Articles

Sukses Tanpa Harus Gagal Dulu, Memangnya Bisa?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Sukses Tanpa Harus Gagal Dulu, Memangnya Bisa?

Selama ini saya selalu percaya bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju kesuksesan. Hampir semua buku motivasi dan tokoh-tokoh sukses yang saya pelajari selalu mengulang kalimat serupa: “Kegagalan adalah guru terbaik.” Atau, “Sukses adalah hasil dari serangkaian kegagalan yang tidak membuatmu menyerah.”

Saya pun mengangguk-angguk setuju. Rasanya kalimat itu begitu logis, realistis, bahkan menenangkan. Seolah-olah memberi izin untuk gagal—karena toh nanti pasti sukses juga. Tapi ternyata… saya keliru.

Beberapa waktu lalu, saya sedang memperdalam satu bagian dari Firman Tuhan yang membuka mata saya lebar-lebar. Ternyata kesuksesan tanpa harus jatuh bangun pun bisa terjadi—asalkan kita sungguh-sungguh belajar Firman Tuhan dan membiarkannya bekerja dalam hidup kita.

Saya menemukan satu kata menarik yang mengubah cara pandang saya: ARTIOS. Kata ini berasal dari bahasa Yunani dan diterjemahkan dalam Alkitab bahasa Inggris sebagai “perfect” atau “sempurna.” Tapi maknanya bukan tanpa cela, melainkan “lengkap,” “matang,” atau “cukup.”

Kata ini muncul dalam surat Paulus:
“Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian, tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi (ARTIOS) untuk setiap perbuatan baik.”

Wow! Paulus tidak sedang berkata bahwa kita harus melewati berbagai penderitaan dulu supaya menjadi matang dan lengkap. Tapi bahwa Firman Tuhan sanggup menyempurnakan kita—membuat kita arif, bijak, dan mampu dalam setiap aspek kehidupan.

Selama ini, saya berpikir, “Ah, orang percaya pasti harus mengalami pencobaan dan penderitaan supaya dewasa rohani.” Tapi ternyata Firman Tuhan tidak pernah bilang begitu. Justru jika kita membiarkan Firman itu tinggal dalam hati dan kita sungguh-sungguh belajar serta melakukannya, kita bisa bertumbuh tanpa harus jatuh dan luka lebih dulu.

Saya tidak sedang mengatakan bahwa penderitaan, kegagala, dan hal-hal yang berat itu tidak bisa digunakan Tuhan. Tentu saja bisa. Banyak orang justru bertobat dan mengenal Tuhan saat mereka berada di titik terendah hidupnya. Tapi itu bukan satu-satunya cara.

Kita bisa memilih: apakah kita mau belajar lewat pengalaman pahit, atau mau lebih dulu membekali diri dengan kebenaran Firman Tuhan, sehingga saat tantangan datang, kita tetap kuat, tidak perlu jatuh, dan tetap menang.

Seorang bijak berkata, “Tuhan tidak pernah merancang penderitaan untuk mendewasakan kita. Ia merancang Firman-Nya untuk menyempurnakan kita.”

Luar biasa, bukan?

Ini menjadi pelajaran besar bagi saya. Ternyata kegagalan bukan harga mati untuk mencapai sukses. Kita bisa menghindari banyak kesalahan dan luka, jika kita memilih untuk belajar dan hidup dari Firman.

Kadang Tuhan mengirimkan guru di sepanjang kehidupan kita. Tujuannya agar kita dengan rendah hati belajar dari pengalamannya. Tidak perlu kita sendiri yang mengalami jatuh bangun.

Pengalaman orang lain bisa menjadi ‘Peta Jalan’ agar kita dapat belajar lebih cepat, lebih cerdas dan bisa menghindari ribuan pertempuran yang tidak perlu.

“One hour with a wise person can reveal truths you may never find in hundreds of pages.”

“Satu jam bersama orang bijak bisa mengungkapkan kebenaran yang tidak kita temukan meski membaca ratusan halaman buku.”

Karena itu, “Mendengar Tuhan” bukan dengan suara audibel melainkan melalui kesaksian roh, itu wajib.

Saya belajar, hidup kita ini sebenarnya bisa seperti kendaraan yang dipandu GPS ilahi. Firman Tuhan dan tuntunan-Nya melalui hubungan kita secara pribadi, merupakan petunjuk jalan yang selalu akurat. Tapi kalau kita keras kepala dan memilih “coba-coba” jalan sendiri, ya jangan heran kalau harus berputar-putar dulu, bahkan tersesat.

Hari ini, saya memutuskan untuk lebih serius dan sungguh-sungguh belajar Firman Tuhan dan membangun hubungan yang intim dengan-Nya. Karena saya tahu, Tuhan menyediakan jalan terbaik—dan jalan itu bisa tanpa luka, tanpa trauma, tanpa jatuh bangun yang menyakitkan.

Firman Tuhan cukup.
Firman Tuhan sanggup.
Dan Firman Tuhan akan menyempurnakan kita, jika kita mau taat.

Mari kita pilih jalan yang lebih baik: belajar lewat Firman, bukan lewat kesalahan.

Mau ikut belajar juga? Yuk….

“You can learn things the hard way, or you can learn from God’s Word and avoid unnecessary pain.” – Andrew Wommack

“Kamu bisa belajar dengan cara yang sulit, atau kamu bisa belajar dari Firman Tuhan dan menghindari rasa sakit yang tidak perlu.” – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Apakah Anda Memiliki Damai Sejahtera?”
Jangan lupakan: Mendengar/Membaca Firman Tuhan.
Serba-Serbi Sosmed…