Articles, Christianity

What Do You Say?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

What Do You Say?

Ketika seorang wanita mengandung seorang anak dan kesal serta lelah menunggu setelah 6 bulan, apa yang akan Anda katakan?

“Huh…. tidak masuk akal. Bayi normal itu lahir setelah kandungan berusia 9 bulan 10 hari. Masa baru hamil 6 bulan, ngotot bayi mau dilahirkan?”, komentar orang normal sambil geleng-geleng kepala.

Jika seorang petani menanam jagung dan merasa tertekan, stress, karena tidak ada panen setelah 2 minggu, apa yang akan Anda katakan?

“Lhah… jagung itu butuh waktu 60-70 hari baru bisa dipanen! Masa baru 2 minggu sudah komplain mau panen jagung…
Gak masuk akal….”, komentar orang pada umumnya.

Apa yang akan Anda katakan kepada petani yang tidak menanam apa pun dan mengharapkan hasil yang sama seperti petani tetangganya?

“Ini lebih gak masuk akal lagi..Wong ga menanam benih koq mau panen? Di mana logikanya? Alamaaak…..”

– Akal sehat akan menanggapi ibu hamil bahwa memiliki bayi membutuhkan waktu sembilan bulan, bukan enam.
– Akal sehat akan memberi tahu seorang petani bahwa jagung tidak akan matang untuk dipanen dalam dua minggu.
– Akal sehat akan memberi tahu petani lain bahwa jika dia tidak menanam apa pun, dia semestinya tidak mengharapkan apa pun.

Yesus dengan jelas menjelaskan, kerajaan Allah bekerja menurut prinsip rohani/alamiah dari menabur dan menuai (Markus 4:1-20).
Dia membandingkan benih alami dengan Firman Tuhan.
Beliau menjelaskan tentang macam-macam tanah dan potensi hasilnya. So simple!
Mengapa begitu banyak orang percaya bergumul dengan kebenaran sederhana ini?
Bahkan ada orang kristen yang ngotot berdoa minta diberi berkat, tetapi dia sama sekali tidak menabur benih.
Logikanya bagaimana???

*****
Kesembuhan itu Tuaian

Mengapa orang percaya menjadi kesal, saat mereka tidak segera sembuh?
Kesembuhan merupakan tuaian, apakah itu tuaian langsung (karunia penyembuhan), atau tuaian progresif (“mereka akan sembuh”). Dalam setiap kasus, prinsip benih dan prinsip perkataan harus dipahami.

Perkataan pun merupakan benih, yang berbuah sesuai apa yang dikatakannya.

*****
Imajinasi Itu Benih

Apa yang Anda “bayangkan/Imajinasikan” hari ini adalah apa yang akan Anda tuai besok.
Banyak orang yang tidak sabar menanti terjadinya pembuahan tetapi sibuk mengeluh dan mengkritik ketika tidak ada panen.

Dari Benih, lalu terjadi pembuahan, hingga buah masak dan siap dipanen itu membutuhkan Waktu.

Selama menunggu, kita bertanggung jawab atas apa yang kita izinkan masuk ke dalam hati.
Setiap kita bisa belajar memahami berkat-berkat dan janji- janji Allah, bagaimana prosesnya. Dengan menyelaraskan diri dengan hukum-hukum alam dan hukum-Nya, mindset kita disesuaikan dengan cara pikir serta proses Tuhan.

Kita tidak selalu dapat menentukan waktu panen, itu bagian Tuhan.
Keyakinan kita yang naik atau turun, akan menentukan apakah pembuahan terjadi dengan lancar, atau justru gugur sebelum pembuahan sempurna.

Saat seorang ibu sedang mengandung, tidak diragukan lagi kelahiran merupakan sesuatu yang pasti.
Demikian pula, orang percaya yang sedang mengandung janji kesembuhan atau pemulihan dari Tuhan, sama yakinnya, suatu saat ‘kelahiran kesembuhan’ pasti datang.
Kapan kesembuhan tercipta itu bagian Tuhan.
Bagian kita Tetap Percaya, Yakin, Beriman bahwa Janji Kesembuhan-Nya Ya dan Amin.
Tidak selalu instan kadang butuh proses.

Iman bergantung pada “pendengaran”. Iman tergantung pada “konsepsi” – pengertian yang tersimpan dalam pikiran seseorang.

“Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.” Matius 13:23 TB

*****
Di doa pagi “Berdoa Berbahasa Lidah” by zoom, ada teman dari Surabaya, Siau Siang namanya.
Awal ikut doa pagi, keluhannya macam-macam. Syaraf terjepit, hingga kesakitan luar biasa dari leher, pinggang hingga ke kaki.
Kadang dia mengeluh,
“Ci Yenny, Siang gak kuat ingin mati saja… Sakitnya benar-benar tidak tertahankan.”

Sudah didoakan sepakat dengan teman-teman.
Dan sesuai Markus 11:23-24 (TB) Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya. Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

Kami percaya dan yakin, kesembuhan SUDAH ada di dalam roh orang yang sudah lahir baru. Penyakit sudah diperintahkan pergi, tetapi belum juga sembuh.
Entah mengapa, Siau Siang tidak kunjung sembuh.

Sakit ada yang penyebabnya natural, harus disembuhkan secara natural. Tetapi ada yang penyebabnya hal-hal rohani, ya diselesaikan secara rohani.

Lalu Siau Siang di terapi oleh Ongputra Logianto, yang sekolahnya langka, ambil jurusan Osteopathy, dari S1 hingga S2, plus lulus Biomedical Science. Lalu bekerja di klinik Osteopathy di Melbourne selama 6.5 tahun.
Saya sendiri sembuh total dari sakit leher, hanya dengan diajari duduk membaca dengan sikap yang benar oleh Ong.

Ternyata Siau Siang pun sakit karena salah posisi saat tiduran santai atau menonton TV dll. Beberapa kali di terapi, membaik tetapi belum tuntas.
Rasanya ada penyebab yang masih misteri, bukan masalah fisik.

Waktu pun berlalu….
Siau Siang setia ikut doa pagi dan ikut pelajaran tentang Firman Tuhan di CLUB, yang diadakan oleh P. Dolfi & B. Ninie.
Seolah tidak ada yang terjadi…
Tetapi semakin lama Siau Siang makin berubah pola pikirnya.

Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 8:32 TB

Beberapa hari yang lalu, Siau Siang bersaksi. Dia sekarang sembuh total. Ternyata selama ini dia merasa kepahitan dengan seseorang karena dia meminjamkan uang pensiun suaminya, yang berakhir uangnya raib.
Perasaan bersalah, kecewa, marah, tak berdaya dan sebagainya, yang dipendam dalam hatinya, ternyata menyebabkan dia mengalami berbagai penyakit.
Setelah belajar kebenaran firman Tuhan, firman itulah yang pada akhirnya memerdekakan Siau Siang dari penyakitnya.

Menyimpan dendam, marah, kepahitan, tersinggung itu bak kita minum racun tetapi mengharapkan orang yang menyakiti kita, yang mati. Mustahil. Justru kita sendiri yang ‘mati’
Iblis sengaja membuat hati kita terkorek terus, karena dengan demikian iblis punya pijakan, untuk menjajah hidup kita.

Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: ”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: ”Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. Matius 18:21?-?22 TB

Perintah untuk mengampuni, itu demi kebaikan kita sendiri.
Terbukti, dengan mengampuni bahkan Siau Siang dengan tulus menerima dan memeluk orang yang melukai hatinya, hatinya lega, bebas dari kemarahan dan sembuh dari berbagai penyakitnya!

Tidak ada kehidupan yang lebih baik dari hidup mentaati Tuhan! Semua perintah-Nya dirancang untuk memberi kita hari depan yang penuh harapan, penuh damai sejahtera yang melampaui segala akal manusia.

Siap praktik? Yuk….

What we believe is directly related to what we receive from God – Carlie Terradez.

Apa yang kita yakini berhubungan langsung dengan apa yang kita terima dari Tuhan – Carlie Terradez.

Sumber: Barry Bennett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Apakah meditasi Alkitabiah itu?
“Damai dan Kekuatan.”
Mission Trip Yang Tak Terlupakan.