Articles

“Mengapa Penyembuh Ilahi Gagal Menyembuhkan Diri?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Mengapa Penyembuh Ilahi Gagal Menyembuhkan Diri?”

Ini pertanyaan yang sejak dulu bikin saya heran dan jujur, bingung juga…
Mengapa ada hamba Tuhan yang begitu diurapi, mendoakan orang lain sembuh dari berbagai penyakit—bahkan yang mustahil secara medis—tapi saat dia sendiri sakit, justru tidak sembuh? Malah beberapa meninggal dalam kondisi yang sangat menyedihkan.

Bukankah kalau dia dipakai Tuhan menyembuhkan orang lain, apalagi dengan tanda-tanda ajaib, mestinya lebih mudah baginya mengalami kesembuhan pribadi?

Saya menemukan jawabannya saat membaca buku Kenneth E. Hagin, Understanding the Anointing.

Menurut Kenneth Hagin, banyak penginjil kesembuhan besar di masa Kebangunan Penyembuhan (Healing Revival) tahun 1947–1958 di Amerika, melayani dalam pengurapan yang sangat kuat—kuasa Tuhan nyata, mujizat terjadi—tetapi mereka tidak tahu apa-apa soal iman. Mereka hanya mengandalkan pengurapan saat melayani orang lain, tapi tidak membangun iman pribadi berdasarkan Firman.

Hagin menulis, “Beberapa di antaranya bahkan tidak mengerti Alkitab. Pernyataan mereka soal Firman Tuhan, kadang-kadang sangat ngawur sampai membuat saya nyaris jatuh dari kursi!”

Ia menambahkan, “Tuhan memberi karunia kerasulan, penginjilan, atau pelayanan lainnya, bukan untuk menyembuhkan si pelayan itu sendiri, tapi untuk melayani tubuh Kristus. Kalau hamba Tuhan itu sakit, dia harus menerima kesembuhan dengan cara yang sama seperti orang percaya lainnya—dengan iman.”

Wah, ini membuka mata saya…

Pengurapan adalah kuasa Allah yang dicurahkan untuk melayani orang lain. Tapi untuk kehidupan pribadi, kita tidak bisa bergantung pada pengurapan. Kita harus hidup dengan iman.

Itulah yang Hagin lakukan. Ia tidak hanya melayani dengan pengurapan, tapi juga membangun hidupnya dengan iman, sehingga pelayanannya tetap berlanjut hingga usia lanjut, saat rekan-rekannya yang lain sudah gugur satu per satu.

Hagin bahkan pernah menegur seorang hamba Tuhan sakit yang berkata, “Pengurapan ini bekerja untuk orang lain, tapi tidak bisa buat saya.”

Hagin menjawab tegas, “Karena kamu tidak tahu tentang iman. Harusnya kamu mendengarkan saat kami mengajarkannya!”

Ada juga kisah tentang seorang penginjil yang luar biasa—dalam satu kebaktian, lima orang tuli-bisu disembuhkan seketika, seorang buta melihat, bahkan pasien yang sudah divonis mati sembuh total. Tapi setelah itu, ia pun jatuh sakit.
Why?
Karena dia hanya tahu melayani di bawah pengurapan, tanpa dasar iman yang kuat.

Pengurapan itu datang dan pergi. Kalau datang, kuasa Tuhan luar biasa bekerja, tapi tidak bisa menetap selamanya dalam manifestasi yang kuat. Tubuh manusia tidak akan tahan.

Hagin sendiri pernah sampai bergetar hebat, bola matanya bergerak, bahkan tidak bisa melihat jemaat karena masuk ke dalam dimensi roh. Tapi ia berkata, “Saya tidak bisa lama-lama di sana. Tubuh saya masih fana.”

Bahkan ada kalanya ia berseru, “Tuhan, hentikan! Saya tidak sanggup lagi!”

Jadi pelajaran pentingnya, bukan hanya pengurapan yang perlu kita kejar, tapi iman pribadi yang bertumbuh melalui Firman Tuhan. Karena pada akhirnya, saat kita membutuhkan kesembuhan, pertolongan, atau mujizat, bukan pengurapan di atas mimbar yang akan menyelamatkan, tapi iman pribadi yang memegang janji Tuhan.

Kiranya kita menjadi pelayan yang tidak hanya penuh kuasa, tapi juga berakar dalam Firman, hidup oleh iman, dan terus bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan.

Seruput kopi cantik kita, sambil merenungkan:
Apakah kita hanya mengandalkan pengalaman rohani sesaat, atau sungguh-sungguh membangun kehidupan iman yang sejati?

(Sumber: Kenneth E. Hagin, Understanding the Anointing)

The secret of Christianity is not in doing, but in being. It is in being a possessor of the nature of Jesus Christ. – John G Lake.

Rahasia kehidupan Kristen bukan terletak pada apa yang kita lakukan, tetapi pada kita menjadi siapa. Yaitu menjadi pribadi yang memiliki sifat dan natur ilahi seperti Kristus.
– John G. Lake.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Mengubah Mood dalam Sekejap.
EFFORTLESS CHANGE -PERUBAHAN TANPA USAHA.
Apa Kehendak Tuhan Bagi Hidupku? Ini Jawabannya! (Part 2)