Category : Articles

Articles, Christianity

KUASA SALIB

Ketika Tuhan menciptakan Adam dan Hawa di taman Eden, Adam sibuk bekerja memberi nama binatang-binatang dan segala ciptaan Allah. Bekerja menjadi sesuatu yang menyenangkan. Segala kebutuhan Adam dan Hawa sudah terpenuhi secara berkelimpahan di sana. Tidak ada sakit penyakit dan kesedihan. Hingga saat Hawa tergoda oleh iblis yang menyamar sebagai ular, untuk memakan buah  pohon pengetahuan baik dan jahat lalu Hawa pun menyeret Adam jatuh ke dalam dosa. Adam dan Hawa sama sekali tidak bertobat atau minta ampun kepada Tuhan.

Pernahkah kita merenungkan, sesungguhnya apa yang paling penting yang hilang dengan kejatuhan Adam dan Hawa ke dalam dosa? OTORITAS! Adam dan Hawa kehilangan hak sebagai anak Allah untuk hidup berkelimpahan dan penuh damai sejahtera seperti saat mereka berada di Taman Eden. Iblis telah mencuri sesuatu yang paling penting bagi Adam dan keturunannya, hak menjadi anak Allah terputus.

Read More
Articles, Self Motivation

TRANSFORM not CONFIRM

Pernah dengar pertanyaan: “Ada keturunan diabetes, kanker atau tekanan darah tinggi?” Ya… ini pertanyan yang umum ditanyakan dokter, rumah sakit atau dalam pembicaraan dengan teman. Karena menurut pendapat umum bahwa penyakit ini menurun, jadi kita suka meneliti dan mencari-cari disertai rasa takut bahwa penyakit ini mungkin saja menghinggapi kita kelak. Jika ada nenek moyang kita yang dulu mengidap penyakit ini, tentunya kita bisa terjangkit penyakit yang sama.  Tanpa kita sadari,  sesungguhnya kita sedang mengharapkan hal itu terjadi. Kita mengkonfirmasi hal itu.

 

Firman Tuhan mengatakan bahwa kita adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu dan sesungguhnya yang baru sudah datang. Ciptaan yang baru artinya kita dibuat baru. Sesuatu dikatakan baru jika itu fresh, dibuat dari bahan-bahan yang baru. Kalau hanya diperbaiki itu namanya direnovasi. Tapi Tuhan jelas-jelas mengatakan kita adalah ciptaan yang baru berarti ciptaan yang baru dan fresh ini berbeda dengan yang semula.

.

Jika  semula membawa benih penyakit diabetes, kanker, tekanan darah tinggi dll maka kita berani beriman Tuhan telah menciptakan kita menjadi sesuatu yang baru, yang berbeda dengan ciptaan yang lama: TIDAK ada lagi benih penyakit maupun sifat menurun yang buruk.

Kita bertransformasi BUKAN mengkonfirmasi!

Read More
Articles, Marriage

Tanggung Jawab Orangtua

Pada liburan Imlek lalu, saya memutuskan untuk pulang  ke kampung halaman berkumpul dengan segenap keluarga. Kota yang kecil, seperti tahun-tahun sebelumnya maka tidak banyak perubahan yang terjadi. Namun mata saya tertuju pada rumah tetangga kami yang telah dibangun menjadi toko modern. Ternyata Om Budi pemiliknya sudah menjual rumahnya dan pindah ke jakarta, tinggal dengan anak perempuannya yang menikah dengan orang kaya disana. Mulailah kisah tentang Om Budi diceritakan oleh teman-teman saya.

Om Budi adalah pemilik sebuah toko kelontong berjarak beberapa rumah dari tempat kami. Beliau memiliki seorang anak laki-laki dan dua orang anak perempuan. Putranya, Andi, saat masih SMP menunjukkan bakat bermain bulutangkis. Saat itu jaman keemasan prestasi pemain-pemain bulutangkis Indonesia di kancah dunia. Om Budi dengan penuh harapan mengirim Andi ke kota Kudus, bergabung dengan klub Djarum agar dididik menjadi pemain bulutangkis internasional. Saat itu Om Budi bercerita tentang mimpinya bahwa suatu hari Andi akan menjadi pemain bulutangkis andalan Indonesia. Beberapa tahun kemudian Andi dinyatakan bahwa pestasinya sudah mentok dan tidak mungkin ditingkatkan lagi. Andi bahkan tidak sempat mencapai pemain tingkat nasional sekali pun. Akhirnya Andi pun kembali ke kampung halaman tanpa pernah bersekolah lagi.

Read More
Articles, Christianity

EPAFRODITUS

Tidak banyak orang yang mengenalnya, meskipun nama Epafroditus tertulis di dalam Alkitab. Tokoh yang hampir tidak pernah dikotbahkan, namun tanpa ada Epafroditus belum tentu Rasul Paulus bisa eksis. Dalam Filipi 2: 25-30 Paulus menulis bahwa Epafroditus adalah saudara, teman sekerja dan teman seperjuangan yang telah melayani segala keperluan Paulus. Tidak banyak yang kita ketahui, siapa sesungguhnya Epafroditus ini. Berbeda dengan Timotius yang ditulis secara khusus nama ibu dan neneknya, tidak ada keterangan apapun tentang asal usulnya-berarti Epafroditus memang orang yang biasa-biasa saja namun dengan kualitas kepribadian serta pelayanan yang luar biasa. Kita bisa membaca betapa Paulus sangat  menghargai Epafroditus yang sempat sakit bahkan hampir mati karena Epafroditus mempertaruhkan nyawanya untuk memenuhi apa yang kurang dalam pelayanan Paulus. Akhirnya Tuhan menyelamatkan Epafroditus dan Paulus mengirim Epafroditus ke Filipi.  Luar biasa bukan? Seorang pahlawan yang tidak terkenal. Perlu ketulusan, kasih dan visi yang kuat serta kebesaran jiwa untuk menjadi orang seperti Epafroditus.

Read More
Articles, Relationship

UNFAIR

Suatu pagi seorang sahabat  menelpon untuk mencurahkan betapa sakit hatinya ketika mantan teman sekerjanya menyebarkan fitnah dan menggosipkan dia bahwa dia terlibat affair. Berita ini sangat membebani hatinya apalagi banyak teman sekantornya yang memang suka bergosip menjadikan sumber pembicaraan mereka. Makin lama beritanya makin banyak bumbunya bak kisah sinetron, semakin melenceng dari berita sebelumnya dan melebar kemana-mana.

.

Saya teringat pula beberapa tahun yang lalu, seorang teman lain mengeluh telah dicurangi teman bisnisnya yang Kristen, hingga dia harus menjual mobil untuk menutup kerugian usaha bersama yang mereka jalankan. Hatinya berontak, bagaimana mungkin sahabat sepelayanan di gereja sejak bertahun-tahun yang lalu, tega untuk mengkhianatinya. Ketika dia mencoba menyelesaikan masalahnya secara hukum, bukannya keadilan yang didapat, justru biaya yang makin membengkak dan keadilanpun makin jauh dari harapan. Bukankah kisah seperti ini sering kita dengar? Hidup terasa tidak adil bukan?

.

Read More
1 258 259 260 261 262 264