Author Archives: Yenny Indra

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Articles

Autoimun? Ini Penyebabnya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Autoimun? Ini Penyebabnya!

Sungguh mengherankan, mengapa saya menderita auto-imun….
Saya cinta Tuhan, berdoa, baca firman, bahkan Sekolah Charis karena ingin mengenal-Nya lebih dekat lagi.
Ingin protes rasanya, ketika saya mendengar bahwa penyebab auto-imun adalah penolakan terhadap diri sendiri dan pemberontakan terhadap Allah.
Masakan saya memberontak pada Allah dan menolak diri sendiri?

Kebalikan penolakan diri adalah mengasihi diri sendiri. Ternyata definisinya berbeda dengan apa yang saya pikirkan.

Loving yourself is believing what God said about you is true & receiving it & not entertaining the contrary thoughts that the enemy brings to you hour by hour – Adrianne Shelf.

Mencintai diri sendiri artinya percaya pada apa yang Tuhan katakan tentang Anda adalah benar, menerimanya dan tidak menikmati pikiran yang berlawanan yang dibawa musuh kepada Anda, dari waktu ke waktu – Adrianne Shelf.

Saya pun sadar. Betapa sering selama ini menerima perasaan bersalah yang ditaruh musuh dalam pikiran saya dan menikmatinya!

Perasaan bersalah akan membawa kita pada penolakan diri, yang akhirnya membuat kita memberontak terhadap Tuhan. Karena pemberontakan itu diberi kekuatan oleh musuh kita, yaitu si iblis.

“Rebellion says I’m gonna to believe what the enemy says about me and not what you say about me, Father. – Pemberontakan adalah sikap yang menyatakan, saya memilih mempercayai apa yang musuh/iblis katakan tentang saya dan bukan apa yang Tuhan katakan,” Adrianne Shelf menjelaskan.

Perasaan bersalah ini sudah sedemikian umum dan samar, dari hal-hal besar hingga sepele maka kita tidak menyadarinya. Perasaan bersalah mengendalikan kita sepanjang hari. Merasa bersalah makan terlalu banyak, terlambat menjemput sekolah atau hal-hal sepele lainnya. Ternyata itu pun berpengaruh.

Dieeeeennnnkkkk…
Kalau definisi menolak diri dan pemberontakan seperti yang diungkapkan Adrienne Shelf, saya kerap melakukannya.
Saya percaya perkataan musuh bahwa saya bukan ibu yang baik. Tidak bisa masak, mengirim Elisa dan Chris saat masih belia sekolah ke luar negeri, seharusnya saya berusaha lebih keras dll.

Masa sich pikiran bisa sedemikian berpengaruhnya?

Thoughts are real, physical things that occupy mental real estate. Moment by moment, every day, you are changing the structure of your brain through your thinking. When we hope, it is an activity of the mind that changes the structure of our brain in a positive and normal direction*, ujar Dr. Caroline Leaf, dalam bukunya “Switch On Your Brain”.

Pikiran sesuatu yang nyata, merupakan hal-hal fisik yang menempati ruang mental. Waktu demi waktu, setiap hari, Anda mengubah struktur otak Anda melalui pemikiran Anda.  Ketika kita berharap, itu menjadi aktivitas pikiran yang mengubah struktur otak kita ke arah yang positif dan normal. – Dr. Caroline Leaf.

Dr. Caroline Leaf adalah ahli patologi komunikasi dan ilmuwan saraf kognitif dengan gelar Master dan PhD di bidang Patologi Komunikasi dan BSc Logopaedics, dengan spesialisasi neuropsikologi kognitif dan metakognitif.

Saya sekarang menyadari kesalahan saya, menyetujui perkataan musuh dan memberontak kepada Allah. Tidak heran kalau saya menderita auto-imun hipertiroid!

Ternyata banyak orang-orang yang cinta Tuhan, yang ingin jadi pribadi yang baik, jadi sesempurna mungkin supaya mempermuliakan nama Tuhan, yang justru mudah merasa bersalah dan menjadi sasaran iblis.

Sekarang saya menikmati saja hubungan pribadi dengan Tuhan. Hal-hal yang saya tidak mampu, ya sudah… Serahkan pada Tuhan sesuai perintah-Nya. Ternyata Tuhan justru mengubah kekurangan saya, menjadi kebaikan. Dalam artikel lain, saya akan menceritakan bagaimana Elisa dan Chris justru bersyukur mereka ke Australia saat usia masih belia. God is good, all the time!

Dengan menyadari penyebabnya, sekarang setiap kali pikiran yang menuduh muncul di kepala, saya berhenti sejenak mengevaluasi. Pikiran dari siapa ini? Tuhan, saya atau si musuh?
Dengan sadar, sekarang saya *memilih* pikiran-pikiran mana yang boleh tinggal di kepala saya.

Belajar mengendalikan pikiran kita yuk… Supaya bebas dari serangan auto-imun.

We are not victims of our biology. We are co-creators of our destiny alongside God. God leads, but we have to choose to let God lead. We have been designed to create thoughts, and from these we live out our lives. – Dr. Caroline Leaf

Kita bukanlah korban secara biologis.  Kita adalah rekan pencipta takdir kita sendiri bersama Tuhan.  Tuhan yang memimpin, namun kita harus memilih untuk membiarkan Tuhan memimpin.  Kita telah dirancang untuk menciptakan pikiran, dan dari sinilah kita menjalani kehidupan kita  – Dr. Caroline Leaf

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama

Read More
Articles

Nicky Cruz: Dari Kegelapan Menuju Terang

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Nicky Cruz: Dari Kegelapan Menuju Terang

Pada tahun 1938, Nicky Cruz lahir di Las Piedras, Puerto Rico, dalam sebuah keluarga dengan 19 anak. Orang tuanya mempraktikkan Brujeria—ayahnya adalah seorang pendeta setan, dan ibunya seorang penyihir. Sejak kecil, Nicky mengalami kekerasan brutal dari kedua orang tuanya, yang sering memanggilnya “Anak Setan.” Mereka sering menguncinya di gudang gelap, di mana burung-burung ganas terus-menerus mematuk tubuhnya tanpa henti.

Dikelilingi oleh rasa sakit dan penolakan, Nicky tumbuh tanpa merasakan kasih sayang. “Aku dibesarkan untuk menjadi pembunuh. Hatiku dipenuhi dengan kebencian yang meluap kepada siapa pun yang kutemui. Aku seperti binatang liar yang terus-menerus membenturkan diri pada jeruji kemarahan, frustrasi, dan kebencian.” Pada usia 16 tahun, Nicky melarikan diri ke jalanan Kota New York. Di sana, ia bergabung dengan geng Brooklyn yang terkenal, Mau Maus.

Dengan kombinasi keberanian dan kebrutalan, ia dengan cepat naik pangkat menjadi pemimpin perang geng tersebut. Selama masa itu, ia ditangkap 16 kali karena aksi kekerasannya yang kejam. Akhirnya, seorang hakim memerintahkan agar ia menjalani perawatan psikiatri. Psikiater yang mengevaluasinya berkata, “Nicky, tidak ada harapan untukmu. Hatimu sepenuhnya dikuasai oleh kebencian, tidak seperti anak-anak lainnya. Kamu tidak memiliki kasih di hatimu. Jalan yang kamu tempuh hanya berujung pada kursi listrik dan neraka.”

Pada tahun 1958, Nicky bertemu dengan David Wilkerson, seorang pendeta yang mulai berkhotbah di lingkungannya. Ketika Wilkerson mengatakan bahwa Yesus mengasihinya, Nicky mengacungkan pisau ke dadanya dan memperingatkannya agar tidak mendekat. Namun, Wilkerson tetap berkata, “Kamu bisa membunuhku, Nicky. Kamu bisa memotong tubuhku menjadi seribu bagian dan membuangnya ke jalanan, tetapi setiap bagian itu akan tetap berkata, ‘Yesus mengasihimu.’”

Meskipun dipukuli, diludahi, dan diancam, Wilkerson tidak pernah menyerah dalam menunjukkan kasih tanpa syarat kepada Nicky. Karena kegigihannya, Nicky dan anggota gengnya akhirnya menghadiri salah satu kebaktian yang diadakan Wilkerson.

Saat mendengarkan khotbah, hati Nicky terguncang oleh firman dalam 2 Korintus 5:17 – “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang!” Ayat itu memberinya harapan bahwa ia bisa meninggalkan masa lalunya dan memulai hidup yang baru.

Di saat itu, ia berdoa, “Tuhan, aku adalah pendosa paling kotor di New York, dan aku tidak yakin Engkau menginginkanku. Tetapi jika Engkau mau, Engkau boleh memiliku. Seburuk aku di masa lalu, aku ingin menjadi sebaik itu bagi-Mu.”

Tembok kebencian di hati Nicky akhirnya runtuh. Ia menggambarkan momen itu seperti masuk ke rumah sakit Roh Kudus dan keluar dari sana sebagai ciptaan yang baru.

Keesokan paginya, Nicky dan anggota gengnya berjalan menuju kantor polisi, membawa semua senjata mereka—pistol, batu bata, dan pemukul baseball—dan menyerahkannya.

Para petugas polisi hampir tidak bisa mempercayai mata mereka saat salah satu geng paling ditakuti di kota itu menyerahkan senjatanya. Sejak saat itu, Nicky Cruz mulai memberitakan Injil ke seluruh dunia, dan ia terus melakukannya hingga hari ini.

Nicky Cruz berkata dengan lantang,
“Kita tidak pernah lebih dekat dengan hati Tuhan selain saat kita mengampuni seseorang. Dan kita tidak pernah lebih jauh dari-Nya selain saat kita menyimpan dendam.

Yesus adalah satu-satunya jalan menuju kehidupan yang baru. Kamu tidak harus hidup di jalanan, kamu tidak harus hidup dalam dosa. Yesus adalah jalan keluar. Yesus yang mengubah hidupku juga bisa mengubah hidupmu. Kasih-Nya untuk semua orang, tidak peduli dari mana asalmu atau apa yang telah kamu lakukan.”

“Ketika kamu lahir baru, masa lalumu telah hilang. Itu telah dibersihkan. Kamu menjadi ciptaan baru di dalam Kristus. Kasih Yesus begitu kuat sehingga bisa mengubah hati yang paling keras dan mengubah kehidupan yang penuh kekerasan menjadi kehidupan yang penuh damai. Tidak ada tempat yang terlalu dalam sehingga kasih Tuhan tidak bisa mencapainya.”

******
Di jaman sekarang banyak pendeta dan gereja yang tidak lagi memberitakan tentang Salib Kristus. Kotbah mereka tidak jauh berbeda dengan motivasi dunia plus dilengkapi dengan 1-2 ayat Alkitab.

Pusat kekristenan sejati adalah berita tentang Salib Kristus yang sudah selesai.
Semua sudah lunas dibayar oleh pengorbanan Yesus di atas Kayu Salib.
Yesus menawarkan Anugerahnya dengan Gratis dan kita tinggal menerimanya dengan Iman.
Grace & Faith.

Seperti Nicky Cruz yang menjadi Ciptaan Baru saat lahir baru. Yang lama sudah berlalu dan yang baru sudah datang. 2 Kor 5:17. Hidup yang ditukar dengan hidup Kristus, bukan sekedar manusia lama yang direnovasi.

Roh Tuhan dengan segala kelimpahan dan kepenuhannya tinggal di dalam roh kita. 1 Kor 3:16

Kita menjadi Manusia Roh yang masih tinggal di dunia ini untuk mengerjakan Amanat Agung. Rom 8: 9

Kita memperbaharui pemikiran kita sesuai Firman Tuhan, Rom 12:2 karena Firman itu adalah Tuhan sendiri. Yoh 1:1
Supaya kita menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidup kita layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kita memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah. Kolose 1:9-10 (TB)
Itulah Kekristenan.

Siap praktik? Yuk….

“The cross stands at the center of Christianity. If the cross does not exist, then the Gospel loses its meaning.” – A. W. Tozer

“Salib berdiri di pusat Kekristenan. Jika salib tidak ada, maka Injil kehilangan maknanya.” – A.W. Tozer

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Cara Menangani Berbagai Konflik Dengan Anggun.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Cara Menangani Berbagai Konflik Dengan Anggun.

Conflict Resolution atau Cara Menangani Berbagai Konflik Dengan Anggun, perlu dipelajari.

Resolusi bisa diartikan sebagai ketetapan diri untuk berubah. Resolusi adalah keinginan untuk melanjutkan praktik yang baik, mengubah sifat atau perilaku yang tidak diinginkan, untuk mencapai tujuan pribadi, dan memperbaiki kehidupan mereka.

Nach Conflict resolution simplenya, bagaimana menangani konflik agar kehidupan dapat menjadi lebih baik dan berkualitas.

Banyak orang yang salah kaprah, menganggap jika fondasi kita dalam berhubungan dengan orang lain adalah kasih, maka pintu maaf selalu terbuka dan tidak ada konsekuensi.

Mengampuni, memaafkan itu wajib tetapi konsekuensi juga HARUS.

Carrie Pickett, guru kami, mengajarkan berbagai prinsip disertai contoh-contoh kasus yang nyata. Menarik sekali.

Ketika seseorang tidak bisa memahami visi organisasi, bertindak semaunya, apa yang harus dilakukan?

Evaluasi awalnya:
Apakah dia sudah ditraining?
Mengerti tujuan dan visinya?
Sudah paham apa yang diharapkan darinya?
Dst.

Kalau Ya, ajak bicara dengan kasih.
Dimulai dengan kata-kata positif, tunjukkan potensi dan kelebihannya, lalu ingatkan akan visi serta tujuan peraturan itu dibuat, tunjukkan kesalahannya dengan cara tidak menghakimi, jelaskan apa yang diharapkan, beritahu konsekuensinya jika masih diteruskan.

Jika ini sudah dilakukan dan tetap dilanggar, maka terapkan konsekuensinya dengan tegas!

*Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum sepakat?*

Ini prinsip penting. Kalau tidak sepakat, lebih baik jalan sendiri-sendiri, untuk menghindari ribuan pertempuran yang tidak perlu.
Energi tidak dihabiskan untuk mengurusi hal-hal yang tidak perlu sehingga menghambat kemajuan organisasi atau perusahaan.

Kasih dan Disiplin harus seimbang!

*****

Menarik sekali, Carrie Pickett memberi contoh, ketika hendak menegur seseorang, tidak serta-merta.
Diajaknya orang itu makan dulu beberapa kali, hingga terbangun relationship…Tanpa menyinggung hal yang hendak dikoreksi.

Setelah persahabatan terjalin, barulah teguran disampaikan dengan halus, dijelaskan apa yang kita harapkan, apa akibatnya jika hal itu dibiarkan…

“Biarkan mereka melihat hati kita terlebih dahulu, lalu tanyakan apakah kita diijinkan menyebutkan sesuatu yang mungkin tidak nyaman mereka dengar…,” Saran Carrie Pickett sebelum menegur.

Ini kerap dilakukan saat Carrie membimbing anak-anak muda.
Wow…

Ibaratnya kita tidak bisa menarik uang di bank, kalau sebelumnya kita tidak pernah menabung.

Nach banyak orang yang kita kenal, yang tiba-tiba muncul saat butuh sumbangan.
Proposal nongol…
Padahal selama ini, menyapa juga tidak.
Ini banyak terjadi di dalam pelayanan.

Bagaimana mungkin seseorang bisa mengharapkan orang lain support pelayanannya, jika dalam keadaan biasa dia tidak pernah menabur sesuatu?
Hukum kehidupan itu, Tabur & Tuai.

Biasakan saat kita tidak butuh apa-apa, tetap menabur hal-hal baik dalam kehidupan orang lain. Tulus saja lakukan sesuai dorongan Tuhan.
Selain rutin membagikan Seruput Kopi Cantik, saya suka beri buku gratis.
Bahkan sebagian saya hadiahkan pada orang-orang yang saya belum pernah bertemu muka.

Bagi saya, itu cara saya menggelar karpet merah kehidupan. Saya tidak tahu kapan butuh sesuatu. Tetapi saya percaya, kalau rajin menabur berbagai benih-benih baik, pasti saat saya atau anak-anak memerlukan sesuatu, ada buah-buah yang bisa dipetik di sepanjang jalan kehidupan.
Jika yang saya tabur itu baik, ke mana pun saya pergi, akan dipertemukan dengan orang-orang yang baik.

Andrew Wommack bercerita, beliau mengajar di radio dan televisi dengan gratis. Andrew terkenal dengan bahan-bahan gratis yang boleh di download oleh siapa saja.
Free of charge.
Tidak hanya itu, CD, buku dan bahan-bahan lain juga dibagikan dalam berbagai kesempatan.

Bahkan Andrew juga tidak takut mendorong murid-muridnya support juga pelayanan dan pembangunan gedung milik tamu-tamu undangannya, meski Andrew sendiri sedang membangun gedung yang membutuhkan biaya jutaan dollar.
Masih butuh dana.
Dia tidak khawatir kekurangan.

Inilah rahasia kelimpahan yang diungkapkan Andrew, – mindset kelimpahan, bahwa Allah selalu memiliki lebih untuk semua orang, tidak perlu bersaing secara tidak sehat.
Dengan cara ini, Andrew menabur benih di mana-mana.

Saat Andrew sharing, apa yang Tuhan katakan sebagai langkah penggenapan Visi selanjutnya dari Tuhan, donatur dari berbagai belahan dunia support. Mereka tahu kredibilitasnya. Orang-orang ingin terlibat dalam pencapaian Visi besar dari Tuhan.

Andrew menegaskan, dia bisa ‘menarik’ support banyak orang, karena sebelumnya dia sudah ‘menabung’ terlebih dahulu. Sudah menyebar benih. Sekarang tinggal panennya.

*****

Ada staff Carrie yang terlibat perselingkuhan hingga hamil. Tetapi mereka bersedia bertobat dan berubah.
Carrie tetap mengasihi dan membimbing mereka, tetapi mereka harus dicopot dari jabatannya.
Karena ini akan mempengaruhi banyak orang.

Namun tidak disingkirkan serta didiamkan, dianggap tidak ada.
Tetap dilibatkan dalam organisasi, diberi tugas, tetapi yang tidak berhubungan dengan banyak orang.

Trust must be earn.
Kepercayaan (kembali) itu harus dibuktikan terlebih dahulu.

“Dibutuhkan 20 tahun untuk membangun reputasi dan lima menit untuk merusaknya. Jika Anda memikirkannya, Anda akan melakukan hal yang berbeda.” – Warren Buffett.”

Kepercayaan itu mahaaalll harganya, sekali hilang…. Nyaris mustahil untuk mendapatkannya secara utuh kembali.

Belajar yuk….

Anyone can become angry—that is easy, but to be angry with the right person at the right time, and for the right purpose and in the right way—that is not easy. – Aristotle.

Siapa pun bisa menjadi marah—itu mudah, tetapi marah kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat, dan untuk tujuan yang benar dan dengan cara yang benar—itu tidak mudah. – Aristoteles.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama

Read More
Articles

Doa Keliling Tidak Relevan? Ini Doa Yang Benar Sesuai Perjanjian Baru

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Doa Keliling Tidak Relevan? Ini Doa Yang Benar Sesuai Perjanjian Baru

Dalam buku “Cara Berdoa yang Lebih Baik – A Better Way To Pray”, Andrew Wommack menjelaskan, banyak orang Kristen berdoa, tetapi sedikit yang merasa memiliki kehidupan doa yang efektif. Salah satu penyebabnya adalah ajaran yang salah tentang doa. Andrew membongkar tradisi agama yang keliru dan membangun dasar doa yang benar sesuai firman Tuhan.

Orang Munafik Suka Berdoa (Matius 6:5)

Yesus mengajarkan bahwa doa bukan sekadar rutinitas religius. Bahkan, orang munafik pun suka berdoa! Ini menunjukkan bahwa doa saja tidak menjamin kedewasaan rohani. Ada cara yang benar dan salah dalam berdoa.

Mengapa Doa Peperangan Tradisional Tidak Relevan Lagi?
Yesus Sudah Mengalahkan Musuh!

Kolose 2:15: “Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.”
Kemenangan sudah ada di pihak kita; kita tidak perlu “berperang” untuk sesuatu yang sudah dimenangkan.

Peperangan Rohani yang Alkitabiah Bukan Melawan Iblis Secara Langsung, Efesus 6:12 memang menyebut bahwa pergumulan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi solusinya adalah mengenakan perlengkapan senjata Allah, bukan meneriaki setan.

Yakobus 4:7 berkata, “Tunduklah kepada Allah, lawanlah Iblis, maka ia akan lari daripadamu.”—BUKAN dengan berteriak, tapi dengan menundukan diri kepada Allah.
Doa dalam Anugerah itu berbeda dengan Doa dalam Mentalitas Perang.

Doa bukan tentang “bertarung melawan setan,” tapi tentang menyadari posisi kita di dalam Kristus dan mendeklarasikan kemenangan-Nya dengan iman.
Roma 8:37 berkata kita lebih dari pemenang dalam Kristus; pemenang tidak sibuk bertarung, tapi menikmati kemenangan!


Berdoa dalam Kemenangan Kristus

Yesus sudah menang! Kolose 2:15 menegaskan bahwa kuasa gelap telah dikalahkan, dan kita tidak perlu berperang dengan cara lama. Peperangan rohani bukan soal ritual fisik atau menengking keras-keras, tetapi berdiri teguh dalam iman (Efesus 6:10-18). Hadirat Tuhan dalam kita lebih besar dari kuasa kegelapan (1 Yohanes 4:4).

Karena itu, berdoalah dengan keyakinan, bukan ketakutan. Gunakan firman Tuhan untuk berdiri teguh, bukan hanya untuk menengking tanpa pengertian. Pancarkan terang Kristus, dan kegelapan akan sirna dengan sendirinya. Kita sudah menang dalam-Nya!

Yang benar dan yang salah tentang berdoa.

Yesus adalah Satu-Satunya Perantara (1 Timotius 2:5)

Banyak orang mencoba menjadi perantara seperti Musa atau Abraham, tetapi Yesus adalah satu-satunya perantara antara Allah dan manusia. Mengabaikan syafaat Yesus berarti menolak peran-Nya sebagai pengantara sejati.

Doa bukanlah usaha untuk membujuk Tuhan atau bertarung melawan kuasa gelap, melainkan bentuk komunikasi dengan Bapa yang mengasihi kita dan telah memberikan segala sesuatu di dalam Kristus.

Tujuan Utama dari Doa

Doa bukan hanya meminta sesuatu, tetapi yang terutama adalah bersekutu dengan Tuhan. Adam dan Hawa berbicara dengan Tuhan sebelum ada dosa, kebutuhan, atau peperangan rohani. Seberapa banyak doa kita jika semua permintaan dihilangkan?

Berbicara kepada Gunung (Markus 11:23)

Yesus tidak mengajarkan kita untuk mengeluh kepada Tuhan tentang masalah, tetapi untuk berbicara langsung kepada masalah dengan iman. Kuasa iman bekerja saat kita mendeklarasikan firman Tuhan atas situasi kita.

*Berdoa dengan Otoritas Kristus*.

Berdoalah dengan keyakinan, bukan ketakutan. Gunakan firman Tuhan untuk berdiri teguh, bukan sekadar menengking. Pancarkan terang Kristus, dan kegelapan akan sirna. Kita sudah menang dalam-Nya!

Doa bukanlah usaha untuk membujuk Tuhan atau bertarung melawan kuasa gelap, melainkan bentuk komunikasi dengan Bapa yang mengasihi kita dan telah memberikan segala sesuatu di dalam Kristus.

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Roma 8:32.

Ciri-Ciri Doa dalam Terang Anugerah Tuhan:

1.Berdoa dari Kemenangan, Bukan untuk Mencari Kemenangan.
Kita tidak meminta sesuatu yang sudah kita miliki dalam Kristus. Efesus 1:3 berkata: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

2.Berdoa dengan Keyakinan, Bukan Ketakutan.
Ibrani 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

3.Berdoa sebagai Anak, Bukan sebagai Hamba,
Roma 8:15 berkata: Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ”ya Abba, ya Bapa!”

4.Doa sebagai Persekutuan, Bukan Sekadar Permohonan, Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

5.Berdoa dalam Istirahat, Bukan dalam Perjuangan. Matius 11:28-30 mengundang kita untuk datang kepada Yesus dan menemukan ketenangan dalam-Nya.

Doa adalah Sebuah Proses (Daniel 10:12-13)

Jawaban doa bisa terjadi secara instan di alam roh, tetapi butuh waktu sebelum terwujud di dunia fisik. Memahami hal ini menjaga iman tetap kuat dan tidak mudah goyah.

Siap praktik? Yuk……

“Prayer is not trying to get God to do something. Prayer is receiving by faith what He has already done.” – Andrew Womnack

“Doa bukan mencoba membuat Tuhan melakukan sesuatu. Doa adalah menerima dengan iman apa yang telah Dia lakukan – Andrew Womnack

Sumber: Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Kita Hanya Bisa Memberi Apa Yang Kita Miliki…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kita Hanya Bisa Memberi Apa Yang Kita Miliki…

Minggu lalu saat saya mendapat kesempatan sharing topik “Aku cantik, aku dikasihi,” saya terpukau dengan kesaksian sahabat saya, B. Ena Maria.

B. Ena bercerita, beliau seorang perfeksionis. Karena itu, dia memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan bail pada suami, mau pun anak-anaknya. Sampai-sampai anak-anak menjulukinya “Mama Super Benar”.
Tetapi semua itu wajar dalam pandangan B. Ena. Demi kebaikan keluarga.

Sampai B. Ena sekolah di Charis dan melayani di AVL, yang merupakan bagian team multi-media.
Beberapa kali pada awal pelayanannya, B. Ena terlambat menampilkan PPT di layar.
Dia merasa bersalah sekali. Tetapi teman-teman berkata,
“Nggak apa-apa bu…”.

Penerimaan ini memacunya, untuk lebih baik lagi. Dia pun berlatih dan berusaha untuk selalu bisa menampilkan PPT tepat waktu.

Yang tidak disangkanya, ketika B. Ena merasa diterima, dikasihi dan tidak dihakimi alias ‘diampuni’, maka karakter B. Ena pun berubah.
Dia lebih mudah menerima kesalahan anak-anak dan keluarganya. Tidak lagi menuntut kesempurnaan seperti dulu lagi.

Kita hanya bisa memberikan apa yang kita miliki. Saat kita dikasihi, maka kita bisa membagikan kasih itu. Saat kita diampuni, dimengerti dan diterima, kita pun bisa memberikan pengampunan, penerimaan dan empati kepada orang lain.

Semakin kita memahami firman Tuhan dan kasih Tuhan, semakin kita menyerupai Dia. Itu rumusnya!

Wow…. Charis memang luar biasa. Sekolah di Charis bukan sekedar belajar mengejar nilai atau kelulusan, tetapi Charis itu sekolah kehidupan, yang mengubah kehidupan murid-muridnya.
Kami belajar melayankan kasih, menerima satu dengan yang lain, saling membangun, belajar menanti waktu Tuhan dll.
Keteladanan para guru, itu menjadi percontohan dan peta jalan bagi murid-murid.

Sementara di dunia, kita terbiasa diajar untuk fokus pada apa yang salah.
Ulangan 10 soal, salah 1, biasa guru fokus pada 1 yang salah itu. 9 soal yang betul tidak diapresiasi.
Belum lagi nanti dibandingkan dengan teman sebangku yang betul semua.
Salah satu jadi kelihatan jeleeek sekali.
Kita hidup di dunia yang terbiasa fokus pada apa yang salah.

Bahkan dulu dihukum disuruh menulis: “saya tidak akan terlambat lagi” atau ungkapan lain, sesuai kesalahannya sampai 100 kali.

Yang difokuskan kesalahannya, tidak heran kesalahan itu justru makin membesar, makin sering terlambat ….

Seorang sahabat yang lain, kesulitan mengampuni kakaknya. Karena terlalu percaya pada sang kakak, akhirnya bisnisnya justru bangkrut.

Sahabat ini mengerti sekali segala teorinya, menyimpan sakit hati ibarat minum racun tapi mengharapkan orang lain yang mati.
Tetapi tahu teori satu hal, dan sungguh-sungguh mengampuni hal yang berbeda.

Ketika sahabat ini sekolah, dia menyadari betapa Tuhan sangat sangat mengasihinya. Dia diterima, diampuni, dikasihi, saat dia masih berdosa.
Semakin dia menyadari hal ini, ternyata sekarang sahabat ini bisa mengampuni kakaknya.

Kembali terbukti, kita hanya bisa memberikan apa yang kita miliki. Saat sadar kita sudah diampuni, maka kita dapat mengampuni orang lain.

Ps. John bercerita, ada seorang wanita yang hidupnya amat sangat berantakan. Banyak sekali masalah-masalah yang dihadapinya.

Dia datang berkonsultas pada psychoterapist, ingin mengatasi permasalahannya.
Lalu sang psychoterapist ingin mencari tahu akar penyebabnya dan menggali pengalaman masa lalunya. Hingga akhirnya sampai pada peristiwa ketika dia masih kecil.

Entah mengapa, gurunya sangat tidak menyukainya. Lalu guru itu menyuruh gadis kecil ini menulis di papan tulis: “I am a failure – saya orang yang gagal.”
Tidak cukup sampai disitu, sang guru meminta teman-temannya menulis juga di papan tulis, komentarnya tentang gadis kecil itu.
Orang dunia suka sekali mem-bold, alias menekankan kesalahan secara umum. Biar semua orang tahu dan berpendapat sama dengannya.

“Bagaimana responmu saat itu?”
“Saya tidak berani mengangkat wajah saya…. sungguh memalukan dan saya merasa hancur. Saya menangis dan satu-satunya hal yang saya inginkan adalah mati saat itu juga.”
“Tahukah kamu bahwa Tuhan pun ada di sana saat itu? Tuhan segera berdiri dari kursi belakang, lalu menuju papan tulis, menghapus semua tulisan yang ada di sana. Dan Tuhan menulis dengan huruf besar-besar:
I LOVE YOU & FORGIVE YOU – Saya mengasihi dan mengampunimu.
Tidak penting apakah yang tertulis di papan tulis itu benar atau tidak, Tuhan memberimu kehidupan yang baru.”

Wow…. melegakan sekali bukan?
Tuhan tahu segala kesalahan kita, tetapi Dia tetap mengasihi kita dan menerima kita apa adanya. Dan yang lebih dahsyat lagi, Dia memberi kita awal yang baru saat kita percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan & Juruselamat pribadi kita. Kita menjadi ciptaan yang baru. Yang lama sudah berlalu dan sesungguhnya yang baru sudah datang.

Yeeeeeaaaaayyyy….

Mari kita hidupi kehidupan kita yang baru bersama Tuhan.

“God loves us as we are, but He also loves us too much to let us stay that way” – Max Lucado.

“Tuhan mengasihi kita apa adanya, tetapi Dia juga mengasihi kita terlalu banyak untuk membiarkan kita tetap seperti itu” – Max Lucado.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan
#MotivasiKebaikan

Read More
1 2 3 4 5 363