Category : Articles

Articles

Doa Keliling Tidak Relevan? Ini Doa Yang Benar Sesuai Perjanjian Baru

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Doa Keliling Tidak Relevan? Ini Doa Yang Benar Sesuai Perjanjian Baru

Dalam buku “Cara Berdoa yang Lebih Baik – A Better Way To Pray”, Andrew Wommack menjelaskan, banyak orang Kristen berdoa, tetapi sedikit yang merasa memiliki kehidupan doa yang efektif. Salah satu penyebabnya adalah ajaran yang salah tentang doa. Andrew membongkar tradisi agama yang keliru dan membangun dasar doa yang benar sesuai firman Tuhan.

Orang Munafik Suka Berdoa (Matius 6:5)

Yesus mengajarkan bahwa doa bukan sekadar rutinitas religius. Bahkan, orang munafik pun suka berdoa! Ini menunjukkan bahwa doa saja tidak menjamin kedewasaan rohani. Ada cara yang benar dan salah dalam berdoa.

Mengapa Doa Peperangan Tradisional Tidak Relevan Lagi?
Yesus Sudah Mengalahkan Musuh!

Kolose 2:15: “Ia telah melucuti pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam kemenangan-Nya atas mereka.”
Kemenangan sudah ada di pihak kita; kita tidak perlu “berperang” untuk sesuatu yang sudah dimenangkan.

Peperangan Rohani yang Alkitabiah Bukan Melawan Iblis Secara Langsung, Efesus 6:12 memang menyebut bahwa pergumulan kita bukan melawan darah dan daging, tetapi solusinya adalah mengenakan perlengkapan senjata Allah, bukan meneriaki setan.

Yakobus 4:7 berkata, “Tunduklah kepada Allah, lawanlah Iblis, maka ia akan lari daripadamu.”—BUKAN dengan berteriak, tapi dengan menundukan diri kepada Allah.
Doa dalam Anugerah itu berbeda dengan Doa dalam Mentalitas Perang.

Doa bukan tentang “bertarung melawan setan,” tapi tentang menyadari posisi kita di dalam Kristus dan mendeklarasikan kemenangan-Nya dengan iman.
Roma 8:37 berkata kita lebih dari pemenang dalam Kristus; pemenang tidak sibuk bertarung, tapi menikmati kemenangan!


Berdoa dalam Kemenangan Kristus

Yesus sudah menang! Kolose 2:15 menegaskan bahwa kuasa gelap telah dikalahkan, dan kita tidak perlu berperang dengan cara lama. Peperangan rohani bukan soal ritual fisik atau menengking keras-keras, tetapi berdiri teguh dalam iman (Efesus 6:10-18). Hadirat Tuhan dalam kita lebih besar dari kuasa kegelapan (1 Yohanes 4:4).

Karena itu, berdoalah dengan keyakinan, bukan ketakutan. Gunakan firman Tuhan untuk berdiri teguh, bukan hanya untuk menengking tanpa pengertian. Pancarkan terang Kristus, dan kegelapan akan sirna dengan sendirinya. Kita sudah menang dalam-Nya!

Yang benar dan yang salah tentang berdoa.

Yesus adalah Satu-Satunya Perantara (1 Timotius 2:5)

Banyak orang mencoba menjadi perantara seperti Musa atau Abraham, tetapi Yesus adalah satu-satunya perantara antara Allah dan manusia. Mengabaikan syafaat Yesus berarti menolak peran-Nya sebagai pengantara sejati.

Doa bukanlah usaha untuk membujuk Tuhan atau bertarung melawan kuasa gelap, melainkan bentuk komunikasi dengan Bapa yang mengasihi kita dan telah memberikan segala sesuatu di dalam Kristus.

Tujuan Utama dari Doa

Doa bukan hanya meminta sesuatu, tetapi yang terutama adalah bersekutu dengan Tuhan. Adam dan Hawa berbicara dengan Tuhan sebelum ada dosa, kebutuhan, atau peperangan rohani. Seberapa banyak doa kita jika semua permintaan dihilangkan?

Berbicara kepada Gunung (Markus 11:23)

Yesus tidak mengajarkan kita untuk mengeluh kepada Tuhan tentang masalah, tetapi untuk berbicara langsung kepada masalah dengan iman. Kuasa iman bekerja saat kita mendeklarasikan firman Tuhan atas situasi kita.

*Berdoa dengan Otoritas Kristus*.

Berdoalah dengan keyakinan, bukan ketakutan. Gunakan firman Tuhan untuk berdiri teguh, bukan sekadar menengking. Pancarkan terang Kristus, dan kegelapan akan sirna. Kita sudah menang dalam-Nya!

Doa bukanlah usaha untuk membujuk Tuhan atau bertarung melawan kuasa gelap, melainkan bentuk komunikasi dengan Bapa yang mengasihi kita dan telah memberikan segala sesuatu di dalam Kristus.

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? Roma 8:32.

Ciri-Ciri Doa dalam Terang Anugerah Tuhan:

1.Berdoa dari Kemenangan, Bukan untuk Mencari Kemenangan.
Kita tidak meminta sesuatu yang sudah kita miliki dalam Kristus. Efesus 1:3 berkata: Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga.

2.Berdoa dengan Keyakinan, Bukan Ketakutan.
Ibrani 4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

3.Berdoa sebagai Anak, Bukan sebagai Hamba,
Roma 8:15 berkata: Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: ”ya Abba, ya Bapa!”

4.Doa sebagai Persekutuan, Bukan Sekadar Permohonan, Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

5.Berdoa dalam Istirahat, Bukan dalam Perjuangan. Matius 11:28-30 mengundang kita untuk datang kepada Yesus dan menemukan ketenangan dalam-Nya.

Doa adalah Sebuah Proses (Daniel 10:12-13)

Jawaban doa bisa terjadi secara instan di alam roh, tetapi butuh waktu sebelum terwujud di dunia fisik. Memahami hal ini menjaga iman tetap kuat dan tidak mudah goyah.

Siap praktik? Yuk……

“Prayer is not trying to get God to do something. Prayer is receiving by faith what He has already done.” – Andrew Womnack

“Doa bukan mencoba membuat Tuhan melakukan sesuatu. Doa adalah menerima dengan iman apa yang telah Dia lakukan – Andrew Womnack

Sumber: Andrew Wommack.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Kita Hanya Bisa Memberi Apa Yang Kita Miliki…

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kita Hanya Bisa Memberi Apa Yang Kita Miliki…

Minggu lalu saat saya mendapat kesempatan sharing topik “Aku cantik, aku dikasihi,” saya terpukau dengan kesaksian sahabat saya, B. Ena Maria.

B. Ena bercerita, beliau seorang perfeksionis. Karena itu, dia memastikan agar jangan sampai terjadi kesalahan bail pada suami, mau pun anak-anaknya. Sampai-sampai anak-anak menjulukinya “Mama Super Benar”.
Tetapi semua itu wajar dalam pandangan B. Ena. Demi kebaikan keluarga.

Sampai B. Ena sekolah di Charis dan melayani di AVL, yang merupakan bagian team multi-media.
Beberapa kali pada awal pelayanannya, B. Ena terlambat menampilkan PPT di layar.
Dia merasa bersalah sekali. Tetapi teman-teman berkata,
“Nggak apa-apa bu…”.

Penerimaan ini memacunya, untuk lebih baik lagi. Dia pun berlatih dan berusaha untuk selalu bisa menampilkan PPT tepat waktu.

Yang tidak disangkanya, ketika B. Ena merasa diterima, dikasihi dan tidak dihakimi alias ‘diampuni’, maka karakter B. Ena pun berubah.
Dia lebih mudah menerima kesalahan anak-anak dan keluarganya. Tidak lagi menuntut kesempurnaan seperti dulu lagi.

Kita hanya bisa memberikan apa yang kita miliki. Saat kita dikasihi, maka kita bisa membagikan kasih itu. Saat kita diampuni, dimengerti dan diterima, kita pun bisa memberikan pengampunan, penerimaan dan empati kepada orang lain.

Semakin kita memahami firman Tuhan dan kasih Tuhan, semakin kita menyerupai Dia. Itu rumusnya!

Wow…. Charis memang luar biasa. Sekolah di Charis bukan sekedar belajar mengejar nilai atau kelulusan, tetapi Charis itu sekolah kehidupan, yang mengubah kehidupan murid-muridnya.
Kami belajar melayankan kasih, menerima satu dengan yang lain, saling membangun, belajar menanti waktu Tuhan dll.
Keteladanan para guru, itu menjadi percontohan dan peta jalan bagi murid-murid.

Sementara di dunia, kita terbiasa diajar untuk fokus pada apa yang salah.
Ulangan 10 soal, salah 1, biasa guru fokus pada 1 yang salah itu. 9 soal yang betul tidak diapresiasi.
Belum lagi nanti dibandingkan dengan teman sebangku yang betul semua.
Salah satu jadi kelihatan jeleeek sekali.
Kita hidup di dunia yang terbiasa fokus pada apa yang salah.

Bahkan dulu dihukum disuruh menulis: “saya tidak akan terlambat lagi” atau ungkapan lain, sesuai kesalahannya sampai 100 kali.

Yang difokuskan kesalahannya, tidak heran kesalahan itu justru makin membesar, makin sering terlambat ….

Seorang sahabat yang lain, kesulitan mengampuni kakaknya. Karena terlalu percaya pada sang kakak, akhirnya bisnisnya justru bangkrut.

Sahabat ini mengerti sekali segala teorinya, menyimpan sakit hati ibarat minum racun tapi mengharapkan orang lain yang mati.
Tetapi tahu teori satu hal, dan sungguh-sungguh mengampuni hal yang berbeda.

Ketika sahabat ini sekolah, dia menyadari betapa Tuhan sangat sangat mengasihinya. Dia diterima, diampuni, dikasihi, saat dia masih berdosa.
Semakin dia menyadari hal ini, ternyata sekarang sahabat ini bisa mengampuni kakaknya.

Kembali terbukti, kita hanya bisa memberikan apa yang kita miliki. Saat sadar kita sudah diampuni, maka kita dapat mengampuni orang lain.

Ps. John bercerita, ada seorang wanita yang hidupnya amat sangat berantakan. Banyak sekali masalah-masalah yang dihadapinya.

Dia datang berkonsultas pada psychoterapist, ingin mengatasi permasalahannya.
Lalu sang psychoterapist ingin mencari tahu akar penyebabnya dan menggali pengalaman masa lalunya. Hingga akhirnya sampai pada peristiwa ketika dia masih kecil.

Entah mengapa, gurunya sangat tidak menyukainya. Lalu guru itu menyuruh gadis kecil ini menulis di papan tulis: “I am a failure – saya orang yang gagal.”
Tidak cukup sampai disitu, sang guru meminta teman-temannya menulis juga di papan tulis, komentarnya tentang gadis kecil itu.
Orang dunia suka sekali mem-bold, alias menekankan kesalahan secara umum. Biar semua orang tahu dan berpendapat sama dengannya.

“Bagaimana responmu saat itu?”
“Saya tidak berani mengangkat wajah saya…. sungguh memalukan dan saya merasa hancur. Saya menangis dan satu-satunya hal yang saya inginkan adalah mati saat itu juga.”
“Tahukah kamu bahwa Tuhan pun ada di sana saat itu? Tuhan segera berdiri dari kursi belakang, lalu menuju papan tulis, menghapus semua tulisan yang ada di sana. Dan Tuhan menulis dengan huruf besar-besar:
I LOVE YOU & FORGIVE YOU – Saya mengasihi dan mengampunimu.
Tidak penting apakah yang tertulis di papan tulis itu benar atau tidak, Tuhan memberimu kehidupan yang baru.”

Wow…. melegakan sekali bukan?
Tuhan tahu segala kesalahan kita, tetapi Dia tetap mengasihi kita dan menerima kita apa adanya. Dan yang lebih dahsyat lagi, Dia memberi kita awal yang baru saat kita percaya dan menerima-Nya sebagai Tuhan & Juruselamat pribadi kita. Kita menjadi ciptaan yang baru. Yang lama sudah berlalu dan sesungguhnya yang baru sudah datang.

Yeeeeeaaaaayyyy….

Mari kita hidupi kehidupan kita yang baru bersama Tuhan.

“God loves us as we are, but He also loves us too much to let us stay that way” – Max Lucado.

“Tuhan mengasihi kita apa adanya, tetapi Dia juga mengasihi kita terlalu banyak untuk membiarkan kita tetap seperti itu” – Max Lucado.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan
#MotivasiKebaikan

Read More
Articles

Ashley & Carlie Terradez: Kekayaan Orang Fasik Disimpan Untuk Orang Benar… Yeaayyy…

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Ashley & Carlie Terradez: Kekayaan Orang Fasik Disimpan Untuk Orang Benar… Yeaayyy…

Ralat…Ralat…Ralat…. ternyata saya salah info.
Yang mengundang Ashley & Carlie Terradez itu AWM – Charis Indonesia.
Mereka diminta untuk mengajarkan tentang Healing & Financial Prosperity.
Cocok sekali!
Apalagi Carlie yang dulunya menderita Epilepsi parah, bahkan lumpuh, sembuh total.
Dan putrinya, Hannah Terradez menderita penyakit langka: Eosinophilic enteropathy, penyakit autoimmune langka, mengalami kesembuhan setelah didoakan oleh Andrew Wommack.

Setelah itu mereka menjadi murid Charis Bible College di Inggris lulus th 2008. Akhirnya, mereka pindah ke Colorado, USA.

Saat mengajar dan bersaksi, sungguh terasa powernya. Orang yang sudah menghidupi dan mengalami apa yang diajarkannya memang beda. Ada kuasa Ilahi yang mengalir, yang mempengaruhi iman pendengarnya.

Nach untuk acara sore harinya, P. Irwan Siregar & B. Angeline, direktur CBC Indonesia, memberikan kesempatan kepada Charis Indonesia Alumni (CIA) untuk berkolaborasi membuat events dengan para gembala yang juga alumni dari Charis.
Wuih… keren ya… bahkan setelah lulus pun masih dibimbing agar bisa terus maju serta mandiri.

Charis Bible College Indonesia memang ciamik!
Bangga menjadi bagian keluarga Charis!

******
Ashley menegaskan bahwa Kekayaan Orang Fasik Disimpan Untuk Orang Benar… Yeaayyy…

Tetapi nanti dulu, bukan dengan motivasi egois hanya untuk diri sendiri.

Definisi Kekayaan:
2 Korintus 9:8 (TB) Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Kaya itu apa pun yang kita butuhkan tersedia, dan masih memiliki extra untuk dibagikan kepada orang lain. Tidak hanya itu malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan: perbuatan baik, kasih, pengampunan, empati, kepedulian dan saling mengasihi. Demikianlah hendaknya anak-anak Tuhan dikenal oleh dunia.

Amsal 13:22 (TB) Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.

Siapa orang benar itu?
Kita semua yang telah lahir baru.

Tujuan kekayaan itu diberikan, tentunya untuk menggenapi Amanat Agung, memenangkan jiwa-jiwa, mengabarkan Kabar Baik sampai ke ujung bumi dan memuridkan. Itulah hatinya Tuhan.

Bukan supaya lebih hebat dari tetangga atau sekedar memenuhi keinginan karena keinginan manusia itu tidak ada batasnya.

Banyak orang percaya antusias saat mendengar janji kelimpahan, tetapi tidak sedikit yang hanya pasif, sekedar menunggu jawaban doa

Cara kerja Tuhan tidak demikian.
Amsal 13:4 (TB) Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia, sedangkan hati orang rajin diberi kelimpahan.

Jiwa orang yang rajinlah yang dijadikan kaya.
Karena kekayaan itu tidak jatuh dari langit.

Memang TUHAN yang akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu. Ulangan 28:8 (TB)
Tetapi Tuhan memberikannya dalam bentuk kekuatan untuk memperoleh kekayaan. (Ulangan 8:18)

Artinya, kita yang harus bekerja secara natural maka Tuhan yang akan melipatgandakannya secara supernatural.

Saat kita bekerjasama dengan Tuhan, melakukannya sesuai cara-cara Tuhan maka Mazmur 1:3 (TB) berjanji, kita akan seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang kita perbuat dijadikan Tuhan menjadi berhasil.

Penting diingat pula, saat kita mengerjakan yang natural, dengan sikap hati seperti di Kolose 3:17 (TB) Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.

Ketika kita rajin, itu kita sedang menghormati Tuhan.

Prinsipnya, agar makmur:

– Rajin, berikan sesuatu agar Tuhan dapat bekerja. Lakukan yang natural, supaya Tuhan dapat melipatgandakannya dan senantiasa taat pada tuntunan-Nya.

– Doakan pekerjaan, boss, rekan kerja dll.
Ada boss, rekan kerja yang menjengkelkan, selalu menyalahkan dan bersikap kasar.

Jangan mengutuki mereka. Di disitulah ladang kita mencari nafkah.

Lalu bagaimana?
Doakan dengan tulus, harapkan hal-hal yang baik terjadi pada mereka dan perkatakan serta nubuatkan hal-hal baik sebelum semuanya terjadi.

Kita menciptakan dan mengubah situasi melalui perkataan kita. Seperti Abraham yang memperkatakan bahwa doa bapak banyak bangsa, meski faktanya doa sudah tua dan Sara sudah mati haid.
Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.

Ketika konsisten melakukannya, oneday
Kita akan heran melihat dan berseri-seri, kita akan tercengang dan akan berbesar hati, sebab kelimpahan dari seberang laut akan beralih kepadamu, dan kekayaan bangsa-bangsa akan datang kepada kita. (Yesaya 60: 5)

Seberapa ukuran kelimpahan itu?
– Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Amsal 11:25 (TB)

– Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Amsal 11:24 (TB)

– Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima.” Kisah Para Rasul 20:35 (TB)

Amsal 3:10 (TB) berjanji, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya.

Memberi itu tidak hanya uang, tetapi talenta, kemampuan, waktu, perhatian dan apa pun yang kita miliki. Saat kita menaburnya, menginvestasikannya dalam kehidupan orang lain, semua itu akan kembali kepada kita sesuai dengan ukuran yang kita berikan. Demikian prinsipnya.

Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” Lukas 6:38 (TB)

Jadi, jika kami telah menaburkan benih rohani bagi kamu, berlebih-lebihankah, kalau kami menuai hasil duniawi dari pada kamu? 1 Korintus 9:11 (TB)

Beri ijin Tuhan untuk memberkati kita, dengann cara memberi dengan sukacita menurut ukuran yang kita pakai.

Yuk praktik…..

Wealth acquired through ill-gotten means will not last long. In the end, money will flow to those who know how to manage it wisely. – Warren Buffett.

Kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar tidak akan bertahan lama. Pada akhirnya, uang akan mengalir kepada mereka yang tahu bagaimana mengelolanya dengan bijaksana. – Warren Buffett.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Ashley & Carlie Terradez:Harapan- Tuhan Menemui di Level Iman Masing-Masing.

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Ashley & Carlie Terradez: Harapan- Tuhan Menemui di Level Iman Masing-Masing.

Jika ditanya, mengapa harus Sekolah Alkitab di Charis Bible College (CBC)?
Ini jawabannya. Karena setelah lulus, kami tidak dibiarkan jalan sendiri.
Tetap di supply dengan bahan-bahan langsung dari Colorado. Asalkan mau belajar, tidak akan kekurangan resources.
Guru-guru juga rutin datang secara berkala ke Indonesia.
CBC mengundang para alumni untuk hadir …..
Hubungan tetap terjalin manis dengan komunitas yang sungguh-sungguh cinta Tuhan ini.
Yeaaaayyyy…. Luar biasa bukan?

AWM-CHARIS INDONESIA mengundang Ashley & Carlie Terradez yang berasal dari Inggris dan sekarang sudah hijrah ke US, hadir di Jakarta.

Mengapa Ashley & Carlie istimewa?
Ashley spesialisasinya soal keuangan, sedangkan Carlie tentang kesembuhan. Nach masalah umum manusia itu 2: ekonomi & kesehatan.

Saya terkesan ketika Carlie mengupas tentang Yesus menyembuhkan orang kusta di Markus 1: 40-44, dia memohon, “Tuhan, jika Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” Yesus tergerak oleh belas kasihan, mengulurkan tangan-Nya dan berkata, “Aku mau, jadilah tahir.” Seketika itu juga kustanya lenyap! Yesus pun memerintahkannya, “pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan, yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka.”

Rupanya berita tentang kesembuhan si kusta menjadi viral terutama di antara para imam dan didengar pula oleh kepala rumah ibadat, yang bernama Yairus.

Dalam Markus 5, suatu ketika anak Yairus sakit, hampir mati. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya: “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”
Lalu pergilah Yesus dengan orang itu.

Di situ ada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan.
Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya.
Sebab katanya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.”
Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.

Mengapa Yairus ingin Yesus datang ke rumahnya, dan menumpangkan tangan atas anaknya?
Karena itulah kesaksian cara si kusta sembuh, sehingga Iman Yairus demikian.

Apalagi saat Yairus menyaksikan wanita yang pendarahan 12 tahun sembuh dengan menjamah jumbai jubahnya, makin berimanlah hati Yairus: agar sembuh harus ada jamahan, sentuhan tangan Yesus.

Iman Yairus yang membara, membuat dia tidak goyah saat mendengar anaknya mati dan dia taat kepada Yesus yang berkata, “Percaya saja.”

Lalu Yesus datang ke rumahnya dan menumpangkan tangan pada anaknya, maka anak itu bangkit dari kematiannya.

Sementara di Yohanes 4:46-53 (TB) Di Kana, seorang pegawai istana dari Kapernaum memohon Yesus menyembuhkan anaknya yang hampir mati. Pegawai itu berseru, “Tuhan, datanglah sebelum anakku mati!” Yesus menjawab, “Pergilah, anakmu hidup!” Ia percaya dan pergi. Dalam perjalanan, hambanya membawa kabar bahwa anaknya sembuh tepat saat Yesus berbicara. Ia pun sadar, lalu ia dan seluruh keluarganya percaya kepada Yesus!

Nach berita kesembuhan anak pegawai istana ini juga viral di kalangan pejabat istana.

Lukas 7:3-10 (TB) Seorang perwira Romawi meminta Yesus menyembuhkan hambanya yang sakit. Orang-orang Yahudi memohon kepada Yesus, “Ia layak ditolong karena mengasihi bangsa kami.” Yesus pun pergi. Namun, sebelum sampai, perwira itu mengirim pesan, “Tuan, aku tidak layak menerima-Mu. Katakan saja sepatah kata, maka hambaku akan sembuh. Aku memahami otoritas, sebagaimana aku memberi perintah kepada prajuritku.”
Yesus kagum dan berkata, “Iman sebesar ini belum pernah Aku jumpai di Israel!” Ketika utusan itu kembali, hambanya telah sembuh.

Mengapa perwira ini yakin cukup dengan perkataan Yesus, hambanya akan sembuh?
Karena dia mendengar kesaksian pegawai istana yang anaknya sakit, disembuhkan cukup dengan perkataan Yesus.
Itulah level iman dan keyakinannya, maka Yesus menemuinya di level imannya.

Menarik bukan?

“Aku jarang berdoa lebih dari 30 menit, tetapi aku juga jarang melewatkan 30 menit tanpa berdoa. Ketika iman kita tumbuh, jawaban Tuhan datang semakin cepat dan semakin nyata.” – Smith Wigglesworth

I rarely pray for more than 30 minutes, but I also rarely go 30 minutes without praying. As our faith grows, God’s answers come more quickly and more clearly.” – Smith Wigglesworth

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Ketika Jawaban Doa Datang Tiba-Tiba….

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Ketika Jawaban Doa Datang Tiba-Tiba….

Beberapa kali saya terpukau dengan kesaksian teman-teman yang mendapatkan jawaban doa dalam sekejap. Ada yang tiba-tiba mengalami terobosan ekonomi yang spektakuler, bisnisnya mendadak sukses, atau masalah yang tampaknya mustahil tiba-tiba terselesaikan. Dalam sekejap, mereka naik level—dari kondisi sulit menjadi berkelimpahan.

Tapi setelah berjalan sekian waktu, ternyata hasil akhirnya tidak seperti yang diharapkan. Ada yang kembali ke kondisi semula, bahkan lebih buruk. Bisnis yang tadinya melonjak justru hancur karena tidak siap mengelolanya. Ada juga yang diberi berkat besar, tetapi akhirnya kehilangan semuanya karena tidak cukup dewasa untuk mempertahankannya.

Sebaliknya, saya juga sering mendengar kisah teman-teman yang mengalami kesulitan keuangan yang luar biasa berat, seolah tidak mungkin terselesaikan. Di mata manusia, kondisi mereka nyaris tanpa harapan. Namun, ada perbedaan besar: mereka tidak menyerah, mereka tetap setia mencari Tuhan—mencari dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya.

Dari luar, tidak terlihat ada perubahan. Sepertinya mereka hanya menjalani hidup seperti biasa, tetap bekerja, tetap berdoa, tetap percaya, tetap bersyukur. Tidak ada yang spektakuler. Tapi satu hal yang mereka lakukan dengan luar biasa: mereka setia.

Mereka tetap bertumbuh dalam iman, semakin dewasa secara rohani, menaati Tuhan, dan mengerjakan hal-hal sederhana dengan ketekunan. Tidak ada keajaiban instan, tidak ada loncatan drastis, tetapi mereka terus berjalan dalam kesetiaan. Dan seperti janji Tuhan, “Barangsiapa setia dalam perkara kecil, akan dipercayakan perkara besar.”

Lalu, suatu hari… jawaban doa menyerang!

Tiba-tiba datang terobosan. Hutang lunas, sertifikat tanah yang sempat hilang kembali ke tangan mereka, peluang bisnis baru muncul begitu saja, berkat demi berkat mengejar mereka.

Dulu banyak yang meremehkan mereka. “Mana mungkin cuma kerja segitu-gitu aja bisa sukses?” “Masa cuma berdoa dan percaya aja bisa beres masalahnya?”

Tapi ketika waktunya tiba, hasilnya berbicara sendiri. Mereka yang dulu diremehkan, justru sekarang menjadi berkat bagi banyak orang.

Satu hal yang saya pelajari: ketika kita mengandalkan Tuhan dan setia mengerjakan apa yang ada di tangan kita, Tuhan sendiri yang akan melipatgandakannya.

Bukan kita yang mengejar berkat, tapi berkat yang mengejar kita.

Tuhan tidak pernah terlambat. Dia hanya sedang menyiapkan fondasi yang lebih kokoh agar berkat yang datang nanti tidak membuat kita jatuh, melainkan justru menguatkan kita.

Saat kita menanam bibit bambu, selama lima tahun pertama, tidak ada tanda-tanda pertumbuhan di permukaan tanah. Sementara itu, bibit cabe dan tomat yang ditanam pada waktu yang sama sudah panen berkali-kali. Pohon mereka berbuah lebat, sementara bibit bambu tetap tidak menunjukkan hasil.

Hhhmmm… menjengkelkan, bukan?

Terlintas di pikiran, “Percuma! Sia-sia! Buang waktu saja!”

Namun, kenyataannya tidak demikian. Selama lima tahun itu, akar bambu terus bertumbuh ke bawah, menembus tanah lebih dalam, memperkuat fondasinya. Meskipun tak terlihat, bambu itu sedang mempersiapkan diri untuk sesuatu yang besar.

Lalu, setelah lima tahun… dalam enam minggu saja, bambu itu tumbuh dengan kecepatan luar biasa, mencapai 95 feet (±29 meter)! Setelah itu, bambu terus tumbuh, berkembang biak, dan menjadi pohon yang kuat.

Sementara pohon cabe dan tomat yang panennya cepat sudah mulai mati karena umurnya singkat, pohon bambu tetap berdiri kokoh, bertahun-tahun kemudian.

Apakah kita sedang menantikan jawaban doa? Menunggu terobosan dalam keuangan, kesehatan, pekerjaan, atau keluarga?

Terkadang kita ingin hasil yang cepat, ingin doa segera dijawab, ingin keajaiban terjadi sekarang juga. Tapi Tuhan punya cara dan waktu-Nya sendiri.

Selama kita setia mengerjakan apa yang Tuhan percayakan, tidak ada yang sia-sia.

Meskipun hari ini tampaknya tidak ada perubahan, ingatlah: Tuhan sedang bekerja di balik layar. Dia sedang memperkuat akar kita, mempersiapkan kita agar saat terobosan datang, kita siap mengelolanya.

Ketika waktunya tiba, jawaban doa datang lebih cepat dari yang kita duga.

Mujizat yang dulu terasa mustahil, tercipta…

Dan kita hanya bisa terpukau.

Siap praktik? Yuk…!

A river cuts through rock, not because of its power, but because of its persistence.” – James Watkins

Sebuah sungai memotong batu, bukan karena kekuatannya, tetapi karena ketekunannya. – James Watkins

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan
#MotivasiKebaikan

Read More
1 2 3 4 5 272