Category : Articles

Articles

Harta Karun Yang Tak Ternilai, Karena Pertukaran Di Kayu Salib. Sudahkah Anda Menikmatinya?

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Harta Karun Yang Tak Ternilai, Karena Pertukaran Di Kayu Salib. Sudahkah Anda Menikmatinya?

Hingga pagi ini, sudah beberapa hari ini saya amat sangat terpukau dengan pewahyuan pengajaran yang saya terima dari Arthur Meintjes.
Hingga speechless dan saat merenungkannya, hanya bisa berulang-ulang berbisik,
“Terimakasih Tuhan. I love you full, meniru mbah Surip. Siapakah aku ini Tuhan, jadi biji mata-Mu?”

Meski saya sudah belajar bahwa keselamatan dan segenap janji-janji Tuhan, diberikan kepada saya dengan Gratis …Tis.. Tis.. Tis.. dan saya menerimanya melalui iman, kadang masih suka lupa.
Ketika ada masalah menimpa, otomatis pikiran menyodorkan pertanyaan:
“Dosa apa aku ini?”

Arthur dengan lugas menjelaskan bahwa pengorbanan Yesus di kayu salib itu sudah membayar semua dosa, penyakit, kemiskinan dan segala malapetaka yang bisa terjadi dalam hidup kita.
Bagian kita adalah Beriman Pada Karya Salib Kristus Yang Sudah Selesai, maka segala kelimpahan, kemakmuran, kesehatan, hikmat dsb. kita terima secara natural.

Pengertian ini sebetulnya sudah berkali-kali saya terima dari guru-guru yang lain juga, tetapi Arthur menjelaskan hal dibawah ini,  yang membuat hati saya trenyuh:

Dalam Perjanjian Lama, orang-orang membawa persembahan penebus dosa berupa domba. Yang hendak ditebus, dosa orangnya, tetapi yang diperiksa oleh sang imam, adalah dombanya. Apakah dombanya bercacat atau tidak? Kalau tidak bercacat, persembahan diterima dan dosa diampuni.

Dalam Perjanjian Baru, korban yang dipersembahkan bukan domba melainkan Yesus sendiri. Pilatus dan Herodes saat mengadili Yesus, membuktikan: Tidak Bersalah alias Tidak Bercacat, tetapi disalibkan untuk menebus  dosa seluruh umat manusia.

Wow….
Berarti bukan dosa saya yang diperiksa. Asalkan saya beriman pada Karya Salib Kristus yang sudah selesai, saya tidak sekedar selamat masuk surga, tetapi saya berhak menerima semua janji-janji Allah.

Janji-janji Allah dalam hidup saya terealisasi, tidak tergantung seberapa baiknya saya, apakah saya sudah berdoa atau baca Alkitab? apakah tadi saya marah-marah? tetapi tergantung apakah saya beriman pada Karya Salib Kristus yang Sudah Selesai….!!!

Begitu beriman, otomatis:
Kesembuhan…. Bagian saya
Kelimpahan….. Bagian saya
Hikmat, damai sejahtera & sukacita … Bagian saya, syaratnya hanya karena saya beriman.
Yeaaaaayyyyy ….. Sungguh melegakan!
Yess… Yess… Yess…..
Janji Tuhan, Ya dan Amin.

Bagaimana dengan dosa dan masa lalu kita?
Karma. Demikian yang kerap saya dengar sejak kecil, jika terjadi sesuatu yang buruk. Akibatnya, ketakutan kerap menghantui.

Arthur menjelaskan masa lalu saya sudah dihapus tuntas. Masa lalu saya tidak berpengaruh lagi. Masa lalu saya dihapus diganti Salib Kristus. Setiap menoleh ke belakang, yang saya lihat adalah Salib-Nya.
Merdeka!!!

Berita hebatnya lagi, apa pun yang saya butuhkan, you named it, sebut saja yang kita butuhkan, semua sudah tersedia di kayu salib. Kita tinggal mengambilnya, melalui iman kita.

Mau berita yang lebih hebat lagi?
Sekarang kita bisa menerima semua penggenapan janji-janji Tuhan di Perjanjian Lama, dengan cara Perjanjian Baru.
Maksudnya?

Ulangan 28:1-14 (TB) 
“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu:

Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang.
Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.
Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu.
Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.

TUHAN akan membiarkan musuhmu yang maju berperang melawan engkau, terpukul kalah olehmu. Bersatu jalan mereka akan menyerangi engkau, tetapi bertujuh jalan mereka akan lari dari depanmu.

TUHAN akan memerintahkan berkat ke atasmu di dalam lumbungmu dan di dalam segala usahamu; Ia akan memberkati engkau di negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

TUHAN akan menetapkan engkau sebagai umat-Nya yang kudus, seperti yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepadamu, jika engkau berpegang pada perintah TUHAN, Allahmu, dan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
Maka segala bangsa di bumi akan melihat, bahwa nama TUHAN telah disebut atasmu, dan mereka akan takut kepadamu.
Juga TUHAN akan melimpahi engkau dengan kebaikan dalam buah kandunganmu, dalam hasil ternakmu dan dalam hasil bumimu — di tanah yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyangmu untuk memberikannya kepadamu.

TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.

TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain dan beribadah kepadanya

Janji-janji ini luar biasa bukan?
Nach dulu saya suka galau, apakah saya benar-benar mendengarkan suara Tuhan dan memenuhi syarat untuk menerima penggenapan janji ini?

Ternyata, dengan beriman pada karya salib Kristus, janji-janji luar biasa dalam Perjanjian Lama ini, otomatis memenuhi syarat untuk digenapi dalam hidup saya….
Wow betapa dahsyatnya!!!!

Tidak hanya janji dalam ulangan 28, tetapi kita berhak menerima semua janji-janji -Nya, hanya dengan beriman pada Karya Salib Kristus Yang Sudah Selesai. Inilah yang disebut dengan Grace, anugerah.

Renungkan dan resapi.
Begitu banyak orang yang merasa kebenaran ini terlalu sederhana, terlalu bagus untuk menjadi kenyataan -to good to be true- hingga mereka justru tidak percaya dan menolaknya.

Itulah esensi kekristenan. Semua karena anugerah dan diterima dengan iman.
So simple…

Maksudnya?
Keselamatan dianugerahkan Tuhan bagi semua orang, tetapi yang meresponinya, menerimanya, yang diselamatkan.

Ibarat Yesus sudah membayar semua makanan di Resto A.
“Silakan semua boleh makan gratis sampai kenyang..” demikian Tuhan Yesus mengundang kita semua.
Tetapi ternyata TIDAK SEMUA meresponinya. Ada yang meski pun gratis, tetap tidak mau ke Resto A dan makan.
Meski makanan sudah dibayar lunas, orang yang tidak mau ke Resto A dan makan, tentu akan kelaparan.

Dengan cara yang sama, Anugerah ditawarkan Tuhan Yesus kepada semua orang tetapi HANYA yang menerimanya yang diselamatkan.

Mau?

Jesus paid a tremendous price for us so we could have abundant life. He willingly took all of our sin on Himself and gave His life on the cross so we could be forgiven and have new life in Him.-Joyce Meyer.

Yesus membayar harga yang sangat mahal untuk kita, agar kita bisa memiliki hidup yang berkelimpahan.  Dia rela menanggung semua dosa kita ke atas diri-Nya dan memberikan hidup-Nya di kayu salib agar kita bisa diampuni dan memiliki hidup baru di dalam Dia. – Joyce Meyer.

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

https://instagram.com/mpoinpipaku.id?igshid=rjebfgas4dec

Or

https://mpoin.com/

Read More
Articles

Konflik? Ini Cara Bijak Mengatasinya


Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

*Konflik? Ini Cara Bijak Mengatasinya*

Konflik ternyata merupakan bagian alami dalam kehidupan. Selama kita berhubungan dengan manusia, kita akan mengalami konflik.
Dalam konflik, kita kerap merasa yang paling benar, tetapi sesungguhnya, dalam setiap konflik yang terjadi, ke dua belah pihak mempunyai andil salah, entah berapa persen perbandingannya.
Mungkin saja kita hanya punya sedikit andil salah, tetapi sekecil apa pun itu, tetap ada andil kita.

Ketika konflik terjadi, kita cenderung melebih-lebihkan untuk memojokkan lawan. Membuatnya kelihatan lebih heboh daripada kejadian sebenarnya, untuk menekan pihak yang ‘lemah’, menunjukkan superioritas.

Ketika kata ‘meminta’ kemudian diganti kata ‘memohon’, keseluruhan kisah menjadi berbeda. Apalagi jika diganti kata ‘mengemis’, ceritanya berubah 180 derajad dan bisa menghasilkan persepsi baru dan memicu konflik yang lebih parah. Ketersinggungan yang mendalam. Ini yang banyak tidak disadari orang yang sedang bertengkar. Apa yang terjadi jika jembatan sudah dibakar?

Ingat, penghinaan bisa dimaafkan tetapi tetap diingat sampai mati!*
*Bijaklah memilih kata-kata.

Itulah sebabnya kita perlu belajar untuk mengatasi konflik dengan cara bijak. Yang keren, di Sekolah Charis kami diajar mengatasi konflik dengan cara Tuhan.

Arthur Meintjes mengajarkan, diantaranya:

– *Cari persamaan di mana kita bisa sepakat*.
Walau pun hanya 1% di mana kita bisa sepakat, mulai dari yang 1% untuk mpengaruhi yang 99%.

– *Akui kesalahan kita terlebih dahulu.*
Umumnya pihak lawan pun akan menyadari, dia juga punya andil kesalahan. Ketika ke dua belah pihak melembut, maka solusi lebih mudah disepakati.

Ciptakan situasi win-win. Kalau memungkinkan, cari alternatif ketiga yang lebih baik, agar kedua belah pihak mendapatkan solusi yang lebih baik.

– *Sadari setiap orang punya persepsi yang berbeda, karena setiap orang punya pengalaman yang berbeda.* Masing-masing harus berperang mengatasi masa lalunya, itulah sebabnya dia bersikap seperti sekarang ini.

– *Cari kebaikan pada diri setiap orang dan berusaha memahami lebih dulu.*
Steven Covey mengajarkan agar kita berusaha memahami orang lain terlebih dahulu, barulah ingin dipahami. Cobalah berjalan di sepatu orang lain, istilah kerennya. Tempatkan diri pada posisi lawan, agar kita bisa memahami mengapa dia berpikir, merasa dan bertindak demikian.

Sejelek-jeleknya orang, kalau dicari kebaikannya, ada saja setitik kebaikannya. Sebaliknya sebaik-baiknya orang, kalau dicari kesalahannya, setidaknya ada 1 titik kesalahannya.
Tergantung kita mau fokus kemana?

*Seperti yang kamu inginkan dan dambakan orang lain melakukannya kepadamu, lakukanlah tepat demikian pula kepada mereka, nasihat firman Tuhan.*

Wow…

– *Sadari posisi setiap orang berbeda.*
Bawaan lahirnya ya memang berbeda. Sudah nature-nya  jerapah lehernya lebih panjang daripada kura-kura. Karena itu, sampai mati pun dijelaskan, kura-kura tidak bisa mengerti pemikiran dan cara pandang jerapah. Meski mereka berdiri berdampingan, apa yang dilihat keduanya memang berbeda. Yang satu, jerapah, melihat hingga jarak puluhan meter. Sedangkan kura-kura maksimal melihat pada jarak 1-2 meter.

Jadi daripada ribut berdebat kusir, memang ada orang-orang tertentu yang sebaiknya dikasihi dari jarak jauh saja. Jika ngotot, akibatnya buang energi untuk terus menerus menjelaskan hal-hal yang sulit dikompromikan.

– *Sepakat untuk tidak sepakat.*
Kita tidak harus selalu sepakat agar bisa bergaul baik dengan orang lain. Ada orang-orang tertentu yang berbeda pandangan, tetapi untuk hal-hal yang sederhana, bisa koq kita tetap main golf, shopping atau lunch sama-sama. Pintar-pintar saja saat berbincang, gak usah bahas yang serius.

Sepakat untuk tidak sepakat dalam masalah tertentu. Tetap saling menghargai pendapat masing-masing. Hidup damai lebih penting daripada mempermasalahkan siapa yang benar dan siapa yang salah.
Kalau dunia seragam, tentunya membosankan bukan?

Kita tidak bisa mengubah orang lain. Tetapi Tuhan bisa. Jadi bawa semua permasalahan dan serahkan kepada-Nya. Biarkan Tuhan yang menjamah hati orang itu dan menjamah hati kita juga .. agar pewahyuan-Nya membukakan hati kita agar dapat melihat permasalahan dengan kacamata Allah yang penuh kasih. Tentu pada jangka panjangnya, masalah bisa diselesaikan dengan cara Allah.

Hidup itu sederhana, selama kita berjalan mengikuti tuntunan Allah.
Mari kita jalani dengan cara cerdas, caranya Tuhan, untuk menikmatinya.
Ciayou…. !

*Honey, you’re in the process. Don’t get nervous, you’re in the process – Marilyn Hickey.*

*Sayang, Anda sedang dalam proses.  Jangan gugup, Anda sedang dalam proses – Marilyn Hickey.*

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles

Membangun Hati Yang Baru

Membangun Hati Yang Baru

Sebagai orang percaya, kita sudah memiliki kehidupan Tuhan di sini dan saat ini! Tuhan telah merencanakan agar kita memiliki hidup-Nya sejak permulaan waktu.
(Efesus 2:10).

Sebelum kita diselamatkan, hati kita dibangun dalam sistem kepercayaan yang didasarkan pada pandangan duniawi, usaha diri dan kinerja. Tetapi ketika kita menerima Yesus (sebagai Tuhan dan juruselamat pribadi), kita dilahirkan kembali dalam roh dan hati!

Hati Yang Baru

“Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.”
Yehezkiel 36:26 (TB)

Sesuatu yang supranatural dan rohani terjadi di DALAM dan UNTUK kita; kita diciptakan kembali di dalam Kristus dan diberi hati yang baru. Namun sayangnya, banyak orang yang terus membangun kembali hati mereka dalam sistem kepercayaan lama yang sama dengan yang mereka miliki sebelumnya.

Mengembangkan Hati

Amsal mengatakan, bahwa kita harus mengarahkan telinga kita kepada Firman, menyimpannya di dalam hati kita
(Ams 4: 20-27).
Mengapa?
Karena Firman tidak akan pernah hidup dan menyehatkan kita, kalau tidak bekerja dalam hati yang percaya!

Membangun kembali Hati Kita

Amsal juga memberitahukan bahwa hati manusia beroperasi seperti komputer!

“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan; karena dari situlah kehidupan dimulai! ” —Amsal 4:23 (MSG)

Ketika Alkitab berbicara tentang hati, itu berbicara tentang keyakinan, penghargaan, dan sistem kepercayaan dalam kita yang terdalam.

Percaya hanya terjadi di dalam hati.

“Karena sebagaimana dia (manusia) berpikir (Thinketh = PERCAYA) di dalam hatinya, demikian juga dia ….” – Amsal 23: 7 (KJV)

Thinketh artinya menghitung; untuk memperkirakan harga atau nilai pasar.

Jelaslah bahwa apa yang kita yakini, pentingkan, dan hargai di dalam hati kita, akan menentukan siapa dan bagaimana kita jadinya!
Jika sistem kepercayaan “bawaan” seseorang tidak benar, dia tidak akan berpikir atau berfungsi dengan benar.

Tuhan Melayani Jiwa Kita.

Tuhan melayani roh kita melalui Roh Kudus. Sebagai orang percaya, kita telah dibuat sepenuhnya dan dewasa dalam roh melalui Kristus — tidak menginginkan dan tidak kekurangan apa pun
(Kol. 2: 8-10).
Kita tidak dapat bertumbuh atau menjadi dewasa secara rohani melebihi bagaimana kita telah diciptakan di dalam Dia!
(note: karena kita sudah memperoleh segala yang yang kita perlukan di dalam Kristus dan dewasa penuh didalam-Nya).

Ketika kita menerima Yesus (sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi), kita dilahirkan kembali di dalam roh dan hati!

Pelayanan Lima Jawatan untuk Jiwa

Tuhan telah menetapkan pelayanan lima jawatan untuk menyempurnakan orang-orang kudus (Efesus 4: 11-13).

Menyempurnakan berasal dari akar kata yang artinya memperbaiki. Thayer mendefinisikannya sebagai: untuk menjadikan, menyelesaikan, memperbaiki (apa yang telah rusak atau dipinjamkan), untuk merenovasi, menyempurnakan dan membuatnya menjadi utuh!

Pelayanan lima jawatan ini melayani jiwa orang percaya, agar dapat memperbaiki pikiran, kehendak, mau pun emosinya.

Hanya Kita yang Bisa Menjaga dan Melayani Hati Kita Sendiri.

Mark Twain berkata, “Bukan apa yang Anda tidak tahu yang akan membunuh Anda. Apa yang Anda tahu pasti, bahwa itu tidak benar, juga akan membunuh Anda. “

Orang lain tidak dapat menjaga, melindungi, dan melayani hati kita untuk kita.

Saat ini, banyak orang berhenti mengambil tanggung jawab atas hidup mereka sendiri, menyalahkan seseorang atau hal lain, atas keadaan atau apa yang terjadi dalam hidup mereka. Kapan pun kita menyalahkan orang lain, tanpa sadar, kita menyabotase hidup kita sendiri dan menghalangi kesuksesan kita.

Ini bukan tentang apa yang benar atau yang salah. Yang terlebih penting, apakah apa yang kita ungkapkan membawa kehidupan atau kematian. Hanya kita sendiri yang dapat menjaga hati kita.

Cara Kematian!

Ada jalan yang nampaknya benar, dan sesuai hukum, namun bagaimana hal itu mempengaruhi hati Anda? (1 Kor.6: 12; 10:23)

Di seluruh Kitab Suci, kita menemukan mereka yang dipilih dan diurapi oleh Tuhan, tetapi karena tidak menjaga hatinya, mereka kehilangan pelayanan, kerajaan, dan beberapa diantaranya, bahkan nyawa mereka!

Menjaga hati adalah salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan setiap hari!

Membangun Hati Yang Baru, Kunci Kehidupan Yang Berkelimpahan.

Yesus menjelaskan, tingkat perhatian yang kita berikan kepada kebenaran (dari Tuhan) yang kita dengar, akan menentukan apa yang kita dapatkan darinya.
(Mrk. 4: 23-25).

Dia mengatakan bahwa apa pun yang kita dengarkan dan fokuskan akan meningkat, bertumbuh, dan berlipat ganda di dalam hati serta kehidupan kita.

Kondisi hati kita menentukan seberapa banyak kita akan hidup dan menikmati hidup yang berkelimpahan!

[Establishing A New Heart – Arthur Meintjes Diterjemahkan oleh: YennyIndra]

Read More
Articles

90% Orang Yang Kita Temui Insecure? Hahh??

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

90% Orang Yang Kita Temui Insecure? Hahh??

“Fakta membuktikan 87% keberhasilan di dalam hidup terkait dengan kemampuan kita membangun hubungan dengan orang lain. di sisi lainnya 90-95% orang yang dengannya kita berhubungan, orang yang insecure di tingkat menengah hingga parah”, demikian Arthur Meintjes menjelaskan.

Dieeeeeenk….
Dan saya termasuk orang yang insecure juga. Kerap merasa tidak aman. Takut ditolak. Sejak kecil prestasi biasa-biasa saja. Bukankah di dunia ini yang dilihat selalu yang outstanding alias luar biasa?
Juara pertama yang paling top, hanya 1 diantara sekian banyak peserta.
Dan kita sudah diajar sejak dini, untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Dalam bidang apa pun selalu ada yang lebih baik, dan lebih hebat dari saya.

Untung sekolah di Charis. Ada pelajaran praktis  _Practical Skills for Godly Relationship_ oleh Arthur Meintjes, yang mengajar kami, bagaimana mengatasi perasaan _insecure_ alias tidak aman, dan mengatasi konflik. Ternyata, konflik pun ada cara menyelesaikannya….

Yang jarang disadari, dengan mempelajari firman Tuhan, kita akan mengenal Allah, sekaligus mengenal jati diri kita yang sesungguhnya di dalam Tuhan.
Ketika kita mengenal Allah dan kasih-Nya kepada kita secara lebih intim, hal itu akan membuat kita merasa aman, diterima, dikasihi tanpa syarat dan akan mempengaruhi secara  positif hubungan2 kita dgn orang lain.

Sungguh awalnya saya tidak percaya, bahwa memahami penerimaan Tuhan bisa membuat saya lebih merasa aman dan percaya diri.
“Bukankah saya tidak bisa melihat Tuhan? Bagaimana mungkin?”, pikir saya,
“Sedangkan penolakan orang lain itu kasat mata. Kata-kata kasar, ‘nylekit’ kata Orang Jawa, dan menyakitkan, itu terdengar jelas oleh telinga saya…”

Namun semakin lama saya mengenal Tuhan secara intim, semakin tidak terganggu dengan pendapat negatif orang-orang di sekeliling saya.
Pendapat Tuhan sudah lebih dari cukup.
Yang aneh pula, saya tidak lagi mudah sakit hati.

‘Memang sich cukup menyakitkan… Tapi ya sudahlah. Kasihan orang itu tidak bahagia hidup dengan cara demikian. Perkataannya negatif karena hatinya memang pahit,” suara kecil dalam hati mengingatkan.
Saya jauh lebih berbahagia.

Kita berhubungan dengan orang-orang insecure di tingkat menengah dan parah. Apa yang bisa diharapkan?
Sewaktu-waktu sampah bisa saja menimpa tanpa diundang.
Yang lebih heboh lagi, 99% orang yang menyinggung perasaan kita, tidak sadar bahwa dia sudah membuat kita tersinggung… Jadi kita yang sakit hati, mereka merasa juga kagak.
Nach rugi bukan?

Apa pun yang terjadi di luar, seharusnya tidak mempengaruhi kita.
Satu-satunya masalah yang harus diatasi, adalah bagaimana kita bereaksi terhadapnya?
Kalau ingin hidup damai dan bahagia, kita yang harus mengelola hati dan pikiran selaras dengan kehendak-Nya. Menyelesaikan perasaan tersinggung dan marah, sesuai cara Tuhan.

Perubahan sejati adalah *perubahan yang tidak diupayakan*, terjadi karena intimnya hubungan kita dengan Tuhan, melalui pembaharuan pikiran, pertobatan dan perubahan mindset. Metamorfosis dari dalam ke luar.
99% perubahan yg diupayakan, hanyalah perubahan pada tampilan luar saja.

Berbeda dengan apa yang diajarkan di luar sana, di mana kita belajar mengubah pada sisi luar, di sini justru diajar untuk mengubah diri tanpa berupaya, caranya dengan mendekatkan diri kepada Allah.

Dengan siapa kita bergaul, demikian kita jadinya. Saat bergaulnya dengan Allah, yang diserap dan direnungkan pemikiran Allah, maka tanpa disadari, pribadi kita berubah dengan sendirinya. Menjadi sepikir  dan sesuai rancangan Allah.

Andrew Wommack kerap bercerita, dia orang udik dari Texas. Logatnya khas selatan, ‘ndeso,’  kurang kelihatan elegan…
Yang saya suka, Andrew merasa nyaman meski logatnya kerap menjadi bahan gurauan. Andrew bersyukur, dia tidak punya banyak talenta sehingga dia bisa fokus pada apa yang dia bisa.  Dulunya sangat introvert, tidak bisa berbicara di depan umum.
Karena dia pribadi yang betul-betul biasa saja, maka dia harus bergantung sepenuhnya kepada Tuhan. Andrew sekarang menjadi tokoh yang berpengaruh dan mendunia, bahkan mampu shooting mengajar di televisi, beberapa episode tanpa diulang sekali pun.
Wow…

Dan….. Setiap orang unik. Limited Edition. Satu-satunya di dunia ini. Kadang yang ndeso, justru jadi keunikan tersendiri. Intinya apa yang dianggap kekurangan, bisa jadi ciri khas tersendiri.

Sesungguhnya, ini cocok sekali dengan sebagian besar dari kita yang orang biasa-biasa saja, menurut dunia.
Cling…. Seolah lampu menyala di kepala. Pewahyuan datang.

Kita mungkin tidak punya banyak talenta juga. Fokus saja pada apa yang kita bisa dan do our best.
Artinya, kalau saja kita bersedia bergantung kepada Tuhan seperti Andrew, tentunya Tuhan berkenan memakai kita juga.
Tuhan kan adil.

“Orang biasa yang bergaul dengan Tuhan, akan menjadi orang yang luar biasa,” ujar Arthur Meintjes.
Yess… Yess… Yess….!!!

Justru karena itulah, kita bisa menjaga kerendahan hati. Saat berhasil melakukan sesuatu, kita sadar sesadar-sadarnya, kalau keberhasilan ini karena Tuhan.
It’s all about Him, not me.

*Di luar Tuhan saya tidak dapat melakukan apa-apa, tetapi bersama Tuhan, saya dapat melakukan segala perkara karena Allah yang diam didalamku.*

Tugas kita adalah mengikutinya, hari lepas hari, mentaati arahan-Nya. Allah tahu yang terbaik bagi masa depan kita.
Life is so simple now…
Dahsyat bukan?

*Fear underlies all my problems, and my fear is a measure of how far I am keeping myself from God –  Ben Stein.*

*Ketakutan mendasari semua masalah saya, dan ketakutan saya adalah ukuran seberapa jauh saya sudah menjauhkan diri dari Tuhan – Ben Stein.*

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Read More
Articles

Kehidupan Yang Berkelimpahan.

Kehidupan Yang Berkelimpahan.

Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.
Yohanes 10:10 (TB)

Ketika Yesus mengucapkan kata-kata ini, Dia sedang mengungkapkan kerinduan hati yang kekalnya Bapa bagi umat manusia. Senantiasa merupakan keinginan Tuhan bagi kita, agar mengenal Dia dan menikmati penyediaan serta kehidupan-Nya yang tak terbatas.

Merupakan sebuah fakta bahwa Yesus mengatakan, hidup yang berkelimpahan adalah tujuan kedatangan-Nya. Dengan kata lain, pernyataan ini mengungkapkan bahwa manusia yang terhilang, tidaklah memiliki kehidupan mau pun kelimpahan.
Ketika Adam dan Hawa memilih hidup merdeka yang terpisah dari Tuhan, mereka membiarkan kuasa kegelapan, penyakit, kematian, kehilangan, kemiskinan dan penderitaan membanjiri kehidupan umat manusia. Kehidupan yang berkelimpahan pun tidak dimungkinkan lagi.

Kita telah menjadi sedemikian terbiasanya dengan penderitaan dan kekurangan, sehingga merenungkan hidup yang berkelimpahan menantang iman banyak orang. Beberapa orang bahkan merangkul penderitaan dan kekurangan sebagai cara Tuhan menyempurnakan mereka.

……. bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita,
Titus 3:5-6 (TB)

Kehidupan yang berkelimpahan dimulai saat kita lahir baru. Roh Kudus dicurahkan atas kita dengan melimpah menurut belas kasihan-Nya. Tidak ada kekurangan bagi orang percaya. Hanya ada penyediaan Roh yang tak terbatas, yang dapat membawa anugerah kasih karunia bagi setiap area kehidupan kita. Inilah yang disebut “kelimpahan anugerah kasih karunia” dalam Roma 5:17.

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
Efesus 3:20 (TB)

Kelimpahan yang berlebihan, dimungkinkan karena Roh yang dicurahkan kepada kita secara berlimpah. Kita hanya membutuhkan visi baru dan pewahyuan akan dalamnya kasih Tuhan bagi kita.

Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
2 Korintus 9:8 (TB)

Apakah kita siap untuk menerima hidup yang berkelimpahan?
Sudahkah kita mempercayai kelimpahan sebagai ciptaan yang baru? Apakah kita mengalami buah dari kelimpahan ini, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan dan penguasaan diri? Apakah kita memiliki kelimpahan Tuhan dalam berbagai kebajikan?

Seberapa besar kita mampu “bertanya dan berpikir”?
Kekuatan di dalam diri kita senantiasa berkelimpahan. Yesus datang untuk memberi kita kelimpahan ini. Biarkan hati kita dipenuhi dengan berbagai kemungkinan dan mulai percaya dan menerima hidup Tuhan yang berkelimpahan.

[Repost: The Abundance of Life – Barry Bennett. Diterjemahkan oleh: YennyIndra]

Read More
1 211 212 213 214 215 264