Category : Self Motivation

Articles, Relationship, Self Motivation

Malaikat-Malaikat’ Yang Tuhan Kirimkan Di Sepanjang Kehidupan…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Malaikat-Malaikat’ Yang Tuhan Kirimkan Di Sepanjang Kehidupan…

Masih ingat cerita saya di Seruput Kopi Cantik yang lalu tentang Wong Mei Kee resto Michelin di Kuala lumpur?
Saking asyiknya makan, handbag P. Indra ketinggalan di sana.
Padahal resto itu larisnya bukan main. Oh…. apa bisa ditemukan? ATM, Kartu Kredit dan berbagai kartu penting ada di sana.
Kami baru sadar tasnya ketinggalan saat di airport, sudah check in pula.
Padahal kami makan sekitar pk. 12.00 berarti 6 jam yang lalu, dan resto sudah tutup sejak pukul 15.00. Resto ini hanya buka sekitar 3 jam saja: 12 – 3 pm.

Waduh… solusinya apa nich?
Resto sudah tutup, ditelpon tidak diangkat. Akhirnya kami tetap pulang Indonesia. Untunglah ada William, sohib Christian putra saya, yang mendeklarasikan diri bersama Chris jadi “Duo Poin”.
William segera minta bantuan teman golfnya di Malaysia, Mr. Ng untuk check dan recheck besok.

Keesokan harinya, sekitar pukul 9.30 WIB, berarti 10.30 KL saya telpon dan yeaaaay…. ternyata tas disimpan oleh mereka. Praise The Lord! Senangnya….

Mr.Ng berbaik hati mengambil dan mengirimkannya ke Indonesia, free of charge pula… Thanks Mr. Ng!
‘Malaikat’ yang dikirim Tuhan untuk menolong kami.

Yang lucu, Mr. Ng pun bersukacita. Meski beliau tinggal di Kuala Lumpur, ternyata tidak tahu ada makanan enak di Wong Mei Kee.

“Thank you for giving me the chance to try the roast pork from the restaurant . I have not tried before and it was delicious (Terima kasih telah memberi saya kesempatan mencoba roast pork dari restoran ini. Saya belum pernah mencobanya, ternyata enak” ujar Mr. Ng

Kami pun bersukacita.. konon Mr. Ng hobi makan..
Cocok.

******
“Galau ga?”, tanya seorang teman….
“Ga! Why? Sudah punya pengalaman serupa. Dan Tuhan selalu bisa diandalkan”

Apalagi kami punya grup doa pagi BBL, yang terbiasa ada masalah apa pun, kami berdoa sepakat. Dan selalu terjawab.

“Percaya saja….”, itu kuncinya. Pokoknya fokus pada Tuhan dan janji-Nya, jangan memikirkan kemungkinan buruknya. Iman adalah kunci agar mujizat terjadi.

*****
Pada bulan Agustus 2021, saya sudah bersiap tidur, waktu menunjukkan pukul 21.13, ketika Hp saya berbunyi.

“Ibu, maaf ini Josep dari Resto X. Maaf ibu, kemarin ibu ada kelebihan transfer. Ibu transfer saya 99 juta rupiah. Saya ingin mengembalikannya. Bolehkah saya minta nomor rekening ibu?”

“Sebentar ya ..”

Speechless. Antara percaya ga percaya. Sadar ga sadar. Ini bener atau penipuan ya?
Segera saya buka mutasi M-banking… Alamak… Saya benar-benar transfer 99 juta rupiah.

Segera saya kirim data nomor rekening dan nama melalui chat ke WA Josep. Sambil dalam hati bertanya-tanya, beneran nich dikembalikan?
Tidak sampai 10 menit kemudian, chat masuk. Foto bukti transfer melalui M-Banking sebesar Rp.98.901.000,00.
Wow…

Kejadian ini di Ibukota yang konon lebih kejam dari ibu tiri. Tidak ada yang gratis di ibukota, kecuali kentut, kata orang.
Dan saya menemukan anak muda yang begitu berintegritas. Jujur, meski tidak seorang pun yang melihatnya, tetapi Tuhan melihat. Bahkan saya sendiri tidak sadar sudah salah transfer!
Sampai Josep menelpon saya.
Sungguh dialah Mutiara Langka Yang Amat Berharga di belantara Ibukota!
Salut!
Kagum!
Josep, I am very proud of you.

Awalnya saya menelpon Resto X memesan sayur lodeh, sayap ayam goreng dan wedang ronde. Rencana akan diambil melalui aplikasi go-food. Ternyata menu sayap ayam goreng tidak ada di sana. Pesan melalui go-shop 3x dicancel. Konon tidak boleh pesan melalui go-shop kalau ada di go-food.

Transfer langsung ke resto, dilarang. Josep bingung, karena makanan sudah selesai diproses dan siap kirim. Berulangkali Josep menghadap managernya.

“Harus lewat website resto bu,” ujarnya
Saya sudah mengisi, ternyata menu sayap ayam goreng tidak ada juga.

“Dicari di bagian lauk bu…”
Nihil!
“Sebentar saya tanyakan ke manager..”
“Ternyata memang ga dibuka bu..”

Bagaimana solusinya?
Masalahnya makanan sudah diproses
Akhirnya saya usul untuk transfer ke rekening pribadi Josep, dan dia membelikannya secara manual.

“Bu, kali ini saja ya transfer ke rekening saya, lain kali tidak boleh.”

Harga sayap ayam gorengnya 99rb rupiah. Entah angin apa yang membuat saya bisa transfer kelebihan nol 3 biji. Saat itu telpon-telponan hingga berkali-kali dan saya transfer sambil turun naik mobil karena memang sedang di luar rumah.

Satu hal yang menarik perhatian saya, status Josep tertulis:
“All Is Well”, artinya semua akan baik-baik saja.

Siapa pemuda luar biasa ini?
Nama lengkapnya Josep Mangasi Simbolon. Anak ke tiga dari empat bersaudara.

“Malam ini saya cek saldo bu… Lho koq saldo saya banyak sekali? Lalu saya buka mutasi rekeningnya, ternyata ada transferan dari ibu 99juta. Saya sadar, ibu kelebihan transfer,” Josep bercerita,
“Saya sampai gemeteran bu… Buru-buru saya telpon ibu untuk mengembalikannya.”

Josep benar-benar berhati ‘malaikat’.

Saya pun meminta ijin Josep, untuk menuliskan kisah ini di Seruput Kopi Cantik YennyIndra
Ini akan menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak muda, agar mereka juga memiliki nilai-nilai luhur seperti Josep.

“Mungkin saya bisa kasih pesan aja bu.. Meskipun segala sesuatu tidak berjalan seperti yang kita inginkan, akan tetapi kita tetap harus bersyukur,” Josep menutup pesannya.

*****
Betapa baiknya Tuhan itu, senantiasa mempertemukan dengan orang-orang yang baik.
Kami yang teledor, kurang berhati-hati, tetapi dalam keadaan apa pun Tuhan senantiasa membukakan jalan keluar dan mengirimkan malaikat-malaikat-Nya!
Praise The Lord!

Thanks William, Mr. Ng and Josep….

All things work together for good to them that love God, to them who are the called according to His purpose.

Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan

Read More
Articles, Christianity, Relationship, Self Motivation

Rahasia Segalanya….

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Rahasia Segalanya….

*Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Yohanes 15:5 TB*

Apakah kita berbicara tentang penyembuhan, arahan, hubungan, atau kehidupan berkelimpahan, semuanya bermuara pada “mendengarkan Tuhan.”

Seringkali kita mencoba meniru apa yang telah diajarkan kepada kita, dan kita mencoba prinsip-prinsip dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan kita, namun kita sering merasa frustrasi.
Pernyataan yang sering saya dengar adalah, “Saya sudah mencoba semua yang Anda ajarkan tetapi tidak berhasil.” Disitulah letak masalahnya.
Saya (Barry Bennett) mengajar dari hubungan saya dengan Tuhan selama lebih dari 50 tahun. Saya mengajarkan apa yang menjadi hidup dalam hidup saya, namun satu-satunya cara agar hal itu bermakna bagi orang lain adalah jika hal itu “menjadi hidup” dalam kehidupan mereka juga.

Ketika kita berbicara tentang penyembuhan, kita dapat melihat bahwa Yesus menyembuhkan dengan berbagai cara: dengan Firman-Nya, dengan penumpangan tangan, dengan disentuh secara fisik, dengan mengenali iman orang yang sakit, dengan meludahi mata seseorang, dan dengan meludahi mata seseorang. menegur setan. Tidak ada satu metode yang cocok untuk semua.

Setiap orang yang disembuhkan, mendekati Yesus karena ‘ada sesuatu yang menjadi hidup’, (mereka mendapat pewahyuan, sesuatu yang menggerakan, rhema, firman yang dihidupkan) dalam diri mereka.
Roh telah mempercepat mereka agar mencari Dia dan dalam setiap kasus mereka mempunyai pendekatan yang berbeda.

– Wanita yang menderita pendarahan itu melihat dirinya disembuhkan hanya dengan menyentuh ujung jubah-Nya.
– Pria yang di tandu bersama teman-temannya merasa bahwa jika mereka bisa datang ke hadirat-Nya maka dia bisa disembuhkan.
– Sang perwira itu mendapat pewahyuan tentang otoritas Yesus.
– Banyak orang lain yang datang hanya untuk “mendengarkan Dia dan ingin disembuhkan.”

“Pendengaran” kitalah yang sebenarnya merupakan kunci segala sesuatu dalam kehidupan Kristen.
Iman hanya timbul dari pendengaran (pendengaran rohani) (Roma 10:17).
Begitu kita telah mendengarkan Dia atau “dihidupkan” oleh Roh, kita akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dikatakan. Ini akan menjadi luapan alami dari keyakinan dan pengharapan batin.
Kita tidak bisa meniru apa yang berhasil untuk orang lain.
Dengan kata lain, kita tidak bisa meniru pengalaman orang lain. Ini bukan formula.

Kita harus memiliki momen “bola lampu”, pencerahan, pewahyuan kita sendiri dari Tuhan dan berjalan dalam iman yang dihasilkannya. Maksudnya, kita harus berjumpa secara pribadi dengan Yesus.

*****
Sebagian orang mencari Tuhan hanya untuk mendapatkan solusi dan pertolongan-Nya.
Mereka tidak datang untuk membangun hubungan pribadi dengan-Nya.
Mereka hanya berpikir tentang Tuhan secukupnya dan seperlunya saja.

Berbeda dengan orang-orang yang memang menjadikan Tuhan menjadi pusat kehidupannya. Sepanjang hari pikiran dan kesadaran mereka tidak pernah lepas dari kehadiran Tuhan dan kebenaran firman-Nya.
Disiplin dan kebiasaan yang dibangun seperti ini, secara bertahap membawa kelompok ini mengalami perubahan hidup serta pola pikirnya sesuai dengan Roma 12:2.
Hidup yang sepenuhnya untuk Kristus, semakin membawa mereka mengalami di bumi seperti di surga.
Orang-orang disekitarnya juga bisa melihat penyertaan Tuhan nyata dalam kehidupannya. Hidupnya menjadi demonstrasi kebaikan-kebaikan Tuhan…. Sehingga mereka pun ingin mengalami dan mengenal Tuhan.

Yuk… kita bangun hubungan yang berkualitas dengan Tuhan, agar kita mendengar Tuhan setiap saat sehingga jauh lebih mudah menghidupi God’s Way….

When you take time with God and listen to His voice, He renews your strength and enables you to handle life. – Joyce Meyer.

Ketika Anda meluangkan waktu bersama Tuhan dan mendengarkan suara-Nya, Dia memperbarui kekuatan Anda dan memampukan Anda menghadapi kehidupan. – Joyce Meyer.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Tongkat Estafet….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Tongkat Estafet….

Chat masuk dari sahabat kami, P. Susanto Tjahyadi dari Bali, foto Wong Mei Kee resto, pemenang Michelin di Kuala Lumpur/Penang 2023. Lengkap dengan linknya.
Pantas dicoba ini…
Meski habis sarapan, kami menuju ke resto itu dan alamak.. antrian panjang sekali. Semua meja full dan belum ada makanan yang tersaji. Panas pula. Restonya di ruko tanpa AC.  P. Indra mengajak pulang hotel saja.

Tapi pikir-pikir penasaran juga. Teman-teman memotivasi, worth it dicoba. Michelin pula…
Keesokan harinya sengaja ke resto lagi. Resto buka hanya 12 pm – 3 pm. Artinya hanya berbisnis 3 jam saja.

Kami tiba 11.45, antrian sudah panjang lagi… lhoh???
P. Susanto menjelaskan, orang-orang sudah mulai datang sejak pk. 10.30 dan menunggu resto buka. Resto dibuka pk. 11.00 tetapi makanan baru disajikan setelah pk. 12.00.
Pantas semua meja sudah penuh.
Wow…

Bossnya sendiri yang memotong dan menyiapkan makanannya. Pelayan-pelayan hanya menyajikannya. Mungkin itu rahasianya mengapa rasa dan kualitasnya tetap terjaga.
Roast Pork, Roast Chicken, Ayam Rebus, Kuah Asam. Itu saja makanan yang disediakan disertai aneka minuman.

Saya mesti berdiri dekat meja, di mana orang yang makan sudah dilayani dan segera selesai. Nyaris mesti berebut, agar bisa dapat meja.
Rasanya memang top. Pantas laris manis luar biasa….

*****
Sejak tahun 1990, kami punya langganan ayam rebus di sebuah foodcourt di Pluit. Kesukaan kami sekeluarga.
Awalnya ditraktir teman, orang Medan yang terkenal jagoan soal makan enak.
Dulu kami masih tinggal di Kota Solo, setiap ke Jakarta, tidak lupa makan di sana.
Sampai pindah Surabaya hingga sudah stay di BSD, ayam rebus tetap menjadi favorit keluarga.

“Ayam rebus paling enak. Resto besar pun lewat…,” ujar P. Indra.

Suatu ketika kami ke foodcourt, ayam rebus gak jualan. Demikian pula kali ke 2 dan ke 3, koq gak ada. Bahkan terakhir diganti makanan lain yang jualan di sana.

Michelle putri bungsu saya kecewa berat…. sudah kangen sekali ayam rebus.

Penasaran. Saya cari pengelolanya dan mendapatkan info, si encek yang jual ayam rebus sudah meninggal.

“Mengapa tidak diteruskan oleh anak istrinya?”

“Sudah sich… tapi gak laku…”

Hati saya trenyuh.
Tidak mudah membangun brand dan mengumpulkan sedemikian banyak customer yang loyal selama puluhan tahun. Itu tak ternilai harganya. Tetapi pedagang kuno tidak menyadari hal itu. Sekedar berjualan, asal kecukupan, ya sudah… Tidak memikirkan strategi jangka panjangnya.

Rupanya si encek tidak melatih anaknya sejak awal. Saat orangtua masih ada, dan masih bisa mendampingi, sang anak bisa belajar dan berlatih.
Dimana kekurangannya, sang papa bisa membetulkannya ibarat coach yang sedang melatih muridnya. Customer tidak akan merasakan besarnya perbedaannya, apalagi klo sang papa tetap muncul di foodcourtnya. Sesungguhnya, rasa itu beda tipis. Apalagi jika jam terbang anak makin tinggi, tentu makin mirip dengan buatan papanya.

Bukannya masak itu tergantung tangan yang memasak?
Begitu anggapan umum di masyarakat. Buktinya McD, KFC dan berbagai brand terkenal bisa buka cabang di berbagai belahan dunia. Artinya, rasa itu bisa dirumuskan dan dijadikan kurang lebih sama.

Ketika sang papa sudah tidak ada, baru sang anak muncul, tentu customer lebih kritis membandingkan masakan sang papa dengan sang anak. Jam terbang tidak bisa menipu.
Inilah cara sederhana untuk memberikan tongkat estafet kepada sang anak.

Tidak hanya dalam hal makanan, tetapi dalam semua bidang. Dengan mengalihkan tongkat estafet dengan bijak dan sejak dini, maka anak tidak perlu merintis dari nol lagi. Brand, customer, aset semua sudah ada..ini modal yang tak ternilai harganya. Tinggal bagian sang anak untuk mengembangkan dan membawa apa yang telah dirintis oleh orangtuanya, supaya bisa go national bahkan international.
Dikemas dan dijual dengan cara bisnis masa kini.

****
Melihat larisnya Resto Wong Mei Kee mengingatkan saya agar berbagi pemikiran tentang mengalihkan tongkat estafet sejak dini.

Elisa, putri sulung kami kerap menasehati adik-adiknya yang sudah berbisnis sendiri,
“Mumpung papa & mama masih ada, gunakan waktu untuk bereksperimen mengembangkan bisnismu. Ada tempat untuk bertanya dan ada back up jika something happens. Ada mentor yang bisa dimintai nasehat yang jujur.”

Mengalihkan tongkat estafet dan melatih anak-anak tidaklah mudah. Kadang kesulitan, darimana mulainya? Banyak hal-hal yang menurut kita, sewajarnya demikian karena kita sudah berpengalaman selama puluhan tahun, tetapi ternyata pemikiran anak-anak berbeda.

Mereka pun punya teman-teman yang sukses di bisnis masa kini sehingga kita tidak bisa memaksakan cara lama juga. Mereka punya strategi yang berbeda dengan cara bisnis lama. Kedua belah pihak butuh sama-sama belajar, bagaimana bisa memberikan tongkat estafet, sekaligus memberi mereka kesempatan agar dapat terbang jauh lebih tinggi dari pencapaian orangtuanya.

Bagaimana pendapat Anda?

The greatness of our lives is not in what we leave behind, but in what we send forward.

Kehebatan hidup kita bukan terletak pada apa yang kita tinggalkan, namun pada apa yang kita berikan.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan

 

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Musim-Musim Kehidupan….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Musim-Musim Kehidupan….

Sebagian besar orang yang ingin berbisnis, berpikir butuh modal.
Yes, itu betul.
Tetapi tanpa ada ide yang bagus, yang bisa dikerjakan, maka punya modal semata, tidak akan pernah berhasil.

Modal itu gampang. Terbukti start-up yang benar-benar bagus, banyak investornya. Banyak duit berkeliaran di luaran yang sedang mencari bisnis yang bagus. Banyak orang berduit yang bingung, duitnya mau dikemenain agar bisa mendapatkam imbal hasil yang memadai.

Selain duit dan ide bagus, dibutuhkan pula tuntunan Tuhan & mentor yang mengarahkan, agar bisa berkembang dengan sehat dan baik.

“Walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: ”Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri,” demikian nasihat Nabi Yesaya.

Tidak menjadi masalah roti dan air (modal) yang serba sedikit, asalkan Tuhan menjadi mentor kita, Dia yang akan mengarahkan kita, apakah ke kanan atau ke kiri, jika kita taat mengikutinya maka keberhasilan pasti ada dalam genggaman. Bukankah Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan?
Tuhan tahu di mana letak harta karun serta keberhasilan berada…… dan Dia bisa menempatkan kita pada posisi yang tepat, pada saat yang tepat, menjadi orang yang tepat dan mengajar kita pula, cara yang tepat untuk mengeksekusinya.
Wow…. terjamin.

“Jika Allah di pihakku, siapa dapat melawan aku?”, ujar Raja Daud.
Yess….

****

Semua orang ingin memiliki bisnis yang sukses dan berhasil.
Tuhan menghendaki orang-orang yang percaya kepada-Nya, usahanya berhasil dan dikelola dengan sangat baik, sehingga nama Tuhan bisa dipermuliakan.
Istilah kerennya, menjadi Terang dan Garam dunia!

Tetapi pada faktanya tidak demikian. Oh…..
“Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.”
Gubrrraaaakkkk……

Anak-anak terang, alias orang-orang yang percaya Tuhan tidak secerdik orang-orang dunia.
Lho….????

Banyak orang-orang percaya Tuhan yang hanya mentaati Tuhan di satu sisi:
Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semua (apa pun yang kamu butuhkan) akan ditambahkan kepadamu.
Tetapi lupa pada sisi yang lain:
Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.

Dalam kehidupan ini, semua perintah Tuhan itu, pelaksanaanya ada 2 sisi mata uang: sisi rohani dan sisi natural.

Beberapa anak Tuhan hanya mengerjakan sisi rohani, berusaha mengenal Tuhan melalui firman-Nya, berdoa dan mengasihi Tuhan.
Tetapi dari sisi natural, ada yang
tidak melakukan bagiannya.
Atau justru sebaliknya, hanya mementingkan sisi natural, tanpa membangun hubungan pribadi dengan Tuhan. Akibatnya cara hidup, caranya berbisnis, dsb. tidak ada bedanya dengan orang dunia. Mengandalkan kekuatannya sendiri.
Seharusnya baik sisi rohani & sisi natural, seimbang.

? Seorang teman bersiteguh tidak mau bekerja, ngotot hidup dari melayani.

Andrew Wommack bercerita dia belajar dari kesalahannya di masa lalu, jika jemaatnya kecil maka sang pemimpin harus bekerja sekuler untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Secara logika, tidak bisa mengandalkan persembahan untuk keluarganya.
Itu namanya berhikmat.

Ketika Andrew bekerja mencuci film jaman itu, Tuhan memberikan kreatifitas lebih, sehingga Andrew bisa mengeluarkan warna Magenta. Biasanya hanya seorang ahli yang bisa, hingga bossnya kagum bahkan mengajak Andrew menjadi rekan bisnisnya. Tetapi Andrew menolaknya.

Dalam kesempatan lainnya, Andrew berkata, “Orang yang tidak bekerja, janganlah makan.”
Tuhan memberkati seseorang melalui pekerjaan tangannya.

? Ada teman lain yang mulai merintis bisnis, tetapi karena ‘rohani’ sekali, kerapkali pekerjaannya ditinggalkan untuk pelayanan dan hal-hal lainnya. Tidak heran jika bisnisnya jalan sich jalan, tapi ya… begitu-begitu saja. Kerap mengeluh, tidak berkembang dengan baik. Kadang kesulitan bayar hutang.

P. Indra kerap mengajari anak-anak, jangan senang dulu kalau bisnis kelihatan laris pada awalnya. Orang itu masih coba-coba. Lihat dulu hingga 3 bulan kemudian, apakah masih tetap laris manis?
Lewat 3 bulan, jangan merasa mapan dulu. Tunggu hingga 2 tahun, jika jalannya masih bagus, berarti sudah ‘sedikit’ mapan.
Seharusnya setelah 2 tahun, modal awal sebagian besar sudah kembali. Perhatikan perputaran keuangannya dan caranya mengatur keuangan. Bisnis yang sehat sudah nampak hasilnya.

Melayani Tuhan itu bagus, tentu saja, tetapi prioritas hidup itu mesti jelas. Musim kehidupan kita sekarang ada di posisi mana?

Kami selalu mendorong anak-anak untuk serius berbisnis, mumpung masih muda. Manfaatkan ide, kreatifitas dan kemampuan yang maximal untuk menjadi yang terbaik.
Demikian juga P. Indra dan saya saat masa perintisan, setiap hari kerja, kerja, kerja. Fokus dan dihidupi sungguh-sungguh.
Melayani juga tetapi harus bisa membagi waktu dengan bijak. Kebutuhan keluarga dan sekolah anak-anak, membutuhkan banyak biaya.

Tidak ada sukses yang dicapai secara kebetulan.

Apalagi di tengah dunia bisnis yang terus berkembang cepat,
cara bisnis yang terus berubah, perlu belajar, networking, dan melakukan berbagai strategi baru, – hal-hal yang dikerjakan secara natural.

Sementara secara rohani, terus gali firman-Nya, bergantung sepenuhnya kepada-Nya, serta minta arahan-Nya.
Tuhan sudah berjanji,
“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kauketahui.”
Kita menjalani hidup selangkah demi selangkah bersama-Nya

Mengapa orang-orang dunia lebih sukses?
Mereka fokus dan betul-betul serius dengan apa yang ditekuninya. Itulah sebabnya Tuhan berkata, anak-anak dunia lebih cerdik daripada anak-anak terang.

Berbeda dengan kondisi sekarang, teman-teman dan saya menasuki sesi ke dua kehidupan: saatnya kami berbagi dengan sesama dan membangun warisan abadi bagi generasi mendatang.
Tongkat estafet sudah mulai diserahkan pada generasi ke dua. Anak-anak dewasa dan sudah bekerja sendiri. Inilah waktunya kami menikmati hidup. Ada kesempatan, ya jalan-jalan… klo tidak sekarang, kapan lagi?
Tetapi tetap tidak lupa, bahwa setiap kita memiliki panggilan dan mengemban tujuan khusus dari Tuhan. Apa pun yang kita lakukan, pastikan kita berada pada jalur yang benar untuk menggenapinya.

Alangkah bijaknya, jika setiap anak Tuhan merenung dan menyadari betul-betul, dia berada pada musim kehidupan yang mana?
Setiap musim beda tujuan, beda cara menjalani dan menghidupinya.
Jadilah diri kita yang terbaik di setiap musim kehidupan kita.
Bijaksanalah!.
Siap? Yuk praktik….

“Everything has seasons, and we have to be able to recognize when something’s time has passed and be able to move into the next season. Everything that is alive requires pruning as well, which is a great metaphor for endings.” – dr. Henry Cloud

“Semuanya ada musimnya, dan kita harus bisa mengenali kapan suatu waktu telah berlalu dan bisa melangkah ke musim berikutnya. Segala sesuatu yang hidup, juga memerlukan pemangkasan, yang merupakan metafora yang bagus untuk mengakhirinya.” – dr. Henry Cloud

??YennyIndra??
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
?? *MPOIN PLUS & PIPAKU*??
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan

 

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Bahagia Di Tengah Prahara?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Bahagia Di Tengah Prahara?

“Pak, suami saya fans bapak lho..”, ujar saya.
“Lho .. koq ibu gak nge-fans sama saya?”

Lhah … Kalau sudah kenal lumayan lama, semakin kenal maka semakin paham kelebihan dan kekurangannya…,batin saya seraya tersenyum kecut.
Sulit untuk nge-fans ketika semakin tau lebih banyak. Meningkat pada tahap berteman, menerima kelebihan dan kekurangannya.

Nge-fans saat kita melihat dari jauh. Melihat gebyarnya, presentasinya yang memukau kita.

Dan sejujurnya,seperti kata guru saya, P. Prasetya M. Brata, terpesona oleh gambaran yang kita ciptakan sendiri tentang tokoh idola kita.
Karena itu kerap kecewa ketika kenyataannya tidak seperti gambaran dalam angan.

Suatu saat saya ikut seminar tokoh top Indonesia. Kaya raya, sukses dan menjanjikan untuk mengajari investasi yang sangat menguntungkan. Mengikuti teori: kalau ingin sukses, belajarlah pada orang yang lebih sukses.
Saya percaya, ternyata investasi sama sekali tidak menguntungkan.

Mengapa saya terbius & percaya?
Karena beliau termasuk kelompok orang yang kekayaannya high-end di Indonesia.
Lalu saya berpikir, orang yang sesukses itu, namanya top di Indonesia, tentunya kata-katanya bisa dipercaya. Masa sich mau membuat orang-orang yang sudah bayar seminarnya celaka atau dirugikan?

Karena sudah nge-fans, bahkan tidak cari data atau pertimbangan dengan teman-teman lain.
Dan yang invest bersama-sama saat itu puluhan. Merasa ini pasti pilihan yang benar, lha wong banyak temannya. Teman yang sama-sama gak tahu.

Haruskah saya sakit hati?
Tentu tidak!
Sakit hati ibarat minum racun tetapi mengharapkan orang lain yang mati.
Mustahil!

Kalau sudah rugi uang investasi kemahalan, masih sakit hati, padahal yang bikin rugi justru happy-happy … Lha kan rugi tripel.
Ya sudah, jadikan pelajaran.
Jangan terpukau oleh cerita di pikiran kita sendiri. Sebelum mengambil keputusan, pastikan pertimbangan kita berdasarkan data yang valid.
Jangan terpukau penampilan. Semua bungkus kado itu indah, tetapi isinya belum tentu.
Setuju?

*******
Di sebuah grup seorang teman bertanya, “Apa yang harus dilakukan agar tetap bahagia di tengah prahara?”

“Apa ya?”, saya ikutan merenung bertanya pada diri sendiri.

Hhhmmm… mungkin yang paling sederhana, saat nasi sudah jadi bubur, mau ditangisi juga percuma. Gak mungkin jadi nasi lagi.
Cara yang paling sederhana, ya sudah tambahkan lauk pauk yang enak, agar bubur itu jadi lebih nikmat untuk disantap.
Tambah telur asin, bawang goreng, krupuk …. lebih oke rasanya….

Artikel diatas saya tulis tahun 2018. Jauh sebelum Covid.

Nach sudah sekitar 10 hari P. Indra dan saya, jalan-jalan ke Malaysia…. mengurus apartemen yang hendak disewakan, dilanjut ke kota-kota lain sambil kulineran dan tentu saja menikmati durian Musangking, Red Prawn dan konco-konconya.
Yang penting hepi…
Upaya menikmati ‘bubur’ dan berusaha menjadikan bubur lebih sedap…..

Ternyata senang juga sewa mobil, nyobain makanan ini dan itu… cocok di lidah orang Indonesia. Klo ada spot foto yang bagus, P. Indra senang sekali mengabadikan melalui foto plus video dengan info lengkap, mirip youtuber..
Wkwkwk…..
Di post untuk teman-teman terkasihnya… Ketika berbagi, kita pun bahagia….kunci sederhana kebahagiaan.

Karena jalan sendiri, liburan semaunya. Siang tidur, malam berburu foto cantik karena lampu-lampu menyala jadi nampak jauh lebih cantik.

“Foto itu yang bagus di malam hari menjelang magrib, sehingga langitnya nampak biru…,” P. Indra menjelaskan..

Yo weslah… yang penting Hepi.
Dan dari perenungan ini, Tuhan menyadarkan meski beberapa investasi kami itu kurang oke… Ada yang kemahalan, salah lokasi dsb., tetapi karena apa pun yang terjadi, kembali lagi diserahkan kepada Tuhan, kami tidak pernah kekurangan….
Wow… Sesuatu yang selama ini tidak pernah saya sadari, tetapi Tuhan berbisik menyadarkannya…
Speechless….

Ketika saya menuruti kemauan sendiri, rancanganku, mauku, hasilnya babak belur.

Tuhan hanya ingin saya bersedia berserah, rela dibentuk, bersedia berubah, mengikuti arahan-Nya. Menjalani hidup bersama-Nya langkah demi langkah.
Kembali kepada tujuan-Nya, agar menjadi bejana yang mengalirkan-Nya.
God’s Way Not Our Way….

“Tuhan, sungguh Engkau sangat baik…. Terima kasih,” tanpa sadar butiran air menetes dari mata ini…
God is good all the time.
All the time, God is good!

God wants you to prosper. He wants you to succeed – Ps. Robert Morris.

Tuhan ingin Anda makmur. Dia ingin Anda sukses – Ps. Robert Morris.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan

 

Read More
1 19 20 21 22 23 33