“Apakah Iman Anda Diaktifkan?”
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
“Apakah Iman Anda Diaktifkan?”
Iman dipahami dengan mendengarkan Firman Tuhan dalam roh kita. Hingga kita memiliki pewahyuan tentang kebenaran Firman Tuhan di dalam diri kita, sebelum itu, iman akan tetap pada pemahaman tingkat manusia. Ini akan menjadi pergumulan yang membutuhkan kekuatan pikiran dan formula.
Namun begitu kita bisa mendengar dari Tuhan (memperoleh pewahyuan berupa pengetahuan, “melihat” jawabannya, sesuatu yang menghidupkan roh kita, dll.), Iman akan diaktifkan. Iman itu datang dari pendengaran!
Kita tahu bahwa kita telah mendengar dari Tuhan, ketika iman menjadi hidup.
Seringkali kita hanya tahu bahwa kita telah mendengar Tuhan, karena kita memiliki iman untuk sesuatu. Mendengar, mungkin saja bukan kejadian yang disengaja, tetapi suatu pagi ketika bangun tidur, kita memiliki semangat untuk sesuatu yang sebelumnya nampak mustahil. Mungkin Roh memberikan kesaksian pada roh kita saat kita terlelap. Beberapa benih Firman yang ada di tanah hati kita bermunculan dan iman pun bertunas.
Iman dilepaskan dengan cara bertindak berdasarkan pendengaran rohani itu. Ketika iman diaktifkan, kita akan tahu apa yang harus dilakukan. Kita tahu apa yang harus dikatakan. Kita tidak akan berjalan di alam keraguan lagi. Mungkin kita tidak melihat akhir dari awal, tetapi akan melihat langkah selanjutnya. Memiliki sukacita Tuhan. Memiliki damai sejahtera yang melampaui segala akal. Mungkin ada rintangan di jalan yang kita lalui, tetapi ketika iman hidup, rintangan itu sekarang hanya berupa gundukan kecil, bukan gunung.
Dengan pengetahuan menurut akal manusia, perlu menggunakan segenap kekuatannya, justru membawa kita terjebak di alam nyata. Berbeda dengan Iman yang membawa kita kepada yang tak terlihat. Itu adalah bukti dari hal-hal yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1).
Melihat yang tak terlihat dan bertindak seolah-olah itu sudah tercipta.
Persetujuan secara mental bukanlah iman. Nampaknya seperti iman, banyak yang tidak bisa membedakannya.
Persetujuan secara mental menyatakan bahwa Firman itu benar dan Alkitab adalah kehendak Tuhan bagi manusia.
Persetujuan secara mental mungkin mengakui kebenaran Firman Tuhan tetapi tidak bertindak berdasarkan itu. Indra alamiah kita tidak dapat melihat kedalam alam Roh. Hanya iman yang bisa melakukan itu.
Iman diaktifkan dengan mendengarkan Firman Tuhan dalam roh kita. Sampai kita bisa mencapainya, sebelum itu, kita hanya bergumul dengan iman manusiawi kita sendiri.
[Repost ; “Is Your Faith Activated?” – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].
YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU ?
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
Klik:
https://mpoin.com/