“Jangan Menyerah!”
“Jangan Menyerah!”
Istri saya dan saya adalah misionaris di Guatemala dan Chili dari tahun 1989 hingga 2001. Ketiga anak kami dibesarkan di Guatemala (10 bulan) dan di Chili. Ketika menoleh ke belakang, saya melihat betapa banyak campur tangan Tuhan di berbagai bidang kehidupan kami, padahal saat itu saya tidak begitu menyadari kehadiran-Nya. Kebijaksanaan atau hikmat haruslah meningkat ketika melewati musim-musim kehidupan, apalagi jika berjalan bersama Tuhan, kita seharusnya dapat melihat tangan-Nya dalam melalui setiap musim-musim kehidupan kita.
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Galatia 6:9 (TB)
Lima tahun pertama dalam pernikahan kami sebagai misionaris, sangatlah tertekan secara ekonomi. Saya tidak berjalan dalam pewahyuan yang sama dengan pewahyuan yang saya miliki sekarang. Dalam banyak hal, saya bukanlah orang seperti saya sekarang. Saya dipenuhi dengan visi dan semangat, tetapi dalam beberapa cara, saya tidak benar-benar mengenal Tuhan. Meski demikian, anugerah kasih karunia Tuhan menopang kami. Salah satu pewahyuan utama yang masih saya hidupi hingga kini, merupakan “pengajaran” yang saya pahami di masa-masa saya menjadi misionaris. Saya memahami pengajaran tentang menabur dan menuai serta memberi dan menerima, tetapi itu bukanlah pewahyuan, dan buah dari pengajaran itu dalam kehidupan kami sangat sedikit waktu itu.
Ketika saya menoleh kembali pada tahun-tahun itu dan membandingkannya dengan apa yang Tuhan berikan menjadi milik kami hari ini, saya menyadari bagaimana saya telah berubah dan pemahaman saya semakin dalam. Hidup terdiri dari beberapa musim. Beberapa musim dalam kehidupan melibatkan lebih banyak menabur daripada menuai. Tetapi jika kita tetap setia di tahun-tahun menabur, akan ada masa depan yang mengalami peningkatan secara luar biasa dalam keluarga mau pun pelayanan.
Meskipun saya tidak dapat memberikan banyak kesempatan mau pun liburan kepada anak-anak saya saat berada di ladang misi, pengalaman-pengalaman lainnya sedang ditanamkan sehingga membentuk kehidupan mereka. Panen atau tuaian yang dialami anak-anak saya hari ini dan berkat-berkat dari setiap keluarga mereka merupakan buahnya. Tidak salah lagi, sudah terbukti. Mereka berjalan dalam berkat hari ini karena kesetiaan kami di musim ketekunan.
Tahun-tahun menabur dalam kehidupan kami saat dalam misi tampak sulit pada saat itu, tetapi musim panen sejak saat itu sungguh luar biasa. Kami dengan mudah melewati masa-masa sulit, putus asa mau pun masa-masa menyerah, karena kami memahami prinsip tentang musim dan tidak menjadi jemu dalam berbuat baik. Kita akan menuai jika kita tidak menjadi jemu!
Istri saya bersemangat untuk berkebun dan telah mencurahkan banyak waktu serta tenaga untuk membangun sebuah taman bunga baru yang besar di halaman belakang rumah kami. Tapi dia tahu bahwa hasil nyata dari buah kerjakerasnya di tahun ini, akan terlihat di tahun depan. Ini adalah musim persiapan, bekerja, dan menanam. Akan ada sukacita yang jelas tahun ini, demikian pula tahun depan dan tahun-tahun berikutnya akan ada lebih banyak lagi sukacita daripada bekerja.
Hidup adalah tentang musim. Jangan menyerah!
[Repost ; “Don’t Give Up!”, – Barry Bennett, diterjemahkan oleh Yenny Indra].