Articles

Iman, Kesembuhan, dan Kesalahpahaman Tentang Tuhan

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Iman, Kesembuhan, dan Kesalahpahaman Tentang Tuhan

“Kalau aku percaya Yesus akan menyembuhkanku, itu iman, kan?”

Tunggu dulu… benarkah begitu?

Seringkali kita mengira sedang berdiri dalam iman, padahal tanpa sadar justru menempatkan diri dalam keraguan. Kita bilang, “Tuhan akan menyembuhkan saya,” padahal Alkitab tidak pernah berkata begitu.
Alkitab berkata, “Oleh bilur-bilur-Nya kamu TELAH sembuh.” Sudah selesai. Sudah lunas. Sudah jadi milik kita.

Ini bukan soal menunggu manifestasi, tapi percaya bahwa kita sudah memiliki apa yang Yesus telah sediakan—sekalipun mata dan tubuh kita belum melihatnya.
Iman bukan menunggu bukti, iman percaya Firman.

Kita juga sering terjebak dalam kebingungan karena tidak paham siapa Roh Kudus itu. Banyak yang berpikir sudah menerimanya, padahal belum.
Simpelnya begini:
Kalau kita punya Roh Kudus, seharusnya kita bisa melakukan hal-hal yang dijanjikan-Nya. Kalau tidak, berarti ada yang belum beres. Bisa jadi kamu belum menerima Roh Kudus alias belum lahir baru, atau imanmu masih terhalang sesuatu.

Masalahnya, banyak orang Kristen hidup dalam kabut ketidaktahuan. (Hosea 4:6)
Mereka tahu Tuhan itu baik, tapi tidak pernah sungguh-sungguh menggali Firman-Nya.
Akibatnya?
Mereka hanya berharap bisa “selamat” dan bertahan hidup. Padahal Tuhan mau kita menang—selalu. Bukan sekali-sekali.

Kita sudah dikaruniai segala berkat rohani di surga (Efesus 1:3). Tapi kalau kita tidak mengalaminya, lalu berkata, “Saya sedang menunggu manifestasi,” artinya kita belum percaya sepenuhnya. Kita mengandalkan apa yang kelihatan, bukan apa yang Tuhan katakan.

Dan inilah sebabnya banyak orang Kristen hidup dalam kondisi yang kalah. Mereka mudah bingung, cepat takut, dan sangat rentan tertuduh. Karena mereka belum menancapkan kaki mereka dalam-dalam di atas Firman Tuhan.

Iman itu bukan perasaan. Iman juga bukan semangat sesaat. Iman adalah keputusan teguh untuk percaya apa yang Tuhan katakan, dan berdiri di situ sampai kita melihat janji-Nya digenapi. Bahkan lebih dari itu—iman tetap bertahan bahkan setelah hasilnya datang.

Seperti kesembuhan. Banyak yang berkata, “Aku sudah disembuhkan,” tapi ketika gejala muncul kembali, mereka mulai ragu. “Apa aku sudah sungguh sembuh?” Tapi kalau iman kita hanya bertahan sampai gejala muncul, berarti kita belum benar-benar percaya.

Kuncinya adalah: Terus ucapkan apa yang Tuhan katakan, bukan apa yang kita rasakan.

“Just say what God says. Just say His Word.”

Firman Tuhan tidak berubah. Dan kalau Yesus adalah Firman yang hidup—yang tetap sama kemarin, hari ini, dan selamanya—maka seharusnya kita juga tidak berubah dalam pengakuan iman kita.

Petrus sempat berjalan di atas air. Dia benar-benar punya iman. Tapi saat dia melihat badai dan mulai ragu, dia tenggelam. Artinya, bukan soal seberapa besar imanmu, tapi seberapa LAMA imanmu bertahan. Iman besar adalah iman yang bertahan sampai hasilnya datang—dan tetap bertahan sesudahnya.

Tuhan tidak menarik berkat-Nya saat kamu berbuat salah. Dia tidak mencabut kesembuhanmu karena kamu marah atau lupa berdoa. Kalau kesembuhan itu didasarkan pada kelayakan kita, berarti kita sedang mendirikan kebenaran sendiri.

Tapi syukur kepada Tuhan, kita hidup oleh kasih karunia, bukan oleh usaha kita.

Jangan biarkan kebingungan atau salah pengertian menahan kita dari semua yang Yesus sudah bayarkan untuk kita miliki. Bangun iman kita. Galilah Firman. Tinggallah dalam hubungan dengan Tuhan. Karena setiap orang percaya bisa hidup dalam kesembuhan, berkat, dan kemenangan—kalau kita sungguh percaya.

Saat kita senantiasa terkoneksi dengan-Nya, Roh Kudus senantiasa menguatkan, mengarahkan dan membawa kita kepada kemenangan. Dia menemui kita di setiap level iman kita masing-masing. Dia memahami kelemahan kita maka dia menopang kita dengan tangan-Nya yang memberi kemenangan.

Jangan hanya berkata, “Aku harap disembuhkan.”
Katakan dengan yakin: “Aku SUDAH disembuhkan!”
Itu bukan sombong—itu iman.
Dan Tuhan senang ketika kita percaya pada-Nya seperti itu.

Seruput kopi cantik kita …. dan yuk praktik!

“God’s Word in your mouth is as powerful as God’s Word in His mouth.” – Reinhard Bonnke

“Firman Tuhan di mulutmu sama kuatnya dengan Firman Tuhan di mulut-Nya.” – Reinhard Bonnke

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Cara Spektakuler Viona Mengalahkan Kanker – Part 2
Asuransi VS Iman, Perlukah Punya Asuransi?
Visi, Cara & Hikmat Tuhanlah Yang Membuat Berhasil…