Category : Relationship

Articles, Relationship, Self Motivation

Altruism…. Apa itu?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Altruism…. Apa itu?

“Bu Yenny, saya tertarik mendengar lebih dalam lagi tentang quote ini, dan juga tulisan di atasnya”, ujar P. Edy Zakheus, guru menulis saya, mengomentari.
P. Edy paling jago memancing agar murid-muridnya aktif menulis, berdiskusi, berpendapat sehingga grup menjadi hidup, akrab dan kami bisa saling belajar.

Hari ini saya baru saja mendengar langsung tangisan seorang sahabat (sebut si A) yg merasa sudah berbuat banyak utk bisnis teman baiknya (sebut si B). Sebagai gantinya, si B berjanji siap membantu apapun yg dibutuhkan si A. Tanpa perlu kompensasi apapun. Alhasil, si A semangat berkarya, mendapatkan banyak project utk perusahaan si B. Kontrak demi kontrak ditandatangani, bisnis berdatangan utk perusahaan si B.

Suatu kali, pasangan si B ingin perusahaannya mendapatkan lebih. Di B setuju, jadilah hubungan bisnis antara si A dan si B bersyarat: komisinya harus sekian.

Si A yang sdg berjuang keluar dr titik nadir hidupnya merasa, lho …. kok jadi begini? Dia merasa, sudah menabur sangat banyak utk perusahaan si B, tanpa meminta imbalan apapun selama bertahun2. Sekarang di saat dia sangat butuh bantuan, dia merasa seperti diperas dan dimanfaatkan.

Dalam ceritanya, si A mengaku beberapa kali mengalami hal serupa: percaya pada kata-kata baik (manis?) dari circle-nya. Tapi kenapa dikhianati? Karena sebelum kasus tsb, si A ini jatuh terpuruk jg akibat kata2 indah orang yg dia percaya.

Nah, pd kasus ini, bgm sebaiknya kita menempatkan hukum tabur tuai ini Bu?

Siap menyimak….

******
Nach P. Sjahjam Susilo, sahabat saya sang ‘filsuf’ yang ahli NLP pun menanggapi:
Yg lebih pas sebenarnya Bu Yenny yg ditujukan Pak Edy untuk jawabannya nih Pak
Saya hanya menyampaikan pandangan saya sekilas saja Pak

Untuk situasi kenalan Pak Edy tersebut, karena tidak terhubung langsung, maka saya berpandangan pada sisi *asumsi* saja, yg juga dapat diambil juga secara umum pola penyampaian saya nanti.

Dalam pemahaman saya, nampaknya A adalah orang yg berpikir “semua orang” adalah seperti dirinya, tulus, mau membantu, bahkan berkorban utk kebaikan orang lain.

Ketika situasi berbalik, tidak seperti yg dipikirkan maka rasa tertusuk dan terpuruk menjadi santapan utama.

Hal ini banyak terjadi dalam pertemanan di mana-mana. Tanpa disadari ada satu hidden emotion (emosi tersembunyi) yang entah sejak kapan kemunculannya, menguasai seseorang yg mengalami situasi seperti tersebut di atas.

Pola emosi tersembunyi tersebut dikenal dengan sebutan Co-Dependence.

Co-Dependence memiliki dua klaster natura besar, yaitu:

1). ia yg mementingkan kepentingan pihak lain dan mengabaikan dirinya sendiri

2). ia yg menuntut pihak lain untuk selalu mendahulukan dirinya dan selalu ingin dinomor-satukan

Seseorang yg sedang dalam pengaruh Co-Dependence yg kuat bisa memiliki dua klaster natura ini secara proporsional (telah saya uji dan riset sekian tahun banyak terjadi di masyarakat).

Co-Dependence pada sisi yg mendahulukan kepentingan pihak lain, nampak mulia, karena melulu apa-apa demi orang lain dan mengabaikan dirinya sendiri (saya tidak usah beli baju baru tak apa-apa, yang penting anak istri beli, nampak mulia pengorbanannya, tapi ketika anak istri tak mengindahkan dirinya, ia menjadi sangat marah dan kecewa karena sia-sia “pengorbananannya” –> padahal siapa yg minta kau berkorban juga? Salah kaprah menyikapi Dunia).

Ada orang tertentu mengira Co-Dependence adalah semangat Altruism/Altruistik.

Altruism sama sekali berbeda dengan Co-Dependence.

Altruism menolong tanpa pamrih.
Co-Dependence memiliki pamrih.

Altruism berlandasakan kepercayaan diri, bahwa dirinya penuh berkat dan berlimpah energi menolong karena dirinya sangat berjaya (bukan berarti materi, tapi dalam batiniah dan spiritual).

Co-Dependence berlandaskan fear/rasa takut. Takut terlihat buruk, takut disangka matre/materialistik/hitung-hitungan jadi orang, takut dihakimi. *Intinya dirinya berbahan bakar FEAR.

Altruism menolong dengan tanpa lelah, dan take it easy, artinya ia tidak menerima sebagaimana adanya apa pun yg dihadapi, tidak memaksakan.

Co-Dependence memaksakan harus sempurna sesuai pemikirannya.

Altruism menolong karena memang ingin menolong tanpa embel2 lain.

Co-Dependence menolong pihak lain agar dirinya bahagia

Dengan demikian, A dapat merenungkan, dirinya ada di mana secara proporsional.

Dengan mengubah konsep dan perasaannya, niscaya ia akan bisa lebih damai dalam kehidupannya.

Demikian Pak Edy, semoga membantu ??

Salam,
Sjahsjam Susilo

*****
Belajar dari apa yang disampaikan oleh P. Sjam, saya paham, di sekolah Charis kami berbagi dengan semangat Altruism.

Karena Tuhan tinggal di dalam roh orang yang percaya kepada-Nya, maka kelimpahan, kemakmuran, hikmat, kesembuhan, kesehatan Ilahi, bahkan kuasa Allah sudah tinggal di dalam hati kami.
Dari kelimpahan inilah kami berbagi dengan sesama. Ketika kami memiliki dan mengalami kelimpahan, barulah dapat membagikan apa yang kami miliki…. Kita tidak bisa memberikan apa yang tidak kita miliki.

Dan kami tahu saat berbagi itu, kami sedang menabur benih… benih kehidupan, benih kebaikan, benih kasih, benih kabar baik di mana-mana.
Benih itu firman, berasal dari Tuhan dan kebenaran yang sejati.
Kami tidak tahu kapan benih ini akan tumbuh dan berbuah tetapi pasti akan berbuah.
Setiap benih punya waktu untuk tumbuh kembang yang berbeda, ibarat pepaya, mangga dan tomat. Beda waktu dan beda cara berbuahnya.

Itulah sebabnya, banyak teman-teman yang heran, bagaimana kami bersedia mengajar, bahkan berkorban menyediakan berbagai fasilitas gratis, betul-betul ingin agar kehidupan teman-teman yang dimuridkan bertumbuh, berkembang dan berkemenangan dengan tulus, tanpa pamrih.
Prinsip Kerajaan Allah itu Memberkati dan Melayani.

Sangat berbeda dengan pola umum dunia, yang selalu dasarnya adalah “Apa untungnya buat saya?”

Sesungguhnya, melalui kasih yang tulus tanpa ada motivasi tersembunyi inilah, Kasih Allah bisa dirasakan oleh dunia. Menjadi Surat Allah yang terbuka, Terang & Garam dunia sehingga dunia menjadi lebih baik karena kehadiran kita…
Inilah Perintah Tuhan…

*****
Masih ingat tentang fase kedua kehidupan?
Bob Bufford dalam bukunya “Finishing Well” membahas bahwa manusia punya 2 sesi kehidupan.

Sesi pertama, ketika kita hidup untuk diri sendiri. Membiayai keluarga, membesarkan anak, membangun bisnis dan sebagainya.
Saat anak-anak sudah dewasa dan mandiri, sebagian orang beranggapan, inilah saatnya untuk pensiun.

Bob Bufford menegaskan tidak ada pensiun dalam kehidupan orang yang percaya kepada Tuhan.
Selama kita masih hidup, artinya masih ada tugas dari Tuhan yang harus diselesaikan. Hidup yang memuaskan tercipta, ketika kita menggenapi tujuan yang Tuhan berikan dalam kehidupan kita. Saat inilah yang disebut sebagai sesi ke 2 kehidupan, di mana kita tidak hidup untuk diri sendiri, melainkan hidup untuk Membangun Warisan Abadi bagi Generasi Mendatang.

Nach saat menjalani sesi kedua kehidupan inilah, yang dijabarkan oleh P. Sjam sebagai Altruism.
Berbagi untuk tujuan yang mulia dan kekal, bukan untuk menerima sesuatu bagi dirinya sendiri.
Talenta, harta dan kemampuan kita dibutuhkan untuk dunia ini.
Di surga, semua sempurna, gak butuh itu semua. Karena itu semestinya semua titipan Tuhan itu dimanfaatkan untuk memenangkan orang-orang dan membuat dunia yang lebih baik dan penuh kasih. Itulah kerinduan hati Tuhan bagi kita semua.

*****
Bagaimana dengan apa yang dialami si A?
Dalam berbisnis segala sesuatu mesti jelas. Aturannya jelas, pembagiannya jelas, hak & kewajibannya jelas.
Jangan berasumsi. Itu yang paling bijak.

Meski dengan saudara dan teman baik, jelas di depan aturannya. Ini mau jual beli, ada hitungannya, or mau diberikan? Uang tidak kenal teman atau saudara.
Mana yang gratis dan yang mesti bayar itu dijelaskan.

Hidup itu mesti ‘tahu diri’ dan ‘podo-podo’ (sama-sama), kata B. Mira, sohib saya, barulah hubungan bisnis atau persahabatan bisa langgeng.
Tahu terimakasih dan tahu membalas budi baik orang lain.
‘Tempatkan diri di sepatu orang lain’, berempati jika kita berada di posisi orang itu bagaimana?

Jangan jadi orang yang terlalu sungkanan, bikin gak bisa dekat dengan orang lain. Kadang dimanfaatkan orang.
Beranilah menyampaikan apa yang diharapkan. Jangan berharap orang itu tahu sendiri. Bahkan dengan pasangan sendiri. Mereka BUKAN paranormal, klo gak dikasi tau gak ngerti.
Boundaries, batasannya, mesti jelas, terukur, aturannya disepakati kedua belah pihak.

Kekecewaan adalah jarak antara harapan dan kenyataan.
Semakin besar jaraknya, semakin besar kekecewaannya.

“Si A mengaku beberapa kali mengalami hal serupa: percaya pada kata-kata baik (manis?) dari circle-nya. Tapi kenapa dikhianati? Karena sebelum kasus tsb, si A ini jatuh terpuruk jg akibat kata-kata indah orang yg dia percaya.”

Jika hal yang sama, dengan pola sama terulang, berarti kesalahan ada di pihak si A. Alangkah baiknya jika A bisa check dan recheck, mungkin karena ketidakjelasan dan ketidaktegasannya, rela dimanfaatkan, sehingga orang-orang berbeda, memperlakukannya dengan cara yang sama.

You teach people how to treat you by what you allow, what you stop, and what you reinforce. – Tony Gaskins.

Kita mengajari orang bagaimana memperlakukan kita, dengan apa yang kita izinkan, apa yang kita hentikan, dan apa yang kita perkuat. – Tony Gaskins.

Peraturan dan cara main yang jelas bagi ke dua belah pihak, membuat hubungan nyaman dan mengurangi ribuan pertempuran yang tidak perlu.
Jika yang ditabur itu asumsi, tentunya hasilnya juga bluurr… serba tidak jelas.
Sebaliknya, jika sejak awal sudah ditetapkan hak & kewajiban masing-masing dengan jelas, ke mana ke depan akan diarahkan, akan jauh lebih mudah. Batasan boundariesnya terukur dan jelas, mudah dikomunikasikan.
Siap praktik?

When you love and trust people more than they deserve, surely they will hurt you more than you deserve – Paulo Coelho.

Ketika kita mengasihi dan memercayai orang lebih dari yang seharusnya mereka terima, suatu ketika mereka akan menyakitimu melebihi yang pantas kita terima – Paulo Coelho.

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity, Relationship, Self Motivation

Sadarkah kita akan Kebaikannya? Apa Yang Kita Fokuskan?

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Sadarkah kita akan Kebaikannya? Apa Yang Kita Fokuskan?

Tuhan itu baik! Mungkin bagi banyak orang hal ini terdengar klise dan membingungkan bagi sebagian orang lainnya. Bagaimana seseorang bisa membuat pernyataan seperti itu? Di mana kita bisa menemukan bukti kebaikan Tuhan? Jika Tuhan itu baik, mengapa dunia ini kacau balau?

Ini rasanya pernyataan yang salah. Karena begitu banyak orang yang harus menghadapi penyakit, kesakitan, perceraian, kekurangan, trauma, dan kehilangan, rasanya tidak masuk akal untuk berbicara tentang Tuhan yang baik. Namun bagaimana jika kita salah memahami, atau bahkan salah menggambarkan Tuhan?
Apakah kejahatan berasal dari Tuhan?

Baru saja melewati “lembah bayang-bayang kematian”, saya mempunyai apresiasi baru terhadap setiap momen, dan setiap tarikan napas yang saya hirup setiap harinya.
Saya melihat kebaikan Tuhan dalam banyak hal yang sebelumnya saya lewatkan. Menurut saya, iman kita tidak akan pernah lebih besar daripada pemahaman kita akan kebaikan Tuhan.

Kebanyakan orang terlalu fokus pada kegelapan dan kerusakan di dunia sehingga mereka tidak bisa melihat kebaikan-Nya. Kita selalu lebih sadar pada apa yang kita fokuskan. Apa pun yang kita fokuskan kelihatan lebih besar daripada ukuran yang sesungguhnya.

Ketika dalam perjalanan keluarga saat masih kecil, saya dan saudara perempuan saya akan menghitung Volkswagen Beetle untuk menghabiskan waktu. Karena kami fokus pada VW Beetle, kami melihat banyak hal. Jika seseorang meminta saya menceritakan berapa banyak Ford yang pernah saya lihat, saya tidak akan tahu. Saya tidak mencari Ford. Tentu saja ada banyak Ford di jalan, tapi saya tidak “melihat” mereka.

Kita juga sering melewatkan tanda-tanda kebaikan Tuhan. Kita menjadi fokus pada urusan hidup ini dan segera diliputi kekhawatiran atau ketakutan. Yesus berkata bahwa kekhawatiran dunia menghimpit Firman, sehingga menghimpit iman. Banyak yang akan berkata, “Anda tidak dapat melihat dunia yang mengerikan ini dan melihat kebaikan apa pun”!
Inilah yang terjadi jika mata kita tertuju pada hal yang salah.

Firman Tuhan menyatakan, “. . . bumi penuh dengan kasih setia (kebaikan) Tuhan. Mazmur 33:5 TB

Apa yang kita pilih untuk dilihat, akan menentukan jalan kehidupan kita.

“Matamu adalah pelita tubuhmu. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu, tetapi jika matamu jahat, gelaplah tubuhmu”. Lukas 11:34 TB

Sumber: Barry Bennett

*****
Teman-teman dan saya rutin BERDOA BERBAHASA LIDAH (BBL) setiap hari Senin hingga Jumat. Doa yang resminya dimulai pk. 06.00 pagi tetapi sejak pk. 05.00 Lebih sedikit, sudah banyak yang join di zoom. Pesertanya dari seluruh Indonesia.

Mengapa kami begitu bersemangat?
Karena kami MELIHAT & MEMBUKTIKAN bagaimana doa-doa dijawab Tuhan, terobosan-terobosan terjadi dan kesembuhan itu nyata!
Tuhan Yesus Allah Yang Menjawab Doa!

Penyakit-penyakit berat menurut ukuran dunia, Sembuh Dalam Nama Yesus sesuai dengan:
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
1 Petrus 2:24 TB

Hanya Firman Tuhan yang dibahas, diperkatakan dan dikupas…. Kebenaran Firman Tuhan yang dikejar, digali dan terus ditekuni.
Hasilnya?
Dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Yohanes 8:32 TB

Dalam Doa BBL itu kami juga melakukan Perjamuan Kudus. Yang didoakan adalah firman Tuhan (mendeklarasikan kebenaran) sambil berdoa dalam roh.

Semakin Mengingat dan Menghidupi Karya Salib Kristus, semakin hidup kami Diperbaharui baik dalam Pola Pikir mau pun Sikap, semakin menyerupai Dia.
Komunitas ini mendorong dan mengarahkan kita semua agar *Hidup Berpusatkan pada Kristus.*

“Ini yang langka…”, komentar Monica Stephanus, pemimpin Pondok Hayat, sekaligus dosen, dan tokoh di berbagai pelayanan lainnya.

Semakin kami Fokus Melihat Kebenaran Firman-Nya, semakin banyak bukti-bukti yang kami alami.

– “Vanya mengalami kecelakaan naik motor di Tentena, Sulawesi. Nyaris tidak sadarkan diri dan muntah-muntah darah. Rumah sakit Tentena angkat tangan, kondisi Vanya sangat parah,” Bu Mey Hoa memulai kisahnya,
“Saya telpon mama Vanya untuk Berdoa Berbahasa Lidah, memperkatakan Firman Kehidupan, memerintahkan maut pergi dan melepaskan berkat umur panjang bagi Vanya.”

Sejak awal Bu Mey Hoa minta dukungan doa teman-teman di BBL. Lalu Vanya dibawa ke rumah sakit Poso yang jaraknya sekitar 2 jam perjalanan dari Tentena, masuk ke ICU selama 4 hari. Kesadaran Vanya membaik, tidak muntah tetapi sakit kepalanya tak tertahankan.
Akhirnya dengan berat hati, keluarga memutuskan membawa Vanya ke Palu, sekitar 5 jam dari Poso, padahal Vanya biasa mabuk jika perjalanan jauh. Ajaibnya, selama dia tertidur lelap. Puji Tuhan!

Hasil CT Scan menunjukkan ada pendarahan di selaput otak dan harus dioperasi. Banyak saran, seharusnya dilakukan di kota yang lebih besar. Ini operasi besar. Berbahaya.
Tetapi kami berdoa sepakat, percaya dan beriman. Dalam kondisi menegangkan, Bu Mey Hoa dikuatkan oleh banyaknya mujizat Tuhan bekerja selama ini, dari kesadaran Vanya yang hanya level 3 tetapi bisa sampai di Palu dengan selamat. Pasti Tuhan akan menuntaskannya dengan sempurna.

Senin dioperasi sekitar 40 menit, dalam waktu +- 1.5 jam termasuk pembiusan dan pemulihan, Vanya dibawa ke kamar pasien. Hari Kamis, Vanya diijinkan pulang dengan hasil yang sangat baik. Betapa luar biasanya Tuhan bekerja!

– B. Jenny yang meski satu tangan dioperasi, dengan mandiri tetap bisa mengendarai mobil dengan satu tangan. Dan tetap sekolah.

– Angeline yang mengalami permasalahan di pekerjaannya, dari galau, sekarang berkemenangan, tetap sukacita dan damai menghadapi masa depannya.

– Demikian juga dengan Fenny, yang galau dengan tanda lahir anaknya, yang diperkirakan dokter berbahaya, dengan berpegang pada Firman, melewati semuanya dengan baik.

– P. Ashang dengan penyakit lamanya yang bermacam-macam, tetapi satu persatu disembuhkan. Setelah sembuh dari stroke selama 5 tahun lebih, lalu sembuh dari sakit maag bahkan dulunya pernah muntah darah, sudah 30 tahun, sekarang sembuh total. Terakhir melaporkan penyakit Nokturia, yang konon akibat pembesaran prostat, sehingga setiap jam mesti buang air kecil, sekarang makin normal. Buang air kecilnya setiap 4 jam. Tidak semua jawaban doa instan tetapi hasilnya nyata.
Firman Tuhan YA & AMIN. YESS….. YESS….YESS….

Mengapa P. Ashang & teman-teman bisa mendapatkan begitu banyak terobosan?
Ternyata hati mereka memang haus dan lapar akan kebenaran Tuhan. Terus menggali dan mencari kebenaran serta menghidupinya. Setia dan taat.

That’s why saya suka mengajak teman-teman yang sedang sakit untuk join.
Kesembuhan Ilahi ada lho…. ini buktinya. Klo orang lain disembuhkan, maka kamu juga… Doa sepakat yuk….

Apa kita PILIH untuk DILIHAT, menentukan apakah kita melihat kebaikan-Nya atau tidak?
Pilihan ada di tangan kita sendiri!

If you can’t see something on the inside, you won’t be able to see it manifest in your life…
It isn’t enough to merely hear the things of God. We have to meditate on the Word until it paints a picture, until we truly see what is happening. That’s how we use our imagination to conceive the things of God in our heart. – Andrew Wommack.

Jika kita tidak dapat melihat sesuatu di dalam diri kita, maka kita pun tidak akan dapat melihatnya terwujud dalam kehidupan kita…
Tidaklah cukup hanya mendengar hal-hal dari Tuhan. Kita harus merenungkan Firman sampai ia memberikan gambarannya, sampai kita benar-benar melihat apa yang sedang terjadi. Begitulah cara kita menggunakan imajinasi kita untuk memahami hal-hal tentang Tuhan di dalam hati kita. -Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’scakes
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Baik Itu Belum Tentu Benar….Bijaksanalah!

 

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Baik Itu Belum Tentu Benar….Bijaksanalah!

Ani berteman baik dengan Dea. Mereka sudah saling mengenal sejak puluhan tahun yang lalu. Bersama-sama melayani di sebuah organisasi.
Suatu ketika, Ani mendengar bahwa Dea sedang kesulitan keuangan dari teman lainnya.
Dengan penuh ketulusan dan niat baik, Ani menawarkan untuk meminjamkan uang tabungannya.

Dalam pikiran lugu Ani, Dea itu orang terpandang, terkenal kaya. Penampilannya selalu glamour, cantik dan hebat. Sementara Ani biasa tampil sederhana.
Sehingga Ani yakin, pastilah uangnya akan dikembalikan.
Kan Dea tahu kondisi Ani.

Ternyata belakangan terbuka, Dea beneran bangkrut. Tidak hanya Ani tetapi banyak teman-teman lain yang dipinjami uang, tidak mampu dikembalikan. Dan puluhan orang bisa tertipu, karena satu dengan yang lain tidak mau bercerita, takut dianggap menggosip.
Guuuubbbrrraaakkk….

Apa yang dilakukan Ani sesuatu yang ‘Baik’, menolong orang yang sedang kesulitan itu baik tetapi belum tentu Benar.

“Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati,” demikian kata Tuhan.

Banyak sekali pertemanan yang hubungannya jadi tidak harmonis, bahkan putus, gara-gara meminjamkan uang. Biasanya justru dengan teman dekat atau saudara.
Prinsipnya, kalau meminjamkan, harus rela jika tidak dikembalikan.
Jadi pertimbangkan jumlahnya masak-masak.
Gak worth it kalau kehilangan teman atau saudara, gara-gara uang.

Saya pribadi lebih suka kasi saja serelanya.
Mau, monggo diambil. Gak mau, ya gapapa.
Lebih plong.
Kalau judulnya pinjam, biar pun kita rela ga dibayar, mungkin teman itu jadi sungkan kalau bertemu. Tapi ada juga yang cuek saja, seolah gak berdosa.
Janji pinjam sebulan, ternyata jadi bertahun-tahun. Bahkan ada yang tidak membayar, tetap santai…
Menjengkelkan bukan?

Bijaklah dalam membawa diri, mengambil keputusan dan jangan lupa libatkan Tuhan dalam segala sesuatu yang kita lakukan. Orang bilang, uang itu tidak kenal teman, saudara, orang tua bahkan pasangan…. berhikmatlah!
Semua orang terlihat seperti malaikat, sampai kita berhubungan dengannya soal uang, barulah kita bisa mengetahui karakternya yang asli.

******
Santi punya kartu kredit tetapi hampir tidak pernah digunakannya. Ketika kerabatnya butuh memakai kartu kredit, dia meminjamnya kepada Santi.
Dengan penuh kerelaan, Santi meminjamkannya. Tanpa memikirkan resikonya.
Dalam pikiran Santi, dia sedang berbuat baik.

Awalnya, semua lancar, baik-baik saja.
Hingga suatu ketika ternyata ketahuan, hutang kartu kredit bertumpuk dan tidak dibayar oleh kerabatnya.
Karena kartu kredit atas nama Santi, jadilah Santi yang dikejar-kejar oleh debt collector.

*****
Kedua kisah ini benar-benar nyata dan terjadi. Keduanya menyesal, merasa menjadi korban dan sakit hati.

Koq ya tega-teganya? Sudah menolong koq malah dikhianati?
Seperti biasa, orang-orang yang bisa menyakiti, mengkhianati, melukai justru orang-orang dekat yang kita kasihi, percayai dan orang yang kepadanya kita rela berkorban.

Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan“, kata Firman.

Raja Salomo, manusia paling bijak yang pernah hidup di muka bumi, sudah memberikan nasehatnya:
Yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.

 Sangat malanglah orang yang menanggung orang lain, tetapi siapa membenci pertanggungan, amanlah ia.

 Jangan menjadi salah satu di antara orang yang memberi jabatan tangan, yang menjadi penjamin utang.
(Dalam terjemahan lain: yang mengakui utang orang lain)

Bahkan dikatakan:
Jangan engkau termasuk orang yang membuat persetujuan, dan yang menjadi penanggung hutang. Mengapa orang akan mengambil tempat tidurmu dari bawahmu, bila engkau tidak mempunyai apa-apa untuk membayar kembali?

Raja Salomo sudah terlebih dahulu memperingatkan agar jangan sekali-sekali menanggung hutang orang lain. Bahkan tempat tidurmu akan disita untuk melunasi hutang itu.
Oh…. sungguh mengerikan.

*****
Lalu bagaimana solusinya?

Santi dengan memelas bertanya, “Bagaimana saya bisa menghilangkan beban sakit hati karena harus menanggung beban, sekarang harus bekerja keras untuk membayar hutang yang dilakukan orang lain?”

Solusi pertama yang harus diambil adalah bersedia dan berani mengambil tanggung jawab. Ini salahku! Titik!

Ketika kita sibuk menyalahkan orang lain, fokus kita kepada yang di luar, semakin berputar-putar, seperti anjing yang mengejar ekornya sendiri. Sampai kapan pun tidak pernah bisa menangkapnya.

Yang kedua, datang minta ampun kepada Tuhan dengan mengakui kelalaian kita dan bersedia mentaati serta mengikuti solusi dari Tuhan. God’s Way…. Cara Tuhan, bukan cara kita. Lakukan apa yang kita bisa dan nantikan Tuhan.

“Solusinya apa, Bu Yenny?”
“Saya juga gak tahu…. saya bukan Tuhan. Tetapi saya bisa memberi gambaran, solusi yang dialami teman yang lain, P. Budi. Allah kita Maha-Dahsyat. Jalan-Nya tak terselami oleh pikiran kita.”

P. Budi bermasalah dengan pemerintah, karena kesalahan yang dilakukan teman kongsinya. Beliau harus membayar plus dendanya, hingga miliaran rupiah.
Sungguh tidak adil!
Kesalahan tidak sengaja, ternyata melanggar peraturan, dan hukum tetap hukum. Jika tidak mau dipidanakan ya harus bayar.
Sudah diupayakan negosiasi, tidak bisa. Akhirnya, sepakat untuk dicicil. Jumlahnya cukup besar dan menurut perhitungan setelah sepuluh tahun, baru bisa lunas.

P. Budi ‘ngenes’, kata Orang Jawa. Kerja cape untuk melunasi hutang hingga puluhan tahun.
Sambil mencicil, P. Budi mengajukan upaya hukum. Sudah habis ratusan juta tetap kalah. Pengacara menawarkan strategi untuk menutup saja perusahaannya. Tetapi ada yang mengingatkan, terus ngotot melalui jalur hukum, dengan menutup perusahaannya justru bisa jadi kasus pidana. Akhirnya P. Budi memilih stop dan terus mencicil saja sebisanya. Berserah sepenuhnya kepada Tuhan dan minta anugerah extra agar bisa mencicil dan tetap bisa mencukupi keluarganya.

Bulan demi bulan berlalu….
Bencana Covid menimpa Indonesia dan dunia.
Oh…. seolah makin terpuruk.
Tetapi ajaibnya, justru saat tahun pertama Covid, omset P. Budi naik 2 kali lipat. Padahal tidak ada tambahan customer, mereka juga gak bisa keluar rumah. Hanya by phone saja.

Tahun ke dua Covid, omset P. Budi naik 2 kali lipat lagi, berarti naik 4 kali lipat dibandingkan sebelum Covid.
Wow…. gak masuk akal tapi nyata.

Nach pada bulan desember, Bu Budi belum terima billing tagihan cicilan. Tetapi mereka ingin istirahat. Liburan dulu. Mumpung Covid sudah reda.
Januari Bu Budi telpon ke kantor pemerintah untuk minta billing pembayarannya.
Ada berita mengejutkan. Ternyata berkas permasalahan P. Budi sudah tidak ada sehingga petugas itu mengatakan, tidak perlu membayar cicilan lagi, dia akan membantu mengajukan kepada pimpinannya untuk melunaskan tahihan P. Budi.

Wow….. jalan keluar yang tak terpikirkan. Hutang yang secara akal harus dilunasi lebih dari 10 tahun, lunas dalam waktu kurang dari 4 tahun.

Janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku.

Ketika kita taat, mengikuti God’s Way- Cara Tuhan, maka Allah akan membalas ketaatan kita dengan cara-Nya yang ajaib.
Pikiran manusia itu terbatas. Tetapi Allah mampu melihat hingga jauh ke depan. Dia Allah yang Maha-Kreatif….
Pertanyaannya:
Bersediakah kita mempercayakan hidup kita kepada-Nya?
Itu yang akan menentukan, ending hidup kita ada di mana?
Pilihan ada di tangan kita sendiri!

Faith is like wi-fi. It’s invisible but it has the power to connect you to what you need.

Iman itu seperti wi-fi. Itu tidak terlihat tetapi memiliki kekuatan untuk menghubungkan Anda dengan apa yang Anda butuhkan.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Hubungan Pikiran, Perubahan Karakter & Doa Yang Terjawab!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Hubungan Pikiran, Perubahan Karakter & Doa Yang Terjawab!

Setiap orang ingin mengalami peningkatan, menjadi lebih baik, lebih berguna, memiliki hidup yang lebih bermakna.
Itulah kerinduan setiap manusia.
That’s why kita sekolah, ikut seminar dan berbagai pelatihan.

Salah satu hal krusial yang harus dilakukan agar mengalami peningkatan, adalah mengubah pola pikir, mindset, sehingga pada akhirnya tindakan kita pun berubah, selaras dengan tujuan atau goal yang hendak kita capai.

Watch your thoughts, they become your words;
Watch your words, they become your actions;
Watch your actions, they become your habits;
Watch your habits, they become your character;
Watch your character, it becomes your destiny.
Lao Tzu

Perhatikan pikiranmu, itu akan menjadi kata-katamu;
Perhatikan perkataanmu, itu akan menjadi tindakanmu;
Perhatikan tindakanmu, itu akan menjadi kebiasaanmu;
Perhatikan kebiasaanmu, itu akan menjadi karaktermu;
Perhatikan karaktermu, itu akan menjadi takdirmu.
Lao Tzu

Oleh karena itu, pertama-tama Tuhan menekankan Perubahan Pola Pikir, dengan cara Jangan Menjadi Serupa Dengan Dunia ini tetapi gantilah dengan Cara Pikir dan Cara Hidup Ilahi, yang selaras dengan kehendak-Nya, supaya kita dapat membedakan manakah kehendak Allah, apa yang baik, sesuai dengan kehendak Allah dan yang sempurna.

Artinya, kesuksesan, kebahagiaan, keberhasilan, kesembuhan, kesehatan, kesejahteraan kita, itu tergantung seberapa baiknya kita menyelaraskan pikiran kita dengan Firman Tuhan bukan?
Perintah ini juga dengan jelas menegaskan, cara hidup ala dunia dengan cara hidup ala Tuhan itu bertolak belakang!

Cara Dunia menghalalkan segala cara demi meraih keuntungan pribadi. Yang penting “Aku”, “Aku” dan “Aku”…
Flexing… pamer kekayaan, hidup diluar kemampuan, demi prestige, biar bisa diterima kalangan tertentu, dengan harapan bisa meraih proyek-proyek besar.
Jika perlu berhutang dan menggunakan duit milik orang lain, supaya menciptakan image sebagai ‘orang dengan level tertentu’. Dst…dst…dst…

Lucu sekali ungkapan Dave Ramsey, menggambarkan orang-orang di kalangan ini:

We buy things we don’t need, with money we don’t have, to impress people we don’t like – Dave Ramsey.

Kita membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan, dengan uang yang tidak kita miliki, untuk mengesankan orang yang tidak kita sukai – Dave Ramsey.

Guubbbraaaaakkkk…..
Aneh Tapi Nyata!
Orang dunia mengejar fatamorgana…. yang dikejar sesuatu yang bersifat sementara, bukan yang kekal!

Sebaliknya God’s Way – Cara Tuhan benar-benar berbeda.
Sumber berkat kita dari Tuhan, bukan bisnis atau pekerjaan kita.
Jadi percaya, Gusti Allah Mboten Sare – Allah tidak tidur, karenanya gak usah menggunakan cara-cara curang, tricky, jahat hanya demi mendapatkan keuntungan besar.
Tuhan bisa melimpahkan berkatnya melalui cara-cara yang tidak terpikirkan.
Keberuntungan-keberuntungan terjadi dengan sendirinya.
Dia Allah, tidak ada yang mustahil bagi-Nya!

Sibuk berbuat baik, mengasihi orang lain, melayani, karena tahu apa yang ditabur, itulah yang akan kita tuai.
Semakin mengasihi, semakin adil, tulus dan dengan penuh kasih melayani, maka berkat dan kebaikan mengejar secara natural.
Semakin baik kita menghidupi kebenaran Firman Tuhan, – dengan cara mengganti cara hidup ala dunia menjadi cara hidup ala Tuhan -, semakin kita mengalami Surga di Bumi.
Hidup sehat bebas dari kekuatiran, sehingga pikiran Tenang & Damai.
Tentu saja Kesehatan Ilahi tercipta….
Tanya dokter, penyebab dari berbagai penyakit selalu: Wrong Thinking – Pikiran yang Salah.
Sehat, pikiran damai, umur panjang dan bahagia pun tercipta secara alami.
Jaminan kehidupan di bumi dan di surga, di dalam genggaman orang-orang yang beriman kepada-Nya!

*****
Banyak orang yang ingin hidup dalam kelimpahan dan kesehatan Ilahi, tetapi TIDAK mau 100% menggunakan God’s Way.
Maunya mixed antara Cara Tuhan dan Cara Dunia.
Masalahnya, anggur yang baru tidak bisa diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.

Ketika God’s Way dimasukkan ke dalam wadah (mindset) yang lama, God’s Way itu akan terbuang sia-sia.
That’s why orang-orang yang mendua hati tidak memperoleh apa-apa. Kita tidak dapat melayani 2 tuan.
Justru mereka semakin bingung, apa yang harus dilakukan? Bagaimana melakukannya?
Blur….
Berkat, kemakmuran, kelimpahan, kesembuhan mau pun kesehatan Ilahi lepas dari genggaman….

*****
Sesuatu yang unik terjadi, saat kita fokus, konsentrasi pada kebenaran Tuhan.
Yang hatinya teguh berpengang pada Tuhan dan kebenarannya, Tuhan jagai dengan damai sejahtera yang sempurna. Sebab kepada Tuhan mereka percaya!

Kami rutin doa pagi dari Senin hingga Jumat dengan teman-teman. Di samping menggali firman dan mempelajarinya, kami membiasakan mengerjakan pekerjaan lain, sambil memutar apps yang audionya terus membacakan firman Allah. Kami pun terbiasa berdoa dalam roh.
Apa yang terjadi?
Hati menjadi damai dan tidak mudah terbawa emosi. Apa pun yang terjadi, pengendalian diri berjalan dengan natural.
“Tenang dulu, berdoa. Tanya Tuhan,” bisik suara kecil dalam hati.

Kebetulan demi kebetulan baik terjadi, dipertemukan dengan orang-orang yang tak terpikirkan, dan Tuhan menuntun langkah demi langkah… Suara-Nya makin jelas terdengar.

Saat belum sungguh-sungguh mengambil komitmen 100% taat Tuhan, begitu banyak kerancuan, kebingungan menguasai pikiran serta membuat hati galau, tetapi sekarang tidak lagi.
Hitam dan putih jelas terlihat.
Jawaban doa berdatangan, kesembuhan tercipta: ada yang instan tetapi ada yang butuh waktu, tetapi terjawab. Padahal penyakit ‘berat’ menurut kacamata dunia.
Terobosan keuangan, solusi permasalahan berdatangan silih berganti.
Wow… Sungguh Allah senantiasa bisa diandalkan.
Kuncinya, kejar kebenaran Tuhan dan hidupi.
Kebenaran itu yang akan memerdekakan setiap orang.
Firman Tuhan YA & AMIN.
Kami pun semakin cinta Tuhan dan berapi-api…. semangat!
Inilah yang dikatakan Effortless Change, Perubahan Tanpa Usaha yang tercipta karena mendekatkan diri kepada-Nya…

Banyak yang bertanya: koq bisa?
Saya juga tidak tahu prosesnya tetapi It’s Works!
Terbukti berhasil.

Sama seperti saya tidak paham bagaimana listrik bekerja, tetapi terbukti, saat saya menekan saklar, lampu menyala.
Ruangan menjadi terang dan kegelapan sirna.
Kompor listrik dicolokkan ke lubang listrik, bisa untuk memasak.
Tertarik mencoba? Sila buktikan sendiri.

When God is FIRST,
He blesses the REST.

Ketika Tuhan ditempatkan ditempat yang PERTAMA & UTAMA, Dia akan memberkati & mencukupi yang lainnya.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Benarkah Kita Berdoa? Atau Sedang Mengeluh?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Benarkah Kita Berdoa? Atau Sedang Mengeluh?

Suatu ketika Charles Capps, seorang pengkotbah terkenal dari Amerika, sedang berdoa dengan serius.
Ditengah-tengah sesi doanya, Tuhan bertanya lugas:

“Charles, what are you doing? Charles, apa yang sedang kamu lakukan?”

“I’m praying, Lord. Saya sedang berdoa, Tuhan”

“No, you are complaining. Tidak, kamu sedang mengeluh….”

Gubbbrrraaakkkk……

Ketika Andrew Wommack menceritakan kisah ini, saya pun terperangah.
Jangan-jangan saya pun kerap mengeluh bukannya sedang berdoa seperti yang saya pikirkan.

Setiap orang ‘merasa’ bisa berdoa tetapi sejujurnya, kerap kita mengartikan doa dengan persepsi yang salah.
Saat berbeban berat, kerap kita ‘merasa’ perlu lapor detil kepada Tuhan, betapa beratnya masalah yang kita hadapi. Bahkan belum lega jika belum ‘mengingatkan’ Tuhan, jika sampai terjadi A, resikonya begini lho Tuhan….
Kalau terjadi B, lebih gawat lagi Tuhan….. makin besar resikonya. Dibacakan daftar kemungkinan buruk yang bisa terjadi.
Bukannya lega hati, setelah ‘berdoa’ justru berkeringat dingin, makin stress dan ketakutan. Galau….

Klo perlu, dibawa pula berbagai surat perjanjian dan kontraknya, ditunjukkan kepada Tuhan, kuatir klo ada perjanjian yang Tuhan kelewatan belum baca!

Familiar dengan sikap seperti ini?
Dulu, saya pun seperti itu. Sebelum sekolah.

Klo perlu, tokoh-tokoh yang dianggap lebih rohani, lebih suci, diminta untuk mendoakan. Mereka dianggap punya jabatan lebih oke, jadi punya jalur khusus dengan Tuhan.
Jika tokoh-tokoh ini yang berdoa, lebih sakti.

Bahkan ditambah doa puasa, berusaha ‘memaksa’, istilah Andrew Wommack: ‘memiting tangan Tuhan’, supaya doa kita dikabulkan.

Ini sudah menjadi fenomena di mana-mana. Semakin banyak orang yang berdoa, berubaha membuat Tuhan ‘sungkan’, supaya dikabulkan.
(Mirip demo… mengerahkan massa, memaksa Tuhan)

Benarkah?

*******

Coba direnungkan kembali!
Allah kita itu Maha-Tahu. Manusia hanya bisa melihat sejauh mata memandang, sedangkan Allah sudah melihat hingga masa yang akan datang.

Daud bernyanyi:
Tuhan, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri,
Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.

Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya Tuhan.
Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.

Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.
Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut, juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
Jika aku berkata: ”Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,” maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah!
Betapa besar jumlahnya!

Apa sich yang Tuhan tidak tahu? Di dunia orang mati saja, Allah ada di sana. Mau bersembunyi di mana lagi?
Allah Maha-Besar, Maha-Dahsyat, Maha…..
Otak kita yang sebesar kacang, tidak bisa memahaminya.
Apa ya perlu kita curhat habis-habisan menceritakan ketakutan-ketakutan kita, padahal Tuhan sudah tahu endingnya bagaimana?

*****
Kami suka apartemen yang tinggi. Dari lantai 30 an, kami bisa melihat jauh ke depan.
Ketika hendak keluar makan, dari lantai 30 an kami bisa memperkirakan: oooo macetnya hanya sekitar 5 meter saja. Setelah sampai perempatan, lancar koq. Bahkan ada jalan lain yang jauh lebih lega.

Sebaliknya, saat kita berdiri di lobby, di lantai dasar, duh…. kelihatan mobil penuh sesak menutupi jalanan, panjaaaang…. seolah-olah tak berakhir.
Kita sudah stress duluan, bisa-bisa memutuskan tidak usah pergi. Buntu, sumpek, crowded….
Inilah gambaran kita yang melihat dari bawah, dari dunia.
Berbeda dengan Tuhan yang melihat dari atas, ibarat dari lantai 30 an. Pandangan-Nya jauh lebih luas, dan bisa melihat big-picturenya, gambar besar secara keseluruhan.
Tuhan tahu jalan mana yang tercepat, terlancar, terbaik untuk mencapai tujuan hidup kita.

Dia Allah, apa yang sulit bagi-Nya?
Tetapi Allah memberi setiap kita Free Will – kehendak bebas dan Free Choice – pilihan bebas, mau mengikuti Tuhan – God’sWay atau mengikuti kemauan kita sendiri – My Way?
Pilihan ada di tangan kita!

******
Menyadari hal ini, sesungguhnya sesi doa itu BUKAN memberitahu Tuhan betapa gawat situasinya, TETAPI sesi di mana kita memohon Tuhan memberikan hikmat-Nya, agar kita bisa melihat apa yang kita alami dari Cara Pandangnya Allah!

Berdoa BUKAN saatnya kita sibuk bicara, dan meminta Tuhan mendengarkan, MELAINKAN saatnya TUHAN BERBICARA dan Kita MENDENGARKAN DIA.

Tuhan, solusi masalahku bagaimana?
Ajari aku untuk melihatnya seperti Tuhan melihat.
Tuntun aku melangkah sesuai kehendak-Mu….
Apa yang harus aku lakukan?
Kapan aku harus melakukannya?
Bagaimana cara aku melakukannya?
Di mana aku harus memulainya?
Beri kekuatan dan kepekaan agar aku bisa melangkah bersama-Mu,
Dan setiap langkah merupakan suatu mujizat dalam menggenapi God’s Way….jalan Tuhan.

Dan Tuhan berbicara Melalui firman-Nya.

*****
Perjalanan hidup bersama Tuhan itu relationship, hubungan pribadi.
Jika doa-doa kita selama ini tidak memberikan hasil sesuai yang kita inginkan, check & recheck ulang.
Mungkin cara berdoa kita selama ini, ada yang kurang pas.

Nach siapa tau ada A Better Way to Pray…. ada cara berdoa yang lebih baik, bisa dicoba.

“Bu Yenny, saya takut …. klo sesat bagaimana?”

Kita kan anak-anak Tuhan yang berhikmat bukan?
Check & recheck, apakah selaras dengan Firman Tuhan?
Jika selaras firman Tuhan, berarti benar.
Standar Kebenaran Sejati adalah Firman Tuhan, karena Firman Tuhan adalah Allah sendiri, – bukan hanya di paskan dengan satu prinsip tetapi keseluruhan firman Tuhan.

Lalu lihat buahnya!
Prinsip kehidupan itu Prinsip Benih.

Jika yang ditanam biji mangga Probolinggo kesukaan P. Indra, buahnya pasti Mangga Probolinggo yang supermanis berwarna kuning kemerahan.
Tidak mungkin berbuah semangka apalagi tomat. Tidak mungkin pula berbuah mangga yang masam dan berwarna kuning keputihan.
Benih tidak pernah menipu! Benih itu berbuah sesuai jenisnya!

Dengan cara yang sama, jika yang ditanam adalah Benih Firman Tuhan, maka buahnya pasti nyata: semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pasti semuanya itu yang ada dalam pikiran mau pun kehidupan orang yang menghidupi firman-Nya. Yang dipikirkan perkara yang di atas, bukan di bumi semata.

Sehingga kita tidak mudah terbuai dengan kata-kata yang indah semata, atau ditakut-takuti dengan berbagai dongeng nenek tua.
Orang-orang yang hidupnya berakar di dalam Tuhan dan dibangun di atas Dia, makin bertambah teguh dalam iman dan hatinya melimpah dengan ucapan syukur.

Kehidupan orang yang hatinya melekat kepada Tuhan itu, supernatural. Hal-hal baik mengejar kehidupannya. Itulah sebabnya Andrew Wommack berujar, jika hidup kita tidak supernatural, berarti hubungan kita dengan Tuhan, tidaklah mendalam.
Penyertaan Tuhan itu kasat mata.

Mari bangun hubungan pribadi yang dekat dengan Allah maka kita akan menikmati surga di bumi dan surga pula di kekekalan nanti.
Mau? Yuk…..

Inconsistency is one of the major reasons why a lot of people don’t experience God’s best – Dr. Jerry Savele.

Ketidakkonsistenan adalah salah satu alasan utama mengapa banyak orang tidak mengalami yang terbaik dari Tuhan – Dr. Jerry Savele

YennyIndra
TANGKI AIR & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 21 22 23 24 25 30