Articles

Gereja Lokal: Tempat Berkatmu Mengalir dan Perlindunganmu Dinyatakan!

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Gereja Lokal: Tempat Berkatmu Mengalir dan Perlindunganmu Dinyatakan!

“Saya bisa jadi orang Kristen tanpa ke gereja.” Kedengarannya keren dan independen, ya? Tapi sayangnya, itu bukan kebenaran Firman Tuhan.

Yesus sendiri, seperti tertulis dalam Lukas 4:16, memiliki kebiasaan untuk datang ke rumah ibadat. “Seperti kebiasaan-Nya”—Yesus, Sang Mesias, secara rutin hadir di rumah Tuhan. Kalau Yesus saja melakukannya, bagaimana mungkin kita merasa bisa hidup sebagai murid Kristus tanpa gereja lokal?

Tiap domba butuh gembala.

Tuhan tidak merancang kita untuk berjalan sendiri. Dia menempatkan kita dalam tubuh Kristus, dan setiap bagian tubuh memiliki tempatnya. Karena itu, Tuhan menetapkan gembala—bukan sekadar untuk berkhotbah, tapi untuk membawa perlindungan, arah, dan otoritas rohani dalam hidup kita.

Saya pribadi sangat bersyukur untuk gembala-gembala yang pernah Tuhan tempatkan dalam hidup saya. Firman yang mereka taburkan bertahun-tahun lalu menjadi jangkar iman ketika badai datang. Jangan anggap remeh kehadiran gembalamu—itu kunjungan Tuhan bagimu.

Gembala bukan hanya pengkhotbah. Mereka adalah saluran anugerah. Saat kita mendengarkan firman dari gembala yang Tuhan tetapkan, kita tidak sekadar menerima informasi. Kita sedang menerima impartasi rohani—ada urapan, perlindungan, bahkan mujizat yang mengalir lewat pelayanan mereka. Bukan karena mereka sempurna, tapi karena Tuhan mengurapi mereka.

Iblis tahu ini. Karena itu, dia selalu mencoba memisahkan kita dari tempat Tuhan menanam kita. Ketika kita keluar karena kecewa atau bosan, kita keluar dari perlindungan. Jangan pindah ladang hanya karena rumputnya tampak lebih hijau.

Gereja lokal bukan cuma tempat kita diberkati, tapi tempat kita dibentuk. Di sanalah kita belajar mengasihi, mengampuni, dan membangun tubuh Kristus bersama-sama. Yesus berkata, “Semua orang akan tahu kamu murid-Ku jika kamu saling mengasihi.” (Yohanes 13:35)

Kasih sejati diuji dalam keseharian. Maukah kita tetap mengasihi meski kecewa? Maukah kita mengampuni saat disakiti? Maukah kita tetap setia saat gembala kita sedang lemah?

Persekutuan sejati tidak bisa digantikan dengan Zoom, YouTube, atau tayangan online lainnya.

Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan.
Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan.
Lalu kata Paulus dengan suara nyaring: “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian ke mari. [Kisah Para Rasul 14:8-10 (TB) ]

Mengapa disembuhkan?
Ada urapan dan impartasi yang hanya bisa kita terima saat kita hadir secara fisik dalam komunitas yang Tuhan tempatkan.

Karena pemuda lumpuh itu HADIR, Paulus MELIHAT dia memiliki iman. Ketika diperintahkan dan taat maka mujizat terjadi. Itu kuncinya!

Namun, hasil yang kita peroleh sangat tergantung pada sikap hati kita.

Yesus berkata, “Perhatikan cara kamu mendengar!” (Lukas 8:18)

Dua orang bisa duduk di kursi yang sama, mendengar khotbah yang sama, tapi hasilnya berbeda. Yang satu datang lapar dan haus akan kebenaran, yang lain datang sekadar memenuhi kewajiban.

Saya mengenal seorang wanita yang setia di gerejanya selama bertahun-tahun. Tapi sayangnya, gereja itu tidak mengajarkan firman Tuhan secara utuh—tidak tentang otoritas iman, kuasa perkataan, atau kesembuhan ilahi. Saat terkena penyakit serius, ia hanya berkata, “Kalau Tuhan mau sembuhkan, pasti sembuh.” Ia tidak tahu bahwa kesembuhan itu sudah disediakan dan harus diambil dengan iman. Ia meninggal dalam usia muda. Bukan karena Tuhan tidak peduli, tapi karena ia tidak pernah diajarkan kebenaran yang memerdekakan.

Hosea 4:6 berkata, “Umat-Ku binasa karena tidak berpengetahuan.”

Kita harus tahu siapa gembala kita dan di mana Tuhan menanam kita. Jangan tertipu oleh gemerlap program atau gaya modern. Pilih tempat yang menantang dan menumbuhkan kerohanianmu, bukan yang sekadar menyenangkan perasaanmu.

Gereja lokal adalah tempat Tuhan membangkitkan panggilan kita. Bangkitlah. Ambil posisi kita di sana. Jadilah pelaku, bukan sekadar penonton.

Ini musim kemuliaan. Dan semuanya dimulai dari tempat Tuhan menanam kita: di gereja lokal yang Tuhan tetapkan.

Siap? Yuk….

“We are created for community, fashioned for fellowship, and formed for a family, and none of us can fulfill God’s purposes by ourselves.” – Rick Warren.

“Kita diciptakan untuk hidup dalam komunitas, dibentuk untuk persekutuan, dan dirancang untuk menjadi bagian dari keluarga. Tidak seorang pun dapat memenuhi tujuan Tuhan seorang diri.” – Rick Warren.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
TUHAN SELALU MENJAGA
Pelajaran Sederhana Dari Kehidupan Sehari-hari.
Arti Hidup Berkelimpahan.