Articles, Christianity

“Hati: Pabriknya Iman!”

“Hati: Pabriknya Iman!”

Hati kitalah yang menentukan kehidupan kita.
Bagaimana hati kita menanggapi Tuhan dan Firman-Nya, akan menentukan jalan menuju kegagalan serta frustrasi, atau justru kehidupan berkelimpahan yang telah dijanjikan Yesus.

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Amsal 4:23 (TB)

Sering kali kegagalan menerima dari Tuhan, merupakan pewahyuan bagaimana keadaan sesungguhnya hubungan hati kita dengan-Nya.
Kita bisa saja mengetahui doktrin yang benar, diyakinkan akan Kebenaran dan bersukacita dalam kasih karunia-Nya, tetapi jika hati kita keras terhadap-Nya, kita sedang menipu diri kita sendiri.

Selanjutnya firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, perhatikanlah segala perkataan-Ku yang akan Kufirmankan kepadamu dan berikanlah telingamu kepadanya.
Yehezkiel 3:10 (TB)

Iman adalah masalah hati. Hati kita adalah pabriknya iman.
Pergumulan kita dengan iman, sesungguhnya merupakan indikasi dari hati yang mengeras. Tidaklah berarti kita memiliki kebencian terhadap Tuhan, hanya saja kita belum belajar apa artinya berhubungan dengan Tuhan dan Firman-Nya dengan hati.
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan ….”
Roma 10:10 (TB)
Kita bisa menambahkan aspek penebusan apa pun kepada ayat itu.
“Karena dengan hati orang percaya pada …… kesembuhan, damai sejahtera, kegembiraan, kemenangan, dll.”
Yang keluar dari hati adalah masalah kehidupan.
Dari hatilah muncul kata-kata, pikiran, sikap dan tindakan.

Depresi adalah masalah hati.
“Amsal 12:25 (TB) Kekuatiran dalam hati membungkukkan orang, tetapi perkataan yang baik menggembirakan dia.”
Amsal 12:25 (TB)

Kesembuhan adalah masalah hati.
“Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.
Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.”
Amsal 4:20-22 (TB)

Damai Sejahtera adalah masalah hati.
“Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu.”
Kolose 3:15 (TB)

Menjadi orang yang mendua hati adalah masalah hati.
“… sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Yakobus 4:8 (TB)

Daftarnya bisa terus berlanjut. Bagaimana kita berhubungan dengan Firman Tuhan di dalam hati kita, menentukan jalan hidup kita.
“Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku.”
Yeremia 15:16 (TB)

Pastikan hati kita lembut di hadapan Tuhan.
Apakah Firman-Nya menyenangkan hati kita?
Apakah kita menjalani kehidupan yang dipenuhi damai sejahtera atau justru penuh dengan kegelisahan?
Manusia tidak hidup dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.

[Repost ; “The Heart: The Factory of Faith”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
NOKIA, OBAMA & GEREJA
Rahasia Doa Terjawab? Sepakat Dengan Tuhan.
Apa Yang Kita Wariskan Bagi Generasi Mendatang?