Apakah Kita Merasa Bebas Untuk Hidup Dalam Kelimpahan?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Apakah Kita Merasa Bebas Untuk Hidup Dalam Kelimpahan?
Banyak orang percaya yang tidak memahami topik kemakmuran. Mereka belum memahami bahwa kemakmuran dan peningkatan merupakan sifat dasar Allah, dan sifat Firman-Nya (lihat Yes. 55:11).
Kemakmuran adalah kelahiran baru – dari kematian menuju kehidupan, dari kegelapan menuju terang.
Kemakmuran adalah pikiran yang diperbarui.
Kemakmuran adalah hidup yang dipenuhi oleh buah Roh, Bukan dikuasai oleh perasaan dan emosi manusia. Kemakmuran adalah kesehatan dan kesembuhan bagi tubuh kita.
Kemakmuran adalah hubungan yang penuh kasih dan sehat. Kemakmuran adalah damai sejahtera dan sukacita Tuhan.
Pada akhirnya, kemakmuran artinya memiliki lebih dari cukup, sehingga dapat memberkati orang lain serta memenuhi panggilan Tuhan dalam kehidupan kita.
Kemiskinan bukanlah bagian ciptaan Tuhan. Tuhan menentang segala sesuatu yang membawa kemiskinan: baik itu kebodohan, kemalasan, dosa, ketidakadilan, dan sakit penyakit.
Ketika seseorang tersinggung pada kemakmuran, mereka sebenarnya tersinggung pada kebaikan serta sifat Tuhan. Mereka tersinggung dengan “Injil yang dipenuhi berkat Kristus.” (Rm. 15:29).
Setiap orang yang mengritik kemakmuran, sedang mengungkapkan isi hatinya sendiri. Semua yang mengritik seseorang yang mempunyai rumah, mobil, rekening bank, pekerjaan, komputer, WIFI, dll., mereka orang-orang punya uang, bahkan ingin memikinya lebih banyak lagi. Tetapi untuk beberapa alasan, jika ada orang yang berbicara tentang kemakmuran dan kelimpahan dari Tuhan, mereka tersinggung. Pada kenyataannya, mereka yang mengritik, mungkin termasuk dalam kategori 10% teratas dari orang terkaya di dunia. Jika mereka sangat menentang uang, seharusnya mereka menyingkirkannya, dengan berhenti bekerja, dan menjadi tunawisma.
Jika kita menentang kelimpahan, artinya kita membenci surga. Jalanan surga diaspal dengan emas! Taman Eden adalah tempat di mana kemakmuran dan kelimpahan berada, diberikan Tuhan kepada manusia. Kekayaan bumi ditujukan bagi umat Allah, bukan untuk orang jahat. Agama telah mengajar kita, kemiskinan identik dengan kesalehan, bertahan dalam penderitaanlah yang seharusnya diharapkan.
Bagaimana kita bisa menjadi terang bagi dunia dan menunjukkan kepada mereka kebaikan Tuhan, jika kita sakit dan bangkrut, sementara orang-orang yang tidak mengenal Tuhan justru memiliki kekayaan yang Tuhan maksudkan bagi kita, orang-orang percaya?
Orang yang paling makmur adalah pemberi yang ceria. Mereka “mengerti.” Mereka memiliki hati Tuhan. Mereka tidak takut memiliki lebih dari cukup. Mereka bebas menikmati kelimpahan Tuhan di setiap tingkatan kehidupannya dan menjadi berkat bagi banyak orang tanpa rasa takut.
Kita diberkati untuk menjadi berkat bagi sesama. Itulah kerinduan hati Tuhan. Dengan demikian, hidup kita menjadi demonstrasi kebaikan-kebaikan Tuhan. Alkitab yang terbuka bagi dunia di sekeliling kita.
Siap?
When you focus on being a blessing, God makes sure that you are always blessed in abundance – Joel Osteen
Ketika kita fokus menjadi berkat, Tuhan pun memastikan kita selalu diberkati dalam kelimpahan – Joel Osteen
Sumber: Barry Bennett
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN