“Relative Contradictive dalam Profesi – Aneh tapi nyata, nyleneh tapi fakta.”
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
“Relative Contradictive dalam Profesi – Aneh tapi nyata, nyleneh tapi fakta.”
Beberapa hari lalu saya mengutip dari Book Review “Attitude” Authored By John C. Maxwell –Professor M.S.Rao, Reviewer – hasil “Stanford Research Institute” . Lalu masuklah japri dari salah seorang guru saya, P. Eka wartana.
Ternyata P. Eka menulis buku “Relative Contradictive dalam Profesi.” Dengan sub judul: A Thinking Transformation Journey”
Aneh tapi nyata, nyleneh tapi fakta.”
Rupanya buku ini membahas juga kontradiksi antara hasil riset Stanford dengan pendapat Daniel Goleman, sang pencetus EQ.
Wow… seru nich!
Sekaligus ini membuktikan, betapa hikmat dunia selalu berubah. Berbeda dengan hikmat Tuhan yang tidak berubah, dahulu, sekarang dan selamanya.
******
Inilah cuplikan dari buku P. Eka:
Sukses, EQ dan IQ
Cukup mengherankan ketika masih ada orang yang mengatakan bahwa “Sukses ditentukan oleh kecerdasan emosional (EQ) 80% dan sisanya 20% oleh kecerdasan intelektual (IQ)”.
Katanya, ungkapan itu berasal dari pencetus kecerdasan emosional, Daniel Goleman. [Menurut John Maxwell, ini dari Stanford Research Institute”]
Padahal pernyataan itu sudah dipatahkan oleh Daniel Goleman, pada tahun 2006. Entah karena tidak paham, atau orang dengan sengaja memakainya untuk kepentingan marketing?
Ini penjelasan Daniel Goleman, author dari Emotional Intelligence:
“Unfortunately, misreading of this book has spawned some myths, which I would like to clear up here and now. One is the bizarre—though widely repeated—fallacy that “EQ accounts for 80% of success. This claim is preposterous”
Intinya beliau mengatakan bahwa klaim bahwa EQ menentukan 80% sukses adalah salah dan tidak masuk akal.
Kita semua tahu bahwa kecerdasan emosional itu sangat penting dalam kehidupan kita. Namun peranan IQ tidak kalah pentingnya. Semuanya tergantung dari profesi apa yang dikerjakan oleh seseorang. Di sinilah letak relativitasnya.
Ada profesi yang membutuhkan EQ tinggi, misalnya salesman, customer relation, dan profesi lainnya yang membutuhkan kemampuan untuk mengenal emosi orang lain dan diri sendiri. Mereka bisa sukses dengan mengandalkan EQ-nya.
Di lain pihak, ada profesi yang membutuhkan IQ tinggi, misalnya orang IT, mechanics, electrician, petugas statistic, accountant, dan lainnya. Peran IQ buat profesi ini jauh lebih tinggi untuk kesuksesannya dalam karier.
Selain itu masih ada factor factor lain yang menentukan sukses tidaknya seseorang: tingkat ilmu yang dimilikinya, lingkungan dan koneksinya, ketangguhannya menghadapi tantangan (AQ: Adversity Quotient), dan factor “luck” juga. Kita perlu melihatnya dari sudut yang luas supaya tidak terjadi cognitive distortion (penyimpangan pengertian).
Orang yang EQ ataupun IQ-nya tinggipun tidak bisa sukses kalau mentalnya mental krupuk (AQ nya jongkok). Ketika menghadapi tantangan, apalagi masalah, langsung menyerah.
Saya kenal pengusaha yang sukses besar dengan IQ yang jauh lebih tinggi dari EQ-nya. Sampai sekarang perusahaannya masih kokoh berdiri dan berkembang.
Pembelajarannya:
Generalisasi bisa menyesatkan pikiran orang. Karenanya, tidak bisa dipakai untuk hal hal yang relative sifatnya, seperti halnya tentang peran EQ dan IQ ini. Ada profesi yang membutuhkan EQ tinggi untuk sukses dan ada yang sukses karena IQ yang tinggi.
Selain keperluan untuk EQ dan IQ, masih banyak lagi factor lainnya yang menentukan sukses seseorang: pendidikan, pengalaman, usaha, passion, lingkungan, keluarga, keberuntungan (luck), ketangguhannya menghadapi tantangan dan kesulitan (AQ: Adversity Quotient), integritas (kejujuran, komitmen).
Dalam menilai sesuatu kita perlu melihatnya dari berbagai sudut pandang. Melihat dari satu sudut pandang saja akan mengarahkan kita ke pemikiran yang keliru.
Kesalahan menilai hal hal yang relative bisa menimbulkan kontradiksi.
********
Apa yang diungkapkan di atas adalah Pengetahuan Natural.
Di samping memahami pengetahuan natural, kita butuh Pengetahuan Firman Tuhan, karena Firman adalah Allah itu sendiri.
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
Luck, keberuntungan itu dari Tuhan, bukan kebetulan.
Tuhanlah yang bisa membawa kita ke tempat yang tepat, pada saat yang tepat, menjadi orang yang tepat, memiliki solusi yang tepat, kreatifitas unik yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Itu semua karena Hikmat Tuhan.
Tidak bisa dipelajari dan tidak bisa dihitung secara eksak.
Setiap kita perlu menyiapkan diri menjadi pribadi yang terbaik- excellence, dengan mempelajari baik pengetahuan natural mau pun pengetahuan tentang Allah, mengenal-Nya secara pribadi. Sehingga mampu mengelola tanggungjawab dan mengelola apa yang Tuhan percayakan dalam kehidupan kita.
Ringkasnya, mampu menjadi wadah yang siap mengalirkan-Nya.
Hmm… sekarang teman-teman tahu kan rahasia mengapa Seruput Kopi Cantik simple, menarik tetapi berkualitas? Karena ada guru-guru dan sobat-sobat hebat yang selalu support dan memberikan resources yang bagus-bagus.
Love you all ….
Yuk…. kita belajar..
Unless the Lord builds the house, the builders labor in vain. Unless the Lord watches over the city, the guards stand watch in vain. In vain you rise early and stay up late, toiling for food to eat— for he grants sleep to those he loves.
Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.
Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah — sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan