Berikanlah Kepadaku Pegunungan Itu!
Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra
Berikanlah Kepadaku Pegunungan Itu!
Dulu, ketika Kaleb masih muda, ia ditugaskan sebagai salah satu dari dua belas pengintai yang mengintai Tanah Perjanjian. Bersama Yosua dan sepuluh orang lainnya, mereka menelusuri negeri yang dijanjikan Tuhan kepada umat Israel—negeri yang subur, penuh hasil, dan berlimpah susu dan madu.
Namun ada satu “masalah besar”—orang Enak.
Kaum raksasa ini tinggal di kota-kota besar dan berkubu. Sosok mereka begitu menakutkan hingga sepuluh pengintai berkata, “Kita seperti belalang di hadapan mereka.”
Akibatnya, bangsa Israel diliputi ketakutan dan menolak masuk ke negeri itu, meski Tuhan sudah berjanji akan menyertainya.
Tuhan murka.
Akibatnya: seluruh generasi itu dihukum berkeliling di padang gurun selama 40 tahun, sampai mereka semua mati, kecuali dua orang—Yosua dan Kaleb.
Mengapa hanya mereka berdua yang selamat?
Karena mereka percaya janji Tuhan, meski semua orang ketakutan.
Dan Kaleb menyimpan janji itu selama 45 tahun!
Ketika akhirnya umat Israel masuk Tanah Perjanjian, Kaleb datang kepada Yosua dan berkata:
“Pada waktu itu Musa bersumpah: Sesungguhnya tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu… Oleh sebab itu, berikanlah kepadaku pegunungan, yang dijanjikan TUHAN pada waktu itu… sebab di sana ada orang Enak dengan kota-kota yang besar dan berkubu.”
(Yosua 14:9,12)
Perhatikan baik-baik:
Kaleb tidak menghindari tempat yang sulit,
justru ia meminta tanah yang paling menakutkan—tanah orang Enak, yang ditakuti semua orang!
Yang lain gentar, Kaleb bergairah menaklukkannya.
Di usia 85 tahun, ia berkata, “Berikan kepadaku pegunungan itu!”
Ia tidak meminta tanah datar untuk pensiun. Tidak cari tempat tenang di pinggir danau untuk bersantai ria.
Ia minta tanah penuh raksasa!
“Tanah itu dulu menakuti orang, tapi aku percaya janji Tuhan—dan aku siap berperang untuknya hari ini!”
Wow….
Itu baru iman!
Iman yang tidak meluntur karena usia.
Iman yang tidak luntur oleh penundaan.
Iman yang semakin matang, semakin menyala.
Kaleb bahkan berkata:
“Mungkin TUHAN menyertai aku, sehingga aku menghalau mereka, seperti yang difirmankan TUHAN.”
(Yosua 14:12b)
Dia tahu: bukan kekuatannya yang jadi andalan, tapi penyertaan Tuhan.
Dan Tuhan setia!
Yosua memberkati Kaleb dan memberi Hebron sebagai milik pusaka.
Alkitab menutup kisah ini dengan satu kalimat penting:
“…karena ia mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati.” (Yosua 14:14)
Itulah rahasianya!
Kaleb tidak terkenal karena otot, strategi, atau umur panjang.
Dia dikenang karena cara hidupnya yang setia kepada Tuhan—dengan sepenuh hati.
Saya rindu dikenal seperti itu.
Bukan karena prestasi dunia, tapi karena ketekunan dan iman yang bertahan sampai akhir.
Bagaimana dengan Anda?
Mungkin ada janji Tuhan yang sudah lama kita nantikan.
Mungkin kita merasa sudah terlalu tua, terlalu lelah, terlalu banyak tantangan.
Tapi ingat Kaleb: Yang lain takut pada raksasa, dia justru berkata, “Aku mau tanah itu!”
Hari ini, jangan minta hidup nyaman. Jangan cari jalan mudah.
Mintalah pegunungan itu!
Karena di sanalah janji Tuhan menanti orang yang percaya.
Tinggalkan jejak yang dapat dibanggakan saat bertemu Tuhan.
Selama kita masih hidup, belum terlambat!
Karena Tuhan kita, yang memberi janji, juga setia menggenapinya!
Dan orang yang mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati tidak akan pernah dikecewakan.
Siap?
“You are never too old to set another goal or to dream a new dream.” – C.S.
“Engkau tidak pernah terlalu tua untuk menetapkan tujuan baru atau bermimpi memiliki mimpi yang baru.” – C.S. Lewis.
YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN
#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan