Articles

“Serahkan Masalahmu….”

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

“Serahkan Masalahmu….”

“Terkadang engkau terjatuh, itu karena ada sesuatu di bawah sana yang harus engkau temui.”

Bukankah tidak menyenangkan saat terjatuh?
Sakit, terluka dan tidak nyaman.

Apa yang biasa kita lakukan?
Komplain, marah, mengomel, bersungut-sungut, ‘menuduh’ Tuhan tidak mengasihi, sambil berusaha membereskannya sesuai cara kita sendiri, mengikuti persepsi kita yang belum tentu benar.

Bahkan kita tidak punya waktu, untuk berhenti sejenak dan merenung, lalu bertanya,
“Tuhan, apakah ada sesuatu yang harus saya pelajari dari peristiwa ini?”

Ketika kita sibuk terus bergerak, berjalan, maka tidak lagi ada waktu untuk evaluasi diri.

Tidak ada asap, jika tidak ada api.

Jika kita tidak tahu penyebabnya, kemungkinan akan jatuh ke lubang yang sama lagi.
Atau tahu tetapi tidak bisa membereskannya.
Mengapa tidak menuruti saja perintah-Nya?

Menarik sekali, Tuhan memerintahkan kita,
“Serahkanlah segala kekhawatiranmu, masalahmu, stresmu dst kepada-Nya, sebab Tuhan yang memeliharamu.”

Tuhan tidak mengomel, menyalahkan atau membuat kita merasa bersalah, tetapi Dia hanya meminta kita mempercayai-Nya agar Dia dapat membereskan masalah kita.

Seperti seorang anak kecil yang mainannya rusak, lalu datang kepada ayahnya.
Segera dengan terampil ayahnya membenahi bagian-bagian yang rusak.
Menjelang mainan hampir selesai diperbaiki, anak kecil itu mengambil mainan dari tangan ayahnya, sambil berkata,
“Papa saya bisa menyelesaikannya!”

Tentu saja sekarang sang ayah tidak bisa menyelesaikan perbaikannya.
Sementara anak kecil itu, yang merasa tinggal bagian finishing yang mudah, saat dia mencoba membereskannya, tidak semudah yang diduganya.

Bukankah kita kerap bersikap seperti anak kecil itu?
Kita menanti jawaban doa yang tak kunjung tiba, karena sebelum selesai kita mengambilnya lagi karena tidak sabar.
Caranya?
Dengan bertindak melalui cara yang kita pikir ‘baik’, akibatnya merusak semuanya.

Ada masalah yang ketika kita berdoa, memang tidak ada sesuatu pun yang bisa kita lakukan.
Tugas kita tinggal menanti dengan percaya, – menanti dengan iman.
Dan ini tidak mudah.
Jauh lebih mudah jika kita sibuk melakulan sesuatu. Diam dan sabar butuh iman yang besar.

Bagaimana caranya agar kita bisa bersabar?
Penuhi hati dengan firman dan janji-janji-Nya.
Saat hati penuh dengan firman Tuhan, tidak ada ruang untuk keraguan.

Dia Allah yang Mahabesar. Dia tahu yang terbaik.
Dia sedang mengatur waktu yang paling tepat agar doa terjawab dengan sangat baik melampaui apa yang bisa kita minta, pikirkan mau pun kita doakan.
Dahsyat bukan?

Namun ada pula masalah, yang saat diselesaikan, perlu kita mengerjakan bagian kita.
Penuhi juga hati dengan firman dan janji-janji-Nya.
Saat membangun hubungan yang intim dengan Tuhan, kita akan peka, kapan kita harus mengerjalan sesuatu?
Apa yang harus dikerjakan?
Bagaimana cara mengerjakannya?
Dst.

Dengan demikian kita akan menjadi orang yang tepat, pada saat yang tepat, dengan cara yang tepat dan bersama Tuhan,
yang dulunya kita anggap masalah, justru sekarang menjadi berkat luar biasa yang tidak terpikirkan.

******

Di sebuah desa kecil, seorang petani yang memiliki ladang gandum subur mengalami tragedi ketika api melahap seluruh ladangnya.
Hancur dan putus asa, dia bertanya-tanya mengapa ini terjadi.
Namun, dia tetap berdoa dan percaya bahwa Tuhan memiliki rencana lebih besar.

Beberapa minggu kemudian, tim arkeolog datang ke desa tersebut. Mereka mendengar tentang ladang yang terbakar dan tertarik untuk melakukan penelitian.
Ternyata, di bawah tanah ladang yang terbakar itu, tersembunyi sisa-sisa peninggalan sejarah yang sangat berharga. Penemuan ini membuat desa kecil itu terkenal, dan pemerintah memberikan kompensasi besar kepada petani tersebut.

Tak hanya itu, ladang baru yang dibeli oleh si petani setelah insiden tersebut, ternyata jauh lebih subur daripada ladang yang sebelumnya. Panennya menjadi berlipat ganda, dan hidupnya berubah menjadi lebih baik dari yang pernah ia bayangkan

Kisah ini mengajarkan, masalah sering kali membawa berkat tak terduga, ketika kita menyerahkannya kepada Tuhan.
Dia bekerja di balik layar, mengubah malapetaka menjadi kesempatan.

Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk kebaikan mereka yang mengasihi-Nya. Tetaplah percaya, berdoa, dan bersabar, karena Tuhan selalu memiliki rencana yang lebih baik.
Siap?

“God never lets us walk alone in the storm. He is always present to turn the storm into a rainbow of blessings.” – Max Lucado.

“Tuhan tidak pernah membiarkan kita berjalan sendirian dalam badai. Dia selalu hadir untuk mengubah badai itu menjadi pelangi berkat.” – Max Lucado.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Anda memiliki kemampuan untuk mendengar Tuhan, tetapi apakah Anda mendengar-Nya?”
Memperbesar Wadah OR Ditenggelamkan?
Pengelolaan Keuangan.”