Category : Articles

Articles, Christianity

WHY ME????

.

Sebuah email teman lama muncul di inbox saya. Dia mengabarkan bahwa anaknya yang ke dua baru lahir dan didiagnosa dokter mengidap Down Syndrome. Sahabat ini dan suaminya pasangan yang sungguh-sungguh cinta Tuhan. Saat hamil, dokter sudah menyarankan untuk test apakah janinnya dalam keadaan sehat? Sudah menjadi kebiasaan di negaranya untuk mengambil test ini. Jika janin kurang bagus maka dokter akan mengaborsinya. Suami dan ibu mertuanya yang juga seorang dokter, menolak test ini karena bertentangan dengan iman Kristen. Apalagi kemungkinan anak sahabat ini terkena down syndrome hanya 1 dibanding 100.000.

Ternyata anaknya betul-betul lahir dengan kondisi Down Syndrome. Mengapa Tuhan mengijinkan ini terjadi? Anak ini akan menjadi beban sepanjang hidupnya. Dia pun merasa bersalah pada putri sulungnya yang harus merawat adiknya yang cacat setelah mereka meninggal nanti. Sahabat ini marah kepada Tuhan, marah kepada suami dan ibu mertuanya yang menyarankan untuk tidak mengambil test, dia marah kepada nasibnya. Dia tidak berani ke gereja, tidak mau keluar rumah karena takut dengan pertanyaan orang tentang anaknya.

Why me?

Read More
Articles, Relationship

Nilai Persahabatan

Kartini Nitiharijanto

Di tengah-tengah liburan kami sekeluarga ke kanada dan Alaska juni-juli lalu, sebuah message facebook dikirim oleh Siu Ling, sahabat saya di jogja bahwa salah satu sahabat kami, Ci Coco, telah meninggal dunia. Berita yang cukup mengejutkan. Menjelang berangkat liburan saya dengar Ci Coco sakit dan saya sempat menelponnya, namun saya tidak menyangka bahwa dia pergi secepat itu. Bahkan saya belum sempat menjenguknya, setelah perpisahan kami bertahun-tahun yang lalu.

.

Setelah pulang liburan, Maria teman yang lain chatting bahwa sahabatnya, Kartini telah meninggal dunia karena pendarahan otak. Kami bersama-sama saat berziarah ke Israel beberapa tahun sebelumnya. Kehilangan ke dua teman ini membuat saya merenung dan sempat terbawa mimpi selama berhari-hari. Peristiwa demi peristiwa yang pernah kami alami bersama, bagaikan tayangan sebuah film berjalan di benak ini. Perasaan kehilangan, sedih dan kosong yang mendalam mengisi hati. Bahkan Maria masih meratapi kepergian sahabatnya dan foto-foto kenangan lama di upload di facebooknya.

Read More
Articles, Self Motivation

BE YOURSELF

Di Inggris perbedaan sosial masyarakat sangatlah mencolok. Perbedaan status sosial tidak hanya dilihat dari perbedaan cara bicara, perbedaan kode pos tempat tinggal, tempat mereka shopping bahkan tempat mereka berbelanja kebutuhan sehari-hari. Miliuner akan berbelanja di Harrods Food hall – milik Mohamed Al Fayed, ayah pacar Lady Diana yang meninggal bersamanya dalam kecelakaan di Paris – para eksekutif berbelanja Waitrose, kelas menengah akan berbelanja di Sainsbury dan Tesco sedangkan kelas menengah bawah memilih ASDA atau Morrison sementara poor people memilih berbelanja di Aldi atau Lidl. Dari tempat mereka berbelanja, kita tahu kelas sosial mereka. Manusia suka mengkotak-kotakkan segala sesuatu agar yang satu bisa merasa lebih tinggi dan hebat daripada yang lain.

.

.

Itulah sebabnya banyak orang yang berusaha mati-matian mempertahankan gengsi demi masuk kelas sosial yang lebih tinggi dengan membeli mobil mewah, mansion glamour, barang-barang merk terkenal, perhiasan gemerlapan dll untuk menunjukkan kelas sosialnya dan agar tetap bisa bertahan di kelompok yang diinginkannya. Ada teman-teman yang memaksakan diri untuk memiliki barang-barang tertentu agar dia tetap diterima di lingkungan sosial tertentu. Sesungguhnya dia tidak merasa aman dan bahagia dengan hidupnya.

.

Read More
Articles, Christianity

Doa Tidak Terjawab????

Mark memerlukan pembedahan punggung. Ia meminta seorang hamba Tuhan untuk mendoakan kesembuhan baginya. Hamba Tuhan itu mendoakannya namun tidak ada perubahan. Mark tetap harus menjalani operasi yang menyakitkan. Lambat laun Mark tidak berhubungan lagi dengannya.

.

.

Dua tahun kemudian, Mark membunyikan bel rumah hamba Tuhan itu. “Kami akan pindah ke kota lain,” katanya menjelaskan, ”Dan saya berterima kasih, karena doa Anda telah membantu penyembuhan saya.”

“Saya?”, dia keheranan.”Tetapi, Mark, kau tidak disembuhkan.”

Read More
Articles, Christianity

IMAN ANAK KECIL

Pada suatu ketika datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: “Siapakah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?” Maka Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka.  lalu berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. Dan barangsiapa menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” (Matius 18:1-5)

Menarik sekali! Apa yang membuat anak kecil ini berkenan kepada Yesus? Kepolosannya! Seorang anak kecil mempunyai iman yang polos. Anak kecil cenderung mempercayai apa saja yang dikatakan orang yang lebih dewasa kepadanya, terutama apa yang dikatakan orangtuanya. Seorang anak kecil yang berusia sekitar 3 atau 4 tahun saat meminta sesuatu, dia tidak pernah meragukan bahwa ayahnya tidak bisa memenuhi permintaannya. Bahkan anak kecil percaya, ayahnya orang yang serba bisa, paling kuat dan paling kaya di dunia! Selain itu anak kecil tidak pernah mempedulikan bagaimana cara ayahnya memenuhi kebutuhannya. Satu hal yang dia tahu: ayahnya pasti mampu memenuhinya. Dia bisa memperolehnya tanpa syarat, hanya karena dia tahu dia anak ayahnya.

Read More
1 257 258 259 260 261 264