Articles, Self Motivation

Kunci Doa Yang Mendapat Jawaban.

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kunci Doa Yang Mendapat Jawaban.

Beberapa teman ikut doa pagi dan datang beribadah. Dari luar kelihatannya sama, tetapi hasilnya ternyata berbeda.
Ada beberapa yang langsung menemukan solusi permasalahannya dan disembuhkan dari berbagai penyakitnya, tetapi ada yang tidak.

Di mana letak kesalahannya?
Saya selalu ingin jawaban praktis.
Dan Tuhan adalah Allah yang senantiasa menjawab doa.
“Mintalah, maka kamu akan menerima.”

Pelajaran tentang benih, prinsip dasar kehidupan
Benih itu adalah Firman Tuhan. Sementara tanahnya adalah hati kita.
Agar kita bisa panen buahnya, mendapatkan hasil, wajib menabur benih.
Benih itu wajib dirawat, dipupuk, disiangi, dipelihara agar tumbuh subur.
Gandum, contohnya. Jika sekedar disebar benihnya, bisa-bisa ilalang yang tumbuh di dekatnya lebih subur, hingga menghimpit tanaman gandumnya. Bisa gandum tidak subur atau justru mati.

Selalu ada jeda waktu, antara benih disebar hingga tiba waktu untuk panen.
Tidak ada yang instan.
Familiar sekali bukan? Sangat mudah dimengerti, itulah sebabnya Tuhan mengajar kita melalui hal yang sangat sederhana.

*****
Beberapa teman yang mendapatkan solusi dan terobosan bagi permasalahannya, datang doa pagi dan beribadah mencari Tuhan dan kebenaran Firman-Nya.
Firman adalah Allah sendiri.
Di dalam Firman Tuhan tersimpan segala hikmat, kekayaan dan berkat yang dibutuhkan oleh manusia.

Ketika mereka benar-benar mencari Tuhan dan kebenarannya, tanpa diduga dipertemukan dengan orang-orang yang tidak terpikirkan.
Jalan keluar yang tidak terselami pun bermunculan dan solusi mau pun terobosan pun terjadi.
Kesembuhan dari berbagai penyakit pun termanifestasi.

Sebaliknya, teman yang belum memperoleh solusi, ternyata kebanyakan fokus pada masalahnya. Beribadah dan berdoa sich tetapi tidak fokus pada cari Tuhan dan firman-Nya. Bahkan ada yang suka berdoa, tetapi gak suka baca firman. Ya gak bisa. Solusi itu justru ada di dalam firman-Nya. Tidak menanam benih, tidak mungkin panen bukan?

Ada seorang teman, sebut saja Ani, namanya, yang awalnya terus menerus mengeluh, sudah didoakan tetapi tak kunjung sembuh. Berkurang sakitnya tetapi tidak tuntas.
Speechless!
Kami juga gak tau mengapa demikian? Ada yang segera tuntas dan yang tidak.

Waktu pun berlalu.
Ani rutin ikut doa dan join pelajaran-pelajaran yang diberikan.
Lamaaa…. baru sadar, koq Ani sekarang gak mengeluh lagi ya?
Ternyata semakin Ani memahami kebenaran Firman-Nya, semakin dia dimerdekakan. Satu demi satu masalah ekonominya mendapatkan terobosan demi terobosan. Demikian juga dengan sakitnya. Lama kelamaan sembuh.

Rupanya iman timbul karena pendengaran, pendengaran akan firman Tuhan. Ketika yang didengarnya kebenaran firman Tuhan, secara bertahap Ani makin berpikir benar – right thinking.
Ketika pikirannya benar, fokusnya benar, – kepada Tuhan, maka kebenaran itulah yang pada akhirnya membebaskan Ani…

Yeaaayyyy….. saya paham sekarang prosesnya.

Ketika saya sharing prinsip ini pada teman yang belum mendapat jawaban doa, ada yang paham lalu praktik dan dia pun dibebaskan.
Tetapi ada juga yang protes, tidak sabar menunggu prosesnya.
“Ga ada waktu, Bu Yenny, ini urgent!”

Apa boleh buat, proses itu sesuatu yang harus dilewati…
Teman yang menolak proses, lari ke sana ke sini, berusaha cari orang hebat yang bisa memberi solusi instan.
Akhirnya, justru teman yang setia, mau cari Tuhan sungguh-sungguh, sudah beres permasalahannya, tinggal dia yang masih sibuk dengan masalah yang sama, karakter yang sama, cara approach yang sama…. bisa diduga… bak lagu lama yang terus menerus diputar.

Sahabat saya, Andreas Hartanto berujar,
“ibaratnya beli peralatan yang canggih dan powerfull, tetapi tidak mau membaca “user guide” atau manual book nya, sehingga barang hebat dan mahal tadi jadi seperti hiasan belaka.
Tuhan ingin kita belajar tentang FirmanNya, sebab dari sini kita bukan saja mengerti Firman Tuhan, tetapi juga semakin mengenal pribadiNya. Semakin dalam kita mengenal pribadi Tuhan, maka semakin dalam juga kita mengerti tentang iman Allah yang sudah ada dalam hidup kita.
Tidak ada iman dalam hidup ini tanpa ada Firman Tuhan yang mendasarinya.”

Akibatnya, mengoperasikan semaunya sendiri, menurut pengertiannya sendiri. Gak heran hasilnya gak oke…kacau.
Guuubbbrrraaaakk….

Correction is God’s Way of love – LILIAN B YEOMAN.
Koreksi adalah Jalan Kasih Allah – LILIAN B YEOMAN

Apa yang menyebabkan orang baik mengalami hal-hal buruk?
Wrong Thinking, Salah Berpikir. Itulah sebabnya harus terjadi Perubahan Pola Pikir. Dari berpikir salah menjadi berpikir benar sesuai firman-Nya. Perubahan Pola Pikir belum terjadi betul-betul, hingga kita bertindak menghidupinya!

Koreksi adalah Jalan Kasih Allah agar membawa kita kepada kemakmuran, kesehatan dan hidup yang penuh damai sejahtera. Semua itu dicapai ketika kita menghidupi Kebenaran Allah yang hakiki di dalam firman-Nya.
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah (kurang pengetahuan).

Nach pilih mana?
Tuhan sudah menunjukkan jalan-Nya.

Wrong thinking opens the door to the devil and closes it to God. But right thinking opens the door to God and closes it to the devil. What is right thinking? God’s thoughts – thinking in line with the Word of God – Nancy Dufresne.

Pemikiran yang salah membuka pintu bagi iblis dan menutupnya bagi Tuhan. Tetapi pemikiran yang benar membuka pintu kepada Tuhan dan menutupnya dari iblis. Apa arti berpikir benar? Pikiran Tuhan – berpikir sejalan dengan Firman Tuhan – Nancy Dufresne.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#SeruputKopiCantik
#yennyindra
#InspirasiTuhan #MotivasiKebaikan
#mengenalTuhan #FirmanTuhan

 

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Asuransi VS Iman, Perlukah Punya Asuransi?
Bagaimana Tuhan Menyempurnakan Kita? Jangan Salah Paham!
Kuasa Allah bekerja jauh melebihi doa dan pikiran manusia. Percaya?