Hidup Bebas stres! Mungkinkah?
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Hidup Bebas stres! Mungkinkah?
Saat melihat kehidupan Yesus, kita melihat betapa Dia sedang menjalani misi, Dia memiliki tujuan, dan Dia memiliki banyak musuh. Namun demikian, Yesus tetap mampu hidup dengan damai di tengah berbagai tantangan. Rasa damai itulah kekuatan-Nya, merupakan buah dari kehidupannya yang bebas dari stres. Bagaimana Yesus bisa tetap dipenuhi damai, dan bagaimana caranya kita juga dapat tetap berada dalam damai?
“Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu…”
Efesus 5:1?-?2 TB
Ada dimensi kehidupan yang lebih tinggi, di mana sebagian besar dari kita tidak pernah mengalaminya. Dimensi berjalan dalam kasih. Ketika satu-satunya agenda Anda adalah memberkati orang lain, Anda tidak perlu takut pada keadaan atau orang lain. Anda dibebaskan dari stres! Anda berada di bumi ini untuk berbuat kebaikan dan supaya Mendemonstrasikan kasih Tuhan pada orang lain. Keadaan bisa jadi sulit, tetapi tetap berada di dalam kasih-Nya, membuat Anda tetap damai.
“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.”
Matius 5:44?-?45 TB
Beberapa orang segera berkata, “Saya tidak bisa melakukan itu.” “Kalau saja kau tahu apa yang mereka lakukan padaku!” Yesus tergantung di kayu salib ketika Dia berkata, “Bapa, ampunilah mereka.” Apakah mungkin untuk hidup seperti Yesus? Ya. Kita telah diperlengkapi untuk melakukan hal itu.
…… kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Roma 5:5 TB
Jika Anda sudah lahir baru, Anda siap berjalan dalam kasih. Tuhan tidak akan mengharapkan dari Anda, jika hal itu tidak mungkin. Kita telah diampuni, dimurnikan, menjadi ciptaan yang baru, dan dipenuhi dengan kasih Allah. Satu-satunya cara untuk hidup bebas stres, dengan berjalan dalam kasih kepada semua orang. Kita bisa melakukannya.
Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
Efesus 4:32 TB
“Stress Free” – Barry Bennett.
Apakah saya sudah tiba pada level yang dijabarkan Barry Bennett?
Belumlah, masih jauh. Masih dalam proses…
Tetapi semakin hari saya merasakan kedamaian yang makin besar. Why?
Yang kerap membuat galau dan kehilangan damai, karena kita ‘memaksa’ apa yang kita inginkan terjadi.
Sekarang apa pun saya serahkan kepada Tuhan dan pasrah.
Kalau belum dapat apa yang saya inginkan, berarti belum waktunya.
Saya yakin Tuhan mengasihi lebih daripada saya dapat mengasihi diri saya sendiri.
Percaya saja!
Sambil mengingatkan diri: “Saya BUKAN Tuhan, gak usah sok ngatur!”
Lalu nikmati apa yang ada saat ini.
Mengingatkan diri lagi: “Ini yang terbaik yang Tuhan berikan. Bersyukurlah & nikmati.”
Living Content, istilah kerennya.
Koq ya lebih tenteram….
Bisa mengampuni yang mengkhianati, menyakiti dll?
Ya.
Simple. Doakan saja untuk kebaikannya, Sakit hati saya luntur.
Saya mendoakan kebaikan orang lain – termasuk yang jahat pada saya -, berarti saya menanam benih kebaikan.
Buahnya, saya pasti panen kebaikan.
Buah tidak lari dari jenisnya!
Toh tidak berarti klo mengampuni, saya mesti berhubungan lagi dengan orang itu.
Saya mengampuni demi kebaikan saya sendiri. Beban dan kemarahan terlepas. Bebas merdeka.
Orang yang jahat, biar berurusan sendiri dengan Tuhan.
Banyak yang belum dapat? Banyak!
Tapi gak usah dipikiri…
Tugas saya hanyalah mendekatkan diri dan fokus kepada-Nya. Pada saat yang tepat, Tuhan sediakan. Dia tahu waktu yang terbaik dan sempurna.
Beberapa kali mengalami masalah yang blas ga ngerti solusinya, tetapi beberapa kali sudah membuktikan, Tuhan menolong memberikan solusi seukuran Allah, bukan seukuran saya. Jauh lebih baik dan memukau daripada yang bisa saya pikirkan.
Dulu saya takut, klo diserahkan full pada Tuhan, nanti kalau diminta sama Tuhan semua bagaimana?
Setelah praktik baru tahu, ketika saya serahkan full pada Tuhan, saya justru diberi yang lebih baik. Bukannya kehilangan, malahan terima lebih banyak.
Ini sungguh-sungguh yang diluar logika saya.
God, You are So amazing!
As I look back on my life, I realize that every time I thought I was being rejected from something good, I was actually being re-directed to something better – Steve Maraboli
Ketika menoleh ke belakang, melihat kembali kehidupan saya yang lalu, saya pun menyadari, setiap kali saya berpikir kehilangan sesuatu yang baik, sesungguhnya justru saya sedang diarahkan kepada sesuatu yang lebih baik – Steve Maraboli.
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN