Articles, Relationship, Self Motivation

Are You Still Alive?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Are You Still Alive?

Some people die at 25 and aren’t buried until 75. – Benjamin Franklin

Beberapa orang meninggal pada usia 25 tahun dan baru dikuburkan pada usia 75 tahun. – Benjamin Franklin

Mak Jleb…..

“Tua itu bukan soal angka atau umur. Orang yang berhenti belajar dan bertumbuh, entah dia berusia 25, 75 atau 95 tahun, sesungguhnya orang itu sudah mati. Hanya saja belum officially diumumkan ” kata John Maxwell, motivator top dunia menjelaskan … Hahaha…

“Son, remember The Best Is Yet To Come- Anakku, ingatlah Yang Terbaik Belum Datang,” John Maxwell menceritakan ucapan ayahnya saat berusia 95 tahun.
Dienk….. Dahsyat!

Beliau masih bekerja full time di usia 95 tahun, meninggal di usia 98 tahun.
Luar biaaasaaa….
Tidak heran, putranya John Maxwell berprestasi di tingkat dunia.
Penulis ratusan buku, terutama kepemimpinan dan motivator TOP!

Kacang ora ninggal lanjaran, kata Orang Jawa.
Like father like son, kata orang bule.

Sementara banyak orang sudah merasa tua di usia 50 tahun, papa John Maxwell justru masih menantikan hal yang terbaik di usia 95 tahun.
Hhhmmm … Nyata benar bedanya!

John bercerita, suatu ketika dia menghadiri reuni SMU-nya…Yang sebelah sana topiknya tentang obat, yang di sebelah ini tentang penyakit dan dokter.

“Selesai acara reuni, saya tidak tahu, harus pulang ke hotel atau justru ke Emergency Room (IGD),” ujar John terbahak….

Banyak orang tidak sadar, bahwa:

For as he thinks in his heart, so is he. Seperti orang berpikir dalam dirinya, demikianlah ia.

Kitalah pelukis ‘takdir’ kita sendiri!
Apa yang kita pikirkan dan ucapkan, saat itulah kita sedang menyapukan kuas di kanvas kehidupan kita sendiri.
Malangnya, banyak orang yang tidak menyadarinya. Mereka mengutuki dirinya sendiri, dengan melabel diri: estewe alias setengah tua, pikun, maklum sudah umur dsb.

Belum lagi hobi sekali menyatakan kepemilikannya atas berbagai penyakit.
“Saya itu punya darah tinggi, diabetes…”
“Saya suka sakit maag…”

P. Dolfi kerap bercanda, “yang disukai dan dipunyai itu yang bagus-bagus saja… aset gitu lho, jangan penyakit…”

Sudah menjadi kebiasaan dalam pembicaraan umum, sehingga tidak sadar bahwa pilihan kata yang berkonotasi negatif, itu akan memberikan gambaran kelemahan pada diri sendiri. Nach terjadilah menurut imanmu.

Di sekolah kami terbiasa tidak membicarakan penyakit atau hal-hal negatif. Meski beneran sakit, kami tidak mengucapkannya secara verbal hanya sekedar untuk pembicaraan ringan.
Why?
Kan berlawanan dengan doa yang memerintahkan kesembuhan terjadi. Kami fokus pada Janji kesembuhan Tuhan, dan memilih hanya berita-berita yang selaras dengan janji-janji-Nya. Maka kesembuhan pun tercipta.

Saya paling gak suka jika teman-teman sibuk mengaku sudah tua. Belajar tuh dari papanya John Maxwell.
Saya kerap bercanda bahwa saya akan launching buku baru saat berusia 90 tahun.

Hhhmmm…. ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia, di Amerika juga, banyak orang-orang yang fokusnya pada hal-hal negatif.

******
Kita adalah Pemimpin…..
Kalimat retorik yang menarik dan jarang disadari orang, bahwa Setiap kita adalah Pemimpin.
“Tetapi saya ga punya jabatan apa-apa… hanya seorang ibu rumah tangga..”

Setiap orang pemimpin karena Allah yang tinggal di dalam kita adalah pemimpin.
Pemimpin itu pengaruh, Bukan jabatan.
Setiap kita mempengaruhi orang lain, entah sedikit atau banyak. Seorang ibu rumah tangga paling tidak, mempengaruhi anak-anaknya.

Tujuan hidup setiap manusia, agar menampilkan Allah melalui kehidupannya, sehingga mempengaruhi orang lain supaya berjalan pula di jalan-jalan Allah seperti dirinya.

Konon keteladanan berbicara lebih keras daripada seribu kotbah.

Mendengar kisah tentang papa John Maxwell, sudah membuat hati saya bergairah….dan ingin meneladaninya: menyelesaikan pertandingan kehidupan yang membanggakan sebagai pemenang, seperti beliau.

Dan pengaruh terbesar kita disampaikan melalui Perkataan.
Kata – kata kita membangun atau menjatuhkan, tergantung pilihan kata yang diucapkan, bagaimana cara menyampaikannya serta kapan waktu yang tepat untuk mengungkapkannya.
Dibutuhkan People Skills, kemampuan menghadapi orang dengan cara yang ramah dan efektif sehingga mencapai hasil yang baik.

Belajar yuk agar kita dapat hidup yang berdampak dan menjadi pemimpin yang memberi pengaruh yang positif….

I’ve learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel. – Maya Angelou.

Saya belajar, orang akan melupakan apa yang Anda katakan, orang akan melupakan apa yang Anda lakukan, tetapi orang tidak akan pernah melupakan perasaannya karena Anda. – Maya Angelou.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT

AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Le Petit Chef Jakarta – Cerita Apa Yang Anda Sampaikan?
Firman-Nya Menunggu Perintah Untuk Dilaksanakan.
Apa Yang Anda Lakukan Saat Menanti Jawaban Doa?