SAAT DIKHIANATI…..
.
Pernah dikhianati? Pada umumnya orang menjawab: Ya.
Sakit? Tentu!
Hidup memang tidak pernah menjanjikan keadilan.
Rasa sakit bisa dipelihara seumur hidup dengan merencanakan balas dendam atau diterima dengan kepahitan.
.
“Vengeance is a lazy form of grief” – pembalasan itu perkabungan seumur hidup, demikian ungkapan Silvia Broome yang diperankan oleh Nicole Kidman dalam film The Interpreter. Meski berhasil membalas dendam, namun tetap meninggalkan racunnya yang menghantui seumur hidup.
.
SEPAKAT BARU BERTEMAN?
.
Suami saya mempunyai teman golf dari ibu kota, sebut saja Budi. Seorang professional sukses yang lulus S1, S2 dan S3 dari tiga negara maju yang berbeda. Saat kecil dia tumbuh normal seperti anak-anak lainnya. Rutin ke sekolah minggu dan sekolah di sekolah Kristen. Pengalamannya di masa dewasa berkali-kali dikecewakan bahkan ditipu oleh teman dan otoritas yang seharusnya menunjukkan keteladanan, integritas dan kasih Tuhan, ditambah pula dengan pengalamannya di luar negeri di mana banyak orang yang hanya mengandalkan logika, memuja ilmu pengetahuan dan meninggalkan Tuhan, membuat Budi menjadi orang yang membenci Tuhan. Budi menjadi orang atheis yang kritis.
.
Keluarga kami berteman baik dengan keluarga Budi. Sebagai seorang teman, Budi orang yang loyal, suka membela kepentingan teman dan baik. Dia teman yang setia dan terkenal suka menolong teman yang sedang dalam kesulitan. Oleh karenanya, Budi memiliki banyak teman dan diterima di mana-mana. Budi memiliki banyak uang, karir yang melesat, terkenal karena sering memberikan seminar di berbagai kota besar di Indonesia. Budi juga murah hati membagikan uangnya kepada orang yang membutuhkan. Dia orang yang aktif di berbagai kegiatan sosial. Kehidupan yang sukses. Dengan bangga Budi berkisah bahwa dia sudah menyiapkan untuk istri dan masing-masing anaknya rumah serta deposito dalam jumlah cukup besar bagi mereka kelak. Hidup yang tertata rapi, aman bahkan nyaris sempurna.
.
MENGATASI GALAU
Galau, cemas, kuatir, stress… sesekali hadir dalam kehidupan tanpa diundang. Kehadirannya membuat hidup kita berbalik total. Makan tak enak dan tidur pun tak nyenyak. Kita galau, cemas, kuatir dan stress, tentunya karena menghadapi masalah besar yang menurut pemikiran, tidak mampu kita tanggung dan selesaikan. Harga yang harus dibayar terlalu mahal. Kita takut membayangkannya.
.
Galau, cemas, kuatir dan stress bagaikan air kopi di gelas kepala kita. Semakin dipikir semakin keruh jadinya. Semakin kita curhat ke sana ke mari, bukannya semakin jernih tetapi kita makin pusing mendengar berbagai pendapat. Akibatnya kita makin stress. Sadarkah kita, ketika stress melanda sesungguhnya kita tidak membutuhkan nasehat apa pun? Seorang bijak mengatakan bahwa hal terbaik yang bisa kita lakukan saat sedang stress adalah tidur. Jika kita bisa tidur cukup dan bangun dengan bugar maka setengah permasalahan kita sudah selesai karena kita bisa berpikir jernih. Celakanya, saat dilanda stress berat, biasanya kita tidak bisa tidur sehingga masalah jadi kian berat.
.
BAGAIMANA CARA MENGETAHUI KEHENDAK ALLAH?
.
Setiap orang yang mengaku beriman dan mengenal Tuhan, pernah berdoa. Bahkan yang sungguh-sungguh cinta Tuhan akan menjadikan doa menjadi bagian kehidupannya yang penting dan tak terpisahkan. Namun tidak sedikit yang pada saat-saat tertentu merasa galau, termasuk saya: Bagaimana mengetahui dengan penuh keyakinan bahwa ini adalah kehendak Allah bagi hidup kita?
.
Jika kita yakin bahwa kita berjalan di jalan pilihan Allah, tentunya saat menghadapi tantangan seberat apa pun, kita tidak perlu kuatir. Bukankah jika Tuhan di pihak kita, tidak ada seorang pun yang dapat melawan kita?
Namun saat kita tidak sungguh-sungguh yakin, lalu tantangan dan rintangannya terlalu berat menurut ukuran kita, seringkali kita galau. Bahkan berpikir untuk berbalik arah.
.