Articles

Selesaikan Prosesmu, Agar Tak Menjadi Kista!*

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Selesaikan Prosesmu, Agar Tak Menjadi Kista!*

Suatu hari, seorang anak kecil melihat seekor kupu-kupu yang berjuang keras keluar dari kepompongnya. Tubuh kecil itu menggeliat dan meronta. Anak itu merasa kasihan, lalu mengambil gunting dan menyobek kepompong itu. Kupu-kupu memang keluar dengan lebih mudah… tetapi sayang, sayapnya lemah, tubuhnya ringkih, dan ia tak mampu terbang.

Tak lama kemudian, kupu-kupu itu mati.

Mengapa?
Karena proses keluar dari kepompong bukan sekadar perjuangan. Itu latihan penting yang melatih otot-otot sayapnya agar cukup kuat menopang tubuhnya. Tanpa proses itu, ia tak siap menghadapi dunia luar.

Begitu pula dengan hidup kita.
Kita harus melewati proses demi proses—yang kadang menyakitkan—bukan untuk menyiksa, tetapi untuk menguatkan.
Si musuh berusaha menjegal, mencuri firman yg ada di dalam kita. Karena itulah kunci kemenangan kita.
Tetapi Tuhan mengubah rancangan jahat musuh, menjadi kebaikan. Testing musuh justru membuat kita makin kuat.

Kalau kita memotong proses itu, apa yang terjadi?

Akan ada sisa.
Luka yang tak tuntas.
Emosi yang tak dibereskan.
Amarah yang dipendam.
Dendam yang tersembunyi.

Sisa-sisa inilah yang pelan-pelan berubah menjadi kista jiwa.
Mungkin tak kelihatan di luar, tetapi mengendap di dalam. Kista ini mengganggu pertumbuhan. Ia mencuri damai, menghalangi sukacita, dan menyabotase masa depan.

Seorang teman saya pernah berkata, “Kalau kita nggak selesaikan ujian SD, ke mana pun kita pergi, akan ketemu ujian SD lagi. Situasinya berbeda, tetapi intinya sama… sampai kita lulus.”

Pernah mengalami?
Sudah berulang kali ditolak orang, lalu memutuskan menghindar. Tapi nanti, ketemu orang baru, tetap saja mengalami penolakan serupa.
Sampai kita berani duduk, bertanya, “Apa yang sebenarnya yang perlu saya pelajari?” dan membereskan luka itu bersama-Nya—baru kita bisa naik kelas.

Masalahnya, banyak dari kita ingin hasil cepat. Kita doakan mujizat, tapi tidak mau diproses.
Padahal, mujizat yang hanya menyelesaikan masalah sesaat tanpa perubahan karakter… hanya membuat kita kembali pada pola lama.
Yang kita butuhkan bukan hanya jawaban instan, tapi pembentukan. Proses yang membangun kita menjadi dewasa, kuat dan berhikmat.

Kita ini seperti emas mentah.
Perlu dibakar, dilebur, dibersihkan, lalu dicetak.
Tanpa itu, kita cuma logam kusam yang tampak berharga, mudah berkarat pula.

Proses bisa datang dalam bentuk sakit hati, kehilangan, penolakan, tekanan, bahkan pengkhianatan. Semua itu menyakitkan, tetapi… jika kita menyerahkannya kepada Tuhan untuk bekerja dan mendatangkan kebaikan, itu bisa menjadi ladang emas bagi masa depan kita.

Luka yang diserahkan kepada Tuhan akan jadi pelatihan, bukan kutukan.
Rasa sakit yang dihadapi dengan iman akan jadi fondasi, bukan trauma.

Sebaliknya, bila kita menolak proses—menyembunyikan luka, menyangkal realita, menyalahkan orang lain, lalu lari dari situasi—maka sisa luka itu akan tumbuh.
Ia akan jadi “kista” yang makin membesar: kepahitan, kecurigaan, sinisme, dan ketakutan.

Satu kista bisa menghentikan seluruh pertumbuhan.
Satu luka yang tak dibereskan bisa membatasi seluruh potensi.

Hari ini, mari kita duduk tenang di hadapan Tuhan.
Biarkan Dia tunjukkan bagian mana yang belum selesai.
Mungkin kita perlu mengampuni.
Mungkin kita perlu melepaskan.
Atau mungkin kita hanya perlu menyelesaikan musim yang sedang kita jalani—tanpa lari, tanpa shortcut, tanpa mengeluh.

Karena ketika kita lulus, kita akan muncul seperti emas yang murni.

Seperti kupu-kupu yang indah… yang dulu pernah terkurung dalam kepompong.

Bonusnya, Tuhan bisa mengembalikan apa yang hilang, memberi percepatan, menjadi berkat yang berlimpah dan memuaskan.

Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu.
Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.

Yuk, seruput kopi cantik kita… dan selesaikan prosesnya bersama-Nya. Karena masa depan yang cerah, hanya dimiliki oleh mereka yang memilih bertahan, beriman dan taat!
Siap praktik? Yuk….

“The most beautiful people we have known are those who have known defeat, suffering, struggle, and loss, and have found their way out of the depths.” – Elisabeth Kübler-Ross

“Orang-orang paling mengagumkan yang pernah kita kenal adalah mereka yang telah mengenal kekalahan, penderitaan, perjuangan, dan kehilangan- namun berhasil keluar dari lembah itu – Elisabeth Kübler-Ross.

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
Mengenal Allah dan Mendengarkan Dia, Kunci Sukses Kehidupan.
Bebaslah untuk Menikmati Tuhan!
JUST A PEN IN GOD’S HAND