Articles

Kombinasi Doa & Intermittent Fasting (IF)

Seruput Kopi Cantik
Yenny Indra

Kombinasi Doa & Intermittent Fasting (IF)

Yeaaayyy hari ini adalah hari istimewa bagi saya.
Why?
3 bulan saya Intermittent Fasting (IF) dan lulus!

Gitu saja koq istimewa?
Tentu saja.
Saya sudah membaca dan berulangkali melihat video pendek tentang IF tetapi selalu berpikir: mana tahan berpuasa 18 jam?

Apalagi ketemu Imam, prinsipnya: “Kan diet starts tomorrow” 🙂

Sampai saat tur ke Nepal & Bhutan, bertemu dengan Mei Tjien yang menjelaskan tentang IF. Dan terus memotivasi untuk mencoba dan video demi video dikirimkan. Jadilah saya bersemangat menjalaninya.

“IF itu supaya sehat dan langsing itu bonusnya. Tujuannya bukan langsing”, Mei Tjien meyakinkan.

Lapar dong?
Gak segitunya sich karena boleh minum air putih, kopi dan teh TANPA gula.

Ada strateginya juga. Biasa bangun jam 4 pagi, minum air putih 2 gelas plus kopi panas. Lalu pk 7 pagi minum 2 gelas air putih, dan pk. 10 minum 3 gelas air. Kenyang koq sampai sekitar pk. 11, 12 or 1 siang. Pokoknya, boleh makan selama 5-6 jam lalu stop.

Tantangan besar saat akan tur ke Mohe. Sudah dapat bocoran dari teman-teman yang berangkat sebelumnya, makanannya enak-enak. Duh…

Kembali Mei Tjien memotivasi,
“Bisa koq…. skip sarapan saja. Nanti lunch sekitar jam 12 – 1 siang. Lalu dinner jam 6-7 malam. Lalu lauknya banyak sayur juga, jadi gak perlu makan nasi sudah kenyang.”

Mei Tjien menjadi peta jalan sehingga meski breakfastnya menarik, bervariasi, enak kata P. Indra…. namun mampu bertahan.

Koq bisa?
Saat ke Mohe Tour, saya sudah IF selama 1½ bulan. Klo jebol, berarti harus mulai dari awal lagi…. duh, malesnya. Belum tentu bersemangat mulai lagi. Toh tinggal 1½ bulan lagi.

Dari pengalaman, saat gagal bertahan, rasanya menyesaaaal sekali dan yang lebih berat lagi, saya gak bangga dengan diri sendiri. Koq ga mampu mempertahankan janji meski hanya janji pada diri sendiri.

Untunglah B. Rita Tx Travel, IF juga, jadi ada teman yang membuat saya mampu bertahan.

Beberapa kali saya komplain, berat badan koq ga turun-turun? Timbangan tetap sama tetapi memang size baju menurun.
“Tunggu 3 bulan baru mulai kelihatan hasilnya… badan enteng dan mengecil,” Mei Tjien menjelaskan.

Lalu apa hasilnya setelah 3 bulan?
Hasil check lab nyaris semua bagus. Yang lebih menggembirakan, sebelumnya konon saya ‘Fatty Lever’ SGPT, SGOT & Gamma GT berbintang tetapi hasil check terakhir normal. Yeeeaaaayyy….

Dulunya tengah malam kerap terbangun untuk buang air kecil hingga 2-3 kali, setelah IF, tidur nyenyak hingga pagi.
BAB lancar….
Asam lambung dulu kerap naik, tenggorokan radang tetapi sekarang sembuh.
Perut mengecil dan lemak-lemak di tubuh berkurang, Body Fat Mass turun.
Wow…. worth it sekali.

Mengapa bisa begitu?
Saat kita menjalani Intermittent Fasting—puasa berkala tanpa asupan makanan selama 18 jam—tubuh masuk ke fase autofagi. Artinya: tubuh “membersihkan diri” dengan cara mengurai dan mendaur ulang sel-sel rusak, toksin, dan protein yang tidak berfungsi.
Sel-sel lama dihancurkan, diganti dengan sel baru yang lebih sehat.

Hasilnya?
Peradangan berkurang
Sistem imun membaik
Fungsi otak meningkat
Proses penuaan melambat

Tubuh tidak hanya membakar lemak saat IF, tapi juga memperbaiki dirinya. Inilah desain Tuhan yang luar biasa—di saat kita berhenti makan, tubuh malah bekerja menyembuhkan!

Thanks Mei Tjien sudah memperkenalkan IF plus jadi mentor & inspirator saya.

Pelajarannya, tidak ada orang yang bisa naik ke atas sendirian. Selalu ada orang-orang yang berjasa membawa kita naik dan memampukan kita bertahan di sana.

****
Saya pun menyadari bahwa IF ini sesungguhnya menjadi sarana mempertahankan jawaban doa.

Kerap kita berdoa minta kesembuhan dari Tuhan dan Dia mengabulkannya.
Tuhan itu Allah yang Maha-baik.

Tetapi saat kita tidak mengubah gaya hidup lama yang menyebabkan sakit, tentunya penyakit itu akan kembali lagi bukan?

Masih ingat tentang P. Ashang, teman yang sembuh 99% dari stroke berat selama 5 tahun? Sekarang bisa berjalan normal bahkan mereparasi jam yang butuh ketrampilan tangan.

P. Ashang pribadi yang full firman dan setia pada Tuhan. Dulu saya berpikir cukup didoakan dan dibereskan secara rohani, hubungan seseorang dengan Tuhan untuk memperoleh manifestasi kesembuhan, ekonomi dst.

Kemudian saya sadar, kita masih hidup di dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa. Artinya, dunia penuh dengan hal-hal yang merusak. Makanan yang tidak sehat, buah & sayur yang penuh rekayasa genetika dsb.
Tentunya mempengaruhi sel-sel tubuh kita.

Selain itu, kebiasaan makan makanan tidak sehat secara berlebihan. P. Ashang bercerita, dulu buka resto. Jika ada masakan yang tidak habis, dia yang menghabiskan. Kadang makan babi kecap sampai sepanci.
Tentu saja penyakit stroke akhirnya datang.

P. Ashang sembuh dan semakin hari semakin sehat, itu karena doa dan firman tentu saja, tetapi ada hal natural yang dilakukannya: IF dan melatih otot.
P. Ashang mengubah pola hidupnya dari kebiasaan yang tidak sehat menjadi kehidupan yang sehat. Membutuhkan tekad dan pengendalian diri yang bijaksana. Pengendalian diri itu buah roh.
Maka kesembuhannya makin sempurna.

Yang rohani dan yang natural berjalan beriringan.
Setuju?

*”Your body is the vehicle of your soul. Take care of it wisely to fulfill your divine purpose.”- Dr. Caroline Leaf*

*”Tubuhmu adalah kendaraan jiwamu. Rawatlah dengan bijak agar bisa menyelesaikan tujuan ilahi.” – Dr. Caroline Leaf*

YennyIndra
TANGKI AIR *ANTI VIRUS* & PIPA PVC
MPOIN PLUS & PIPAKU
THE REPUBLIC OF SVARGA
SWEET O’ TREAT
AESTICA INDONESIA – AESTICA ID
PRODUK TERBAIK
PEDULI KESEHATAN

#seruputkopicantik
#yennyindra
#Inspirasi Kebaikan #MotivasiKebaikan
#PribadiBerkualitas #BerbagiDenganSesama

Yenny Indra Visit Website
Traveller, Family Growth Inspirator, Seruput Kopi Cantik YennyIndra, Co Founder of PIPAKU & MPOIN FB: Pipaku Mpoin www.mpoin.com FB: Yenny Indra www.yennyindra.com Email: yennyindra09@gmail.com
Related Posts
“Kami bukan dari dunia ini.”
Doa!
“Pertanyaan yang harus Anda pertimbangkan.”