Kekuatan Hasrat…Wow….
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Kekuatan Hasrat….Wow…
Semoga Dia memberi Anda apa yang diinginkan hati Anda dan memenuhi seluruh tujuan Anda. (Mzm. 20:4 CSB)
Yang membedakan orang percaya yang pasif dengan orang percaya yang menang adalah Hasrat.
Menginginkan alias Berhasrat artinya “mengejar dengan sungguh-sungguh”.
Yesus berbicara tentang “mencari dahulu” kerajaan-Nya. Surat Ibrani menyatakan bahwa Allah memberi pahala kepada mereka yang tekun mencari Dia. Hasrat mengubah orang Kristen yang tidak fokus menjadi pemenang yang dipenuhi iman.
Sebuah keinginan lahir dari sebuah visi. Baik itu visi pernikahan, visi pelayanan, karier, rumah tangga, kesembuhan, atau apapun yang Tuhan janjikan kepada kita, setiap keinginan dimulai dari sebuah visi. Visi atau penglihatan terkandung di dalam Firman Tuhan. Ketika kita memahami hakikat dan kebaikan Tuhan, kita mulai “melihat” kemungkinan-kemungkinan dan keinginan-keinginan yang dikandungnya.
Terlalu banyak orang yang merana dalam kekurangan, dengan masalah kesehatan dan kesulitan lainnya karena mereka telah menerima keadaan mereka saat ini dengan pasrah, tanpa daya juang.
Tidak ada keinginan sejati untuk bebas, yang ada hanyalah keinginan kosong yang tidak menghasilkan keyakinan atau iman.
Keinginan dari Tuhan akan menciptakan energi dan fokus. Ini akan memotivasi orang beriman untuk belajar, mendeklarasikan dan menjadi berpikiran tunggal.
Keinginan untuk sembuh harus menciptakan gaya hidup yang kecanduan mengenal Sang Penyembuh, membaca buku penyembuhan, dan mendengarkan pengajaran tentang kesembuhan. Keinginan untuk meningkatkan perekonomian harus menciptakan energi dan fokus yang sama.
Kita selalu mengejar apa yang kita inginkan apakah itu keinginan Roh, atau keinginan daging. Kita senantiasa menyediakan waktu untuk hal-hal yang membuat kita bersemangat.
Keinginan dan visi yang datang dari Tuhan melahirkan hubungan, keadaan dan berkat yang belum pernah ada sebelumnya. Seringkali, hal-hal yang tidak mungkin terjadi, tidak akan pernah terjadi karena tidak ada seorang pun yang memiliki visi.
Visi untuk “menciptakan” kehidupan yang lebih baik seringkali hilang karena kita tidak bersekutu dengan Sang Pencipta.
“Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, maka kamu akan terkabul.” (Yohanes 15:7)
Apa yang kita ijinkan Tuhan masukkan ke dalam hati?
Apakah kita siap untuk menerima visi baru?
Dapatkah kita melihat diri kita fokus, berkomitmen, dan penuh keyakinan?
Keinginan atau hasrat Tuhan akan menjadi kehidupan bagi Anda!
Namun ketika keinginan datang, itu adalah pohon kehidupan. (Amsal 13:12)
Saat kita bersekutu dengan Tuhan, baik dalam doa, pembacaan firman mau pun pembicaraan dua arah dengan-Nya, kita menerima energi yang supernatural.
Mimpi-mimpi kita berkembang, seukuran Allah.
Hasrat, semangat, ide pun seolah melompat-lompat dengan penuh gairah, untuk merealisasikan mimpi.
Thrilled…. berkobar-kobar, pertanda perjumpaan pribadi kita dengan Tuhan.
Tidak ada pencapaian besar bisa tercipta, tanpa Tinggal di dalam Tuhan – Abide, yang tentu menuntut keintiman.
Keintiman dengan Tuhan tidak dapat dicapai tanpa menghabiskan waktu berduaan dengan-Nya.
Namun kita juga harus belajar bersekutu dengan Tuhan dalam aktivitas kita sehari-hari.
Kita perlu memiliki kesadaran akan kehadiran-Nya, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
Alias sadar, Dia tidak pernah meninggalkan mau pun membiarkan kita.
Kita harus tinggal di hadirat-Nya.
Benar sekali bahwa tanpa Yesus, kita tidak dapat berbuat apa-apa. Namun benar juga bahwa kita tidak pernah tanpa Dia (Matius 28:20 dan Ibrani 13:5).
Perlu ada keseimbangan di sini. Kita perlu menyadari ketergantungan kita sepenuhnya kepada-Nya tetapi tidak terlalu fokus pada ketidakmampuan kita sehingga kita lupa bahwa kita dapat melakukan segala sesuatu melalui Dia (Filipi 4:13).
As He is so are we in this world. Sama seperti Yesus, kita ada di dunia ini.
Bahkan kita dapat melakukan hal-hal yang lebih besar daripada yang Yesus lakukan.
Caranya?
Dengan bermitra dengan Tuhan dan menjadi bejana yang mengalirkan Allah, maka pencapaian kita pun seukuran Allah.
Semakin kita menyerahkan diri untuk dipakai-Nya, semakin besar karya Allah yang dapat tercipta melalui kita.
Mau? Yuk… belajar lebih lagi menjadi bejana yang benar-benar rendah hati untuk dipakai-Nya!
We do not reign in life through our performance. We reign in life through our position in Christ! – Robert Morris.
Kita tidak berkuasa dalam hidup melalui kinerja kita sendiri. Kita berkuasa dalam kehidupan melalui posisi kita di dalam Kristus! -Robert Morris.
Sumber: Barty Bennett.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan