Category : Articles

Articles

Pesan penting Micky & Susan Cartagena…

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

Pesan penting Micky & Susan Cartagena…

Micky & Susan Cartagena, sepasang suami istri yang sudah melayani Tuhan ke 35 negara.

Kisah dimulai saat Susan berusia 55 tahun dan ditinggal oleh suaminya. Dia merasa dunia runtuh…. semuanya hilang, tidak tahu apa yang harus dilakukannya.
Puji Tuhan, Roh Kudus menuntunnya untuk sekolah di Charis Bible College di Colorado.

Saat harus Mission Trip, Tuhan mengirimkannya ke Columbia, tempat di mana mantan suaminya sekarang tinggal dengan istri barunya.
Susan enggan sekali dan mengira itu dari iblis.

Siapa sangka, justru di Columbia itu Susan bertemu dan menjadi dekat dengan Micky, duda yang istrinya meninggal dan memilih Sekolah di Charis juga, yang bertugas menjadi penerjemahnya. Singkat cerita mereka menikah dan melayani Tuhan dengan setia hingga kini.

Mereka tidak pernah mencari-cari pelayanan tetapi hidup mengalir mengikuti tuntunan Tuhan. Terbukti Tuhan yang mengatur pertemuannya dengan orang-orang yang mengenal berbagai gereja dan hamba Tuhan di negara tsb. Mereka tidak merencanakan atau mengusahakannya…. mengalir mengikuti arahan Tuhan semata. Dari 1 orang ini, terbuka kesempatan pelayanan di berbagai tempat. Apa pun yang mereka butuhkan, Tuhan yang menyediakan.
Wow…..

Yesaya 41:18 (TB) Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata-mata air membual di tengah dataran; Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga dan memancarkan air dari tanah kering.

Demikian Susan mengutip Yesaya, dari situasi yang seolah tidak ada harapan, diubah menjadi sesuatu yang indah, melampaui apa yang bisa dipikirkannya.

Dari perbincangan dengan mereka, terkuak rahasia bagaimana mereka diterima di berbagai negara dan denominasi. Kuncinya, mereka hanya menceritakan apa yang mereka alami.
Everyone has a story…. semua orang punya cerita yang unik, tidak ada yang sama. Ceritakan saja apa yang Tuhan lakukan, prinsip firman yang bekerja dan mengubah kehidupan kita, tanpa menggurui… Semua orang merindukan untuk mengetahui apa tujuan hidup dan rencana Tuhan bagi hidupnya.”

Keren ini…. semua orang suka mendengar cerita dan kesaksian tidak bisa dibantah, tidak menggurui dan orang ‘relate’ dengannya.
Dan ini sudah berlangsung 20 tahun lebih ….

Micky menegaskan, Tuhan punya rencana yg indah dan spesifik bagi setiap kita, maupun pelayanan kita.
Siasat iblis, selalu membandingkan kita dengan orang lain. Meniru orang lain adalah kunci kegagalan yang fatal.

Karena itu tidak perlu meniru orang lain atau membandingkan diri dengan orang lain karena masing-masing kita unik di hadapan Dia. Tuhan memberi tugas dan rencana spesific bagi setiap kita.

Ikuti saja tuntunan Tuhan secara pribadi, step by step, jangan biarkan iblis menuduh kita dengan berbagai hal.
Standar kesuksesan kita, bukanlah membandingkannya dengan keberhasilan orang lain, melainkan seberapa baik kita menggenapi rancangan serta tujuan Tuhan bagi pelayanan dan hidup kita secara pribadi.

Apa rahasia untuk bisa mencapainya?
Hubungan pribadi kita dengan Tuhan menjadi hal yang paling utama dan terutama, di atas pelayanan atau apa pun yang Tuhan percayakan kepada kita.

Hhhmmm…. teladani yuk…

Note:
O ya… just info, jika ingin mendaftar di sekolah Charis Bible College sd 30 November 2024, ada disc 20% & free biaya admin lho!
Wuih… langka ini. Kesempatan emas.

“Personal testimony is our best weapon for winning others to Christ. When they see the power of God at work in our lives, they want to know Him too.” – Charles Spurgeon.

“Kesaksian pribadi adalah senjata terbaik kita untuk memenangkan orang lain kepada Kristus. Ketika mereka melihat kuasa Tuhan bekerja dalam kehidupan kita, mereka ingin mengenal Dia juga.” – Charles Spurgeon.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#gospeltruth’s truth
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

EGP (Emang Gue Pikirin) Kudus, Mau?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

EGP (Emang Gue Pikirin) Kudus, Mau?

Setelah menjalani kehidupan sedemikian jauh, saya pun mulai belajar, kadang dalam hidup tidak penting siapa yang benar dan siapa yang salah.
Meski kita berhasil menjelaskan atau mempertahankan pendapat kita yang benar, tidak berarti pihak lain bersedia menerimanya.

Jika saya bereaksi, itu tidak akan mengubah apa pun. Tidak akan membuat orang tiba-tiba mengasihi dan menghormati saya, juga tidak akan secara ajaib mengubah pikiran mereka.

Kadang-kadang lebih baik membiarkan hal-hal menjadi seperti apa adanya. Membiarkan orang pergi, tidak berjuang untuk menyelesaikan permasalahan, tidak meminta penjelasan, tidak mengejar jawaban dan tidak mengharapkan orang untuk memahami dari mana diri kita berasal.

Sesungguhnya setiap orang sibuk dengan permasalahan dan hidup masing-masing. Tidak ada orang yang punya waktu untuk memikirkan diri kita sebegitunya…
Jadi mandirilah!

Bangun hubungan pribadi yang erat dan intim dengan Tuhan. Dialah satu-satunya pribadi yang tidak pernah meninggalkan kita, selalu menyertai dan siap menolong serta memberi saran dan arahan, jika saja kita memberi-Nya akses.
Karena setiap kita memiliki kehendak bebas, untuk menentukan pilihan.

Ada hal-hal yang hanya bisa diselesaikan ketika ‘buah’ sudah waktunya masak, bisa dipetik dan dinikmati… hhhmmm… manis rasanya.

Saat kita memaksa ‘menolong’ agar kepompong dibuka sebelum waktunya, justru lahirlah kupu-kupu yang cacat.

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.
Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam;
ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari;
Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka.

Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.
Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.”, demikian hikmat Raja Salomo.

Saya perlahan-lahan belajar bahwa hidup lebih baik dijalani dengan tidak memusatkannya pada apa yang terjadi di sekitar kita dan memusatkannya pada apa yang terjadi di dalam diri kita.

Semakin kita berani mempercayakan diri kepada Tuhan dan mengijinkan-Nya menata dan memimpin kehidupan kita, ternyata hidup semakin mudah, sederhana dan enteeeng….

Ada hal-hal yang tidak dipahami… ya sudah, serahkan kepada-Nya.
Allah mengasihi kita, seolah-olah kita satu-satunya orang di dunia ini. Begitu spesial, personal… Dia akan mengatur yang terbaik bagi kita.

“Kan memang buntu Bu Yenny, gak ada jalan keluar … masa gak boleh mikirin?” protes seorang teman.

Meski dipikirin, tidak mengubah keadaan bukan? Justru makin stress.
Terus bagaimana?
EGP (Emang Gue Pikirin) Kudus saja, mengutip istilah teman saya, B. Liberty Tjiomas.
Wuih … saya suka nich!

Alkisah Benhadad, raja Aram, mengepung Samaria, menyebabkan kelaparan hebat. Harga makanan melambung. Seorang ibu mengadukan kejadian tragis kepada raja: ia terpaksa memasak anaknya untuk dimakan demi bertahan hidup.

Nabi Elisa menyampaikan firman Tuhan, kelangkaan pangan di Samaria akan berakhir esok hari. Seorang perwira ragu akan nubuat ini, dan Elisa menubuatkan, dia akan melihatnya tetapi tidak menikmatinya.
Empat orang kusta, karena kelaparan, memutuskan untuk pergi ke perkemahan Aram. Sesampainya di sana, mereka mendapati perkemahan kosong;

Ternyata Tuhan telah membuat tentara Aram melarikan diri karena mendengar suara kereta dan derap kaki ribuan pasukan tentara yang besar.
Wow supernatural ini….padahal ga ada siapa pun.

Para penderita kusta makan, mengumpulkan harta, lalu memberitahukan kabar ini ke istana raja. Keesokan harinya, seperti yang dikatakan Elisa, harga bahan pangan turun drastis di Samaria. Namun, perwira yang ragu itu, diinjak-injak rakyat dan mati sebelum sempat menikmati kelimpahan itu.

Allah punya sejuta cara yang tak terpikirkan untuk menolong kita. Daripada stress mikir, lebih baik “Percaya Saja -Only Believe ” dan buktikan hasilnya.
Setuju?

“Believe that your breakthrough is coming. Keep standing, keep hoping, and keep believing.” – Joyce Meyer

“Percayalah bahwa terobosanmu akan datang. Teruslah bertahan, terus berharap, dan terus percaya.” – Joyce Meyer.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Staying In Tune With God.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Staying In Tune With God.

Staying In Tune with God – tetap selaras dengan Tuhan, tidak melindungi kita dari tantangan hidup, namun perbedaannya sangat signifikan.

Tuhan tidak pernah menjanjikan hidup bak di jalan tol… hidup tanpa tantangan dan permasalahan.
Why?
Dunia sudah jatuh ke dalam dosa. Di dunia yang tidak sempurna ini, tantangan dan permasalahan sesuatu yang alami.
Namun tantangan yang sama, akan memberi dampak yang baik atau buruk, tergantung bagaimana setiap kita meresponi dan menanganinya.

Ada orang yang kita temui dalam kehidupan, untuk menguji, sebagian untuk mengajar, sebagian lagi untuk memanfaatkan kita, sebagian lagi untuk membuat potensi kita yang terbaik bisa keluar dan termanifestasi.

Tidak ada gaun cantik tercipta, tanpa kain menjerit kesakitan saat terkena gunting.
Setelah semua proses berlangsung, kain sederhana dan yang nampak biasa saja, menjadi gaun yang anggun, indah dan mahal.
Semua ini tercipta jika kita meresponinya dengan bijak, karena keselarasan kita dengan Tuhan.

Saat berproses itulah, kita dapat mempraktikkan prinsip-prinsip kebenaran firman Tuhan yang sebelumnya sudah kita pelajari teorinya.

Bagaimana caranya memperbaharui pikiran sesuai dengan firman-Nya sehingga kita tidak lagi berpikir sesuai pikiran natural kita, melainkan mengadopsi pikiran Allah. Memandang tantangan dan permasalahan sesuai dengan perspektif Allah.
Pikiran diatur dan didisiplinkan, agar damai sejahtera senantiasa menguasai hati dan pikiran.

Karena hanya dalam tinggal tenang dan percaya, terletak kekuatan kita.

Roh Kudus akan mengingatkan pola kerja Tuhan yang sudah kita pelajari dalam firman-Nya. Strategi mana yang paling cocok untuk mengatasi permasalahan saat ini.

Suara Tuhan yang lembut terdengar dalam keheningan.
Suara Tuhan itulah kunci kemenangan kita, saat mentaatinya.

Hanya pikiran yang baik, penuh sukacita, dan ketenangan yang menyaring pertimbangan dalam pikiran kita yang sudah terlatih, maka keputusan yang diambil pun, berdasarkan pertimbangan yang bijaksana.

Dengan demikian, tantangan dan permasalahan ini telah diubah Tuhan untuk membangun karakter kita dan potensi kita yang terbaik bisa keluar dan termanifestasi.
Menang mengatasi situasi dan keadaan.

Di sisi yang berlawanan, ada orang-orang yang hanya menyalahkan keadaan, mengasihani diri sendiri dan mengharapkan dunia yang menyesuaikan dengan dia…
Tentu saja mustahil bin mustahal….

“Hanya ketika ombak keluar, maka Anda bisa melihat siapa yang berenang telanjang” – Warren Buffett.

Pandai mengutip firman sebagai asesoris dalam percakapan, namun saat menghadapi tantangan tidak ada rasa manis yang keluar.

Zig Ziglar sering menggunakan analogi jeruk yang diperas untuk menekankan karakter di bawah tekanan. Ia menjelaskan, ketika jeruk diperas, yang keluar hanyalah sari jeruk—karena itulah yang ada di dalamnya.

Demikian pula, ketika orang menghadapi tekanan, sifat asli mereka terungkap. Apa yang ada di dalam hatinya, meluap. Jika seseorang dipenuhi dengan kedamaian, kebaikan, dan kepositifan, itulah yang akan muncul, bahkan di masa-masa sulit.

Penting dicatat, jeruk yang manis karena sudah masak. Itu tidak terjadi dalam sekejap melainkan butuh waktu, proses, pembentukan, hingga menjadi masak.

Demikian pula saat kita dibentuk. Tidak cukup hanya sekali dua kali belajar. Sebulan dua bulan. Tetapi seumur hidup. Targetnya, semakin hari semakin serupa dengan Tuhan.
Dibutuhkan konsistensi, kemauan untuk merenungkannya siang dan malam lalu mempraktikkannya dengan penuh kerendahan hati, kemauan untuk dibentuk, diproses, jatuh bangun namun tetap memilih maju terus.

Senantiasa ada orang yang mengenal Tuhan lebih baik daripada kita. Belajarlah.
Bergaul dengan orang-orang yang mengejar pengenalan akan Dia, dan terus membicarakan firman dan kebenaran-Nya.

Saat kita terus menerus menabur benih firman dengan berbagai cara, menghidupinya selangkah demi selangkah, berita baiknya, kita akan mengalami perubahan tanpa usaha. Efforless Change.
Rasa manis mengalir dari kehidupan kita, membuat orang-orang ingin menikmatinya dan mengenal Allah kita. Buah dari hidup yang In Tune with God – selaras dengan Tuhan.

Mau? Yuk belajar sama-sama.

“When we come to God, we’re no longer the most important person in the world to us; God is. Instead of living only for ourselves, we have a higher goal: to live in tune with God.” – Billy Graham.

Ketika kita datang kepada Tuhan, kita bukan lagi orang yang paling penting di dunia; Tuhanlah yang terpenting! Alih-alih hidup hanya untuk diri sendiri, kita memiliki tujuan yang lebih tinggi: hidup selaras dengan Tuhan. – Billy Graham.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Toxic People Dalam Keluarga?Ini Respon Cerdas Mengatasinya!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Toxic People Dalam Keluarga?Ini Respon Cerdas Mengatasinya!

“Tanya Bu, bagaimana dengan orang-orang toksik yang serumah (pasangan, anak, orangtua, saudara)?
Ibu menulis, _Semakin Anda berjalan menjauh dari hal-hal yang meracuni jiwa Anda, semakin sehat Anda._ Bagaimana kita bisa menjauh dari orang-orang yang tinggal di rumah yang sama dengan kita?”, komentar Bu Mona.

Wow… menarik ini. Mari kita bahas.

“Bu Yenny, Ida itu kasihan sekali. Suaminya kerap merendahkan dia dengan kata-kata yang sungguh menyakitkan.”

“Bu Yenny, anak saya tidak ingat orang tua. Bahkan menelpon pun tidak. Hati saya sediiih sekali…”

Familiar dengan keluhan seperti ini?
Sesungguhnya, curhat ke sana ke mari juga sekedar dikasihani. Tidak mengubah situasi. Cara berpikir kita mesti diubah.

Reinhold niebuhr (1892-1971) mengajarkan “Doa Keteduhan”.

Tuhan, berikan kepada kami anugerah untuk MENERIMA dengan penuh ketenangan
Hal-Hal yang TIDAK Dapat Kami Ubah,
keberanian untuk MENGUBAH Hal-Hal Yang DAPAT Kami Ubah, dan HIKMAT untuk MEMBEDAKANNYA.

Pertanyaan utamanya: apakah ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk mengubahnya?
Strategi yang oke dan menghasilkan perubahan itu apa? Pikirkanlah!
Jika memang ada strategi bagus yang bisa Mengalahkan Tanpa Merendahkannya’,lakukanlah!

Sun Tzu berkata,
Tahu kekuatan sendiri dan tahu kekuatan lawan, kita sudah memenangkan separuh pertempuran. Dengan strategi yang tepat, kita dapat Memenangkan Pertempuran, TANPA HARUS BERTEMPUR.

Inilah strategi yang perlu dicari dan dipelajari.
Umat-Ku binasa karena kurang pengetahuan.
Ada gak strategi seperti itu?
Pasti ada. Tapi masalahnya, kita belum tahu.
Mari kita belajar!
Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada Tuhan.

*****
Jika tidak ada, or belum ada strateginya, artinya Saat Ini Tidak Bisa Diubah, ya terimalah.

Jika sekedar membalas, bertengkar, dan tidak ada perbaikan, justru membuat suasana makin kacau, masalah kian memburuk. Kita kan mau solusi permanen, bukan drama!

Jika tidak bisa mengubah sesuatu, artinya kita yang harus berubah.
Caranya?
Ubah Perspektif dalam memandang permasalahan itu.

Marcus Aurelius berkata,
“You have power over your mind—not outside events. Realize this, and you will find strength.”

“Kamu punya kuasa atas pikiranmu—bukan atas peristiwa yang terjadi di luar. Sadarilah ini, dan kamu akan menemukan kekuatan.”

Suami yang merendahkan, pasti menjengkelkan. Demikian juga anak yang tidak tahu berterima kasih tentu menyakitkan. Selama tidak ada KDRT, masih bisa diatasi.

Mengapa sakit hati dengan kata-kata suami atau sikap anak?
Karena tidak sesuai dengan harapan kita.
Jarak antara harapan dan kenyataan, itulah yang disebut kekecewaan.

Kerap kecewa karena membandingkan suami kita dengan suami orang lain yang bersikap bak romeo.
Atau anak orang lain yang perhatian pada ortunya.
Jika kita tidak mengharapkan apa-apa, kita tidak akan sakit hati. Teorinya demikian.

Epictetus berkata,
“Remember, it is not he who reviles or strikes you who insults you, but your opinion that these things are insulting.”

“Ingatlah, bukan orang yang mencaci atau menyakitimu yang benar-benar menghina dirimu, tetapi pendapatmu yang menganggap hal-hal ini sebagai penghinaan.”

Epictetus menekankan bahwa rasa tersinggung atau terluka sering kali datang dari persepsi kita sendiri terhadap peristiwa atau kata-kata orang lain. Ketika kita terlalu memandang penting pendapat orang itu, akibatnya jadi mudah tersinggung.

Eleanor Roosevelt berkata,
“No one can make you feel inferior without your consent.”

“Tidak ada yang bisa membuatmu merasa rendah atau tersinggung tanpa persetujuanmu.”

Pilihan dalam memaknainya ada di tangan kita!

******
Solusinya?

Di Sekolah Charis, ditekankan sekali pengajaran “Identitas Kita Di Dalam Tuhan”.
Semakin tahu jati diri kita yang sesungguhnya di dalam Tuhan, semakin tidak mengejar penerimaan orang lain. Tuhan sudah lebih dari cukup.

Semakin mengenal Tuhan dan kebenaran-Nya, melihat yang benar dan salah, bagaikan hitam putih. Roh Kudus memberi hikmat untuk membedakannya.
Yang lebih luar biasa lagi, ada pengendalian diri dan kesabaran sebagai buah keintiman hubungan kita dengan Allah.

Ini sangat menolong dalam membangun relationship dengan siapa saja. Menghindarkan kita dari ribuan pertempuran yang tidak perlu.

Apakah kesalahpahaman ini perlu dibereskan?
Ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan saat ini, namun waktu yang akan membukakan kebenarannya.

Di saat lain, ada ide kreatif Tuhan, membimbing kita untuk menyelesaikan permasalahan rumit dengan cara yang sederhana.

Firman itu benih. Tanam saja ke dalam ‘tanah’ hati. Seolah tidak terjadi apa-apa. Namun suatu ketika bertunas, bertumbuh dan berbuah. Bagaimana terjadinya, kita tidak tahu. Tetapi pasti berbuah.

Semakin melekat kepada Tuhan dan semakin banyak benih firman Tuhan yang tertanam dalam hati, plus berdoa konsisten dalam roh, tanpa disadari *Wibawa Allah* terpancar melalui kita? Firman itu Allah sendiri!

Nach ibarat orang yang rajin nge-gym, gak usah pengumuman ke sana ke mari, gak usah promosi.
Suatu ketika keluarga melihat ototnya dan badannya yang sixpack, mereka sadar, orang ini punya kekuatan khusus.. Jangan anggap enteng.

Dengan cara yang sama, saat firman sudah dihidupi, keluarga pun jadi segan, respect, hormat dengan sendirinya. Perkataannya penuh hikmat, bermutu dan memberi solusi. Sikapnya anggun penuh wibawa Allah.
Respon suami, anak dan keluarga pun berubah dengan sendirinya.

Hukum Fisika mengajarkan, Ketika Aksi berubah, reaksi juga berubah.

Ketika sikap kita terhadap pasangan, anak dan keluarga berubah, tentu reaksinya juga berubah.

Tidak percaya? Buktikan sendiri!

Commit your way to the Lord, Trust also in Him, And He shall bring it to pass. He shall bring forth your righteousness as the light, And your justice as the noonday.

Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN


#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
Articles

Toxic People – Dengan Kasih & Disiplin, Tetapkan Boundaries & Strategi!

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Toxic People – Dengan Kasih & Disiplin, Tetapkan Boundaries & Strategi!

Walk away from people who put you down.
Walk away from fights that will never be solved.
Walk away from trying to please people who will never see your worth.

The more you walk away from things that poison your soul, the healthier you will be ….

Menjauhlah dari orang-orang yang
merendahkan Anda.
Menjauhlah dari perkelahian yang tidak pernah terselesaikan.
Menjauhlah dan jangan mencoba *menyenangkan* orang-orang yang tidak bisa melihat nilai Anda.

Semakin Anda menjauh dari hal-hal yang meracuni jiwa Anda, semakin sehat diri Anda….

Ada toxic-people alias ‘orang yang beracun’, yang memberikan dampak buruk terhadap orang lain, terutama secara psikis.
Ke mana pun dia pergi, senantiasa menimbulkan perpecahan, membuat orang-orang tidak nyaman dan pandai sekali memanfaatkan kesempatan untuk keuntungan dirinya sendiri.
Pintar mengambil kesempatan untuk menonjolkan diri, dibalut sedemikian rupa agar kelihatan rohani. Sumbangan tentu berdatangan dari berbagai arah.

Di sisi lain, dengan strateginya, dia bisa membuat orang merasa bersalah, memposisikan diri sebagai korban, dan ‘memaksa’ orang lain harus ‘menolong’ membantunya.
Klo tidak, seolah orang lain tidak rohani…karena kurang mengasihi dia, kurang support dsb.

Diiiieeeennnkkkk…..

Banyak teman-teman yang terpengaruh, memandang permasalahan terlalu dekat, jadi ibarat terlalu dekat dengan lampu, pandangan jadi blur…..
Tidak jelas mana yang benar dan mana yang salah…
Dimanfaatkan pun tidak sadar….

Tentu kita diajar mengasihi semua orang. Seburuk apa pun seseorang, manusia itu bisa berubah.
Mengasihi dan bersedia dimanfaatkan adalah 2 hal yang berbeda.
Tuhan mengajarkan agar “Cerdik seperti Ular dan Tulus seperti Merpati.”

Terhadap Toxic People, tentu tetap mengasihi dan mendoakannya, agar oneday dia bisa berubah. Tetapi tidak perlu mengorbankan diri, hidup kita jadi terpengaruh oleh drama yang memang menjadi style hidupnya.
Hidup kita jadi ikutan mengharubiru gara-gara drama ciptaannya!
Ada orang-orang yang lebih bijak, jika dikasihi dari kejauhan.

Warren Buffett mengajarkan, “You can’t make a good deal with bad person” – Anda tidak bisa membuat kesepakatan yang baik dengan orang yang tidak baik “.

Apa gunanya kita berdoa dan mempelajari firman Tuhan?
Agar memperoleh hikmat – wisdom, bagaimana caranya meresponi dan menyelesaikan masalah kehidupan. Roh Kudus akan memberikan pewahyuan-Nya saat kita memprioritaskan dan bersedia mengikuti jalan-jalan-Nya.

Alkisah ada seorang mempunyai dua anak laki-laki.
Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara mereka.

Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya.
Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu dan ia pun mulai melarat.
Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya.
Lalu ia ingin mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorang pun yang memberikannya kepadanya.

Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa.

Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.
Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa.

Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari jubah yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya dan sepatu pada kakinya.
Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita makan dan bersukacita.
Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria.

Apakah sang bapa mengasihi anaknya?
Yess! Bahkan sang bapa tidak mengungkit-ungkit kesalahannya dan tidak mempersoalkan uang yang dihambur-hamburkan oleh si bungsu.
Tidak hanya itu, sang bapa langsung mengadakan pesta menyambut kepulangan anaknya. Diberi jubah kehormatan yang melambangkan pemulihan kehormatan dan martabat.
Diberi pula cincin simbol otoritas dan kedudukan.
Dan sepatu atau sandal melambangkan kebebasan dan status sebagai anak.
Pada masa itu, para budak sering kali tidak mengenakan sepatu, sementara para anak dari keluarga kaya atau orang merdeka memakai sepatu.

Tetapi perhatikan, selama si bungsu pergi, sang bapa tidak sekali pun mencarinya. Beliau menanti kepulangan putranya setiap hari dan mendoakannya sehingga saat si bungsu kembali, sang bapa tahu dan berlari menyambutnya.
Why?
Dalam Bahasa Inggris dikatakan:
“The son came to himself,” He was referring to the deception being removed and the son’s spiritual eyes being opened.

“Anak bungsu itu sampai kepada akhir dari dirinya sendiri,” Dia mengacu pada penipuan atau kebodohannya dihapuskan, alias sadar akan kesalahannya dan mata spiritual anak itu terbuka.

Sebelum si anak sadar akan kesalahannya, semakin dibujuk, semakin dituruti kemauannya, semakin si anak menjadi-jadi, besar kepala dan makin tidak sadar-sadar, akibatnya makin lama dia bertobat.

Demikian pula menghadapi Toxic Person tadi. Lebih baik menjauh dan biarkan orang itu merasakan akibat perbuatannya, cukup didoakan saja. Kita tidak akan pernah mampu mengubah seseorang. Kita hanya bisa memengaruhinya, tergantung apakah dia mau dipengaruhi dengan kebenaran Tuhan yang kita sampaikan.

Jika tidak mau, ya…. sudah biarkan saja.
Toh itu baik juga untuk kita, teman-teman dan organisasi kita. Tidak buang waktu dan energi meladeni pengacau… yang menghambat kita melakukan hal-hal berguna bagi begitu banyak orang-orang yang perlu ditolong.

Kalau suatu saat si Toxic Person sadar akan kesalahannya seperti si anak bungsu dan kembali kepada kita, terima dengan tangan terbuka, dikasihi dan dibimbing agar menjadi pribadi yang lebih baik sesuai kehendak Tuhan: agar kita memuridkannya.
Ketika dia sudah sadar dan bertobat, artinya dia sudah siap untuk diajar dan dimuridkan lagi.

Hidup itu butuh strategi.
Mengasihi itu tidak berarti bersedia diperlakukan semena-mena. Boundaries alias batas-batas harus jelas.
Kasih dan disiplin itu harus seimbang!
Setuju?

Some people are like clouds. When they disappear, it’s a beautiful day.

Beberapa orang seperti awan. Ketika mereka hilang, hari menjadi cerah.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

Read More
1 2 3 4 5 264