Articles, Travelling

Anugerah Menikmati Gunung Everest – Puncak Tertinggi Di Dunia….. Yeaaaayyy..

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Anugerah Menikmati Gunung Everest- Puncak Tertinggi Di Dunia….. Yeaaaayyy..

“Memangnya Nepal & Bhutan bagus Bu Yenny?,” tanya Marlina, alias maybe.

“Travelling itu bukan sekedar melihat tempat yang bagus, tetapi sesuatu yang unik, berbeda, membuka wawasan serta menginspirasi. Apalagi saya penulis.”

“Mestinya ke Mount Everest. Itu pasti unik dan menginspirasi,” komentar P. Dolfi.

“Yach… gak sanggup naiknya…”

Tetapi Tuhan itu Maha-baik… senantiasa memberi melampaui apa yang bisa kita pikirkan. Ternyata ada optional tour dengan pesawat. Semua duduknya window-seat, tidak masalah duduk di sebelah kiri atau kanan, karena pesawat akan terbang hingga ke Kanchenjunga- gunung sesudah Mount Everest, lalu putar balik.
Yang lebih keren lagi: charter flight pula…jadi seluruh pesawat teman sendiri.
Praise The Lord.
I love You full, My Lord… meniru mbah Surip.

Pesawat melintasi pegunungan Himalaya, mulai dari gunung Langtang Lirung dengan ketinggian 7234 m, melintasi 21 gunung-gunung dengan ketinggian yang bervariasi dari 5970 m yaitu gunung Chihoba-Bhamare, hingga melewari gunung Sagarmatha, dalam bahasa Nepal, terkenal dengan nama Mount Everest dengan ketinggian 8848.86 m, puncak tertinggi di dunia.
Melaju lagi hingga gunung Kanchenjunga 8586 m.

Pada puncak gunung-gunung yang tinggi serta berlapis-lapis, nampak glacier menutupi puncaknya. Sebagian meleleh terkena sinar matahari, menutupi sebagian lembah, menjadi danau nan cantik memukau. Perpaduan putihnya es glacier dengan warna biru atau hijau danaunya, diantara lekukan nampak asri… dan unik. Sulit dilukiskan dengan kata-kata untuk menggambarkan keindahannya.

Berbeda dengan menonton video, hanya melihat dari sudut pandang orang lain. Mengalami sendiri sensasinya, seperti mengenal Tuhan secara pribadi—merasakan, melihat, dan menyadari kebesaran-Nya secara langsung.

*Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:*
Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya.

Hati pun meleleh … betapa Engkau mencintaiku Tuhan…
Beruntungnya bisa menikmati keindahan Mount Everest, dengan kecanggihan masa kini, tanpa bersusah payah seperti Sir Edmund Hillary, pendaki asal Selandia Baru, dan Tenzing Norgay, pemandu Sherpa dari Nepal, penakluk Mt. Everest dari ekspedisi Inggris 1953 yang dipimpin oleh Kolonel John Hunt.

Penaklukan Mt.Everest tidak hanya membutuhkan kekuatan fisik, keberanian, ketahanan, dan kerja sama tim, tetapi juga biaya yang sangat mahal.
Pada tahun 1953 dibutuhkan biaya sekitar £10.000 (setara dengan ratusan ribu poundsterling saat ini), setara 2 milyar rupiah lebih.

Tidak hanya pendaki saja, kru sebanyak 400 orang, porter Sherpa, kru pembawa ransum yang diangkut Yak, mirip banteng berbadan besar.
Wuih….

Hambatan Besarnya, Zona Kematian di atas 8.000 meter dengan oksigen yang sangat tipis, badai salju, lereng es curam di sebuah tebing setinggi 12 meter di ketinggian 8.790 meter, diberi nama Hillary Steps, menjadi rintangan terakhir yang tersulit.
Hillary memimpin dengan memanjat celah es dan menarik Tenzing ke atas.

Pada 29 Mei 1953, pukul 11:30 waktu setempat, Hillary dan Tenzing berdiri di puncak Everest (8.848 meter). Mereka mengambil foto dan menancapkan bendera Inggris, Nepal, India, serta PBB.

Saat kembali, Hillary dengan santai berkata kepada rekan-rekannya:
“Well, we knocked the bastard off.”
(“Yah, kita sudah menaklukkan si brengsek itu.”)

Keberhasilan ini menjadikan mereka pahlawan dunia. Hillary kemudian dianugerahi gelar “Sir” oleh Ratu Elizabeth II, dan Tenzing Norgay menjadi ikon kebanggaan bagi Nepal dan komunitas Sherpa.

Hillary tidak menikmati kejayaannya sendirian. Namun dia kembali ke Nepal dan mendirikan Himalayan Trust, yang membangun sekolah, rumah sakit, dan infrastruktur bagi komunitas Sherpa yang telah membantunya.

Sekian tahun kemudian, seorang wartawan bertanya pada Tenzing, mengapa dia membiarkan Hillary yang menginjakkan kali terlebih dahulu ke puncak Mt. Everest.

“Tidakkah Anda ingin juga menjadi orang pertama yang menaklukkan Everest, setelah 6 kali gagal, sebelum mendampingi Sir Hillary?”

“Tidak,” ujar Tenzing dengan bijak, “karena itu adalah mimpi Hillary… bukan mimpi saya.”

Wow… sungguh keputusan seorang yang berjiwa besar.

Pelajarannya:
Tidak ada orang yang bisa sukses sendirian. Selalu ada orang-orang yang berjasa membawa kita ke sana.

Setuju?

Travel far enough, you meet yourself.” David Mitchell

Perjalanan cukup jauh, Anda bertemu diri sendiri. “- David Mitchell

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan
#MotivasiKebaikan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Bucharest, The last Day.
Sirmione, Jambrut Di Selatan Lake Garda.
Makna Tersirat Saat Travelling (Oleh-Oleh dari Spain, Morocco & Portugal)