Expect More, Not Less
Artikel Kristiani
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Judul: Expect More, Not Less
Penulis: Barry Bennett (FB)
Translate: YennyIndra
Harapkan Lebih, Bukan Kurang.
“Sesungguhnya Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan akan membuat engkau sangat banyak.” Ibrani 6:14 (TB)
Janji-janji Allah tidak tergantung pada masa kita hidup saja. Kemampuan Allah untuk memberkati anak-anak-Nya tidak tergantung pada politik, ekonomi mau pun virus. Seolah hal ini mengatakan, bahwa hukum gravitasi dan matematika hanya berfungsi ketika segala sesuatu berjalan dengan baik. Jika seseorang sedang menderita, apakah gravitasi berhenti dan 2 + 2 tidak lagi sama dengan 4?
Tantangan sesungguhnya bagi orang percaya, adalah mempercayai bahwa perkenanan, berkat, dan hati Tuhan untuk peningkatan tetap “ya dan amin.” Sementara banyaknya tantangan karena hilangnya pekerjaan atau penghasilan selama masa ketakutan global berlangsung, itu tidak berarti bahwa Allah ada di surga meremas-remas tangan-Nya dengan khawatir. Kekuatan berkat dan penggandaan atau multiplikasi tetap aktif.
Jangan batasi dengan apa yang Anda lihat dengan mata jasmani. Ketika Yesus melipatgandakan roti dan ikan, Dia tidak memulai dengan mengeluh dan khawatir. Dia tidak menghitung jumlah orang yang hadir dulu, lalu melihat persediaan yang ada dan pingsan. Meski pun ada kekurangan yang serius secara alami, tetapi Yesus melihat kelimpahan di dunia Roh.
Yesus bertanya kepada mereka: “Berapa roti ada padamu?” Jawab mereka: “Tujuh.”
Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan.
Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.
Markus 8:5-8 (TB)
Yesus memanfaatkan situasi dalam kekurangan, yaitu, krisis, dan mengubahnya, tidak hanya cukup untuk saat ini saja, namun berlebihan hingga sisa sebanyak 7 keranjang penuh makanan. Ada multiplikasi di tengah kekurangan!
Bagaimana caranya?
1. Dia *bersyukur* atas apa yang dimilikinya.
“Dia mengambil tujuh roti dan mengucap syukur.”
2. Dia *menggunakan* apa yang Dia miliki.
“(Dia) memecah-mecahkan roti dan memberikannya kepada murid-murid-Nya.”
3. Dia *memberkati* apa yang Dia miliki.
“… beberapa ikan kecil; dan telah memberkati mereka … ”
Pewahyuan ini sangat kuat dan dapat menjadi jawaban bagi masa depan, jika kita bersedia “melihat” dan melakukannya.
Apakah kita ingin mengalami peningkatan dalam krisis saat ini?
Apakah kita percaya bahwa peningkatan itu mungkin? Bersyukurlah atas semua yang kita miliki.
Taburlah apa yang Anda miliki. Beri maka kamu akan diberi. Berkatilah apa yang kita miliki. Jangan mengutuki apa yang tidak kelihatan. Ini menjadi kekuatan yang tak terlihat yang mencuri berkat kita.
Berkati hidup, keluarga, sumber daya dan masa depan kita. Lepaskan kuasa berkat, peningkatan serta harapkan agar datang pada saat ini, dengan lebih banyak, bukan lebih sedikit.
******
Expect More, Not Less
“Surely blessing I will bless you and multiplying I will multiply you.” (Heb. 6:14)
The promises of God are not dependent upon the times in which we live. God’s ability to bless His children doesn’t depend on politics, economics or viruses. That would be like saying the laws of gravity and mathematics only work when things are going well. If people are suffering, does gravity cease and 2 + 2 no longer equal 4?
The true challenge is for believers to believe that God’s favor, blessings and heart for increase remains “yes and amen.” While many are being challenged with the loss of job or income during this time of global fear, it doesn’t mean that God is in heaven wringing His hands with concern. The powers of blessing and multiplication remain active.
Don’t feel limited to what you see with your natural eyes. When Jesus multiplied the loaves and fishes, He didn’t begin by complaining and worrying. He didn’t count the people and then look at the supplies and collapse on the ground. Though there was serious lack in the natural, Jesus saw abundance in the world of the Spirit.
He asked them, “How many loaves do you have?” And they said, “Seven.” So, He commanded the multitude to sit down on the ground. And He took the seven loaves and gave thanks, broke them and gave them to His disciples to set before them; and they set them before the multitude. They also had a few small fish; and having blessed them, He said to set them also before them. So, they ate and were filled, and they took up seven large baskets of leftover fragments. (Mark 8:5-8)
Jesus took a time of lack, i.e., a crisis, and turned it not only into enough for the moment but came away with 7 baskets full of food. There was multiplication in the midst of lack!
How?
1. He gave thanks for what He had. “He took the seven loaves and gave thanks.”
2. He used what He had. “(He) broke them and gave them to His disciples.”
3. He blessed what He had. “…a few small fish; and having blessed them…”
This is a powerful revelation and could be the answer to your future if you will “see” it and live it. Do you want to increase in the current crisis? Do you believe that increase is possible? Be thankful for all that you have. Sow what you have. Give and it shall be given unto you. Bless what you have. Don’t curse what is visible. It steals the power of the invisible. Bless your life, your family, your resources and your future. Unleash the power of blessing and increase and expect to come through this time with more, not less.
YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN