Articles

Uniknya Perpaduan Rusia, Mongolia & Tiongkok….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Uniknya Perpaduan Rusia, Mongolia & Tiongkok….

Dari Kota Mohe, menuju Mangui Town melewati pemandangan ke perbatasan dengan Inner Mongolia. Meski masih bagian dari China, Inner Mongolia merupakan kawasan khusus. Sebelum masuk, ada portal dan pemeriksaan di tempat-tempat tertentu. Bahkan kadang petugas naik ke bus memeriksa jumlah penumpangnya.

Peternakan Rusa Kutub yang dipelihara oleh orang dari *Suku Aoluguya* sangat menarik. Rusa makan rumput-rumput seperti cemara. Mereka jinak. Tidak lupa tentu saja jepret…. jepret… berfoto ria…
Di sepanjang park ada toko-toko ala kemah berbentuk segitiga, khas rumah suku ini.

Perubahan cuaca di daerah artik sungguh luar biasa. Beberapa hari lalu di Mohe 33 derajad, hari ini 10 derajad Celcius…. bbbrrrrr…. padahal ini summer lho…… Tour empat musim ini…. ada panas, hujan, sempat hujan es pula, dingiiiin…..alamaak….bolak balik salah kostum.

“Pernah gak membayangkan bertemu orang Eropa berbahasa Rusia di pedalaman Mongolia!”
Wow….. koq bisa?

Sejak abad ke-17, Kekaisaran Rusia mulai memperluas wilayahnya ke Siberia dan Asia Timur. Melalui Perjanjian Nerchinsk (1689) dan Perjanjian Kyakhta (1727), perbatasan antara Rusia dan Dinasti Qing (Tiongkok) ditetapkan. Melalui perdagangan, mulailah ada orang-orang Rusia yang pindah ke Kota Ergun.

Gelombang Pengungsi banyak terjadi Pasca-Revolusi Rusia (1917). Titik balik besar terjadi setelah Revolusi Bolshevik. Ribuan kaum anti-komunis (Bangsa Putih) melarikan diri ke wilayah perbatasan, termasuk Manchuria (Tiongkok Timur Laut) dan Mongolia.

Dulu di inner mongolia hanya ada suku minoritas.
Populasi orang Han, suku terbesar di Tiongkok, melonjak di Inner Mongolia setelah pembangunan kereta api (1920-1950) yang membuka akses industri dan pertanian.
Ergun, kota perbatasan, menjadi pusat budaya unik ini dimana Eropa bertemu Mongolia.

Dengan berjalannya waktu, terjadilah kawin campur, terbentuklah komunitas unik. Keturunan mereka kini dikenal sebagai Suku Rusia Tionghoa dan diakui secara resmi oleh pemerintah Tiongkok sebagai suku minoritas resmi tersendiri

Di Hulunbuir, Inner Mongolia, berdiri pemukiman Rusia dengan gereja Ortodoks, rumah kayu khas, dan kuliner Eropa seperti *roti hitam, borscht (sup tradisional Eropa Timur), dan minum vodka*.

Para wanita Rusia, konon lebih suka menikah dengan pria Suku Han yang pekerja keras dan lebih sayang keluarga. Daripada menikah dengan pria Rusia yang malas, hanya minum-minum Vodka dan kerap bersikap kasar pada istrinya.

Begitu memasuki kawasan Inner Mongolia, banyak padang rumput hijau dengan domba-dombanya.
Papan nama tertulis 3 bahasa: Mandarin, Rusia dan Mongolia.
Huruf Mongolia itu unik panjang-panjang seperti sate.
Konon sesuai makanan khas mereka.
By the way… satenya memang enak sekali dan “kaki babi panggangnya seolah meleleh di mulut,” komentar P. Indra & P. Ken.
Wuih… keren y?

Wisata di Ergun Wetland, tampak pemandangan indah kelokan Sungai Ergun yang terkenal, melalui jalan setapak dari kayu.
Bangunan di sekitarnya lebih menyerupai Rusia dengan kubah bulat dan ujung lancipnya.

Lalu mengunjungi rumah orang Rusia. Menyanyi, Menari dengan mereka. Cantik dan ganteng, hidung dan wajah Rusia tetapi kulitnya Asia lebih mulus.Dilanjut berfoto dengan mengenakan baju Rusia.

Tidak cukup hanya ke sisi Rusia, kami mengunjungi pula daerah Mongolia. Menikmati susu dan cemilan. Berfoto dengan baju Mongolia dan…. naik odong-odong lucu yang ditarik traktor di hamparan padang rumput dilengkapi bunga rumput berwarna kuning…
Wuih…. hebohnya!! Hahaha….

Malamnya gala-dinner dengan domba guling utuh untuk grup kami saja. Pakai upacara segala! Diiringi penyanyi dan MC, P. Ken & B. Helis memakai baju kebesaran Mongol, didaulat menjadi wakil. Bak pengantin ada acara potong kambing, minum arak … wow… lucu dan menyenangkan.
Domba gulingnya enaaak lho! Bumbunya meresap hingga ke dagingnya…

Pengalaman baru selalu menarik dinikmati bersama teman-teman.

“To travel is to discover that everyone is wrong about other countries.” – Winston Churchill

“Saat kita menjelajah, baru kita sadar betapa keliru anggapan kita tentang negeri orang” – Winston Churchill

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Hati: Pabriknya Iman!”
Living In God’s Best
Roh Selalu Berbicara. Apakah Anda Berharap Untuk Mendengarkan Dia?