Monthly Archives: Aug 2020

Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Belajar Mendengarkan Suara Tuhan

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Belajar Mendengarkan Suara Tuhan.

Nyaris hampir tidak pernah Tuhan berbicara secara audibel pada kita, kecuali dalam beberapa kasus tertentu dan pada orang tertentu pula. Kebanyakan Tuhan berbicara melalui firman-Nya, ada juga yang melalui mimpi. Semakin fokus dengan Tuhan dan firman-Nya, kadang- kadang kita ‘tahu’ dengan sendirinya. Ini yang gak mudah, bisa benar tetapi bisa juga salah.

Nach agar bisa mendengarkan suara-Nya butuh jam terbang.
Bertahun-tahun saya belajar dan berusaha mempraktekkan berbagai teori, hingga akhir-akhir ini merasakan ada kemajuan.

Darimana saya tahu?
Dari artikel-artikel yang saya post. Biasa saya berdoa, bertanya kepada Tuhan, artikel mana yang harus dipost hari ini.
Nach ada teman-teman yang dengan murah hati memberitahu,
“Yenny artikelmu menjadi jawaban bagi doaku.”

Ketika post artikel,
https://yennyindra.com/2020/08/dikhianati-terpojok-ini-rahasianya/,
chat dari P. Ruswir masuk.
“Renungannya pas Bu dengan kondisi saya saat ini.. kemarin saya kecewa berat karena partner saya gak pegang komitmen sehingga posisi saya terpojok dengan pihak lain, padahal di awal sudah sepakat… kemarin malam sebelum tidur, ini yang saya lakukan, akhirnya setelah itu, saya bisa tidur.
Dikirimnya capture bagian artikel ini:
Pelajarannya:
Jangan pernah putus asa. Daripada stress, marah, bete, bawa segala masalah kepada Tuhan, serahkan kepada-Nya…
Angin badai, gunung pun tunduk kepada-Nya, apalagi hanya sekedar pembisik, pengkhianat, tukang adu domba atau musuh dalam selimut. Tuhan bisa menyelesaikannya dengan cara yang jauh lebih baik daripada apa yang bisa kita pikirkan.

Pk.23.02 japri masuk dari B. Elly. “Sengaja artikel B. Yenny di grup EZ Writing Community saya ketik ulang, bukan copas,” ujarnya sambil bercerita. Rupanya B. Elly merasa terluka diperlakukan tidak adil. Dan artikel ini berbicara padanya. Pas!

Dengan mengamati hal-hal kecil semacam ini, saya mulai paham…
Oh kalau begini artinya dorongan dari Tuhan. Tuhan menyuruh saya post artikel tertentu, karena Tuhan ingin memakainya sebagai jawaban untuk teman-teman tertentu. Saat menulis pun saya kadang heran, ada kata-kata yang jarang dipakai, bahkan terpikir pun tidak, tapi mengalir saat menulisnya. Itu Tuhan, bukan saya.

Dan ini membuat saya bersukacita. Berarti saya sedang berjalan pada track yang benar. Dan saya juga merasa dekat dengan teman – teman pembaca. Sehati. Ada kebersamaan. Ada benang merah yang terjalin. Ikut merasakan pergumulan mereka dan bisa ikut mendoakannya.

Ada kalanya merasa yakin ini dari Tuhan, ternyata salah.
Mendengarkan suara Tuhan itu dimulai dengan membangun sebuah hubungan-relationship, yang harus dibangun terus menerus dari waktu ke waktu. Banyak mendengar pelajaran dan kesaksian dari para guru serta teman-teman, disamping rutin merenungkan firman-Nya, membantu sekali untuk lebih mengerti kehendak-Nya.

Yang kerap terjadi, kadang kita bisa mendengar & mengerti kehendak-Nya, dan kadang tidak. Seolahh kehilangan signal. Yang dikejar tentunya hidup yang senantiasa dipimpin oleh Tuhan. Signal ON terus. Itu kunci hidup sukses, berkemenangan dan penuh sukacita. Hidup yang the best.

Ada waktunya, bingung bener gak sich Tuhan mau saya melakukan hal ini?
Saya bertanya pada diri sendiri:
– Apakah ini sesuatu yang baik?
– Apakah saya bisa?
Kalau ya, saya memilih melakukannya.
Daripada sesungguhnya Tuhan mau tetapi saya tidak taat, lebih baik dilakukan meski gak yakin. Toh ini sesuatu yang baik. Tuhan pasti suka dan menghargainya.

Bagaimana jika saya salah bertindak?
Tuhan Mahabaik. Dia akan mengubah kesalahan kita menjadi kebaikan. Percayalah.

Sesungguhnya Tuhan senantiasa berbicara. Masalahnya, kerapkali suara-suara dunia di sekeliling kita terlalu bising sehingga kita tidak bisa mendengar, saat Tuhan berbicara.

Namun Tuhan melihat motivasi dan kesungguhan hati kita untuk mencari dan mengutamakan Dia… Tuhan akan menemui kita di setiap level iman yang kita miliki.

Yuk belajar sama-sama hidup dipimpin Tuhan senantiasa!

The steps of a good man are ordered by the Lord, and he takes delight in his way.

Langkah-langkah orang benar ditetapkan oleh Tuhan, dan dia menikmati perjalanannya.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

“Apakah kita hidup dari jiwa atau dari roh kita?”

“Apakah kita hidup dari jiwa atau dari roh kita?”

Kebanyakan dari kita begitu terbiasa hidup dari jiwa, sehingga ketika kita lahir baru, kita benar-benar tidak berubah. Kita tetap hidup dari jiwa, meski pun menggunakan kosakata rohani. Perasaan dan emosi terus menerus mendominasi, kemudian bertanya-tanya mengapa kita tidak melihat janji Tuhan terjadi dalam hidup kita.

Bagaimana kita tahu apakah kita hidup dari jiwa kita?

1. Kita dimotivasi oleh perasaan.
Perasaan sedih, marah, kepahitan, takut, depresi, penuh kedukaan, dll., adalah sesuatu yang normal, bahkan diharapkan.
Kita mengevaluasi hari-hari kita berdasarkan berbagai perasaan. Berdoa atau membaca Firman hanya saat kita menginginkannya. Kita mudah lelah.

2. Kehidupan doa Anda (jika Anda berdoa) dimotivasi oleh emosi.
Anda hanya berdoa karena ketakutan, kesedihan, simpati atau kesedihan. Doa didasarkan pada reaksi emosional, bukannya visi rohani.

3. Kita mengizinkan panca indra kita mengevaluasi pertumbuhan rohani dan berkat Tuhan.
Hanya mempercayai apa yang kita lihat dan rasakan. Membiarkan tubuh kita memberi tahu apakah kita sembuh atau tidak. Firman Tuhan bukanlah otoritas terakhir. Iman bergantung pada apa yang terlihat, bukan pada yang tak terlihat.

Hidup dari Roh adalah dimensi kehidupan yang berbeda.

1. Kita dimotivasi oleh Firman.
Percaya pada apa yang tertulis, melebihi apa yang kita rasakan.
Memilih bersyukur, gembira dan positif.
Mengevaluasi hari kita berdasarkan benih-benih yang telah kita taburkan kepada orang lain. Bahkan kita mempersembahkan korban pujian jika perlu. Menolak membiarkan emosi mengalihkan perhatian kita dari Kebenaran.

2. Kehidupan doa kita dimotivasi oleh visi kemenangan, janji Tuhan dan kasih.
Mengijinkan Tuhan menunjukkan kemenangan sebelum kita berdoa.
Doa artinya bekerja sama dengan kehendak Tuhan, tidak mengemis dan mengeluh, tidak takut berharap.
Memilih untuk berdiri teguh di atas kebenaran Firman dan mengabaikan laporan negatif.
Pewahyuan lebih penting daripada informasi.

3. Kita mengharapkan agar Firman Tuhanlah yang mengatur jalan hidup kita.
Mengevaluasi hidup berdasarkan visi tentang janji dan berkat Tuhan yang bekerja untuk kita. Memiliki pandangan positif berdasarkan Firman Tuhan, bukan berdasarkan emosi dan keadaan sementara.
Sadar, bahwa kita lebih dari pemenang dan hidup berkelimpahan adalah milik kita karena iman.

Hidup dari Roh tersedia untuk semua orang. Apakah kita memilihnya?

[Repost ; “Are you living from your soul or from your spirit?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Tanjung Lesung Bersama TX Travel.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Tanjung Lesung Bersama TX Travel.

Bersama dengan Novie dan putrinya, Jessalyne Filia Theodiru, yang biasa dipanggil JJ, saya dan P. Indra berkendara ke Tanjung Lesung. Liburan. Ikut paket TX Travel plus 7x makan dengan harga 1.5 juta/orang. Jauh lebih murah daripada jalan sendiri. Belum lagi bonus ikan, seafood dan lobster dari B. Rita.
Fresh dan nikmat!

Mengapa di Tanjung Lesung Beach Resort?
Karena kami menginap di cottage, masing-masing dapat satu cottage. Keluar cottage taman yang luas sehingga social distancing terjaga. Udara terbuka di mana-mana, baik di resto mau pun tempat beraktifitas. Aman!
Yang keren lagi, didampingi boss Tx Travel, P. Anton Thedy dan B. Rita, istrinya. Mantaplah!

Perjalanan lancar karena kami sudah diberitahu rahasianya. Dari Jakarta keluar toll di Cilegon Timur, baru ke Tanjung Lesung. 20 km lebih jauh, tetapi tiba lebih cepat. Lancar sampai tujuan. Di lokasi, Bonny dan Rini, adiknya, bergabung. Kelompok kecil asyik sekali. Akrab dan menyenangkan.

Tiba langsung lunch dan sore hari bersepeda ke Beach Club sambil minum kelapa muda, lapangan golf dan menikmati sunset di pantai.
Yeaaay…. Akhirnya bebas menikmati liburan.

Keesokan paginya, pk 05.00 dengan menggunakan boat
menuju Pulau Liwungan. Mengejar sunrise tentunya. Dan matahari bulat penuh muncul dengan cantiknya dari balik cakrawala. Wow … Sungguh mempesona. Di sepanjang perjalanan, banyak aktivitas yang menarik. Memberi makan burung camar dengan ikan-ikan kecil, sungguh menarik… Burung-burung cantik ini terbang kian kemari… seolah menggoda.
Memancing ikan membuat P. Indra senang sekali. Dan snorkeling.
Naik ke bagang, tempat nelayan menangkap ikan dengan jala yang ditebar sepanjang malam. Dan makan pagi di Pulau Liwungan.

Lunch dengan babancakan.  B. Rita keukeh kami harus lunch d gazebo, unik sekali. Angin sepoi-sepoi membelai rambut kami yang tengah menikmati makan siang ala sunda. Dengan pemandangan laut biru, bagang di kejauhan dan taman di sekelilingnya. Indahnya dunia…

Sore harinya kami mengunjungi Mongolian Culture Center. Begitu masuk di gapura ada burung rajawali bertengger dengan garangnya. Mengingatkan pada film “The Return of The Condor Heroes.”
Langsung ketahuan angkatan tahun berapa? Wkwkwk….

Patung Jengis Khan sedang mengendarai kuda nampak gagah menyambut para tamu. Kami berfoto di depannya dengan bendera Mongolia pula.

“Pemilik Jababeka bertemu dengan Duta besar Mongolia, mereka cocok dan sepakat membangun museum ini. Semua barangnya dibawa langsung dari Mongolia,” P. Anton Thedy menjelaskan.

Ruang meeting dan kamar tamu khas Mongolia dari tenda yang sangat cantik dengan ukiran dan perabotnya dari kayu. Atap tenda dari ukiran kaca cantik, sehingga indah sekali saat difoto.
Permainan khas Mongolia, disediakan di sana. Berupa tulang kambing untuk bermain, mirip permainan bekel di Indonesia.

“Liburan ke Tanjung Lesung koq sampai Mongolia?,” ujar Theo, suami Novie melihat kiriman fotonya.

Dinner disertai pertunjukkan tarian dengan api. Memukau diiringi lagu-lagu cantik yang menyemarakkan suasana malam nan indah. Menu seafood, lobster, plus ikan hasil pancingan, menambah nikmat disertai kebanggaan dan rasa puas. Hhmmm… Life is good.

Keesokan paginya, kami ramai-ramai berfoto-ria di kolam teratai yang sedang mekar dengan sangat cantiknya. Bunga teratai mekar sempurna sekitar pk 07.00 hingga 09.00. Harus pas waktunya.

Hamparan rumput menghijau di samping Golf Course, lengkap dengan jembatan berwarna merah dan tulisan Tanjung Lesung dari daun-daun cantik berwarna hijau.
Bak foto di kebun negeri Sakura.

Jepret… Jepret… Tak henti-hentinya gambar diambil. Apalagi JJ gadis remaja cantik ini dengan luwesnya berpose di sana-sini. Spot foto dan aneka permainan ada di sana. ATV, water sport, snorkeling dll. B. Rita mengabadikannya dengan sempurna.
Wow .. cantiknya negeriku.
Terimakasih Tuhan untuk liburan yang menyenangkan.

“Gak takut Covid?”.

Apa yang ada di dalam hati, itulah yang terpancar keluar . Tetap jaga protokol kesehatan tetapi yakin pula jika Tuhan Sang Penyembuh berdiam di dalam roh kita, perlukah kita sedemikian paranoid?
Hidup adalah pilihan!.

Every man also to whom God hath given riches and wealth, and hath given him power to eat thereof, and to take his portion, and to rejoice in his labour; this is the gift of God.

Jika seorang menerima kekayaan dan harta benda dari Allah, dan ia diijinkan menikmati kekayaan itu, haruslah ia merasa bersyukur dan menikmati segala hasil kerjanya. Itu adalah juga pemberian Allah.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Self Motivation, Seruput Kopi Cantik

Penyesalan Masa Lalu.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Penyesalan Masa Lalu.

“Apa pun kesalahan yang pernah kita lakukan, bahkan termasuk ketika kita masih menjadi ‘orang Filistin’,-maksudnya saat kita masih berdosa atau belum sungguh-sungguh ikut Tuhan sepenuh hati-, pengalaman lama itu pun akan dipakai Tuhan, diubahnya menjadi kebaikkan bagi kita,” ujar Arthur Meintjes, guru saya.

Sejujurnya saya sudah lupa Arthur sedang mengajarkan topik apa saat mengatakan hal itu, tetapi berulang kali saat saya sedang merasa bersalah, menyesali kekeliruan yang pernah dilakukan, Tuhan mengingatkan kalimat Arthur ini. Dan saya pun lega!

Dengan adanya pandemi Covid-19, beberapa investasi turun nilainya. Apalagi yang sebelum pandemi, belinya sudah kemahalan, tambah rugi lagi. Dan itu bikin hati ga enak.

Elisa dan Christian, putri dan putra saya, sekolah ke luar negeri saat masih sangat belia. Dulu ga tahu, kami menganggap itu pilihan yang terbaik. Sekian tahun kemudian, setiap mengikuti seminar pendidikan, saya sadar, itu bukan keputusan yang baik. Sampai lulus SMU, sebaiknya anak-anak tetap bersama orangtuanya.

Dan beberapa kesalahan keputusan lainnya.
Pernah mengalaminya?
Menyesal, selalu membuat perasaan tidak enak. Membebani! Tetapi kita tidak bisa mengubahnya.

Kalimat Arthur bagaikan air sejuk yang menyiram di tengah kekeringan hati.
Dan memberikan pemahaman baru sebagai berikut:

Hidup kita bagaikan sebuah perjalanan. Awalnya, ketika belum mengenal Tuhan, kita bagaikan menyetir mobil dalam perjalanan sesuai keinginan kita sendiri.
Tujuannya, kita sendiri yang menentukan.

Saat mengenal Tuhan sungguh-sungguh dan mulai mencari kehendak-Nya, kita bagaikan menyetir mobil dengan bantuan GPS.
*Tuhanlah GPS dan Dia sudah mengatur tujuan hidup kita.*

Karena kita masih awal belajar mengikuti tuntunan GPS, mungkin saja kita belum bisa ‘mendengar’ arahan-Nya. Akibatnya GPS mengarahkan ke kanan, tetapi kita justru belok ke kiri.
Apa yang dilakukan GPS?
Dia akan _recalculating_. Mengatur ulang rute baru agar kita tetap sampai ke tujuan.

Dalam perjalanan mengikuti-Nya, jika kita sungguh-sungguh fokus, semakin hari kita akan semakin peka mendengar suara-Nya dan memahami kehendak-Nya.
Perjalanan hidup jauh lebih _smooth_, tidak perlu tersesat, putar balik karena salah jalan dsb.

Tuhan akan memakai pengalaman-pengalaman masa lalu kita, sebagai sarana komunikasi, sebagai alat yang berguna, agar kita lebih mudah memahami rancangan-Nya dan mencapai masa depan yang penuh harapan. Berarti tidak ada yang perlu dikuatirkan lagi. Tidak ada yang perlu disesali. Serahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Tugas kita hanyalah fokus mempertajam pengenalan kita akan Tuhan, Sang GPS, dan mengikuti arahan-Nya dengan setia.

“An unknown future leads to faith in a Known God. Masa depan yang penuh misteri, menuntun kita beriman pada Tuhan yang kita kenal,” ujar orang bijak.

Bagaimana jika sebaliknya?

Jika kita tidak mau diarahkan, berfokus pada kemauan kita sendiri, GPS tidak marah. Dia akan tetap bersuara mengarahkan, entah kita mendengarkan dan mengikutinya, atau pun tidak.
Akibatnya kita yang tersesat, melewati jalan rusak, putar balik berulangkali.
Seringkali dalam keadaan lelah, kita justru bertanya,
“Tuhan (GPS), mengapa Engkau meninggalkan aku? Tidak menjawab doaku?”

Padahal GPS selalu bersuara mengarahkan, hanya kita yang gak mau dengar. Terlalu bising suara-suara di sekitar kita, – pendapat teman, para pakar, berita TV, dll -, dan kita fokus pada suara-suara yang lain, sehingga kita tidak bisa mendengarkan suara-Nya.

GPS tetap mengasihi baik yang taat mau pun yang tidak.
GPS tidak pernah ‘ngambek’, lalu tidak mempedulikan kita. Dia senantiasa sabar, setia dan menanti, hingga kita bersedia menyerah, lalu mengikuti arahan-Nya.

Tuhan akan menemui kita di setiap level iman kita masing-masing dan saat kita bersedia ditemui serta diarahkan.
Sadarkah kita?
Nach pilihan di tangan kita sendiri.
Anda pilih yang mana?

All things are working together for good to those who have love for God, and have been marked out by his purpose.

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity

“Apakah Kita dipimpin Oleh Tuhan?”

“Apakah Kita dipimpin Oleh Tuhan?”

Banyak orang yang mengatakan ingin dipimpin Tuhan, baik apa yang mereka katakan mau pun yang mereka lakukan.
Bagaimana kita tahu apakah kita dipimpin oleh Tuhan atau tidak?

“Ikuti kebenaran, iman, kasih, damai sejahtera, bersama-sama mereka yang memanggil Tuhan dengan hati yang murni.”
2 Timotius 2:22
Ketika melihat hal ini, saya menyadari betapa sederhananya mengetahui bahwa kita sedang berjalan mengikuti Tuhan!

Mengikuti kebenaran.
Kebenaran adalah identitas baru kita di dalam Kristus. Hindari peraturan agama yang membuat kita merasa tidak berharga. Kebenaran adalah hidup bebas dari rasa bersalah dan penghukuman, serta bebas dari rasa takut.

Mengikuti iman kita.
Iman timbul karena mendengarkan Tuhan. Apa pun yang melahirkan iman di dalam hati kita, berasal dari Tuhan yang berbicara, memberikan pewahyuan, mendorong atau memberi kita visi untuk masa depan. Ketika mengikuti iman kita, artinya kita sedang mengikuti Tuhan dan berjalan dalam penyediaan-Nya untuk hidup kita.

Mengikuti Kasih.
Kasih berusaha memberkati, melayani dan memberi kepada orang lain. Tuhan adalah kasih dan karakter Tuhan yang sesungguhnya ingin mengasihi orang lain melalui kita. Hati yang dingin terhadap orang lain, tidak bisa dipimpin oleh Tuhan.

Mengikuti damai sejahtera.
Lindungi diri kita dari apa pun yang akan mencuri kedamaian dari dalam hati kita atau apa pun yang mencoba menabur ketakutan ke dalam hidup kita. Berharaplah hanya kepada Tuhan yang menjaga kita dalam kedamaian sempurna, karena pikiran kita tetap fokus kepada-Nya.

Keempat kebenaran sederhana ini dapat membuat kita terus berada dalam kehendak Tuhan sepanjang hidup kita. Pintu-pintu akan terbuka, perkenanan Tuhan akan menyertai kita dan berkat-berkat pun akan mengejar kita.

[Repost ; “Are you led by God?”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Read More
1 2 3 4 5