Monthly Archives: Dec 2021

Articles

“Dipilih Sebelum Penciptaan.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Dipilih Sebelum Penciptaan.”

“Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.”
Yohanes 17:24 (TB).

Allah Bapa memiliki rencana keselamatan yang dikerjakan bahkan sebelum Dia menciptakan dunia. Sebagian besar dari kita tidak akan menciptakan dunia dan manusia, jika kita tahu sakit hati dan pengorbanan yang mengerikan yang harus dibayarnya. Tapi Tuhan bukan manusia. Dalam penilaian-Nya (yang merupakan penilaian yang benar) hadiah itu sepadan dengan harganya.

Kita dipilih di dalam Kristus sebelum dunia dijadikan.
Tuhan tidak memilih kita karena kebaikan kita, tetapi semata-mata karena penerimaan kita pada Kristus yang oleh pra-pengetahuan-Nya memungkinkan Dia untuk melakukannya sebelum dunia dijadikan. Dalam arti yang paling ketat, kita tidak dipilih secara pribadi, tetapi Kristus yang dipilih dan semua orang yang ada ‘di dalam Kristus’ mengambil bagian dalam pemilihan-Nya oleh Bapa-Nya. Sama seperti kita adalah penerima manfaat dari perjanjian covenant antara Allah Bapa dan Anak-Nya Yesus, demikian juga kita dipilih karena kita memilih orang pilihan Allah, yaitu Kristus. Bapa tidak akan menolak kita seperti juga tidak menolak Yesus, karena kita diterima oleh Bapa melalui Kristus.

Tak seorang pun dari kita dapat mengklaim bahwa kita tidak bersalah di mata manusia karena manusia melihat penampilan luar (1 Samuel 16:7) dan kita semua telah berdosa (Roma 3:23). Tetapi Tuhan melihat roh kita yang lahir baru, yang telah dilahirkan kembali di dalam Kristus dan Dia melihat kita kudus dan tak bercela.

Jika kita melihat warna apa pun melalui kacamata merah, semua warnanya menjadi merah. Hal yang sama akan terjadi jika kita melihat melalui kacamata hijau. Semuanya akan nampak menjadi hijau. Dengan cara yang sama, Allah melihat kita melalui Kristus dan segala sesuatu dalam hidup kita ditutupi oleh darah Yesus. Kita kudus dan tidak bercacat di hadapan-Nya karena kasih-Nya yang diungkapkan melalui Putra-Nya.

[Repost : “Chosen Before Creation”, – Andrew Wommack, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Apakah Saya Layak Ditolong?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Apakah Saya Layak Ditolong?

Nyaris setiap orang percaya, Tuhan pasti mampu membuat mujizat atau menyembuhkan siapa saja yang sakit.
Dia Allah.
Apa yang sulit bagi-Nya?
Setuju?

Kita semua paham bahwa Allah mampu melakukan apa saja. Yang menjadi masalah, kita tidak yakin Allah bersedia melakukannya untuk kita.

Apakah saya layak untuk disembuhkan? Bukankah sakit ini akibat kesalahan saya yang punya kebiasaan bergadang, minum kopi berlebihan, makan tidak teratur?
Saya bangkrut akibat besar pasak daripada tiang? Akibat saya berfoya-foya?

Kita kerap begitu fokus pada kesalahan dan ketidaklayakan kita, sehingga datang kepada Tuhan pun tidak berani.
Teringat saat kecil dulu, kalau salah artinya harus menerima hukuman dari orangtua atau guru.

Allah bukan manusia, yang kasihnya bersyarat.
Allah mengasihi dan menerima kita tanpa syarat, bahkan ketika kita masih berdosa.
Tuhan Maha-tahu… Dia tahu siapa kita, tahu detil kesalahan kita, tetapi Dia menanti agar kita bersedia datang dan menyerahkan apa yang kita tidak mampu kepada-Nya.
Tuhan mau dan ingin menolong kita..

Tuhan juga bukan manusia, yang suka mengungkit kesalahan-kesalahan lama atau pertolongan yang diberikan-Nya. Sehingga kita dapat berhubungan dengan-Nya tanpa beban.
Melegakan bukan?

Tuhan sudah berjanji dan memberikan prinsipnya:
*Pencuri, si iblis atau setan datang untuk mencuri, membunuh dan membinasakan. Tetapi AKU, TUHAN, datang supaya kamu mempunyai hidup, dan mempunyainya di dalam segala kelimpahan.*
Titik!

Hidup so simple…
Yang baik dari Tuhan, yang buruk dari si iblis.

Perhatikan, Tuhan tidak memberikan syarat apa – apa untuk memperolehnya. Kuncinya, kita harus percaya pada Tuhan yang memberikan janji itu dan bertindak sesuai janji-Nya.

Sakit, baik atau buruk?
Buruk. Berarti dari iblis.
Kekurangan, baik atau buruk?
Buruk. Dari iblis juga.

Apa kehendak Tuhan?
Kita hidup makmur, berkelimpahan, sehat, dipenuhi damai sejahtera, disembuhkan, dipulihkan, diberkati untuk menjadi berkat bagi orang lain, sabar, penuh kasih, penuh pengendalian diri dst..

Mari kita dengan penuh keberanian datang kepada Tuhan menyerahkan beban permasalahan kita kepada-Nya dan tinggalkan. Jangan dipikiri lagi.
Lho?
Kalau dipikiri, artinya kita justru fokus pada masalah, bukan pada Tuhan yg mampu menyelesaikan masalahnya.

Lalu kita ngapain dong?
Dekatkan diri kepada-Nya melalui doa dan firman-Nya. Kenali Tuhan dengan lebih intim. Allah adalah Sang Firman itu sendiri. Dia akan berbicara dan mengarahkan apa yang harus kita lakukan, melalui firman-Nya.

Dia Allah, yang punya sejuta cara menolong kita.
Dan berita hebatnya, Allah tahu jalan tercepat, terpendek, dan yang paling simple untuk menyelesaikan masalah kita. Bahkan jalan yang terpikir saja tidak oleh kita…
Dalam sekejap mata… Masalah kita selesai dengan solusi yang sangat baik.
Menarik bukan?
Mari kita buktikan!

“God forgives us and remembers our sin no more; therefore, stop remembering what God has forgotten.”— Joyce Meyer

Tuhan mengampuni kita dan tidak mengingat dosa kita lagi;  oleh karena itu, berhentilah mengingat apa yang Tuhan telah lupakan.  – Joyce Meyer.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Mana yang lebih dulu, Tuhan atau Keluarga?”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Mana yang lebih dulu, Tuhan atau Keluarga?”

Saya telah mendengar beberapa orang mencoba memprioritaskan hubungan kita dengan Tuhan, keluarga dan pelayanan dengan cara yang berbeda.
Beberapa orang berkata, “Tuhan dulu, lalu keluarga, lalu pelayanan.”
Saya bahkan pernah mendengar orang lain berkata, “Pertama Tuhan, lalu pelayanan, kemudian keluarga.”
Tentu saja, mereka yang mengutamakan pelayanan di atas keluarga biasanya mencari-cari alasan untuk mengabaikan keluarga mereka dan itu nampak jelas.

Apa yang terpenting di hati Tuhan?

“TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.””
Kejadian 2:18 (TB).

Tuhan menyadari bahwa hubungan manusia dengan-Nya saja, tidaklah cukup. Untuk mencapai tujuan-Nya di bumi, pria membutuhkan seorang istri.

“Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.”
Kejadian 2:24 (TB).

Tuhan menetapkan pernikahan dan keluarga terlebih dahulu. Itulah lembaga ilahi pertama yang Dia ciptakan.

Paulus berbicara tentang persatuan antara seorang pria dan istrinya juga.
“Karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.”
Efesus 5:30-32 (TB).

Persatuan suami dan istri adalah misteri yang mengungkapkan Kristus dan gereja!
Apa yang bisa lebih penting dari itu?

Intinya begini: Mendahulukan keluarga ADALAH mendahulukan Tuhan.
Itu bukan pilihan antara Tuhan atau keluarga.
Memilih keluarga adalah memilih apa yang Tuhan pilih. Memilih keluarga adalah memilih Tuhan.
Pernikahan dan keluarga ditetapkan oleh Allah untuk menyatakan hubungan antara Kristus dan gereja.
Ini adalah hubungan perjanjian kasih, memberi, berkorban, memberkati dan mengampuni.
Mengabaikan pernikahan dan keluarga untuk “melayani Tuhan”, adalah pernyataan yang tidak masuk akal.
Ketika kita mengabaikan keluarga, artinya kita mengabaikan Tuhan.

Perhatikan nasihat Paulus,
”Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman.
1 Timotius 5:8 (TB).

Menempatkan keluarga di urutan kedua membuat kita nyaris, sangat dekat dengan menyangkal iman, bahkan dianggap lebih buruk daripada orang yang tidak percaya.

[Repost : “Which comes first, God or family?”- Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Hubungan Dengan Allah Yang Dipulihkan..Mau Tahu Rahasianya?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hubungan Dengan Allah Yang Dipulihkan..Mau Tahu Rahasianya?

Di Indonesia, semua orang mengaku mengenal Tuhan. Nyaris ga ada yang mengaku atheis.
Lihat saja di kolom agama dalam KTP-nya, selalu tertulis salah satu agama yang diakui pemerintah.

Tidak sedikit teman-teman saya yang hanya berdoa saat hendak makan saja. Sebagian dari mereka, bahkan minggu pun tidak beribadah. Cukup asal jadi orang baik, kata mereka.

Ada masalah besar, yang pertama dipikir, siapa orang hebat yang bisa membantu saya?
Sakit? Langsung cari info, siapa dokter yang paling jago di bidang ini?
Kapan cari Tuhan?
Kalau dokter sudah angkat tangan, langsung jungkir balik cari Tuhan.

Kapan mereka sungguh-sungguh berdoa dan mencari Tuhan?
Saat ditimpa masalah besar, yang secara akal tidak bisa diselesaikannya dengan kekuatan sendiri.
Tuhan Maha-baik bahkan dalam kondisi seperti itu pun masih ditolong-Nya.

Bagaimana setelah masalah selesai?
Kembali ke pola hidup yang lama. Tuhan hanya dibutuhkan saat ada masalah besar atau sedang sakit.
Beribadah dan berdoa hanya untuk basa basi saja.
Koq tahu?
Lha dulu saya juga begitu… 🙂 🙂 🙂 Bahkan menganggap memang sewajarnya begitu.

Hidup berjalan sesuai kemauan dan rencana ‘pintar’ saya sendiri. Lalu memerintahkan Tuhan memberkatinya.
Belajar ilmunya dari tokoh-tokoh top, penulis-penulis buku yang terkenal.
Kan kita hidup di jaman modern, ya mesti begitu, demikian pikir saya.
Setiap seminar besar, bertemu dengan pengusaha-pengusaha nasional dan para pejabat, merasa sudah di jalur yang benar.


“Hanya mencari Tuhan saat ada masalah itu tanda kesombongan. Banyak orang berdoa setelah kehabisan semua cara alami. Itu menunjukkan kesombongan hati mereka,” ujar Andrew Wommack.

Dan itu mengagetkan, karena itulah saya, saat masih bayi rohani. Saya menganggapnya wajar karena orang-orang di sekeliling saya demikian juga.
Mak Jleb!

Tuhan menolong anak-anak-Nya sekedar agar lolos dari krisis, dengan mujizatnya. Mujizat artinya penangguhan hukum alam. Contoh, mobil tanpa bensin seharusnya tidak bisa jalan. Kita berdoa, Tuhan tolong….
Meski bensin kosong, ternyata masih bisa jalan hingga sampai SPBU.
Wah… Senang.
Tapi jangan stagnan di sana. Karena kalau kita kerap menerima mujizat, artinya, hidup kita dari krisis ke krisis.

Saat dalam masalah besar atau sakit, Tuhan mengirimkan mujizat-Nya.

Namun itu sesungguhnya bukan kehidupan seperti itu yang dikehendaki Tuhan bagi kita. Tuhan ingin kita dewasa rohani, hidup dalam kelimpahan berkat-Nya.
Bensin habis?
Ya beli… Karena uang kita lebih dari cukup untuk membelinya.

Nach untuk menjadi dewasa rohani dan menikmati hidup berkelimpahan, ada syaratnya: bertumbuh menjadi dewasa dan menjalani hidup sesuai God’s way. Tuhan yang menjadi Boss, sementara kita mengikuti arahan-Nya.


Saya baru paham ternyata hidup yang dikehendaki Tuhan bagi orang yang percaya kepada-Nya adalah hidup seperti Adam & Hawa saat masih di Taman Eden. Saat mereka belum jatuh dalam dosa.

Apakah Adam & Hawa menganggur?
Tidak!
Mereka bekerja, tetapi pekerjaan bukanlah beban, melainkan kegiatan yang menyenangkan.

Setiap hari Adam & Hawa bekerja, dengan fokus serta dengan akrab bercakap-cakap dengan Tuhan menikmati hari lepas hari. Mereka percaya dan menikmati persekutuan yang akrab dengan Tuhan. Apa pun yang mereka butuhkan sudah tersedia. Mereka menjalani serta menikmati hidup bersama Tuhan.
Inilah bentuk hubungan yang dikehendaki Allah bagi kita!

Setelah manusia jatuh dalam dosa, bekerja menjadi beban. Dibutuhkan hakim, jaksa, polisi karena adanya ketidakjujuran dan korupsi. Dibutuhkan dokter, perawat, pabrik obat dan rumah sakit karena adanya penyakit akibat iblis yang memegang otoritas dunia.
Malapetaka dan berbagai kerusakan melanda karena Adam menyerahkan otoritas dunia kepada si iblis.

Allah ingin memulihkan hubungan kita dengan Dia seperti di Taman Eden dulu.
Kembali menjalani kehidupan kita setiap hari dengan fokus kepada-Nya dan firman-Nya. Hubungan yang dipulihkan.
Kita tidak hanya mencari-Nya sebagai ban serep saat menghadapi kesulitan, tetapi benar-benar menjadikan-Nya Allah atas hidup kita, yang benar-benar kita kasihi sepenuh hati.
Allah yang menjadi driver kehidupan saya, jadi Bossnya, sementara saya yang duduk di kursi penumpang mengikuti arahan-Nya dengan taat.

Dengan cara demikian, kita akan mengalami damai sejahtera yang melampaui segala akal.
Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul dalam hati manusia, semua disediakan Allah bagi kita yang mengasihi-Nya… Hubungan yang berkualitas dengan Allah.

Kualitas hubungan semacam ini, tidak dapat dicapai jika kita mengikuti arus dunia alias world’s way…
Dunia mementingkan ‘aku’, namaku, caraku…
Apa untungnya buatku?

Damai yang dari Allah diperoleh ketika kita menghidupi nilai-nilai Kerajaan Allah. Beri dulu maka kamu akan diberi.
Tabur, maka kamu akan menuai.
Haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan. Semua karena anugerah-Nya, bukan kehebatan kita.

Dahsyat bukan? Praktik yuk…

God intends for us to experience the satisfaction of a lifevwell lived. We can do this if we are willing to do more than just go with the flow – – even dead fish can float downstream – Andrew Wommack.

Tuhan bermaksud agar kita mengalami kepuasan hidup yang dijalani dengan baik. Kita bisa melakukan ini jika kita mau melakukan lebih dari sekadar mengikuti arus – – bahkan ikan mati pun bisa mengapung ke hilir – Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://mpoin.com/

SeruputKopiCantik

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Hormatilah Orang Tuamu.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Hormatilah Orang Tuamu.”

“Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: “Ibu, inilah, anakmu!”
Yohanes 19:26 (TB).

Anak-anak harus menghormati orang tua mereka, bahkan setelah mereka dewasa. Namun, perintah untuk taat bersifat sementara (Galatia 4:1-2).
Kehormatan secara alami mengarah pada kepatuhan jika tidak ada yang diminta bertentangan dengan hukum Tuhan, tetapi kehormatan dan kepatuhan tidak identik.
Ayat Alkitab mengajarkan, ketika seorang anak menikah dia harus meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya (Kejadian 2:24).
Dominasi orang tua yang meluas ke dalam pernikahan, merupakan sumber dari banyak perceraian dan banyak perselisihan dalam rumah tangga. Namun, seorang anak harus menghormati orang tuanya sepanjang hidup mereka.

Definisi kata “kehormatan” berarti “menghargai, menghormati”, dan kata Yunani dari mana “kehormatan” diterjemahkan berarti “menghargai, yaitu menetapkan penilaian atas” (Strong) .
Banyak penerapannya bagaimana anak menghormati orang tuanya. Salah satu pelanggaran perintah ini yang umum, akhir-akhir ini adalah, anak-anak menghargai dan menghormati pendapat teman sebayanya di atas pendapat orang tuanya. Gagasan bahwa orang tua sudah ketinggalan zaman, karena itu tidak perlu dilibatkan lagi, merupakan tindakan yang merendahkan orang tua. Anak-anak harus menghargai pengalaman dan kebijaksanaan orang tua mereka melebihi teman sebayanya.

Dikatakan dalam Keluaran 20:12 dan Ulangan 5:16 bahwa menghormati ayah dan ibumu adalah perintah pertama dengan Perintah Allah. Perintah inilah yang pertama dari Sepuluh Perintah yang memberikan janji berkat bagi mereka yang menaatinya. Berkat yang dijanjikan adalah umur panjang dan segala sesuatunya berjalan dengan baik.

Yohanes satu-satunya penulis Injil yang menceritakan kisah pelayanan terakhir Yesus kepada ibu-Nya. Bahkan dalam menghadapi penderitaan-Nya yang luar biasa, Yesus masih memikirkan ibu-Nya dan menghormatinya dengan memastikan dia akan tetap terawat setelah kepergian-Nya.

[Repost : “Honor Your Parents”, – Andrew Wommack, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4