Author Archives: Yenny Indra

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Articles, Travelling

Keindahan Kota Ljubljana, Slovenia.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Keindahan Kota Ljubljana, Slovenia.

Hari ini kami mulai masuk ke daerah Balkan, negara-negara bekas Yugoslavia.
Meski sebagian besar negara-negara ini masuk ke Uni Eropa, masih ada Bosnia, Serbia dan Montenegro yang belum bergabung.
Negara yang pertama dikunjungi adalah Slovenia.

Perjalanan 2.5 jam menuju Gua Postojna Cave, merupakan gua terpanjang di Eropa sepanjang 24.5 km, sesuai yang tertullis. Tetapi yang dikunjungi sepanjang 12 km.
Kami naik kereta 7 km, lalu berjalan sepanjang 5 km. Suhu di dalam gua sekitar 5-10 derajad celcius.
Stalaktit dan stalakmit cantik menghiasi gua. Dan bintangnya adalah Salamander, yang bentuknya mirip cicak/ tokek berwarna putih. Di ruangan kaca tapi tidak boleh terlalu terang.

Perjalanan dilanjutkan ke Old Town Ljubljana. Ada yang unik di The Cathedral of St. Nicholas, yang merupakan cathedral bergaya Gothic kebanggaan warga Slovenia.
Cathedral ini pernah hancur saat diserang Ottoman Turki pada tahun 1461.
Dibangun lagi di tahun 1701 mulai dibangun lagi.

Pintu Cathedral dari baja dibuat oleh seorang seniman bernama Mirsad Begi – bukan orang Slovenian Catholic, tetapi seorang muslim dari Bosnia-Herzegovina. Seharusnya sebagai muslim, Mirsad tidak boleh memahat wajah seseorang. Tetapi Mirsad berpikir bahwa dia mempersembahkan karyanya untuk kemuliaan Tuhan, maka dia berani memahatnya.

Pintu ini bergambarkan beberapa kepala beberapa Paus, dengan Yesus yang terbaring di bawahnya. Sehingga ketika pintu dibuka, tubuh Yesus terbelah menjadi 2, menggambarkan Roti Hosti yang dipecah menjadi 2, saat prosesi komuni. Sungguh cerdas dan memiliki makna yang dalam.
Bagian dalam cathedral sangat indah dengan lapisan kuning keemasan di tempat tertentu. Indah, anggun dan memukau.

Lalu di pusat kota, ada Triple Bridge yang terkenal. 3 jembatan khas kota Ljubljana. Sementara di sisi lain triple bridge, persis di pusat square, ada patung pria dan wanita yang memegang ranting olive.

Pada jaman dahulu ada seorangnya penyair pria miskin dari desa, bernama France Preseren. Dia jatuh cinta pada gadis cantik kaya yang rumahnya di tepi square kota Ljubljana.

Malangnya, Preseren tidak berani mengungkapkan perasaannya pada sang gadis. Sehingga gadis itu menikah dengan pria lain. Dan dia tidak pernah tahu kalau Preseren mencintainya.

Preseren tidak pernah menikah seumur hidupnya. Mabuk-mabukan karena patah hati. Akhirnya meninggal pada usia 49 tahun. Tragis!!!
Kurang berani ya? Huh… Gak keren blas!

Setelah Preseren meninggal, warga kota sepakat untuk membuat patung kisah mereka dan mendirikannya di pusat kota Ljubljana. Patung ini menghadap rumah sang gadis. Tempat  ini terkenal dengan nama Preseren Square.

Patung sang gadis kelihatan buah dadanya. Sedangkan di seberangnya ada Pink Church. Warga gereja protes. Tidak sopan!
Pemimpin kota mencari akal, akhirnya di sisi kiri patung ditanam pohon.
Di sisi kanan gereja ditanam pohon pula. Nanti ketika pohon besar maka dari gereja tidak kelihatan patung yang ‘kurang sopan’ itu.

Nach ada coklat yang berbeda dengan negara- negara lainnya. Coklatnya ada rasa sedikit asin. Rupanya saat Slovenia berubah dari negara komunis, perdagangan mulai dibuka. Sebuah keluarga membuka pabrik coklat kecil. Pada saat itu juga ada pabrik garam laut dibuka. Lalu timbullah ide, mengapa tidak menambahkan sedikit garam ke dalam coklat?

Pada suatu hari Queen Elizabeth dari Inggris berkunjung ke Slovenia. Beliau diajak mengunjungi ke toko cokelat itu. Biasanya harus ada yang mencicipi dulu, untuk memastikan makanan tidak beracun. Tetapi kali ini Queen Elizabeth langsung mencobanya.

“Dalam hidup saya,  ini cokelat terenak yang pernah saya makan,” ujar Sang Ratu.

Jadilah booming. Sekarang cokelat asin ini menjadi souvenir wajib yang harus dicoba oleh setiap orang yang mengunjungi Slovenia.

One’s destination is never a place but rather a new way of looking things.- Henry Miller

Tujuan seseorang tidak pernah merupakan sebuah tempat, melainkan cara baru dalam memandang berbagai hal.- Henry Miller

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles, Travelling

Verona, Tempat Juliet’s House.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Verona, Tempat Juliet’s House.

Kami sudah berulang kali ke Italy, cukup merata kami mengunjungi berbagai tempat. Ketika tahu ada Juliet’s House di Verona, ah… belum pernah. Spesial ke sana tentu tidak. Kebetulan kali ini kami ke Balkan, start dari Venice. Yeayy.. dekat Verona!!!

Dari San Marco menggunakan waterbus ke Lucia train station, lalu naik train ke Mastre Station yang ada di Venice mainland untuk mengambil mobil sewaan.

Perjalanan dari Venice ke Verona hanya 1.5 jam. Kotanya kecil kompak, semua tempat-tempat penting berdekatan.
Arena, Roman Empire di Piazza Bra, pusat kota Verona.
Bangunan besar gaya Roma yang megah sangat memukau.

Lalu kami menuju Juliet’s House, yang di klaim sebagai rumah Juliet dalam kisah romantis karya Shakespeare. Semua orang suka hal-hal yang romantis… Romeo & Juliet.
Tidak heran berjubel turis berkumpul di rumah Juliet.

Letak rumahnyadi tengah-tengah keramaian dekat Piazza Dei Signori, city square Verona. Pintu gerbang besi yang megah, dengan dinfing penuh tulisan nama dengan gambar hati dari pata pengunjung yang datang ke sana.
Romantisnya…. ??

Ada patung Juliet di bawah balkon. Untuk naik ke balkon, harus membeli tiket seharga 6 Euro. Di dalam rumah diisi berbagai macam alat-alat untuk peragaan kisah terkenal ini. Tidak lupa foto dari balkon & patung Juliet.

Perjalanan dilanjut menuju kota kecil Sirmione, yang berada di semenanjung/peninsula Danau Garda. Daratan kecil memanjang di ujung selatan Danau Garda.

Memasuki kawasan Sirmione, wow… Di kanan kiri bunga-bunga Tulip berpadu dengan bunga-bunga kecil berwarna-warni menghiasi tepian sepanjang jalan. Sempat ragu, benarkah ini Bunga Tulip asli? Di China, kadang hanya bunga plastik.

Saat disentuh, ternyata memang bunga asli… Dan jepret…. Foto pun diambil.
Sirmione terdiri dari 2 bagian. Awalnya bagian kota Sirmione yang baru dan di ujung adalah bagian kota lama, Old Town Sirmione. Dibatasi dengan Sirmione Castle yang terkenal, dengan pintu gerbang yang membatasinya.
Sungguh cantik dan anggun. Ditambah pula udara sejuk di musim semi, Perfect!
Nantikan kisah di Sirmione besok.

Real love ought to be more like a tree and less like a flower-Mya Robert

Cinta sejati seharusnya lebih seperti pohon dan tidak seperti seperti bunga-Mya Robert.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles, Travelling

Madonna Della Corona, Gereja Yang Menggantung Di Tebing Mt. Baldo.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Madonna Della Corona, Gereja Yang Menggantung Di Tebing Mt. Baldo.

Pagi ini setelah breakfast, kami bersepeda mengelilingi Sirmione, mengunjungi castle dan grotto. Tidak lupa mengunjungi Thermal Spa terkenal milik Maria Callas, penyanyi soprano terkenal Italia.
Turis mulai ramai berlalu-lalang.

Tujuan keren kami hari ini, Madonna Della Corona, gereja yang dibangun pada tahun 1530, tepat di tebing vertikal di Gunung Baldo Italia. Santuario Madonna della Corona (Gereja Bunda Mahkota) tampak seolah-olah hampir menggantung di udara.

Perjalanan melalui desa-desa kecil yang tertata rapi dan asri. Jalanan kecil namun halus. Banyak pohon-pohon cemara menjulang tinggi dan beberapa dibentuk dengan manis, ada yang bulat, berbentuk binatang bahkan bak terowongan diantara bunga-bunga dan rumput hijau. Sangat cantik.

Tiba di desa tempat petunjuk Madonna Della Corona, P. Indra ragu-ragu. Ada jalan kecil menukik ke bawah hanya pas untuk 1 mobil. Benarkah?
Pemilik Kafe di depan jalan memberitahu, kami harus menunggu shuttle bus ke gereja. Bus akan datang pk. 13.32.

Waktu berlalu, namun bus tidak juga datang. Akhirnya kami disarankan turun dengan mobil, tetapi jika tidak ada tempat parkir, segera naik ke atas lagi.
Benar saja, jalanan terjal ke bawah, di sisi kiri kanan ada patung-patung untuk doa Jalan Salib. Sebentar- sebentar turun mengambil beberapa foto, asalkan ada sedikit tempat untuk mobil berhenti. Hingga akhirnya kami bisa mengambil foto gereja di tebing yang luar biasa keren. Unik….
Akhirnya, keinginan tercapai. Thanks God!

Dalam perjalanan pulang ke Venice melalui Paduva, tanpa sengaja kami menemukan
Forte Wohlgemuth di Rivoli Veronese, museum perang dunia pertama yang berbentuk bulat dengan rumput di atapnya. Nampak megah dan menarik di puncak bukit yang tinggi. Selalu ada hal menarik yang Tuhan tambahkan dalam perjalanan.

Seusai makan sore di Paduva, kami menuju Venice. Saat di toll, koq semua lajur tertulis TELEPASS. Mobil-mobil di depan kami melaju tanpa berhenti. Biasanya, di mesin pertama ambil tiket, saat akan keluar toll tiket dimasukkan, lalu kartu kredit dimasukkan untuk di charged.
Tidak bisa berhenti lama, P. Indra segera mengikuti mobil di depannya, lewat…

Menuju Venice, kami mulai bingung. Nanti cara keluarnya bagaimana?
Ketika akan keluar toll, awalnya masuk bagian TELEPASS. Ternyata tidak ada mesin untuk bayar dan palang tidak mau membuka.
P. Indra melambaikan tangan supaya mobil belakang mundur, pindah ke jalur pembayaran tunai atau kartu kredit.

Nah bagaimana membayarnya? Pusing lagi!
Tombol help di mesin ditekan. Saya berharap ada petugas yang muncul membantu, seperti di Indonesia, ternyata tidak ada.
Suasana tegang! Beberapa mobil antri di belakang kami. Klakson dibunyikan…

Suara petugas dari mesin di samping mobil dalam Bahasa Italia… Duh, ga paham. Hanya terdengar Milano berulang-ulang.

“Speak English please…”
“Where do you come from?”
“Indonesia…”,
Kebiasaan setiap ditanya darimana, selalu dengan bangga menyebut negara asal.
Saya dan P. Indra berembug jawaban… ngapain juga dia nanya kita darimana? Mengapa berkali-kali dia bilang Milano?
Ting…. Wow… Paham!
Petugas ingin tahu kami masuk toll darimana? Rupanya petugas mengira kami datang dari Milan.

” Padova go to Venice”

Muncullah angka 3.6 Euro. Kartu kredit dimasukkan, palang terbuka….
Yeayy…. Akhirnya lulus, kami pun tertawa terbahak-bahak mengingat pengalaman tadi…. Betapa lucunya!

You gain strength, courage, and confidence by every experience in which you really stop to look fear in the face. You are able to say to yourself, ‘I lived through this horror. I can take the next thing that comes along.-Eleanor Roosevelt

Anda mendapatkan kekuatan, keberanian, dan kepercayaan diri melalui setiap pengalaman di mana Anda benar-benar berhenti untuk melihat ketakutan di wajah. Anda bisa berkata pada diri sendiri, ‘Saya sudah hidup melewati kengerian ini. Saya akan mampu menghadapi hal-hal mendatang’. -Eleanor Rosevelt.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles, Travelling

Sirmione, Jambrut Di Selatan Lake Garda.

 

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Sirmione, Jambrut Di Selatan Lake Garda.

Eden, hotel cantik kami di Sirmione. Berada di dekat keramaian old town Sirmione. Resto-resto dan toko-toko mengitari sekeliling hotel. Semua waterbus & boat tepat berlabuh di sampingnya. Dan kami dapat free upgrade, dengan kamar terbesar di hotel itu, posisi hook, balkon menghadap danau. Thanks God, Tuhan senantiasa memberi kejutan manis.

Seusai breakfast, kami menyewa private boat mengelilingi Sirmione Peninsula. Rumah berwarna kuning dekat hotel, ternyata villa milik Maria Callas, penyanyi soprano berdarah Yunani yang terkenal. Grotto Di Catullo, villa bergaya Romawi yang sudah berusia 2000 tahun dengan gagah berdiri. Tepat di ujung peninsula.
Dilanjut dengan Rocca Scaligera Castle, dibangun pada abad ke 13, istana dengan tembok setinggi 37 meter, berhiaskan 1/4 lingkaran kanan kiri, bak bunga cengkeh di ujungnya. Pemandangannya indah menghadap danau.

Dengan waterbus kami akan mengunjungi berbagai kota di tepi Danau Garda. Kota pertama yang akan kami kunjungi adalah Kota Garda.

Waterbus bagaikan bus kota yang berhenti di berbagai kota. Begitu tiba di stop ke 2, Lazise, nampak castle cantik di tepi danau. Segera P. Indra mengajak turun di sana. P. Indra selalu tak terduga… bisa tiba-tiba berubah keputusan.

Berbagai tempat cantik diabadikan, apalagi bunga Tulip tengah mekar di mana-mana, menambah keindahannya.
Banyak castle dan bangunan cantik lainnya yang cantik jika diambil fotonya dari danau. Dari darat tidak kelihatan keindahannya. Bahkan foto di internet diambil dengan drone… nampak indah, menyeluruh dari atas.

Lunch di Garda, dilanjutkan ke Kota Gardone. Mengunjungi kebun bunga cantik, Helen’s garden.

Pulangnya P. Indra ingin mencoba Hydropole boat. Jika kapal biasa kecepatannya 12 knot, hydropole 35 knot.
Ada sayap di bawah kapal yang naik ke atas ketika kapal melaju kencang. Bbbbrrr… wow cepatnya!

Petualangan mencoba hal yang baru selalu menyenangkan.

A mind that is stretched by a new experience can never go back to its old dimensions.-Oliver Wendell Holmes, Jr.

Pikiran yang terbentang ditarik oleh pengalaman baru tidak akan pernah bisa kembali ke dimensi lamanya.-Oliver Wendell Holmes, Jr.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles, Travelling

Verona, Tempat Juliet’s House.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Verona, Tempat Juliet’s House.

Kami sudah berulang kali ke Italy, cukup merata kami mengunjungi berbagai tempat. Ketika tahu ada Juliet’s House di Verona, ah… belum pernah. Spesial ke sana tentu tidak. Kebetulan kali ini kami ke Balkan, start dari Venice. Yeayy.. dekat Verona!!!

Dari San Marco menggunakan waterbus ke Lucia train station, lalu naik train ke Mastre Station yang ada di Venice mainland untuk mengambil mobil sewaan.

Perjalanan dari Venice ke Verona hanya 1.5 jam. Kotanya kecil kompak, semua tempat-tempat penting berdekatan.
Arena, Roman Empire di Piazza Bra, pusat kota Verona.
Bangunan besar gaya Roma yang megah sangat memukau.

Lalu kami menuju Juliet’s House, yang di klaim sebagai rumah Juliet dalam kisah romantis karya Shakespeare. Semua orang suka hal-hal yang romantis… Romeo & Juliet.
Tidak heran berjubel turis berkumpul di rumah Juliet.

Letak rumahnyadi tengah-tengah keramaian dekat Piazza Dei Signori, city square Verona. Pintu gerbang besi yang megah, dengan dinfing penuh tulisan nama dengan gambar hati dari pata pengunjung yang datang ke sana.
Romantisnya….

Ada patung Juliet di bawah balkon. Untuk naik ke balkon, harus membeli tiket seharga 6 Euro. Di dalam rumah diisi berbagai macam alat-alat untuk peragaan kisah terkenal ini. Tidak lupa foto dari balkon & patung Juliet.

Perjalanan dilanjut menuju kota kecil Sirmione, yang berada di semenanjung/peninsula Danau Garda. Daratan kecil memanjang di ujung selatan Danau Garda.

Memasuki kawasan Sirmione, wow… Di kanan kiri bunga-bunga Tulip berpadu dengan bunga-bunga kecil berwarna-warni menghiasi tepian sepanjang jalan. Sempat ragu, benarkah ini Bunga Tulip asli? Di China, kadang hanya bunga plastik.

Saat disentuh, ternyata memang bunga asli… Dan jepret…. Foto pun diambil.
Sirmione terdiri dari 2 bagian. Awalnya bagian kota Sirmione yang baru dan di ujung adalah bagian kota lama, Old Town Sirmione. Dibatasi dengan Sirmione Castle yang terkenal, dengan pintu gerbang yang membatasinya.
Sungguh cantik dan anggun. Ditambah pula udara sejuk di musim semi, Perfect!
Nantikan kisah di Sirmione besok.

Real love ought to be more like a tree and less like a flower-Mya Robert.

Cinta sejati seharusnya lebih seperti pohon dan tidak seperti seperti bunga-Mya Robert.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
1 289 290 291 292 293 353