Apakah Kita Benar-Benar Menjadikan Tuhan Itu Allah Kita?
Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra
Apakah Kita Benar-Benar Menjadikan Tuhan Itu Allah Kita?
Dieeenkk….. Pertanyaan yang menyentak bukan?
Kita senang sekali mendengar janji Tuhan:
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
YESS…. Masa Depan yang penuh harapan!
Namun jangan salah, JANJI TUHAN TIDAK TERJADI SECARA OTOMATIS!
Oh….. lalu bagaimana caranya agar terealisasi?
Carrie Picket mengajar “Time Management”…. tentu sebagian besar kita merasa ah, kira-kira tahulah, bagaimana menggunakan waktu secara efektif, agar pencapaian dan kinerja kita makin maksimal. Benarkah?
Ternyata berbeda 180 derajad!
Carrie menegaskan Visi dan Tujuan hidup kita yang utama sebagai orang yang beriman dan percaya Tuhan adalah
Membangun Hubungan Dengan Tuhan.
Time Management adalah bagaimana menggunakan waktu sesuai Hikmat Tuhan.
Waktu kita adalah Karunia Tuhan!
Melalui pelajaran ini kita belajar menemukan, mengelola dan menggunakan waktu sesuai kehendak-Nya.
Masih ingat bukan?
Hidup, waktu, karunia, uang dan s3gala sesuatu yang kita miliki, sesungguhnya titipan Tuhan.
Nach sebagai pengelola yang bertanggung jawab dan efektif, maka kita menjalaninya bersama dengan Tuhan. Langkah demi langkah bersama -Nya, dengan cara demikian kita merealisasikan Masa Depan Yang Penuh Harapan, sesuai dengan janji-Nya.
Manajemen Waktu BUKANLAH sebuah ketrampilan atau seni mengatur serta mengorganisir menurut cara kita sendiri, bagaimana menggunakan atau mengelola waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, namun yang terpenting adalah memahami bahwa Manajemen Waktu adalah tentang menyerahkan waktu serta jadwal kita kepada Tuhan. Mengijinkan-Nya menentukan apa yang menjadi prioritas serta mengatur penggunaan waktu kita setiap hari, dengan menyadari bahwa waktu kita sesungguhnya adalah karunia-Nya.
Banyak orang yang begitu sibuknya melakukan hal-hal baik dan ‘merasa’ sedang melayani Tuhan.
Padahal setelah dikaji ulang, hasilnya tidak seberapa bahkan amat sangat tidak sepadan dengan usaha dan waktu yang dihabiskannya. Nampak sibuk, kelelahan tetapi tidak memberi dampak yang signifikan bak orang kelelahan memukul angin belaka.
Sibuk melakukan banyak hal untuk Tuhan, TIDAK berarti kita memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan.
Tidak sedikit orang-orang yang sibuk ‘melayani’ Tuhan tetapi mereka terpisah dari Sang Sumber Air Kehidupan, yaitu Allah sendiri.
Membangun hubungan dengan Tuhan adalah hal terpenting yang bisa kita lakukan. Karena Tuhanlah pusat kehidupan yang membuat setiap sisi dan aspek kehidupan kita berhasil.
When you flow with the Lord, you will find all things fall into place.
Ketika Anda mengalir bersama Tuhan, Anda akan menemukan segala sesuatunya berada pada tempat yang seharusnya.
Kita tidak bisa melakukan hal baik tanpa Tuhan. Kita hanya dapat membagikan kepada orang lain, apa yang kita miliki. Ketika kita melekat pada Sang Sumber Air Kehidupan, dan menjadi bejana yang taat untuk mengalirkan-Nya, maka dari dalam diri kita akan mengalir aliran-aliran Air Hidup: Kasih Allah, Hikmat-Nya, solusi-Nya, kuasa-Nya… yang akan menjawab kebutuhan orang-orang di sekeliling kita.
Ketika kita mengijinkan Tuhan benar-benar menjadi Allah dan Prioritas Utama kehidupan kita, maka Dia yang akan menetapkan Visi dan tujuan hidup kita, lalu Dia pula yang akan mengarahkan apa yang harus kita lakukan, bagaimana caranya, kapan harus dilakukan, dan bagaimana cara melakukannya.
Ibarat kita ikut tour, guide sudah mengatur dan menata jadwal kita serta menyediakan apa pun yang kita butuhkan di sepanjang perjalanan kehidupan kita.
Yang kerap terjadi, kita sibuk menyusun rencana kita sendiri bersadarkan pengalaman, trend dunia, apa yang masuk akal bahkan minta sarannya justru kepada teman dan para pakar, lalu menuliskannya di kertas dan menghadap Tuhan dalam doa, minta Tuhan acc, tandatangan serta memberkatinya.
Tuhan dijadikan ‘tukang stempel’
Carrie menjelaskan, rencana Tuhan justru memberi kita selembar kertas kosong dan meminta kita menandatanganinya.
“Lho koq kosong Tuhan?”
“Biarkan Aku yang mebgisinya, tugasmu adalah membangun hubungan dengan-Ku setiap hari dan mengikuti arahan-Ku dengan taat….”
Dan kita pun terpukau… karena setiap langkah yang kita jalani bersama Tuhan, merupakan suatu mujizat!
Hidup jadi mudah dan ringan karena Tuhan yang mempertemukan kita dengan orang-orang yang tepat. Pintu-pintu terbaik terbuka…. kita tinggal memasukinya. Kesuksesan tercipta tanpa sengaja…. dengan Rest in The Lord.
Pertanyaannya:
Bersediakah kita untuk taat?
******
Menjalani kehidupan sesuai rancangan Tuhan, dibutuhkan hikmat agar kita tahu mana yang harus kita jalani dan mana yang harus berkata Tidak!
Agar efektif menjadi pribadi sesuai rancangan Tuhan, dan bisa dengan maksimal merealisaaikan tujuan Tuhan bagi hidup kita, maka kita harus berani menolak yang baik dan memilih menjadi yang terbaik.
Akan banyak sekali tawaran untuk terlibat dalam berbagai hal ‘baik’.
Kita tidak bisa menyenangkan semua orang dan tidak bisa pula memenuhi harapan semua orang.
Kita tidak bisa juga menjadi:
“Jack of all trades, master of none” – seseorang yang mencoba-coba banyak keterampilan, namun tidak memiliki keahlian yang spesifik, tidak menjadi expert, ahli di bidang tertentu. Akibatnya kita tidak bisa menjadi solusi.
Tuhan sudah memberi tugas bagi setiap kita secara spesifik dan tak tergantikan. Penuhi tujuan itu…
Jadilah yang terbaik, the best di sana.
Untuk itulah kita lahir dan ada di dunia ini.
Berhenti meniru dan membandingkan diri dengan orang lain.
Jika kita memainkan peran kita sesuai dengan rencana Tuhan, maka kita bisa melihat buahnya. Fokus pandang Tuhan saja.
Tugas kita mengetahui mana yang tugas kita dan yang bukan. Mengerjakan tugas orang lain akan menyebabkan kita kelelahan dan burn-out.
Hidup dalam jalan-jalan dan pimpinan Tuhan adalah hidup dalam hikmat. Kita berpikir dan menyerahkan diri agar seluruh kehidupan kita selaras dengan firman-Nya lebih dan lebih lagi…. sehingga jalan Allah menjadi Satu-Satunya jalan kita.
Siap praktik? Yuk….
The wisdom of the prudent is to understand his way: But the folly of fools is deceit.
Mengerti jalannya sendiri adalah hikmat orang cerdik, tetapi orang bebal ditipu oleh kebodohannya.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan