Articles

Diterima, bukan Ditolak.”

Gospel Truth’s Cakes
Yenny Indra

“Diterima, bukan Ditolak.”

Kita semua pernah mengalami penolakan.
Penolakan adalah senjata ampuh untuk menghancurkan harga diri kita. Penolakan dapat menumbuhkan pikiran tentang ketidakmampuan, keputusasaan, kemarahan, kepahitan, ketakutan, dan depresi. Entah itu penolakan yang terjadi di taman bermain sekolah, penolakan dari ketertarikan romantis, calon majikan atau orang tua; penolakan dapat menyebabkan kerusakan besar, mempengaruhi bagaimana cara kita melihat dan menilai diri kita sendiri dihadapan orang lain.

Penolakan merupakan tanah atau dasar di mana ketidakpercayaan tumbuh. Setiap kali kita mengalami penolakan, potensi keraguan dan ketidakpercayaan akan meningkat. Bagaimana kita bisa memiliki keyakinan dalam hidup, ketika orang lain atau diri kita sendiri percaya bahwa kita tidak cukup cantik, tidak cukup mampu mau pun memadai dalam beberapa hal?
Benih penolakan menghasilkan panen kegagalan.
Identitas kita terikat pada penolakan yang telah dialami, lalu kita menetapkan harapan dalam hidup sesuai dengan memori terjadinya penolakan yang tersimpan di dalam hati kita.
Tidak lebih dan tidak kurang, inilah perbudakan dan penindasan.

Sikap yang serupa, kerap pula dibawa ke dalam hubungan kita dengan Tuhan. Jika orang lain tidak menyukai kita, mengapa Tuhan harus menyukai? Akibatnya, sulit jika bukannya tidak mungkin, menikmati hubungan yang penuh kasih dan saling percaya dengan Bapa. Dia melihat semua kesalahan kita, bahkan lebih lagi menyadari semua kelemahan kita, melebihi orang lain!
Mengapa kita harus mengharapkan sesuatu yang baik dari-Nya?

Dengarkan ini:
“supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya.”
Efesus 1:6 (TB).

Apakah ada kata-kata yang dapat menggambarkan apa yang baru saja dikatakan Paulus?
Dalam Efesus 1, Paulus menyatakan bahwa Allah telah memberkati kita (ayat 3),
Dia telah memilih kita supaya kita menjadi kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. (ayat 4),
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, putra dan putri, dalam keluarga-Nya (bukan budak atau yatim piatu). (ayat 5),
dan oleh kasih karunia, Dia telah membuat kita diterima! (ayat 6).
Inilah Kabar Baik yang hampir terlalu bagus untuk menjadi kenyataan!

Arti dari kata Yunani ‘diterima’ adalah: membuatnya anggun, menawan, indah, menyenangkan, mengelilingi dengan nikmat dan menghormati dengan berkat.
Wow!

Sebelum kita dikandung, Tuhan sudah mengenal dan memilih mengasihi serta menerima kita. Mungkin saja kita pilihan terakhir yang dipilih di taman bermain, tetapi kita adalah pilihan yang pertama di hati Tuhan.
Bisa jadi kita tidak memiliki penampilan Hollywood, tetapi kita tidak dapat terlihat lebih baik lagi di hadapan Tuhan. Kita unik. Tidak ada yang seperti kita. Kita memiliki potensi ilahi dan juga tujuan ilahi di dunia ini. Kita diterima!

Jika kita mendapatkan pemahaman ini, dan hati kita diliputi olehnya, maka iman akan muncul.
Ketika kita tahu bahwa tidak ada kemungkinan untuk ditolak, maka kita dapat mempercayai janji-janji itu, menikmati persekutuan, melihat potensi kita serta memiliki damai sejahtera.
Bagaimana kita bisa diterima?

Tentunya karena Dia telah menanggung penderitaan dan kesengsaraan kita; Namun kita mengira Dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah. Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
Yesaya 53:4-6 (TB).
(Ayat yang sangat luar biasa).

Inilah beberapa kata-kata terindah yang pernah ditulis.
Roh Kudus mengilhami Yesaya dan mengungkapkan pewahyuan kedalaman kasih Tuhan bagi manusia, kasih yang begitu dalam sehingga rela memberikan Putra-Nya (dan Sang Putra bersedia memberikan diri-Nya) untuk mengembalikan posisi kita ke tempat asal kita di dalam Dia.
Kita diterima, bukan ditolak!

Yesus memahami kesengsaraan kita, penyakit, rasa sakit dan trauma kita. Dia memahami kuasa dosa yang menghancurkan yang telah menciptakan kegelapan dan penderitaan bagi umat manusia. Dia tidak hanya mengerti, Dia datang untuk berjalan di antara kita dan menunjukkan kasih serta belas kasihan-Nya bagi mereka yang terluka. Tetapi Dia tidak datang hanya untuk melihat dan sekedar menyentuh kebutuhan manusia.
Dia datang untuk mengambil dan menimpakan ke atas diri-Nya kutukan pemisahan kita dari Allah beserta dengan semua manifestasinya. Dia mengambil kesalahan setiap orang di bumi, setiap orang yang pernah dikandung.
Dia mengambil rasa sakit dan penyakit fisik kita.
Dia mengambil depresi, kesedihan serta ketakutan kita.
Dia menanggung beban sepenuhnya dari setiap kutukan dosa. Bahkan, Dia menjadi kutukan itu dan menjadi dosa saat Dia tergantung di kayu salib.

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.”
Matius 11:28 (TB).

Undangan ini untuk semua orang. Beristirahat dalam damai sejahtera adalah undangan bagi kita semua. Kesembuhan untuk semuanya. Pembebasan dari setiap trauma dan kesedihan, untuk semua orang juga.
Yesus melakukan ini untuk kita.

“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”
Lukas 4:18-19 (TB).

Anugerah merupakan persediaan Tuhan bagi setiap kebutuhan kita. Anugerah adalah berkat-Nya, kecukupan-Nya, kekuatan-Nya, dan kemampuan-Nya. Kita dapat mengatakan bahwa anugerah adalah penyediaan Tuhan di setiap tingkat kehidupan, baik roh, jiwa mau pun tubuh. Dan siapa yang dapat mengakses anugerah serta menjalani kehidupan yang berkelimpahan? Kita!

Kita telah diterima dan menjadi yang dikasihi-Nya!

[Repost : “Accepted, not Rejected”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].

YennyIndra
TANGKI AIR ANTI VIRUS & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

Klik:
https://mpoin.com/

gospeltruth’scakes

yennyindra

InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan

mengenalTuhan #FirmanTuhan

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Sebuah kesaksian tentang Anugerah: Arthur Meintjes.”
Kelimpahan Anda ada di dalam benih Anda!
“Kepercayaan Tentang Kedaulatan.”