Pikiran, Dosa & Kesembuhan
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Pikiran, Dosa & Kesembuhan
“Bu Yenny, mengapa rohaniwan terkenal, pengajarannya bagus-bagus tetapi belakangan ketahuan selingkuh? Yang lain lagi korupsi. Koq tidak sesuai dengan apa yang diajarkannya ya?”, tanya seorang bapak.
“Penyebabnya mudah pak, kami belajar di sekolah. Karena Pikiran.
Tidak Ada Dosa yang Dilakukan manusia, Tanpa Dipikirkan Sebelumnya.
Pikiran yang tidak kudus, ketika dibuahi, menjadi tindakan dosa.
Jadi untuk *Hidup Kudus itu Mudah, Jaga saja Pikiran kita*. Perhatikan apa yang kita lihat, dengar, baca, dan jaga agar bergaul dengan orang-orang yang hidup kudus. Sesederhana itu rahasianya….”
Demikian pula dengan teman yang depresi, konon kerap ingin bunuh diri, ketakutan, emosi tidak terkendali…. kuncinya kembali pada pikiran.
Yang menyedihkan, banyak sekali teman-teman yang ‘mengakui’, bahkan sepakat dengan label orang-orang di sekelilingnya, dia stress, depresi dsb..
Dia setuju dengan label stres, depresi maka itu yang terprogram dalam dirinya.
As a man thinks in his heart, so is he.
Seperti orang berpikir dalam dirinya, demikianlah ia.
Semakin dia browsing di google ciri-ciri orang yang stress dan depresi, makin lama gejala yang dialaminya makin komplit sesuai yang dijabarkan di google.
Rupanya apa yang dibacanya, mendorong dia secara tidak sadar untuk memenuhinya, merealisasikan dalam hidupnya.
Seandainya dibalik, sibuk browsing dan baca Firman Tuhan, tentu hasilnya berbeda.
Firman mengatakan, kita sehat sempurna, cerdas, berhikmat, bijaksana karena roh kita identik dengan Roh Allah, bukankah Roh Allah tinggal di dalam roh kita?
Semakin mengisi pikiran kita dengan kesembuhan, kesehatan Ilahi, kebijaksanaan Tuhan karena Firman Tuhan kan pikiran Allah, tentunya tubuh kita pun makin sehat, sembuh, bisnis sukses, pekerjaan excellent.
Koq bisa?
Yang ada di kepala kita pikiran Allah dengan cara mendownload Firman Tuhan.
Kecerdasan, kebijaksanaan Allah dan kepekaan kita akan tuntunan Allah, tentunya menyebabkan keputusan-keputusan kita menjadi yang terbaik.
Bukankah Allah itu Maha-Tahu?
Mengikuti jalan-jalan-Nya, membuat kita berada pada tempat yang tepat, pada saat yang tepat, menjadi orang yang tepat dan tahu bagaimana mengeksekusinya…
Hhhmm..semua pas karena Tuhan.
Dalam hal kesembuhan, manusia itu terdiri dari roh, jiwa, tubuh.
Ketika jiwa yang terdiri dari pikiran, emosi, kehendak dan imajinasi, lalu sepakat dengan roh, artinya 2 lawan 1.
Mau tidak mau, tubuh harus tunduk sehingga kesembuhan tercipta.
Di sisi lain, jika jiwa sepakat dengan tubuh, percaya pada symptoms: pusing, pegal, sakit, cenut-cenut dsb maka 2 lawan 1, tentu saja sakit makin kuat bercokol.
Pikiran itu luar biasa, menentukan apa yang akan kita alami.
Pagi ini dr. Ie Min dari Limpung bersaksi:
Selama 30 th menjadi dokter , saya juga menemukan hal unik dalam kesembuhan pasien . Iman / Percaya membangkitkan sel sel sehat dan metabolisme baik dalam tubuh manusia.
Saya pernah tutup praktek 3 minggu karena merawat cici di Sby.
Ada pasien langganan sakit panas. Sudah berobat 2 x di perawat dan dokter lain belum sembuh. Dia bilang , biasanya kalo periksa ke saya cepat sembuh.
Tunggu saya pulang kok nda ada kepastian pulang kapan.
Karena Jenuh dengan sakitnya yang ta kunjung membaik .
Dia minta istrinya memboncengkan ke Praktek saya .
Di depan gerbang lihat rumah praktek , walau masih tutup , dia puas . Lalu pulang . Besoknya sembuh.
Dia cerita ke saya beberapa bulan setelahnya, waktu periksa ke praktek.
Segala Pujian Hanya bagi Tuhan Sang Penyembuh.
Berita baiknya, kitalah yang mampu mengendalikan pikiran kita, dengan cara memilih pikiran yang hendak kita pikirkan.
Between stimulus and response there is a space. In that space is our power to choose our response. In our response lies our growth and our freedom. -Viktor E. Frankl
Antara stimulus dan respon terdapat ruang. Di ruang itulah kita mempunyai kekuatan untuk memilih respons kita. Di dalam Respon itulah terletak pertumbuhan dan kebebasan kita. – Viktor E. Frankl
Quotes yang merupakan kesimpulan dari pengalaman Victor Frankl di penjara Auswitch yang terkenal sangat kejam. Frankl kehilangan orangtua, keluarga termasuk istri dan anak dalam kandungannya. Banyak orang menjadi gila karena kejamnya siksaan di sana, tetapi Frankl sadar diantara stimulus yang kejam, dia memiliki kebebasan untuk memilih responnya… Dan Frankl memilih dengan tegar dan bijak. Victor Frankl menolak gila. Memilih waras dengan menjaga pikirannya waras.
Itu yang membuatnya selamat.
Mari kita arahkan pikiran kita pada hal-hal yang Ilahi dan memuliakan nama-Nya.
Faith is an expectation that God is doing what He said He would do. – Morgan Dufresne.
Iman adalah pengharapan bahwa Allah melakukan apa yang Dia katakan akan Dia lakukan. -Morgan Dufresne.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan