Category : Relationship

Articles, Relationship, Self Motivation

…Give It To God & Go To Sleep….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

…Give It To God & Go To Sleep….

Kami suka liburan ke negara yang belum pernah dikunjungi. Turun di airport, kami segera menyewa mobil. Dari Indonesia, biasa saya sudah research tempat-tempat cantik yang hendak dikunjungi. Sementara P. Indra suka nyetir di tempat-tempat baru yang belum pernah dikunjungi.

GPS adalah alat untuk menunjukkan peta jalan yang hendak dituju. Meski belum pernah ke sana, dengan menggunakan GPS maka alat ini membantu kita mencapai tujuan. Kami pun bersukacita mengambil foto-foto cantik di sana.

Nach Firman Tuhan itu GPS nya kehidupan. Tidak ada seorang pun yang pernah menjalani kehidupan kita sebelumnya. Kita bisa belajar dari sejarah, pengalaman hidup orang lain. Tetapi tidak mungkin sama dengan pengalaman kita nantinya. Bisa mirip tapi tidak persis.

Tuhan Sang Pemilik Kehidupan ini, sudah memberikan prinsip-prinsip, rambu-rambu sebagai GPS kehidupan ini.

Inilah wejangan Raja Salomo, manusia terkaya dan paling bijak yang pernah hidup di muka bumi.

– Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.
– Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.
– Siapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dungu. Orang baik dikenan Tuhan, tetapi si penipu dihukum-Nya.
– Setiap orang dipuji seimbang dengan akal budinya, tetapi orang yang serong hatinya, akan dihina.
– dst. dst…

Dengan menggali dan menghidupi kebenaran Firman Tuhan, maka kita tidak akan tersesat. Mampu menghindari ribuan pertempuran yang tidak perlu. Hidup kita menjadi damai dan tenteram karena memiliki mindset yang benar dalam menyikapi kehidupan, yaitu menyelaraskan diri dengan mindset Allah.

Banyak orang-orang dunia, atas nama science, modern, masa kini, karena merasa jaman ini jaman modern berprinsip:
– Siapa cepat, dia yang dapat.
– Saiki jaman edan, sing ora edan ora keduman, Sekarang jaman gila, yang tidak gila, tidak kebagian.
– Karena artis top dan orang-orang kaya dunia melakukannya, maka dianggap sah. Pernikahan sesama jenis, menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan.
– Mengejar kekuasaan dan kekayaan, apa pun harganya. Supaya bisa merasa menjadi ‘Tuhan’…
Apa sich yang ga bisa dibeli dengan uang?, demikian ucapnya.

Benarkah prinsip ini?

Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.

Dari berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar kita, terlihat jelas, seseorang yang kelihatannya kaya raya, berada di puncak kekuasaan karena jabatannya yang tinggi, seolah tidak tersentuh… Tetapi karena satu kesalahan, kesombongan, perbuatan sia-sia, meluncur ke bawah dengan begitu cepatnya. Semua sia-sia dan hilang dalam sekejap.

*****

“Ce, yang saya inginkan saat membaca Seruput Kopi Cantik adalah bisa mendapatkan damai sejahtera. Bagaimana caranya? Semua kenikmatan dunia sudah aku cicipi dan miliki… Cuma damai sejahtera, ketenteraman yang aku mau..,” ujar seorang teman yang sudah menjelajah dunia, lebih dari seratus negara. Nyaris seluruh dunia sudah dikunjungi dan dinikmatinya.

Bahagia yang sesungguhnya adalah hati dan pikiran yang dipenuhi oleh damai sejahtera. Tenteram.
Padahal hidup senantiasa menyajikan masalah tanpa diundang. Dari yang kecil hingga besar, membuat tidur tak nyenyak.

Mungkinkah kita hidup dengan memiliki damai sejahtera sepanjang waktu?
Jawabannya: bisa.
Caranya?
Ikuti petunjuk GPS Allah. Hiduplah sesuai arahan-Nya, meski berlawanan dengan cara dunia.

Sahabat saya Nana, yang membawahi puluhan perusahaan besar bersaksi, bagaimana masalah-masalah berat yang dialaminya, diselesaikan Tuhan dengan cara yang diluar nalar.

“Love your neighbour, kata Tuhan. Ya sudah, saya taat dan diam menanti arahan-Nya. Dan solusinya diluar dugaan… Tanpa harus melibatkan lawyer, tanpa ruwet, Tuhan menyelesaikannya dengan apik…”, jelasnya. Terbukti!

Yang mengubah hidup, bukan teorinya, melainkan kebenaran firman Tuhan yang betul-betul dihidupi.
Menunggu arahan Tuhan sebelum bertindak, itu betul-betul tidak mudah. Butuh latihan, kesabaran dan iman…. Percaya bahwa jalan Tuhanlah yang terbaik. Meninggikan firman-Nya di atas fakta dan situasi. Menundukkan diri kepada Allah.
Mengakui bahwa Allah benar-benar Boss kehidupan kita.
Manusia punya kehendak bebas. Allah tidak pernah memaksa, kecuali kita bersedia menyerahkan hidup kita kepada-Nya.

Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, jangan bersandar pada pengertian kita sendiri. Libatkan Allah dalam apa pun yang kita lakukan, maka Dia akan meluruskan jalan hidup kita.

Siapa yang tahu yang terbaik bagi masa depan kita? Allah!
Dia tahu di mana berkat tersembunyi dan bagaimana meraihnya. Dia tahu cara menyembuhkan berbagai penyakit.
Dia tahu solusi masalah yang paling singkat tetapi hasilnya sangat baik.

Tentunya jauh lebih mudah menjalani kehidupan bersama Pribadi yang menciptakan kehidupan kita, satu-satunya Pribadi yang tahu persis masa depan kita apalagi kehendak-Nya, agar kita menjalani hidup ini langkah demi langkah bersama-Nya…
Kita turuti saja…Give It To God & Go To Sleep – Serahkan kepada Allah & tidur….Gak usah banyak mikir. Karena Allah adalah Guide yang selalu bisa diandalkan.
Makes sense?

Ship don’t SINK because of the water AROUND them. Ship SINK because of the water that gets In them! Don’t let what happened around you, gets in you and weigh you down.

Kapal tidak TENGGELAM karena air DI SEKITARNYA. Kapal TENGGELAM karena air yang masuk ke dalam kapal! Jangan biarkan apa yang terjadi di sekitar Anda, merasuki Anda dan membebani Anda.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Christianity, Relationship, Self Motivation

Melihat Yang Tak Kelihatan…

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Melihat Yang Tak Kelihatan…

Ibrani 11:1 TB Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.

Iman adalah “bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat.” Apa artinya ini?
Dimana buktinya?
Mengapa kita tidak dapat melihatnya (atau merasakannya)?

Kita mempunyai mata rohani dan mata alami. Kita jarang menggunakan mata rohani kita, dan sering kali kita membiarkan kekhawatiran dunia ini mencekik Firman. Tetapi hati kita BISA melihat dunia spiritual.

. . . 2 Korintus 4:18 (TB) Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.

Hal-hal yang bersifat sementara mencakup segala sesuatu di dunia yang telah jatuh ini. Kita bahkan dapat memasukkan sumber daya dan kesehatan kita. Hubungan bersifat sementara, begitu pula pekerjaan, rekening bank, suasana politik, dll.
Jadi, bagaimana kita dapat hidup dengan iman dalam lingkungan yang “sementara” seperti itu?

Iman dimulai dengan persekutuan dengan Bapa. Tidak ada sumber lain. Kita harus mengenal Dia melalui pewahyuan yang kita miliki melalui Firman.
Yesus dengan sempurna menyingkapkan Bapa, dan Paulus menyingkapkan identitas baru kita di dalam Dia. Sampai kita mendapatkan pewahyuan tentang sifat-Nya dan posisi kita di dalam Dia, kita akan selalu bergumul dengan iman.

Iman dapat diartikan sebagai visi pemenuhan janji Tuhan.

Ingatlah, iman melihat hal yang tidak terlihat.
Apakah kita melihat diri kita disembuhkan?
Apakah kita melihat keluarga kita diberkati?
Apakah kita melihat diri kita sebagai pemberi, tidak hanya sebatas itu, tetapi sebagai pemberi berkat yang dengan penuh sukacita berbagi kepada mereka yang membutuhkan bantuan?

Iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak terlihat. Sampai kita bisa melihat di dalam hati bahwa janji itu digenapi, kita belum berada dalam iman/persekutuan.

Petani yang menabur benih dapat “melihat” panen yang akan datang. Dia punya hak untuk melihatnya. Itu dimulai dari hatinya. Diikuti dengan menabur menuju visi. Di dalam hatinya terdapat bukti “segala sesuatu yang tidak terlihat” dengan mata jasmani.

Kita akan menabur sesuai dengan visi kita dan hasil panen yang Tuhan tanamkan ke dalam hati kita. Iman timbul dari persekutuan dengan Bapa. Persekutuan melahirkan visi. Begitulah cara kita mengetahui apakah kita benar-benar beriman.

Sumber: Barry Bennett.

*****
Kejadian 22:11-14 (TB) Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: “Abraham, Abraham.” Sahutnya: “Ya, Tuhan.”
Lalu Ia berfirman: “Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.”
Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban bakaran pengganti anaknya.
Dan Abraham menamai tempat itu: “TUHAN menyediakan“; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: “Di atas gunung TUHAN, akan disediakan.”

Abraham diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan Ishak, anak tunggalnya. Masalah besar!
Tetapi Abraham taat.

Saat menghadapi masalah besar, kerap begitu fokusnya kita pada masalah, sehingga kita tidak dapat melihat solusinya. Padahal Tuhan sudah menyediakannya, bahkan ada di depan mata.

“What we know is a drop; what we don’t know is an ocean – Yang kita tahu hanyalah setetes air; yang tidak kita ketahui seluas samudra”, ujar orang bijak.

“UmatKu binasa karena kurang pengetahuan (Hosea 4:6)”.
Sesungguhnya domba ada di dekat Abraham, tetapi dia tidak bisa melihatnya, hingga malaikat itu memberitahu dia.

Itulah sebabnya kerap kita begitu stress, berharap memperoleh solusi, karena memikirkan dengan kekuatan sendiri jalan keluarnya.

Belajar dari kisah Abraham, solusi terbaik adalah bertanya kepada Tuhan, agar bimbingan-Nya membuat kita bisa MELIHAT apa, bagaimana dan di mana solusinya, serta mentaatinya. Melihat domba yang tanduknya tersangkut di sana.

Siap praktik?

How you see You will determine how the enemy sees you – Gregory Dickow

Bagaimana Anda melihat diri Anda sendiri, akan menentukan bagaimana musuh melihat Anda – Gregory Dickow

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Are You Still Alive?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Are You Still Alive?

Some people die at 25 and aren’t buried until 75. – Benjamin Franklin

Beberapa orang meninggal pada usia 25 tahun dan baru dikuburkan pada usia 75 tahun. – Benjamin Franklin

Mak Jleb…..

“Tua itu bukan soal angka atau umur. Orang yang berhenti belajar dan bertumbuh, entah dia berusia 25, 75 atau 95 tahun, sesungguhnya orang itu sudah mati. Hanya saja belum officially diumumkan ” kata John Maxwell, motivator top dunia menjelaskan … Hahaha…

“Son, remember The Best Is Yet To Come- Anakku, ingatlah Yang Terbaik Belum Datang,” John Maxwell menceritakan ucapan ayahnya saat berusia 95 tahun.
Dienk….. Dahsyat!

Beliau masih bekerja full time di usia 95 tahun, meninggal di usia 98 tahun.
Luar biaaasaaa….
Tidak heran, putranya John Maxwell berprestasi di tingkat dunia.
Penulis ratusan buku, terutama kepemimpinan dan motivator TOP!

Kacang ora ninggal lanjaran, kata Orang Jawa.
Like father like son, kata orang bule.

Sementara banyak orang sudah merasa tua di usia 50 tahun, papa John Maxwell justru masih menantikan hal yang terbaik di usia 95 tahun.
Hhhmmm … Nyata benar bedanya!

John bercerita, suatu ketika dia menghadiri reuni SMU-nya…Yang sebelah sana topiknya tentang obat, yang di sebelah ini tentang penyakit dan dokter.

“Selesai acara reuni, saya tidak tahu, harus pulang ke hotel atau justru ke Emergency Room (IGD),” ujar John terbahak….

Banyak orang tidak sadar, bahwa:

For as he thinks in his heart, so is he. Seperti orang berpikir dalam dirinya, demikianlah ia.

Kitalah pelukis ‘takdir’ kita sendiri!
Apa yang kita pikirkan dan ucapkan, saat itulah kita sedang menyapukan kuas di kanvas kehidupan kita sendiri.
Malangnya, banyak orang yang tidak menyadarinya. Mereka mengutuki dirinya sendiri, dengan melabel diri: estewe alias setengah tua, pikun, maklum sudah umur dsb.

Belum lagi hobi sekali menyatakan kepemilikannya atas berbagai penyakit.
“Saya itu punya darah tinggi, diabetes…”
“Saya suka sakit maag…”

P. Dolfi kerap bercanda, “yang disukai dan dipunyai itu yang bagus-bagus saja… aset gitu lho, jangan penyakit…”

Sudah menjadi kebiasaan dalam pembicaraan umum, sehingga tidak sadar bahwa pilihan kata yang berkonotasi negatif, itu akan memberikan gambaran kelemahan pada diri sendiri. Nach terjadilah menurut imanmu.

Di sekolah kami terbiasa tidak membicarakan penyakit atau hal-hal negatif. Meski beneran sakit, kami tidak mengucapkannya secara verbal hanya sekedar untuk pembicaraan ringan.
Why?
Kan berlawanan dengan doa yang memerintahkan kesembuhan terjadi. Kami fokus pada Janji kesembuhan Tuhan, dan memilih hanya berita-berita yang selaras dengan janji-janji-Nya. Maka kesembuhan pun tercipta.

Saya paling gak suka jika teman-teman sibuk mengaku sudah tua. Belajar tuh dari papanya John Maxwell.
Saya kerap bercanda bahwa saya akan launching buku baru saat berusia 90 tahun.

Hhhmmm…. ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, di Amerika juga, banyak orang-orang yang fokusnya pada hal-hal negatif.

******
Kita adalah Pemimpin…..
Kalimat retorik yang menarik dan jarang disadari orang, bahwa Setiap kita adalah Pemimpin.
“Tetapi saya ga punya jabatan apa-apa… hanya seorang ibu rumah tangga..”

Setiap orang pemimpin karena Allah yang tinggal di dalam kita adalah pemimpin.
Pemimpin itu pengaruh, Bukan jabatan.
Setiap kita mempengaruhi orang lain, entah sedikit atau banyak. Seorang ibu rumah tangga paling tidak, mempengaruhi anak-anaknya.

Tujuan hidup setiap manusia, agar menampilkan Allah melalui kehidupannya, sehingga mempengaruhi orang lain supaya berjalan pula di jalan-jalan Allah seperti dirinya.

Konon keteladanan berbicara lebih keras daripada seribu kotbah.

Mendengar kisah tentang papa John Maxwell, sudah membuat hati saya bergairah….dan ingin meneladaninya: menyelesaikan pertandingan kehidupan yang membanggakan sebagai pemenang, seperti beliau.

Dan pengaruh terbesar kita disampaikan melalui Perkataan.
Kata – kata kita membangun atau menjatuhkan, tergantung pilihan kata yang diucapkan, bagaimana cara menyampaikannya serta kapan waktu yang tepat untuk mengungkapkannya.
Dibutuhkan People Skills, kemampuan menghadapi orang dengan cara yang ramah dan efektif sehingga mencapai hasil yang baik.

Belajar yuk agar kita dapat hidup yang berdampak dan menjadi pemimpin yang memberi pengaruh yang positif….

I’ve learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel. – Maya Angelou.

Saya belajar, orang akan melupakan apa yang Anda katakan, orang akan melupakan apa yang Anda lakukan, tetapi orang tidak akan pernah melupakan perasaannya karena Anda. – Maya Angelou.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT

AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles, Christianity, Relationship, Self Motivation

Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 2 Sub title: *Pewahyuan & Urapan.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 3* Sub title: Pewahyuan & Urapan.

Setelah 2 artikel berseri tentang Charis, sesungguhnya yang paling mendasar diajarkan di Charis adalah “Membangun Hubungan Pribadi dengan Tuhan”.

Sebelum sekolah, saya menganggap pendeta, pengerja gerejalah yang punya kasta lebih tinggi dan akses langsung kepada Tuhan. Akibatnya banyak orang seperti saya, yang hobinya minta didoakan.

Ternyata kerinduan hati Tuhan agar setiap anak-anak-Nya mengenal-Nya secara pribadi. “Ginosko“, mengenal secara intim seperti suami istri, itulah yang disebut Hidup Kekal.

Yohanes 17:3 (TB) Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Tuhan tidak pilih kasih. Setiap kita punya Alkitab yang sama, punya waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Jadi tergantung kita sendiri, seberapa jauh kita mau mengenal Tuhan, dengan meluangkan waktu untuk menggali firman-Nya, bersekutu serta berdoa.
Kita yang menentukan, bukan Tuhan.
Semakin selaras hidup kita dengan kehendak-Nya, semakin kita merasakan hidup di bumi seperti di surga.

Jawaban dari kebutuhan dan keberhasilan hidup kita, terletak di dalam Pewahyuan Tuhan atau Revelation atau Rhema – Firman Tuhan yang dihidupkan- bagi kita, yang diterima karena pengenalan akan Dia.
Oleh karena itu, hubungan pribadi dengan Tuhan itu tak tergantikan. Itulah esensi kekristenan.

*****
Setelah bangkit dari kematian, Yesus menampakkan diri pada murid-murid-Nya.
Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”
Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Yohanes 21:5-6 (TB)

Perhatikan, yang memancing sama. Tempat memancingnya sama juga. Tetapi semalaman tidak mendapatkan apa-apa. Begitu Yesus mengatakan, – rhema, pewahyuan-, lalu mereka taat, maka ikan yang ditangkap amat sangat banyak.

Kesimpulannya:
Di mana letak kelimpahan Tuhan?
Di dalam Pewahyuan/Perkataan Allah.

*****

Matius 13:54-57 (TB) Setibanya di tempat asal-Nya, Yesus mengajar orang-orang di situ di rumah ibadat mereka. Maka takjublah mereka dan berkata: “Dari mana diperoleh-Nya hikmat itu dan kuasa untuk mengadakan mujizat-mujizat itu?
Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas?
Dan bukankah saudara-saudara-Nya perempuan semuanya ada bersama kita? Jadi dari mana diperoleh-Nya semuanya itu?” Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.

Orang-orang di Nazaret tidak memperoleh pewahyuan bahwa Yesus adalah Sang Juruselamat. Akibatnya, mereka menolak Dia. Dan mereka tidak memperoleh kesembuhan, dilepaskan dari roh-roh jahat seperti orang-orang di tempat lainnya.

Mereka hanya bisa melihat apa yang diterima oleh pancainderanya, tetapi orang yang mendapatkan pewahyuan, mampu melihat hal-hal yang tersedia di alam rohani.

Semua yang termanifestasi di alam jasmani, harus diterima dulu di alam rohani.
Ketika kita hidup mengikuti pewahyuan Tuhan dan melangkah di jalan-jalan Allah, kita akan melihat apa yang tidak dilihat orang pada umumnya dan mendapatkan supply yang tidak diterima oleh orang di sekitar kita.

*1 Korintus 2:9 (TB) “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”*

*****
Ada istilah umum: hamba Tuhan yang Diurapi.
Biasanya dikaitkan dengan kemampuannya bernubuat, mendoakan orang sakit lalu sembuh dll. Hal-hal yang berhubungan dengan kuasa. Itu semua merupakan Gift of the Spirit – Karunia Roh.
Gift itu hadiah, dari Tuhan dengan tujuan untuk pelayanan.

Sesungguhnya setiap orang yang lahir baru SUDAH memiliki urapan Tuhan. Tergantung apakah dia menyadari dan menggunakannya atau tidak.

1 Yohanes 2:20-23 NIV
Tetapi KAMU TELAH MENDAPAT URAPAN DARI YANG MAHAKUDUS dan kamu semua MENGETAHUI KEBENARANNYA. Aku menulis kepadamu bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, melainkan karena kamu mengetahuinya dan karena tidak ada kebohongan yang timbul dari kebenaran. Siapakah pembohong itu? Siapa pun yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus. Orang seperti itu adalah antikristus—yang menyangkal Bapa dan Anak. Siapa pun yang menyangkal Anak tidak mempunyai Bapa; barangsiapa mengakui Anak, ia juga mempunyai Bapa.

Salah satu tujuan Urapan yang utama, agar kita dapat berjalan di dalam kebenaran dan tidak mudah tertipu oleh siasat musuh. Tahu membedakan mana yang kebenaran sejati dan yang bukan. Hidup kita menjadi demonstasi bagaimana berdiam dalam damai sejahtera Allah karena kebenaran-Nya. Dengan demikian, bisa memengaruhi, memberikan arahan kepada orang-orang di sekitar kita, agar hidup berkemenangan pula. Itulah yang disebut menjadi Terang & Garam dunia.

Banyak pemimpin saat ini yang tidak mengenal Allah dan kebenaran-Nya. Nilai-nilai dan tindakannya, dibentuk oleh Hollywood, Budaya sekitar, Pendapat para pakar dan bukan oleh Kebenaran Allah.
Tidak heran membedakan pria dan wanita pun rancu. Hidup dipenuhi teror dan ketakutan. Peraturan senantiasa berubah mengikuti pendapat mayoritas.

Dengan Sekolah Pemuridan, dilatih agar berani berdiri teguh di atas kebenaran Allah, mengenal-Nya secara pribadi. Dengan cara itulah dunia bisa melihat bahwa hidup kita berbeda. Mereka melihat Tuhan melalui kita.

Kami tidak selama-lamanya sekolah, namun dengan mengenal Allah secara pribadi, maka Roh Kuduslah yang akan senantiasa membimbing kami dengan pewahyuan pribadi.

Belajar dari kehidupan Andrew Wommack dan para guru lainnya, menjadi langka di dunia itu bisa diraih -reachable-, tetapi bukan dengan kekuatan kita sendiri melainkan dengan mempersembahkan diri kita menjadi bejana yang sepenuh hati mengalirkan-Nya.
It’s all about God, not us.

Mau? Yuk….

Jesus implores those who follow Him to be faithful to the end and make no compromise with the world no matter what the cost. – Rick Renner.

Yesus memohon kepada mereka yang mengikuti-Nya untuk setia sampai akhir dan tidak berkompromi dengan dunia apa pun risikonya. – Rick Renner.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Read More
Articles, Relationship, Self Motivation

Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 2* Sub title: *Mengapa Wajib Sekolah?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Beranikah Kita Menjadi Yang Langka Di Dunia Ini? Part 2 – Sub title: *Mengapa Wajib Sekolah?

Ingat artikel sebelumnya?
Layar yang memonitor detak jantung Brant, menunjukkan garis lurus….Secara medis, Brant sudah meninggal dunia.

“Saya dan Anda adalah beberapa dari sedikit orang langka di dunia ini, yang anaknya dibangkitkan dari kematian. Mari kita sepakat memperkatakan bahwa Brant akan Hidup dan Tidak Mati, ujar Andrew Wommack kepada Billy Epperhart, ayah Brant. Dan Brant pun hidup kembali.

Kalimat Andrew sungguh membuat hati saya berkobar-kobar, konon pertanda Tuhan menjamah hati saya.

Saya pun merenung dan bersyukur bisa sekolah di Charis.
Why?
Di sana saya ‘bersahabat’ dengan tokoh-tokoh besar sekelas Andrew Wommack, Billy Epperhart, Mike & Carrie Picket, Greg Mohr, Barry Bennett dan masih panjang sekali listnya. Semuanya Outstanding.

Mereka tokoh-tokoh yang berani menerobos limit logika manusia. Andrew Wommack sakit biasa hanya 2x selama 50 tahun lebih, karena kecerobohannya. Padahal dulu saya berpikir, sakit sekali-sekali itu normal. Sampai saya mendengar tentang Andrew, ternyata bisa lho… hidup sehat berpuluh-puluh tahun tanpa sakit. Break the limit…

Banyak tokoh hebat di dunia ini, tetapi berapa banyak yang berani dengan sepenuh hati dan iman, melawan ‘kematian’ dan berdiri teguh di atas iman yang teguh: TUHAN SENANTIASA BISA DIANDALKAN?

Banyak orang yang mengaku mengenal Tuhan dan mengumbar sejuta teori apik tetapi akhirnya Tindakan & Buah yang membuktikan imannya!
Saya suka Bukti, BUKAN Janji.

*****

Ada teman-teman yang menolak sekolah, dengan alasan,
“Bisa koq nonton youtube guru-gurumu, Yenny…. banyak & gratis pula.”

Memang benar, tetapi sekolah itu berbeda.
Materi sudah disusun sedemikian rupa, runut, teratur menurut topik dan waktu belajarnya, sehingga kita bisa mengalami perubahan hidup sehingga Hidup yang Berkemenangan, Penuh, Utuh & Berkualitas tercipta tanpa harus bersusah payah.

Dengan sekolah, kita dibimbing bagaimana cara Renewing Our Mind – memperbaharui pikiran, selaras dengan Firman Tuhan, secara konsisten, melalui cara yang praktis maka Effortless Change – Perubahan Tanpa Usaha, tercipta dengan sendirinya.
Ibarat menanam biji mangga, secara teratur dirawat, disiangi dan dipelihara, gak usah berusaha keras atau ngotot berdoa pun, buahnya pasti mangga. Gak mungkin berbuah cabe…

Bahkan ada teman yang translate bahan-bahan sekolah, tetapi tidak sekolah, hasilnya berbeda.
Saat sekolah, belajar, lalu ujian, memaksa kita untuk konsisten.
Tidak hanya belajar ilmunya saja, karena ini Sekolah Pemuridan, kami menerima transfer roh dari para guru.

Para guru Charis yang diandalkan bukanlah gelar, melainkan bagaimana hidup mereka yang melekat kepada Tuhan, membawa mereka meraih pencapaian-pencapaian diluar akal manusia.
Kerendahan hati, ketaatan dan bagaimana mereka mengikuti jalan-jalan Tuhan, menjadi peta jalan serta teladan yang menular, mempengaruhi kehidupan para murid.

Btw, kisah Brant tidak ada di youtube, hanya ada di materi sekolah.

Tidak hanya itu, perubahan hidup teman-teman di sekolah serta berbagai terobosan yang mereka alami, mendorong kita lebih mengejar Tuhan & kebenarannya.
Klo mereka bisa, saya juga bisa….
Sehingga saya sembuh dari Hipertiroid.
Jika teman lain bisa sabar seperti malaikat, kita bisa mengikuti rahasianya juga.

Dan kita punya mentor & tempat bertanya yang bisa dipercaya. P. Irwan & B. Angeline senantiasa siap menjawab serta membimbing. Kurang apalagi?

Endingnya, “Show me your friends, and I’ll show you your future.”

“Tunjukkan padaku teman-temanmu, dan aku akan menunjukkan masa depanmu.”

Hidup kita akan menjadi seperti hidup teman-teman kita.
Hhhmmmm…. saya bisa membayangkan bagaimana hidup saya kelak, karena bergaul dengan Andrew Wommack, Billy Epperhart dll….
Menarik bukan?

The best is yet to come…. Life is good!

*****
“Yenny, gak ada gelar ya?”

“Ga ada.”

Ini Sekolah Pemuridan bagaimana menjadi murid Tuhan. Bukan sekedar pengikut Tuhan!

“Lho apa bedanya?”

*The crowd follows God for what they can get, but diciples follow Him for what they can become – Andy Elmes.*

*Orang banyak mengikuti Tuhan karena Apa Yang Bisa Mereka Peroleh, tetapi para MURID MENGIKUTI TUHAN KARENA MEREKA BISA MENJADI APA atau SIAPA – Andy Elmes.*

Murid belajar agar mereka bisa benar-benar serupa dan segambar dengan Tuhan, sesuai dengan rancangan Tuhan dalam menciptakan mereka sejak dunia dijadikan. Hidup untuk menggenapi rancangan-Nya.
Sementara pengikut hanya ingin memperoleh sesuatu dari Tuhan.

Nach, kita termasuk yang mana?
Sekedar pengikut atau sungguh-sungguh seorang murid?

Only a disciple can make a disciple.” – A. W. Tozer
“You teach what you know, but you reproduce what you are.” – Howard G. Hendricks

“Hanya murid yang dapat menghasilkan seorang murid.” – AW Tozer
“Kita mengajarkan apa yang kita ketahui, tetapi kita hanya bisa mereproduksi siapa diri kita yang sesungguhnya.” – Howard G.Hendricks

Note:

Bagi yang mendaftar di Charis Jakarta untuk program In Class, paling lambat 30 November, ada free pendaftaran & disc 10% lho….

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
*MPOIN PLUS & PIPAKU*
*THE REPUBLIC OF SVARGA*
*SWEET O’ TREAT*
*AESTICA INDONESIA – AESTICA ID*
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 9 10 11 12 13 30