Author Archives: Yenny Indra

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Articles

Makna & Respon Bijak Dalam Kehidupan Part 2

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Makna & Respon Bijak Dalam Kehidupan Part 2

Melanjutkan topik kemarin, rupanya ini kisah Robby.
“Robby dilahirkan normal. Namun saat 6 bulan karena neneknya memberikan sufor yang (ternyata) sudah lewat serving time, maka dia mengalami muntaber hebat.
Di RS dia juga mengalami malpraktik karena komunikasi yang kurang tepat antara IGD dan Ruang Perawatan, Overdose dan infus RL yang tidak tepat dan terjadi penumpukan cairan di tubuh.
Tidak ada respons apapun setelah itu dari Robby baik untuk suara, cahaya maupun ketukan di simpul syaratnya.
Dan sejak saat itu Robby menjadi “boneka” bagi mereka dan sesuka hati mereka menuding saya telah lalai merawat anak, dosa dll. ?”, P. Aurelius menjelaskan.

‘Kecelakaan’ yang dialami Robby semua karena tidak sengaja. Sang nenek gak tau klo susu formula itu sudah expired.
Malpraktik di rumah sakit itu, juga bukannya disengaja.

Sekian puluh tahun lalu, seorang teman yang menderita kanker, mengalami hal serupa.
Seorang penatua gereja mendoakannya dan ‘memaksa’ agar dia mengampuni orang yang pernah membuatnya terluka. Karena sang penatua yakin, penyebab kanker itu karena kepahitan.

“Aku lho sudah mengampuni semua orang yang pernah menyakiti aku…. tapi klo kanker belum sembuh lalu dianggap masih ada kepahitan di hatiku, sungguh ini menjadi beban, teror bahkan kepahitan baru bagiku. Terus aku mesti bagaimana lagi?,” tanya teman ini sambil mengusap air matanya.

Speechless.

Pelajarannya, jika tidak bisa membantu dan tidak punya solusi, lebih baik diam.
Jika memang peduli dan memiliki kasih Allah dalam hati, doakan saja!
Beban sudah berat, jangan justru komentar-komentar kita menjadi beban baru bagi mereka.

Yang lebih parah lagi, kepercayaan kuno bahwa itu karma, karena kesalahan yang pernah diperbuat oleh nenek moyang.
Diiienk…

Hei…. ada hal-hal buruk yang terjadi kepada orang-orang baik!
Why?
Karena dunia ini memang sudah jatuh ke dalam dosa dan dunia ini di bawah kekuasaan si iblis. Adam yang menyerahkannya di Taman Eden.

Bukan Tuhan yang mengontrol segala sesuatu. Tuhan sudah menyerahkan kekuasaan dunia ke dalam tangan Adam.
Jangan menyalahkan Tuhan. Adam yang menyerahkannya ke tangan si musuh.

Ada hal-hal di dunia ini yang terjadi bukan karena kehendak Tuhan, tetapi karena hukum alam, ketidaktahuan, kelalaian, ketidakpedulian, kecerobohan atau kehendak bebas manusia.

Dunia yang sudah jatuh dalam dosa, membuat keseimbangan alam berubah ke arah negatif dan merusak.

Kelalaian dan ketidaktahuan seseorang, bisa mencelakakan orang lain yang tidak bersalah.
Dan di jaman ini, tidak sedikit penyakit timbul karena bahan kimia dan pengawet yang terkandung dalam makanan. Belum lagi polusi dan terkontaminasi oleh bahan-bahan yang berbahaya. Ada begitu banyak kemungkinan penyebabnya, lebih baik jangan sok tahu apalagi menghakimi.

Hal buruk itu BUKAN hukuman dosa!
Yesus datang ke dunia untuk menghapus dosa seluruh umat manusia. Akibat dosa dan pelanggaran kita, sudah ditimpakan kepada Yesus di kayu salib. Dan Yesus berkata, “It is finished”. Sudah selesai. Sudah LUNAS dibayar.Kita tidak perlu membayar lagi.

Bagian kita datang kepada-Nya, menerima keselamatan gratis yang ditawarkan dengan iman.
Grace & Faith.

Setelah lahir baru, ijinkan Tuhan yang mengalirkan hidup-Nya melalui kita.

******
Saya sedang terinspirasi sekali dengan pewahyuan: umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan.

Saat ada masalah yang secara akal mau pun pendapat umum, itu mustahil tetapi saya yakin dan percaya sesungguhnya solusinya ada. Hanya saja saya belum mengetahui dan menemukannya.
Apa yang saya lakukan?
Berdoa meminta hikmat Tuhan untuk menyelesaikannya. Tuhan punya sejuta cara untuk menolong kita.

James dan Timothy Dermont didiagnosis autisme sejak dini. Orang tua mereka, terutama ibu mereka, Stephanie Dermont, mencoba berbagai terapi tanpa hasil signifikan. Mereka mencari solusi melalui iman dan menemukan pengajaran Andrew Wommack Ministries International (AWMI) tentang kesembuhan dan otoritas rohani melalui siaran televisi.

Stephanie mulai mendeklarasikan Firman Tuhan setiap hari, khususnya ayat 1 Petrus 2:24, sambil mengikuti Healing School di Charis Bible College. Meskipun awalnya tidak ada perubahan langsung, dia tetap konsisten berdoa dan mendeklarasikan kesembuhan anak-anaknya.

Setelah beberapa bulan, James dan Timothy mulai menunjukkan perubahan drastis dalam kemampuan komunikasi dan perilaku. Mereka akhirnya sembuh sepenuhnya dari autisme. Kesembuhan ini dikonfirmasi oleh dokter, yang awalnya skeptis. Stephanie membagikan kesaksian luar biasa ini di Healing Is Here Conference, memberikan inspirasi bagi banyak keluarga lainnya.

Selama ini kita beranggapan, autis tidak bisa sembuh total. Terbukti beberapa waktu lalu saya menonton kesaksian James & Timothy Dermont yang sudah dewasa sekarang. Sangat sangat normal dan menjadi pemuda yang antusias penuh semangat.

Kalau James & Timothy Dermont bisa sembuh maka Robby dan anak-anak lain pun bisa. Tuhan itu Allah yang adil. dan tidak pilih kasih.

Pelajarannya, jangan pasrah dan putus asa. Tuhan Yesus itu jalan dan kebenaran dan hidup… selalu ada jalan terbuka, meski secara kasat mata, itu buntu.

*”No disease is incurable- tidak ada penyakit yang tidak bisa disembuhkan!”, ujar Dr. Michelle Strydom*.

Setuju?

There is no such thing as incurable with God. No disease, no condition, no circumstance is beyond His power to heal.”
— Andrew Wommack

Tidak ada yang tidak dapat disembuhkan oleh Allah. Tidak ada penyakit, tidak ada kondisi, tidak ada keadaan yang berada di luar kuasa-Nya untuk menyembuhkan.
— Andrew Wommack

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Makna & Respon Bijak Dalam Kehidupan Part 1.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Makna & Respon Bijak Dalam Kehidupan Part 1.

Sahabat saya, P. Sjahsjam post quotes di grup Edy Zakheus Writing Community:
“Jangan pernah menerima pemaknaan hidup Anda dari orang lain. Ini adalah hidup Anda, maknailah hidup Anda sendiri.”

Dan B. Sri Julianti menanggapi, “Setuju Pak Sjam. Orang lain terkadang merasa lebih pintar dari diri kita. Saya punya teman, suaminya demensia parah jadi harus tinggal di Rumah Sakit. Teman-teman dan famili menyalahkan dia. Dia jadi susah sekali dan membuka file-file lama untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Dia seorang perawat. Hidupnya jadi susah sekali. Kasihan….”

“Menuding kan memang lebih mudah hanya butuh 1 jari, dibanding menepuk dada yang butuh lima jari, telapak tangan dan introspeksi diri sebagai sikapnya to, bu Sri”,
P. Aurelius menimpali,
“Saya juga pernah di situasi itu waktu anak saya, Robby sakit.
Namun setelah saya sadari dan amati… yang nuding itu ora pernah nomboki, mung isone ngeploki (yang menuding itu tidak ikut merawat apalagi membiayai, hanya bisa berkomentar dan bertepuk tangan sambil menyalahkan). Akhirnya (walau butuh waktu), ya saya cuek saja…”

Bagaimana kisah Robby? Kita baca besok di part 2 ya…

“Ya Bu Sri, tekanan sosial memang kebanyakan membuat beban bagi yg mengalaminya.

Yang bisa dilakukan adalah mengacu lagi seberapa peran serta orang-orang tsb pada kehidupan dirinya, jika tidak ada sama sekali, maka ia perlu mengubah cara pandangnya sendiri atas situasi tsb. Mengapa omongan org lain lebih menjadi momok sementara ia sendiri yang tau persis situasinya.”, ulas P. Sjam dengan bijak bak pendekar silat.

Familiar dengan kisah ini?

Saya terkesan dengan Nancy Dufresne yang berkomentar, beliau mengambil keputusan BUKAN berdasarkan perasaannya, karena perasaan itu berubah-ubah dan perasaan TIDAK diciptakan Tuhan untuk memimpin kita. Apalagi apa kata orang…. Beliau mengambil keputusan berdasarkan apa kata Firman Tuhan. Itu kebenaran yang sejati!
Perasaan & personality memberi warna dalam kehidupan tetapi – setelah lahir baru, percaya Tuhan, menjadi ciptaan baru, – kita harus berpikir seperti Allah berpikir. Itulah yang disebut *Renewing Our Mind alias memperbaharui pikiran sesuai dengan Firman Tuhan.* Semakin selaras dengan pikiran Allah & firman-Nya, semakin hidup kita berkemenangan.

Saya trenyuh membaca komentar B. Sri.
Daripada temannya sibuk membuka file-file lama sekedar mengcounter dia tidak bersalah, mengapa tidak datang saja kepada Tuhan, menyerahkan segala kekuatiran, kepedihan yang dialaminya kepada-Nya? Karena Tuhanlah yang memelihara kita.

Tuhan mengajarkan,
“Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.
Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya.”

Tuhan yang akan membuat orang yang menyalahkan sadar, itu bukan salah sang istri dengan cara-Nya yang tidak terpikirkan.

Mengapa si istri disalahkan?
Karena suaminya menderita dimentia parah, yang dianggap tidak bisa disembuhkan. Si istri dituduh penyebabnya.

Benarkah demikian?
Bersama Tuhan sesungguhnya tidak ada sesuatu yang mustahil.
Kita menganggap dimentia tidak bisa disembuhkan, karena kita belum tahu cara penyembuhannya.
Sesungguhnya dimentia bisa disembuhkan, tetapi kita kurang pengetahuan seperti apa yang dikatakan oleh Hosea:

“Umat-Ku, umat Tuhan, binasa karena kurang pengetahuan.”

Apakah pengetahuan ada? Ada!
Tetapi menanti untuk ditemukan manusia. Seperti juga saat Penicilin ditemukan.

Menyadari hal itu, kita tidak kehilangan harapan. Tuhan bisa membuka jalan saat tidak jalan. Melegakan sekali!

Sebelum penicillin ditemukan, banyak orang meninggal akibat infeksi yang sederhana seperti luka kecil atau penyakit seperti pneumonia, tuberkulosis, dan sepsis.

Di era itu, tanpa antibiotik yang efektif, infeksi bakteri sering menyebar dengan cepat dalam tubuh, menyebabkan kematian dalam hitungan hari atau minggu. Luka akibat perang, persalinan, atau prosedur medis sangat rentan terhadap infeksi yang tak terkendali.

Penemuan Penicillin terjadi secara kebetulan pada tahun 1928 oleh Alexander Fleming, seorang ilmuwan Inggris. Fleming memperhatikan bahwa bakteri Staphylococcus yang ia kembangkan di laboratoriumnya mati di sekitar jamur Penicillium notatum yang tumbuh secara tidak sengaja di salah satu cawan petri. Dari situ, ia menyimpulkan bahwa jamur tersebut mengeluarkan zat yang mampu membunuh bakteri, yang kemudian disebut penicillin.

Penelitian lebih lanjut selama tahun 1930-an dan 1940-an oleh ilmuwan seperti Howard Florey dan Ernst Boris Chain memungkinkan penicillin diproduksi secara massal, terutama selama Perang Dunia II. Penicillin kemudian digunakan untuk mengobati tentara yang terluka di medan perang, menyelamatkan nyawa mereka dari infeksi yang mematikan. Sebelum itu, infeksi akibat luka di medan perang hampir selalu berakibat fatal.

Setelah digunakan secara luas, penicillin terbukti sangat efektif melawan berbagai infeksi bakteri, dan diperkirakan telah menyelamatkan jutaan nyawa di seluruh dunia. Penggunaannya membuka jalan bagi era antibiotik modern, memungkinkan pengobatan banyak penyakit yang sebelumnya tidak bisa disembuhkan dan mengurangi angka kematian secara signifikan.

Daripada terluka dan tertuduh, datang saja kepada Tuhan yang bisa membawa pada “coming to the end of herself” alias “dia menyadari dirinya sendiri,” agar ‘penipuan, kesalahpahaman, sesuatu yang salah’ tidak mengganggu dirinya lagi. Dia bisa melanjutkan hidup dengan damai & sukacita karena damai Allah melampaui segala situasi yang kita alami.

To change your life, you must change the way you think – Untuk mengubah hidup Anda, Anda harus mengubah cara Anda berpikir

Mau? Yuk…..

Nothing in the world is more dangerous than sincere ignorance and conscientious stupidity.” – Martin Luther King Jr.

Tidak ada di dunia ini yang lebih berbahaya daripada ketidaktahuan yang tulus dan kebodohan yang teliti. – Martin Luther King Jr.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

Kesembuhan Sudah Kita Terima. Mari Buktikan!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Kesembuhan Sudah Kita Terima. Mari Buktikan!

Allah membenci segala sesuatu yang merupakan hasil dari kutukan. Ia membenci penyakit. Itulah sebabnya Yesus menyingkapkan hati Bapa dengan menyembuhkan semua orang yang datang kepada-Nya, dan kemudian memerintahkan gereja untuk melakukan hal yang sama.

Allah membenci kemiskinan. Kemiskinan adalah perbudakan. Kemiskinan adalah masalah rohani. Ketika Allah hidup dalam orang percaya, potensi kehidupan-Nya yang berlimpah menyentuh setiap bagian kehidupan Anda, semuanya telah tersedia.

Allah membenci kesedihan, penderitaan, dan depresi. Allah telah memberikan kita Roh-Nya yang penuh kasih, sukacita, damai sejahtera, panjang sabar, kemurahan, kebaikan, iman, kelemahlembutan, dan penguasaan diri (Gal. 5:22-23).

*Kerajaan Allah adalah kebenaran, kedamaian, dan sukacita.*
Jadi, kutukan haruslah sesuatu yang kurang dari itu. Rasa bersalah dan kutukan adalah hasil dari kutukan. Saya menolak untuk hidup di bawah kutukan. Saya adalah kebenaran Allah di dalam Kristus. Darah-Nya telah membersihkan saya dari dosa dan kutukan. Kebenaran saya berasal dari-Nya. Saya telah menerima pengampunan-Nya. Saya adalah ciptaan baru!

Saya memilih sehat.
Saya memilih sukacita.
Saya memilih kasih, pengampunan, dan kedamaian yang melampaui akal sehat.

Siapa yang dimerdekakan oleh Anak, ia benar-benar merdeka! (Yohanes 8:36)
Jangan beri tempat bagi kutukan dalam hidup Anda. Pilihlah berkat! Yesus adalah Tuhan!

******
Kita dapat menemukan hati Tuhan untuk melihat umat-Nya disembuhkan dalam banyak ayat di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Tuhan menyatakan diri-Nya dalam salah satu nama penebusan-Nya sebagai Tuhan yang menyembuhkan kita (Kel. 15:26). Sifat Tuhan tidak dapat berubah, jadi jika Dia adalah penyembuh sebelum Hukum Taurat dan di bawah Hukum Taurat, betapa lebih lagi di bawah Anugerah kasih karunia!!

Yesaya bernubuat dan Petrus menegaskan bahwa oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan. (Yes. 53:4-5, 1 Pet. 2:24)

Dengan kata lain, pengampunan tersedia bagi semua orang, baik mereka menerimanya atau tidak. Harganya telah dibayar. Dan dengan demikian, penyembuhan juga tersedia bagi semua orang, meskipun banyak yang tidak memanfaatkannya.

Yesus menugaskan gereja untuk menyembuhkan orang sakit (Markus 16:18), dan kita melihat gereja mula-mula berjalan dalam kuasa ini.
Yesus memberikan karunia penyembuhan kepada gereja (1 Kor. 12).

Yakobus bertanya apakah ada di antara gereja yang sakit (Yakobus 5:14).
Pertanyaan itu sendiri menyiratkan bahwa tidak boleh ada yang sakit di antara kita, dan langkah-langkah yang diperlukan untuk menerima kesembuhan diberikan. Kita perlu membangkitkan diri kita untuk melawan pekerjaan musuh dalam tubuh kita. Sama seperti kita memanfaatkan kasih karunia-Nya untuk berjalan dalam kekudusan, marilah kita memanfaatkan kasih karunia-Nya untuk berjalan dalam kesehatan.

Mari kita belajar mempraktikkan otoritas yang kita terima dari Tuhan Yesus dan menjadi orang percaya yang terampil dan berkemenangan!

Siap?

Victory is not about what you feel, it’s about what you know. – Nancy Dufresne.

“Kemenangan bukan tentang apa yang Anda rasakan, ini tentang apa yang Anda ketahui.” – Nancy Dufresne

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Hidup Yang Bertimbuh & Menggenapi Rancangan-Nya.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hidup Yang Bertimbuh & Menggenapi Rancangan-Nya.

Beberapa teman mengomentari P. Indra,
“Apa lagi sich yang dicari? Semua kecukupan. Koq masih mau bersibuk ria mengurusi pekerjaan seperti itu? Klo aku, pilih pensiun, menikmati hidup….”

Familiar dengan komentar serupa?

Sebagian orang menganggap jika masih bekerja, itu artinya masih terus mengejar uang. Koq ga ada puasnya?
Demikian pendapat mereka.

Padahal sesungguhnya, yang dikejar bukan sekedar uangnya. Mendapatkan uang sebagai hasil sampingannya, tentu menyenangkan. Tetapi yang terlebih penting lagi yang dikejar adalah Pertumbuhannya.

Hidup tanpa pertumbuhan, adalah hidup yang tidak layak dijalani – John Maxwell.

P. Indra bangga sekali, dia bisa membangun beberapa project di berbagai kota, dan diawasinya melalui video, vid-call, foto dan fasilitas sosmed. Dan berhasil sangat baik.

Kesibukan itu membuatnya merasa hidup, berarti dan ada tantangan yang harus diselesaikan.

That’s why, mengapa beberapa teman yang pensiun, tidak lama kemudian mengalami berbagai penyakit dan masalah lainnya.
Karena selama ini terbiasa sibuk, lalu tiba-tiba tidak ada pekerjaan. Senang sesaat lalu hidup jadi membosankan.
Belum lagi ada yang mengalami Post Power Syndrome.

********
Mengapa saya antusias sekali Sekolah Charis?
“Memangnya mau jadi apa?”, tanya seorang teman.

Bukan sibuk menjadi apa, tetapi yang membuat bersemangat, dengan sekolah maka hidup saya bertumbuh. Yang lebih menyenangkan lagi, ternyata tulisan saya menjadi makin berbobot dan memberkati banyak orang.

Menyadari hidup kita berguna bagi orang lain, dan membuat hidup orang lain menjadi lebih baik karena mengenal kita, itu kebahagiaan yang tidak bisa dinilai dengan apa pun juga.

Tidak ada kebahagiaan dan kepuasan, melebihi kesadaran bahwa kita sedang menggenapi rencana Allah dalam kehidupan kita. Untuk tujuan itulah kita lahir dan diciptakan Allah di dunia ini.

Masalah menjadi apa, itu bukanlah bagian saya. Tuhan itu Kepala, saya adalah bagian dari tubuh-Nya.
Bukan tubuh yang merencanakan tetapi Sang Kepala.
Tubuh mengikuti ke mana Kepala mengarahkan. Bagian saya, taat dan setia saja.

Dan jangan lupa, saat bertemu Tuhan kelak di surga, kita harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah kita kerjakan dengan talenta titipan-Nya?
Kita ini pengelola, bukan pemilik.

Sudahkah kita menjadi berkat bagi saudara-saudara kita?
Blessed to be a blessing for others.
Itulah tujuan Tuhan menciptakan kita.

*********

Bob Bufford menulis buku “Finishing Well”.
Buku apik ini mengajarkan bahwa ada 2 sesi dalam kehidupan manusia.

Sesi pertama, ketika kita hidup untuk diri sendiri. Membiayai keluarga, membesarkan anak, membangun bisnis dan sebagainya.
Saat anak-anak sudah dewasa dan mandiri, sebagian orang beranggapan, inilah saatnya untuk pensiun.

Bob Bufford menegaskan tidak ada pensiun dalam kehidupan orang yang percaya kepada Tuhan.
Selama kita masih hidup, artinya masih ada tugas dari Tuhan yang harus diselesaikan. Hidup yang memuaskan tercipta, ketika kita menggenapi tujuan yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita. Saat inilah yang disebut sebagai sesi ke 2 kehidupan, di mana kita tidak hidup untuk diri sendiri, melainkan hidup untuk Membangun Warisan Abadi bagi Generasi Mendatang.

Dengan menjalani sesi ke dua kehidupan yang efektif, kita akan menjadikan kehidupan orang-orang yang mengenal kita menjadi lebih baik dan kita bisa menjalani hidup yang berguna bagi sesama. Warisan abadi pun tercipta.

********
Steven Covey dalam “7th Habits of Highly Effective People”, Habit 2: Begin With the End in Mind.
Kebiasaan ke 2 yang diajarkan, dengan Memulai Dari Akhir di dalam Pikiran kita.

Ketika mengikuti seminar P. Prasetya M. Brata, kami mendapat tugas, membayangkan berada pada upacara kematian kita sendiri.

Lalu peserta diminta membayangkan menjadi anggota keluarga yang memberikan speech tentang kita (yang meninggal) dan menuliskannya.

Menuliskan speech itu, sungguh membuat saya merenungkan serta meresapi sungguh-sungguh: saya ingin dikenang sebagai pribadi seperti apa kelak?

Nach, jawaban dari perenungan itulah yang kita kerjakan dari sekarang.

Menarik bukan?
Mari kita renungkan & kerjakan sekarang. Ciptakan kehidupan yang kita dambakan!.

“You are not here by chance. God created you for a great purpose. The most fulfilling life is when you discover and follow the calling God has planned for you.” – Rick Warren.

“Anda tidak kebetulan ada di dunia ini. Tuhan telah menciptakan Anda untuk sebuah tujuan yang luar biasa. Hidup yang paling memuaskan adalah saat Anda menemukan dan mengikuti panggilan yang telah Tuhan rencanakan bagi Anda.” – Rick Warren.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
*THE REPUBLIC OF SVARGA*
*SWEET O’ TREAT*
*AESTICA INDONESIA – AESTICA ID*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Salah & Gagal? Tenaaang…..!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Salah & Gagal? Tenaaang…..!

Beberapa hari lalu saya menulis artikel dengan illustrasi tentang William Booth dan Bala Keselamatannya – Salvation Army. Selama ini sudah menempel di kepala bahwa Bala Keselamatan itu sama dengan Red Cross alias palang merah. Entah saya mengambil info darimana?
Ternyata salah!
Dan saya lupa gak check dan recheck lagi.

Setelah artikel di post, sohib saya Bu Silvy segera mengoreksi. Demikian juga P. Hendra Njoo dengan bahasa sangat halus, “Jika berkenan…..”

Tentu saja berkenan P. Hendra… justru berterimakasih sehingga saya tahu kesalahan saya dan ke depan bisa jauh lebih baik.

Apa yang tidak kita ketahui itu bisa membinasakan kita….
Sadar ga?

Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan, kata Tuhan.

Tidak hanya itu, apa yang tidak kita ketahui juga membuat kita terpisah dari Allah.
Agar kita dapat melekat kepada-Nya, kita perlu memahami dan berpikir selaras dengan firman-Nya. Barulah komunikasi dengan Allah dapat terjalin lancar.
Pengenalan akan Tuhan dan kehendak-Nya, membuat hubungan jadi intim dan tentu saja menyenangkan.

Jangan pernah takut mengoreksi, jika motivasi kita memang tulus dsn demi kebaikan orang itu.

Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. Orang jujur memberikan kesaksian yang benar. Saksi dusta mengucapkan kebohongan.

Dengan mengoreksi dan membetulkan yang salah, sesungguhnya kita sedang mendidik orang lain agar berpikir benar.

Jika kita berpikir benar, maka kita akan meyakini hal yang benar dan berbicara benar – maka kita akan menerima hal yang benar.

Sebaliknya, jika kita berpikir salah, maka kita akan meyakini hal yang salah dan berbicara salah – maka kita akan mengalami hal yang salah.
Hal-hal salah itulah yang pada akhirnya akan mencelakakan.

*******
Pada tahun 1854, terjadi wabah kolera yang mematikan di Soho, London, ratusan nyawa melayang karena kesalahpahaman yang fatal. Pada saat itu, banyak yang percaya bahwa kolera menyebar melalui “miasma” atau udara yang buruk. Kurangnya pengetahuan yang benar ini menyebabkan wabah semakin parah, karena pihak berwenang dan masyarakat tidak menyadari penyebab sebenarnya dari penyakit tersebut— adalah air yang terkontaminasi.

Sumur lokal di Broad Street merupakan sumber utama air minum bagi banyak penduduk. Tanpa sepengetahuan mereka, sumur tersebut terkontaminasi oleh tangki septik di dekatnya, yang telah membocorkan bakteri kolera yang berbahaya ke dalam air. Orang-orang terus minum dari sumur tersebut, tanpa menyadari bahwa air yang menjadi sumber kehidupan mereka, juga merupakan sumber penyakit yang mematikan mereka.

Dr. John Snow, seorang dokter memiliki teori yang berbeda, menduga bahwa penyakit tersebut ditularkan melalui air, bukan udara. Ia dengan cermat memetakan kasus-kasus kolera dan mengidentifikasi sumur yang terkontaminasi sebagai episentrum wabah tersebut. Meskipun awalnya ada penolakan, pendekatan Snow yang berdasarkan data berhasil meyakinkan pihak berwenang untuk mencabut gagang pompa Broad Street, sehingga air yang terkontaminasi tidak dapat digunakan lagi. Setelah sumur ditutup, jumlah kasus kolera baru menurun drastis.

Akar penyebab bencana ini adalah ketidaktahuan tentang metode penularan kolera yang sebenarnya. Orang-orang meninggal karena mereka tidak tahu, air itu membunuh mereka—menggemakan kebenaran yang Tuhan ajarkan: *”Umat-Ku binasa karena kurangnya pengetahuan.”*

Hanya ketika pengetahuan yang benar terungkap, dikoreksi—melalui pencabutan pompa— nyawa para penduduk dapat diselamatkan.

Kisah ini mengajarkan, ketidaktahuan dan asumsi yang salah dapat menyebabkan kehancuran.
Namun yang lebih penting lagi, kisah ini menekankan nilai koreksi dan kebenaran.

Ketika kita tetap terbuka untuk belajar dan menerima tindakan korektif, hal itu dapat mengarah pada penyembuhan dan mencegah tragedi lebih lanjut. Dalam kasus ini, tindakan sederhana mencabut gagang pompa, yang dipandu oleh pengetahuan yang benar, mengakhiri epidemi yang mematikan dan merevolusi kesehatan masyarakat.

Bersedia dikoreksi? Wajib itu…
Tidak ada orang yang selalu benar, tetapi kekurangan, kegagalan dan koreksilah yang membuat kita bisa belajar menjadi lebih baik serta bisa menerima kekurangan orang lain juga. Kita semua tidak ada yang sempurna.

Setuju?

“Success teaches you nothing. Failure and mistakes teach you everything because they give you the opportunity to grow.” — Deepak Chopra.

“Kesuksesan tidak mengajarkan apa-apa. Kegagalan dan kesalahan mengajarkan segalanya karena mereka memberi Anda kesempatan untuk bertumbuh. — Deepak Chopra.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 3 4 5 6 7 352