“Otoritas dan Iman.”
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
“Otoritas dan Iman.”
Pergumulan kita dengan iman sebenarnya merupakan pergumulan dalam memahami otoritas kita di dalam Kristus. Sekedar mengetahui bahwa ‘Tuhan dapat menyembuhkan’ atau ‘Tuhan dapat membebaskan’ bukanlah iman.
Apa yang kita tahu benar di benak kita tidak berarti bahwa iman telah lahir di dalam hati kita.
Kunci iman adalah mengetahui siapa diri kita dan apa yang ada di bawah otoritas kita.
Iman tidak rumit ketika otoritas ditegakkan. Yesus menyebut iman sebagai seorang hamba dalam Lukas 17: 6-9. Ketika kita memiliki pewahyuan tentang wewenang yang kita miliki, maka kita akan berbicara dan semua akan patuh. Ini bukan permasalahan besar. Ketika kita tidak yakin dengan otoritas yang kita miliki, ketika kita berbicara, hanya bisa dengan sikap ‘berharap’ bahwa apa yang kita katakan bisa terjadi.
Kita memiliki keyakinan penuh saat kita membelanjakan uang yang memang kita miliki. Ini uang kita maka kita bisa membeli kopi, membayar sewa atau membeli sepatu baru jika kita mau. Uang akan mengikuti keinginan orang yang memilikinya. Orang yang memiliki uang tidak berpikir dua kali, tidak perlu khawatir, kalau-kalau uangnya tidak mematuhinya. Dia memiliki otoritas atas uang di tangannya dan dapat membeli apa saja yang dia inginkan.
Iman, seperti juga uang, meresponi seberapa besarnya pengetahuan kita tentang otoritas yang kita miliki. Saya tidak dapat membelanjakan uang Anda tetapi saya dapat membelanjakan uang saya karena saya tahu itu milik saya. Ketika saya memahami bahwa penyakit, kegagalan, dan kehilangan berada di bawah otoritas saya, saya dapat berjalan dalam iman yang sempurna dan melihat kebutuhan itu terpenuhi. Saya tahu bahwa Tuhan telah menyediakan dan memberi saya otoritas penuh untuk menggunakan sesuai hukum-hukum-Nya. Tidak ada kekurangan di dalam Kerajaan Allah!
Seberapa percayakah kita pada rekening kita sendiri? Sebanyak yang bisa kita pahami dengan semangat Anda!
Saat kita mendapatkan pewahyuan tentang otoritas kita di dalam Kristus, iman kita yang merupakan iman Allah sendiri yang dikaruniakan-Nya di dalam kita, akan melompat menjadi bentuk tindakan.
Iman timbul karena mendengarkan Firman Tuhan (janji-janji Tuhan dalam perjanjian covenant-Nya) di dalam roh kita.
Ketika kita tahu bahwa kita memiliki uang di bank, kita berbelanja tanpa rasa takut. Ketika kita tahu, siapa diri kita di dalam Kristus, kita menerima kesembuhan, pembebasan dan penyediaan sambil beristirahat di dalam Dia.
Itu adalah warisan milik kita!
[Repost ; “Authority and Faith”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra]
]
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/