-sama mengejar Tuhan, berbagai pengalaman hidup dialami bersama Tuhan.
Dengan demikian kita bisa belajar, tidak hanya dari guru-guru melainkan dari pengalaman teman-teman lain juga.

Dan pembelajaran ini tidak hanya didapat dari sekolah tetapi dari gereja yang tepat yang benar-benar meninggikan firman Tuhan, doa pagi bersama, kelompok pendalaman Alkitab dll.

Semua ini sungguh luar biasa tetapi sesungguhnya semua ini hanyalah persiapan bagi kita untuk mengalami Tuhan secara pribadi.

Ibarat liburan tadi, sampai kita benar-benar pergi liburan yang sesungguhnya, barulah kita benar-benar merasakan: “Oooo, begini tho dinginnya salju, sensasinya naik dog-sledding – kereta yang ditarik sekumpulan anjing di salju atau menikmati indahnya pemandangan, dinginnya angin berhembus setelah naik sky-lift ke puncak gunung yang diselimuti salju…”

Ketika mengalami sendiri perjumpaan pribadi dengan Tuhan, mengalami pengalaman hidup dengan Tuhan, maka kita mengenal-Nya secara pribadi.
Bukan lagi sekedar mendengar dari apa kata orang tetapi mengenal-Nya menurut versi pribadi kita.

Tahun 2009, kami pernah nyaris mati saat mobil kami selip di Western Australia. Bukan di jalanan umum, tanpa ada signal HP, menjelang liburan akhir tahun pula. Di Australia, klo sudah di luar kota apalagi itu sudah mulai memasuki daerah padang berpasir dekat Pinnacles, nyaris ga ada orang yang tinggal di sana.
Semalaman kami tidur di mobil, sambil melihat kangguru bersliweran sepanjang malam.
Antara hidup dan mati.

Saat jalan ke semua arah tertutup, jalan ke atas tetap terbuka. Signal kepada Tuhan tetap ON di mana pun kita berada.

Tuhan menggerakkan hati 2 orang yang tinggal sekian kilometer dari sana, untuk melewati jalan di mana kami terjebak keesokan paginya, dan memakainya menjadi malaikat penolong.
Gratis pula hingga kami selamat.

Pengalaman ini mengajarkan kepada kami, Tuhan senantiasa bisa diandalkan. Pada situasi “dead-end” alias jalan buntu secara logika, tetapi Tuhan senantiasa siap mengubahnya dalam sekejap.

In a split second – dalam sepersekian detik, tiba-tiba semua keadaan berubah.
Jadi jangan pernah kehilangan harapan.
Belajar seperti Daud yang menguatkan hatinya saat berada dalam kesesakan.

Pengalaman hidup bersama Tuhan secara pribadi inilah yang membuat iman kita tak tergoyahkan. Terlebih lagi ketika kita mengenal-Nya makin intim, tidak lagi kita hidup menurut keinginan sendiri, melainkan dipimpin melalui tuntunan-Nya – rhema-Nya dari hari lepas hari.
Rest in the Lord – beristirahat di dalam Tuhan, menjadi style hidup kita.
Tuhan dan kita menjadi satu, sehingga mazmur berkata:
Mazmur 37:4 (TB)
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.

Why?
Karena keinginan kita = keinginan Tuhan, saat kita memprioritaskan Tuhan & menyelaraskan hidup kita dengan-Nya.
Menarik bukan?
Praktik yuk….

To fall in love with God is the greatest romance; to seek him the greatest adventure; to find him, the greatest human achievement. – Saint Augustine.

Jatuh cinta kepada Tuhan adalah romansa terbesar; mencari Dia merupakan petualangan terbesar; dan menemukan Dia, adalah pencapaian terbesar manusia. – Saint Augustine.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Rhema Part 9 – Arti Menjadi Ciptaan Baru….

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 9 – Arti Menjadi Ciptaan Baru….

Salah satu rhema terbesar yang diterima saat lahir baru, kita menjadi ciptaan baru. (2 Kor 5:17)
Apakah kita benar-benar memahami artinya?

Kita menjadi pribadi yang benar-benar baru, dengan DNA Kristus di dalamnya.
Roh Allah Tritunggal ada di dalam roh kita.

Artinya, kita tidak lagi seperti kata dunia bahwa kepribadian kita choleric, sanguin, melankolis atau plegmatis….
Sifat lama itu ada tetapi setelah lahir baru, semestinya kita memperbaharui pikiran kita sesuai dengan firman-Nya, (Rom 12:2) sehingga kita berpikir seperti Kristus, merasa seperti Kristus, berkata-kata seperti Kristus, menggunakan otoritas seperti Kristus.

Tidak lagi mengikuti ‘sifat dasar’ yang kata dunia itulah kepribadian kita, melainkan kita hidup mengikuti karakter kita yang baru: Karakter Kristus.
Dan hidup dengan otoritas-Nya.

As He is so are we in this world – Sama seperti Kristus, kita ada di dunia ini. ( 1 Yoh 4:17)

Caranya?
Kita berkata-kata, bersikap, mengambil keputusan sesuai dengan firman-Nya.

Itulah idealnya goal, tujuan hidup kita setiap hari. Sehingga semakin hari, kehidupan kita makin menyerupai Kristus.

Dan itu tidak terjadi secara otomatis. Kita harus belajar agar memahami dan mengerti kebenaran firman Tuhan.
Mengerti saja tidak cukup.

Ibarat orang belajar berenang, meski kita jagoan teorinya, dapat nilai 100 tetapi kita tetap tidak akan bisa berenang, jika belum pernah masuk ke dalam air dan mempraktekkannya.

Demikian juga dalam kehidupan kita, dituntut agar kita mempraktekkan pemaham firman Tuhan yang sudah kita mengerti.

Saat masalah datang, iblis menyerang, kita perlu melatih diri menggunakan otoritas dan melaksanakan strategi yang sudah kita pelajari.
Bagaimana semestinya kita berpikir, menyikapi permasalahan ini?
Bagaimana kita memandang permasalahan sesuai dengan perspektif Tuhan?
Sudahkah kita benar-benar mendengar suara-Nya?

Dalam menguasai setiap ketrampilan, – baik seni, olahraga mau pun ketrampilan lainnya- dibutuhkan pengalaman, jam terbang dan waktu yang perlu disediakan agar kita dapat mengenal permainan, seni atau mengenal seseorang dengan baik dan benar. Demikian pula dengan hubungan kita dengan Tuhan, butuh waktu, pengalaman dan jam terbang mempraktekkan firman-Nya.

Semakin kita mengenal Tuhan, semakin mudah kita mendengar suara-Nya, mengerti kehendak-Nya, menyesuaikan perspektif kita dengan perspektif-Nya sehingga jawaban doa mudah termanifestasi.

Kapan doa kita terjawab?
Saat apa yang kita lihat, selaras dengan apa yang Tuhan lihat.

Yeremia 1:11-12 (TB) Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?” Jawabku: “Aku melihat sebatang dahan pohon badam.”
Lalu firman TUHAN kepadaku: “Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.”

Semakin sering doa kita terjawab, semakin mudah kita percaya dan menyerahkan hidup kita kepada-Nya.
Tuhan bisa diandalkan….!

Semakin kita menghidupi firman-Nya, semakin hidup kita serupa dengan-Nya. Semakin hidup kita menjadi terang dan garam dunia, demonstrasi kebaikan-kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita.
Orang-orang di sekeliling kita, melihat dan merasakan hidup kita itu berbeda.
Penyertaan Tuhan itu kasat mata, orang-orang bisa merasakannya, lalu mereka pun ingin mengenal Allah kita.

Seperti nubuatan Nabi Zakharia 8:23 (TB) Beginilah firman TUHAN semesta alam: “Pada waktu itu sepuluh orang dari berbagai-bagai bangsa dan bahasa akan memegang kuat-kuat punca jubah seorang Yahudi dengan berkata: Kami mau pergi menyertai kamu, sebab telah kami dengar, bahwa Allah menyertai kamu!

********
William Booth lahir pada tahun 1829 di Nottingham, Inggris. Keluarganya miskin dan pada usia 13 tahun, ia terpaksa keluar dari sekolah dan bekerja sebagai magang untuk seorang tukang sepatu. Masa mudanya tidak berjalan mulus, ia hidup dalam kemiskinan dan kebingungan tentang arah hidupnya. William melihat penderitaan yang besar di sekitarnya, terutama di antara orang-orang miskin di kota-kota besar Inggris, yang membuat hatinya marah, tetapi ia belum tahu bagaimana caranya membantu.

Saat William berusia 15 tahun, ia menghadiri sebuah kebaktian di gereja kecil yang sederhana. Di sana, ia mendengar pengkhotbah berbicara tentang kasih dan pengampunan Yesus Kristus. Firman yang ia dengar malam itu menggerakkan hatinya begitu dalam. Seolah-olah Tuhan berbicara langsung kepadanya: “William, kamu tidak dipanggil untuk hidup dalam bayang-bayang, tetapi untuk memimpin.”
Booth memutuskan untuk menyerahkan diri kepada Tuhan dan mengalami kelahiran baru (born again).

Perubahan ini radikal—Booth yang sebelumnya keras dan pemarah, berubah menjadi seseorang yang penuh belas kasih. Ia mulai melayani mereka yang terpinggirkan seperti pemabuk, pelacur, dan orang miskin. Lahir baru membuatnya berkomitmen untuk mengabarkan Injil bukan hanya dengan kata-kata, tetapi dengan tindakan nyata.

Transformasi ini kemudian mendorong Booth untuk mendirikan Salvation Army alias Palang Merah, pada tahun 1865, sebuah gerakan yang menolong orang-orang yang paling menderita, sekaligus menyebarkan kasih Yesus kepada dunia.

Luar biasa bukan?
Siapkah kita meneladaninya?

“There are four principles we need to maintain:First, read the wordof God. Second, consume the word until it consumes you. Third, believe the word of God. Forth, act on the word.” – Smith Wigglesworth.

“Ada empat prinsip yang perlu kita pertahankan: Pertama, bacalah firman Tuhan. Kedua, mengkonsumsi kata sampai mengkonsumsi Anda. Ketiga, percaya pada firman Tuhan. Untuk itu, bertindaklah atas kata itu.” Smith Wigglesworth.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Rhema Part 8 – Benda-Benda Tunduk Dalam Nama Yesus….

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 8 – Benda-Benda Tunduk Dalam Nama Yesus….

John G. Lake, seorang misionaris dan penginjil yang dikenal karena pelayanannya yang penuh kuasa, terutama dalam hal penyembuhan dan mujizat.

Dalam salah satu kisah pelayanannya, John G. Lake sedang melakukan perjalanan misi di Afrika Selatan pada awal abad ke-20. Saat itu, ia dan timnya mengalami masalah besar dengan peralatan yang mereka gunakan untuk membangun sebuah rumah pertemuan bagi komunitas lokal. Alat-alat berat yang mereka gunakan tiba-tiba berhenti berfungsi di tengah proses, dan mereka tidak memiliki sumber daya atau teknisi yang bisa memperbaikinya di tempat terpencil tersebut.

Menyadari bahwa tidak ada solusi manusiawi yang tersedia, Lake mengumpulkan timnya dan berdoa bersama. Dengan iman yang teguh, ia memerintahkan peralatan yang rusak itu untuk berfungsi kembali dalam nama Yesus. Setelah mereka berdoa dan menyatakan iman mereka, alat-alat berat yang tadinya tidak berfungsi tiba-tiba mulai bekerja kembali, dan mereka bisa melanjutkan pekerjaan pembangunan tanpa gangguan lebih lanjut.

John G. Lake sering kali mengajarkan bahwa segala sesuatu di alam semesta ini tunduk pada kuasa nama Yesus, termasuk benda mati seperti peralatan atau mesin. Bagi Lake, mujizat ini bukan hanya sekadar penyelesaian masalah teknis, tetapi juga kesaksian tentang kuasa yang tersedia bagi setiap orang percaya ketika mereka menggunakan nama Yesus dengan iman.

********
Ketika mendengar kesaksian tokoh terkenal seperti John G. Lake, kita merasa oooo itu kan John G Lake yang memang tokoh besar yang terkenal mempunyai iman yang besar, bahkan kerap melayani dengan penuh kuasa disertai mujizat kesembuhan.

Tetapi ternyata siapa pun bisa melakukan hal yang sama, asalkan percaya.
“Only Believe” – “Percaya Saja”, seperti kata Yesus, kepada Yairus ketika anaknya, dilaporkan mati.

WC dirumahnya Pak Ashang mampet, dia bingung, mau bongkar ribet..
P. Ashang ingat, dia perlu berbahasa roh, kemudian dia bisa perintahkan wc nya untuk terbuka sumbatan-sumbatannya, kemudian dia ambil 3 ember, dia siram banyak-banyak….
Puji Tuhan wc nya plong terbuka lagi.

“Tentang WC mampet 2 hari, mau pake soda api takut pipanya kembung(karena soda api panas).
Saya coba doa bahasa roh sambil siram air, hanya 3 kali pake ember langsung plong saya sendiri kaget…,” komentar P. Ashang dengan penuh sukacita.

Mendengar kesaksian P. Ashang, di grup Berdoa Berbahasa Lidah (BBL), B.Triasih juga bercerita:

“Saya pernah mengalami hal yg mirip. Pompa submersible deep well pump, mati total, panggil ahlinya, ternyata tidak bisa ditarik. Klo digali yang baru biayanya 7x lipat.
Oh…. itupun klo langsung ketemu sumber mata airnya. Wilayah kami wilayah yang banyak batu cadasnya, mata bor sering patah.
Dibutuhkan waktu seminggu sampai beres, jadi selama itu bisa dibayangkan betapa repotnya. Saya telpon, anak saya dia cuma bilang, kita nnanti malam BBL di rumah masing-masing ya…. Malamnya kami berdoa berbahasa lidah, sambil terus bersyukur. Keesokan harinya, saya panggil lagi tukang tsb, untuk mencoba lagi. Datanglah 3 orang tukang, dan Puji Tuhan, pompa yang rusak dapat ditarik, langsung diganti yang baru.
Biayanya kurang dari 3 juta rupiah saja. Dan tidak perlu waktu lama hanya satu jam, pompa bisa running well…..
Wow….
Terbukti Tuhan kita memang luar biasa .

Kuncinya, benar-benar “Only Believe”, libatkan Tuhan dan ijinkan Roh Kudus menolong, membimbing dan mengambil alih.

Mengapa perlu Berdoa Berbahasa Lidah?
Allah itu Roh, Dia berbicara kepada roh kita, BUKAN pada pikiran kita.

Saat kita berdoa berbahasa lidah, alias berdoa dalam roh, maka Roh Kudus yang akan menyampaikan keluhan kita kepada Bapa, lalu Roh Kudus yang akan mendownload jawaban dari Bapa ke dalam roh kita. Barulah roh kita yang mengajarkannya kepada pikiran kita.
Itulah sebabnya, kadang-kadang muncul ide kreatif, yang awalnya gak pernah terpikirkan. Atau ada dorongan khusus yang muncul tiba-tiba, atau ngerti saja apa yang Tuhan mau….
Itu semua suara Tuhan yang tengah mengarahkan langkah-langkah kita. Taatilah.

Menarik bukan?
Bahkan benda-benda pun tunduk dalam Nama Yesus!
Dahsyat man…..
Yeeeeaaayyyy…..

“Grace allows us to carry out His will and for Him will and for Him to work in our lives Beyond our own abilities” – Rick Renner.

“Anugerah memungkinkan kita untuk melaksanakan kehendak-Nya, bagi Dia dan untuk Dia, agar dapat bekerja dalam kehidupan kita Melampaui kemampuan kita sendiri.” – Rick Renner.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Rhema Part 7 – Berapa Lama Kita Bertahan…..?


Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rhema Part 7 – Berapa Lama Kita Bertahan…..?

Ada hal-hal yang kita doakan, lamaaaa….. belum juga terjawab. Akhirnya kita tidak lagi berharap dan menjadi terbiasa dengan situasi yang awalnya kita harapkan berubah.
Berdoa sich sesekali tetapi sudah kehilangan harapan…
Pasrah…..
Meski tidak nyaman, dan tahu ini bukan yang terbaik dari Tuhan, tapi lama kelamaan sudah terbiasa, dan ‘familiar’ dengan keadaan itu. Bahkan beranggapan, wong sudah bertahun-tahun begitu….
Familiar dengan kisah ini?

Sampai saya belajar, jika doa belum juga terjawab, berarti ada hal-hal yang salah, yang kita belum tahu…. mestinya belajar, cari tahu, belajar dari pengalaman orang lain, berguru pada orang-orang yang mengenal Tuhan lebih baik dari kita dsb.

Ada orang-orang yang seharusnya sudah menerima kelimpahan dari Tuhan tetapi seumur hidup berada di tempat yang salah karena kurang pengetahuan, tidak pernah menikmatinya.

Hosea 4:6 berkata, “Umat-Ku binasa (terpisah dari Allah) karena kurang pengetahuan atau tidak mengenal Allah-Nya”

*****
Kesalahan lain yang kerap terjadi, membatasi Tuhan pokoknya pada tanggal sekian dan bulan sekian, doa harus terjawab. Klo tidak, maka tidak mau berdoa lagi.

Lho siapa yang Tuhan? Koq jadi manusia yang mengatur?

Bukannya Tuhan memperlambat jawaban doa, tetapi kerapkali kita yang belum siap dan belum mampu mengelola jawaban doa yang diminta. Jika diberikan sekarang, bukannya menjadi berkat, justru akan mencelakakan.

Tuhan menanti kita meng-upgrade diri, sehingga naik level menjadi makin terampil dan bijaksana. Mampu mengelola jawaban doa dan menjadi berkat bagi kita sehingga kita dapat menjadi berkat bagi orang lain juga. Menjadi demonstrasi kebaikan- kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita dan teladan bagi orang lain.

Kapan doa terjawab, itu urusan Tuhan.
Urusan kita adalah mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan ke dalam hidup kita.

*****
“Calls those things which do not exist as though they did” -Menyebut hal-hal yang tidak ada seolah-olah mereka sudah ada(Roma 4:17-18)

Abram yang artinya bapa yang dimuliakan, diganti menjadi Abraham yang artinya bapa banyak bangsa.

Padahal anak 1 orang saja ga ada, dan Allah bersikukuh yang disebut anak perjanjian adalah anak yang dilahirkan oleh Sara.

Setiap kali nama Abraham dipanggil, bisa seperti ejekan.
Tetapi saat Abraham terus menerus mendengar janji Tuhan bahwa dia akan menjadi bapa banyak bangsa, iman Abraham makin kuat, makin yakin janji Tuhan pasti digenapi dan sekarang jawaban doa on the way.

Iman timbul karena pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Roma 4:19-22 (TB) Imannya tidak menjadi lemah, walaupun ia mengetahui, bahwa tubuhnya sudah sangat lemah, karena usianya telah kira-kira seratus tahun, dan bahwa rahim Sara telah tertutup.
Tetapi terhadap janji Allah ia tidak bimbang karena ketidakpercayaan, malah ia diperkuat dalam imannya dan ia memuliakan Allah,
dengan penuh keyakinan, bahwa Allah berkuasa untuk melaksanakan apa yang telah Ia janjikan.
Karena itu hal ini diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran.

Dengan cara yang sama, ketika kita terus menerus memperkatakan janji-janji Tuhan, kesembuhan, terobosan ekonomi, dsb meski kelihatannya mustahil, semakin sering kita memperkatakannya, lalu telinga kita mendengarnya, iman pun timbul makin hari makin kuat.
Why?
Siapa orang yang paling kita percayai?
Diri kita sendiri. Saat kita yang mengatakannya, mendeklarasikannya, iman pun tak tergoyahkan.

Apalagi saat kita mendeklarasikan Rhema yang kita terima secara khusus dari Tuhan, percepatan pun terjadi.

Catatan penting saat memperkatakan kesembuhan, Bicaralah kepada ‘gunung masalah’ tetapi jangan fokus pada gunungnya. Fokuslah pada Pribadi yang Memindahkan gunung masalah itu, yaitu Yesus yang sudah membayar semuanya di kayu salib.

Janji Tuhan tercipta, saat apa yang kita lihat, selaras dengan apa yang Tuhan lihat.
Sesuai dengan Yeremia 1:11-12 (TB):
Sesudah itu firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Apakah yang kaulihat, hai Yeremia?” Jawabku: “Aku melihat sebatang dahan pohon badam.”
Lalu firman TUHAN kepadaku: “Baik penglihatanmu, sebab Aku siap sedia untuk melaksanakan firman-Ku.”

Hhhmmmm… siap praktik?
Yuk….

“The Christian life is really not hard; it is actually easy if we are abiding in God’s Word” – Andrew Wommack.

“Kehidupan Kristen benar-benar tidak sulit; sebenarnya mudah saja jika kita mematuhi Firman Tuhan” – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Menemukan TUHAN Di Negara Komunis & Atheis.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Menemukan TUHAN Di Negara Komunis & Atheis.

“Bu Yenny ya? Ingat saya gak bu?”, sapa seorang pemuda sepulang P. Indra dan saya dari Taiwan, ketika menuju West Lobby terminal 3 Jakarta.

“Ya… familiar sich wajahmu, tapi saya lupa.”

“Kita sama-sama ke Zhangjiajie bu… Dulu Bu Yenny menulis pengalaman kita di sana.”

“Oh … saya ingat. Kamu yang membawa traktat ya? Siapa namamu?”

“Michael, Bu…. Michael Dave. Dulu saya masih di Malang.”

Ternyata Michael kuliah Theologia dan sedang magang setahun di Jakarta. Kami pun saling bertukar cerita.
Wuiiih…. senangnya.

Pagi-pagi segera saya mencoba mencari artikel yang pernah ditulis tapi nihil.
Di blog ga ada. Browsing d internet tidak ketemu juga.
Di mana ya?

“Michael, masih ada ga artikel yang dulu? Saya cari-cari gak ketemu…”

Chat masuk. Ternyata saya post di Facebook dan Michael masih menyimpannya.

Wow…. Inilah kisahnya.
Tuhan ada di setiap musim kehidupan kita….
I love You, Lord!

******

Dalam perjalanan dari Zhangjiajie ke Changsa cukup panjang. Sekitar 5 jam. Kami sudah berlibur menikmati keindahan Jembatan Kaca tertinggi dan terpanjang di dunia di Zhangjiajie, jembatan kaca yang mengelilingi Tianmenshan dan lift terbuka yang tertinggi di dunia di Bailong yang ada di gunung Avatar, dan tidak ketinggalan pula keindahan kota tua Fenghuang, selama seminggu. Di tengah perjalanan, iseng saja saya tunjukkan foto saat kami sekeluarga ke gereja yang dipenuhi hiasan dari tengkorak dan tulang manusia di Kutnahora, Prague, pada Jacky, local guide kami selama tour ke China. Rupanya ini memancing Jacky untuk memceritakan pengalamannya.

Suatu saat, secara tidak sengaja Jacky mendengar sebuah lagu yang dikumandangkannya untuk saya tanpa syair, di sebuah gereja kecil. Ternyata lagu Amazing Grace karya John Newton. Jacky merasa hatinya damai mendengar lagu itu. Dia sangat menyukainya.

Setahun yang lalu, istrinya hendak melahirkan dan harus menghadapi operasi caesar. Jacky galau sekali.

“Saya percaya Tuhan itu ada, meski saya tidak tahu Tuhan itu seperti apa dan bagaimana saya harus berdoa”, ujar Jacky,” Dalam keadaan yang takut, cemas dan galau, saya hanya berkata: Tuhan tolong selamatkan istri dan anak saya. Setelah itu saya bersenandung lirih nada lagu yang pernah saya dengar di gereja dulu (lagu Amazing Grace, maksudnya). Sungguh aneh, hati saya merasa tenang dan damai. Operasi lancar dan anak saya lahir sehat.”

Jacky bercerita, betapa sulitnya dia mencari informasi tentang Tuhan. Dia mencoba mencari di internet tetapi tidak ada. Semua di blok oleh pemerintah China. Satu hal yang Jacky tahu, bahwa doa itu membawa perubahan.

Pada kesempatan lain, dia bercerita, membawa grup tur orang-orang tua. Mereka akan menonton pertunjukkan outdoor “Tianmen Fox Fairy Show”. Sedangkan ramalan cuaca mengatakan hari itu akan hujan. Hampir selalu ramalan cuaca itu selalu tepat. Jacky memutuskan untuk berdoa. Pertunjukkan berlangsung dan langit cerah, tepat saat para tamunya selesai menonton, barulah turun hujan lebat. Beberapa pengalaman Jacky lainnya, mengalami berbagai mujijat sehingga teman-temannya keheranan dan berkomentar “you are so lucky”. Jacky menyarankan mereka untuk berdoa, namun mereka tidak percaya.

Tidak lama kemudian, bus yang kami tumpangi berhenti. Saat makan siang tiba. Ketika sedang mencari tempat duduk, Michael mendekati saya dan memberikan selembar kertas kecil warna warni berbahasa mandarin ke tangan saya. Saya tidak paham bahasa Mandarin dan tidak mengerti maksudnya. Ternyata kertas di tangan saya adalah sebuah traktat yang dibawa Michael dari Indonesia. Segera saya berikan pada Jacky dan dia bersorak gembira,
”Oh amazing… kita baru saja memperbincangkan keinginan memperoleh informasi tentang Tuhan dan ternyata secara tiba-tiba apa yang diinginkan muncul”.

Traktat ini buatan Hong Kong, dibawa oleh Michael dari Indonesia, karena Tuhan tahu, ada pribadi yang rindu mengenal-Nya di China. Luar biasa bukan?

Sepanjang perjalanan menuju airport Changsa suasana berubah. Michael, Jacky, saya dan teman-teman grup kami terpukau menyadari bahwa bahkan dalam liburan ini, semua telah diatur Tuhan sedemikian detilnya…. Bukan suatu kebetulan. Bukan sekedar liburan biasa. Tuhan hadir!

Menoleh ke belakang, saya salut dengan pemuda ini. Bayangkan liburan tetapi siap sedia dengan traktatnya. Mengantisipasi dan mendoakan, agar perjalanannya tidak sekedar liburan biasa. Uniknya, baru pada hari terakhir menemukan, kepada siapa Tuhan ingin memberikan traktat ini melalui Michael.
Dan Michael sabaaarr…
So sweet….

Tuhan sedang memakai setiap anak-anak-Nya untuk melaksanakan rencana-Nya yang agung: memenangkan jiwa-jiwa bagi kemuliaan-Nya.
Amanat Agung-Nya!

Pertanyaannya:
Bersediakah kita dipakai-Nya?

Foto dari kiri ke kanan: Jacky, YennyIndra, Michael dan Hendry, tour leader TX travel dari Indonesia. (Kenangan 4 September 2016)

“Always, everywhere God is present, and always He seeks to discover Himself to each one.” – AW Tozer.

“Selalu, di mana-mana Tuhan hadir, dan Dia senantiasa berusaha agar siapa pun bisa menemukan diri-Nya.” – AW Tozer.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

Read More
1 4 5 6 7 8 352